Fill-or-Kill (FOK): Strategi Order Cepat Tanpa Sisa
icon search
icon search

Top Performers

Fill-or-Kill (FOK): Strategi Order Cepat Tanpa Sisa

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Fill-or-Kill (FOK): Strategi Order Cepat Tanpa Sisa

Fill-or-Kill (FOK): Strategi Order Cepat Tanpa Sisa

Daftar Isi

Kenapa Trader Butuh Kepastian Eksekusi

Tidak semua jenis order cocok untuk pasar kripto yang cepat dan fluktuatif. Di tengah likuiditas yang berubah dalam hitungan detik, ada satu jenis order yang dirancang untuk kamu yang butuh kepastian: Fill-or-Kill (FOK).

Bayangkan situasi ini: kamu melihat peluang arbitrase antara dua exchange dengan selisih harga Bitcoin $50. Tapi dalam hitungan detik, peluang itu bisa hilang. Atau kamu ingin membeli 10 BTC dengan harga tertentu bukan 8 BTC atau 5 BTC melainkan tepat 10 BTC atau tidak sama sekali.

Inilah mengapa FOK menjadi alat penting bagi trader yang mengutamakan presisi dan kecepatan. Order jenis ini memberikan kepastian: antara transaksi kamu berhasil 100% atau dibatalkan total. Tidak ada yang namanya eksekusi setengah-setengah yang bisa mengacaukan strategi trading kamu.

Artikel ini akan membahas secara lengkap cara kerja, manfaat, risiko, hingga cara menggunakan FOK agar kamu bisa membuat keputusan trading yang lebih presisi dan efisien.

 

Apa Itu Fill-or-Kill (FOK)?

Sebelum menggunakan strategi ini, kamu perlu memahami dasar dari FOK. Ini bukan sekadar tipe order biasa, tapi alat untuk mengambil keputusan cepat tanpa menunggu pasar bersikap.

Fill-or-Kill (FOK) adalah jenis order yang harus dieksekusi secara penuh dan langsung, atau dibatalkan total jika tidak bisa terpenuhi. Tidak ada pilihan tengah-tengah. Jika kamu memesan 5 ETH dengan FOK, maka order akan berhasil hanya jika tersedia 5 ETH penuh di harga yang kamu inginkan. Jika hanya ada 3 ETH, order akan dibatalkan otomatis.

Logika dasar FOK sangat sederhana: semua atau tidak sama sekali. Ini berbeda drastis dengan limit order biasa yang bisa terpenuhi sebagian. Misalnya, limit order untuk 10 BTC bisa saja terisi 7 BTC dulu, lalu menunggu 3 BTC sisanya. FOK tidak memberikan toleransi seperti itu.

Dalam dunia saham tradisional, FOK sering digunakan oleh trader institusi yang perlu eksekusi blok besar dengan harga yang tepat. Di pasar kripto, FOK menjadi favorit scalper, arbitrase trader, dan bot trading yang membutuhkan kecepatan serta presisi tinggi.

Yang menarik, FOK juga populer di kalangan whale crypto yang ingin membeli atau menjual dalam jumlah besar tanpa menggerakkan harga pasar. Mereka butuh kepastian bahwa order mereka akan tereksekusi penuh atau tidak sama sekali, untuk menjaga strategi mereka tetap rahasia.

Setelah kamu paham logikanya, mari masuk ke situasi nyata kapan FOK paling berguna buat strategi kamu.

 

Kapan Kamu Sebaiknya Gunakan FOK?

Tidak semua kondisi cocok buat FOK. Tapi di beberapa skenario, FOK justru bisa jadi senjata terbaik kamu.

Skenario pertama adalah arbitrase antar exchange. Bayangkan harga Bitcoin di Binance $43.500 sedangkan di KuCoin $43.600. Kamu punya peluang profit $100 per BTC. Tapi arbitrase hanya menguntungkan jika kamu bisa beli dan jual dalam jumlah yang sama persis. Jika order beli di Binance hanya terisi 8 BTC dari target 10 BTC, sementara order jual di KuCoin sudah siap 10 BTC, kamu akan mengalami imbalance yang berisiko. FOK memastikan kedua sisi transaksi berjalan seimbang.

Scalping dengan bot HFT (high-frequency trading) adalah use case kedua yang sangat umum. Bot scalping sering beroperasi dengan margin tipis, mengambil profit dari pergerakan harga kecil dalam waktu singkat. Eksekusi parsial bisa mengganggu kalkulasi risk-reward ratio bot. FOK memberikan kepastian bahwa setiap trade akan tereksekusi penuh sesuai algoritma, atau dibatalkan untuk menunggu peluang berikutnya.

Eksekusi blok besar oleh whale juga sangat membutuhkan FOK. Ketika seseorang ingin membeli 100 BTC, eksekusi parsial bisa mengungkap strategi mereka ke pasar. Jika order 100 BTC hanya terisi 60 BTC, trader lain mungkin akan menaikkan harga karena tahu ada buyer besar yang masih butuh 40 BTC lagi. FOK mencegah kebocoran informasi ini.

Transaksi cepat saat news breakout adalah momen di mana FOK sangat berharga. Ketika ada berita besar seperti persetujuan ETF Bitcoin atau partnership besar, harga bisa bergerak sangat cepat. Kamu mungkin ingin masuk atau keluar posisi dengan jumlah tertentu pada harga tertentu. FOK memastikan kamu tidak “nyangkut” dengan eksekusi setengah-setengah yang bisa merugikan di tengah volatilitas tinggi.

Tapi tentu, setiap keunggulan punya sisi risiko. Sekarang kita bedah apa saja kekurangan tersembunyi dari FOK.

 

Risiko Tersembunyi dari FOK yang Perlu Kamu Tahu

Meskipun terlihat presisi, FOK bukan tanpa jebakan. Risiko ini sering tidak dibahas oleh platform trading biasa.

Risiko utama adalah order mudah gagal di pasar tipis likuiditas. Tidak semua altcoin memiliki order book yang tebal. Jika kamu mencoba FOK untuk membeli 10,000 token altcoin yang volume hariannya rendah, kemungkinan besar order akan dibatalkan karena tidak ada cukup seller di harga yang kamu inginkan. Ini berbeda dengan limit order yang bisa menunggu hingga tersedia.

Tidak ada fallback ke eksekusi parsial adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, kamu mendapat kepastian. Di sisi lain, kamu berisiko kehilangan momentum pasar. Misalnya, kamu ingin beli 5 BTC saat harga $43.000, tapi hanya ada 4.8 BTC di harga tersebut. FOK akan membatalkan order, dan dalam beberapa menit harga mungkin sudah naik ke $43.200. Kamu kehilangan peluang profit karena terlalu rigid dengan kuantitas.

FOK tidak cocok untuk pemula yang belum bisa membaca order book. Untuk menggunakan FOK efektif, kamu perlu memahami depth market, spread, dan likuiditas. Pemula sering tidak menyadari bahwa order book bisa berubah dalam hitungan detik. Mereka mungkin frustrasi karena FOK terus dibatalkan, padahal masalahnya adalah ekspektasi yang tidak realistis terhadap kondisi pasar.

Rentan batal saat market volatile atau latency tinggi adalah masalah teknis yang sering diabaikan. Ketika pasar bergejolak, order book berubah sangat cepat. FOK yang dikirim mungkin sudah “basi” ketika sampai di server exchange karena kondisi pasar sudah berubah. Latency internet atau server yang lambat bisa membuat tingkat pembatalan FOK meningkat drastis.

Selain itu, beberapa exchange memiliki aturan khusus untuk FOK. Ada yang membatasi ukuran minimum order, ada yang mengenakan fee lebih tinggi untuk FOK, dan ada yang tidak mendukung FOK untuk semua pasangan trading. Hal-hal teknis ini perlu kamu pahami sebelum mengandalkan FOK sebagai strategi utama.

Jadi kalau FOK punya fungsi dan risiko seimbang, apa bedanya dengan jenis order lainnya? Kita bahas selanjutnya.

 

Perbedaan FOK vs IOC, GTC, AON, Market

Di balik kesamaan istilah, tiap jenis order punya strategi dan hasil yang berbeda. Biar kamu gak salah pilih, berikut perbedaan teknis dan praktisnya.

Fill-or-Kill (FOK) adalah yang paling ketat: eksekusi penuh langsung atau batal total. Tidak ada toleransi untuk eksekusi parsial atau menunggu.

Immediate-or-Cancel (IOC) sedikit lebih fleksibel. IOC akan mengeksekusi sebanyak mungkin langsung, lalu membatalkan sisanya. Jadi jika kamu order 10 BTC dengan IOC dan hanya tersedia 7 BTC, kamu akan mendapat 7 BTC dan 3 BTC sisanya dibatalkan. IOC memberikan kecepatan tapi tetap toleran terhadap eksekusi parsial.

Good-Till-Cancelled (GTC) adalah kebalikan dari FOK dalam hal waktu. GTC akan tetap aktif hingga kamu batalkan manual atau order tereksekusi penuh. Ini cocok untuk strategi jangka panjang di mana kamu tidak terburu-buru. GTC bisa terpenuhi dalam hitungan menit, jam, atau bahkan hari.

All-or-None (AON) mirip dengan FOK dalam hal “semua atau tidak sama sekali”, tapi AON tidak memiliki elemen “kill” (pembatalan langsung). AON bisa menunggu hingga kondisi pasar memungkinkan eksekusi penuh. Jadi AON = FOK – aspek kecepatan.

Market Order adalah yang paling sederhana: eksekusi langsung dengan harga pasar terbaik yang tersedia. Market order hampir selalu tereksekusi, tapi kamu tidak punya kontrol atas harga final. Ini kebalikan dari FOK yang memberikan kontrol harga tapi risiko pembatalan.

Analogi sederhana: bayangkan kamu pesan pizza. Market order seperti “berikan pizza apa saja yang tersedia sekarang”. GTC seperti “saya mau pizza pepperoni, tunggu sampai tersedia”. FOK seperti “saya mau pizza pepperoni ukuran large, kalau tidak ada ya sudah, batalkan saja”. IOC seperti “berikan pizza pepperoni sebanyak yang ada, sisanya tidak usah”.

Kesalahan umum pemula adalah mengira IOC sama dengan FOK. Padahal, IOC masih memungkinkan eksekusi parsial. Jika kamu butuh kepastian kuantitas penuh, FOK adalah pilihan yang tepat. Tapi jika kamu bisa toleran dengan eksekusi parsial demi kecepatan, IOC lebih fleksibel.

Nah, setelah tahu perbandingannya, sekarang kita bahas cara praktis menggunakan FOK di exchange besar.

 

Cara Pakai FOK di Indodax, Binance, dan OKX

Untuk trader Indonesia, akses ke fitur FOK kadang tidak langsung kelihatan. Tapi sebenarnya, kamu bisa mengaktifkan FOK di platform besar dengan mudah.

Di Binance, FOK tersedia di bagian Advanced Order. Langkah-langkahnya: buka halaman spot trading, pilih “Limit” order, lalu klik “Advanced. Di bagian “Time in Force”, kamu akan melihat pilihan “FOK” selain “GTC” dan “IOC”. Pastikan kamu sudah mengisi jumlah dan harga yang diinginkan, lalu pilih FOK sebelum submit order. Binance juga menyediakan FOK untuk futures trading dengan cara yang sama.

Di OKX, fitur FOK ada di bagian order type. Setelah memilih “Limit Order”, kamu bisa mengklik “Advanced” dan memilih “FOK” di dropdown Time in Force. OKX memiliki interface yang sedikit berbeda antara spot dan futures, tapi prinsipnya sama. Yang menarik, OKX juga menyediakan FOK untuk options trading, yang jarang tersedia di exchange lain.

Di KuCoin, FOK bisa diakses melalui menu “Advanced Order Type”. Setelah memilih limit order, klik ikon gear atau “Advanced”, lalu pilih FOK. KuCoin memiliki sistem order yang cukup responsif untuk FOK, terutama untuk pasangan trading dengan likuiditas tinggi.

Untuk Indodax, sayangnya FOK belum tersedia di interface user biasa. Namun, trader yang menggunakan API Indodax bisa mengakses parameter Time in Force termasuk FOK. Ini berarti kamu perlu menggunakan bot trading atau aplikasi third-party yang terhubung dengan API Indodax. Alternatifnya, kamu bisa menggunakan limit order dengan monitoring ketat dan pembatalan manual jika tidak tereksekusi dalam waktu singkat.

Tips praktis untuk semua exchange: pastikan kamu memahami fee structure untuk FOK. Beberapa exchange mengenakan maker fee yang sama dengan limit order biasa, tapi ada juga yang mengenakan taker fee karena FOK dianggap sebagai order yang “mengambil” likuiditas. Selalu cek kondisi order book sebelum menggunakan FOK, terutama untuk altcoin dengan volume rendah.

Yang perlu diingat, tidak semua pasangan trading mendukung FOK. Pasangan dengan likuiditas rendah atau yang baru listing mungkin tidak memiliki opsi FOK. Dalam kasus seperti ini, IOC bisa menjadi alternatif yang baik.

Selain lewat UI, banyak trader pro justru menggunakan FOK lewat API atau bot. Yuk bahas teknisnya.

 

Implementasi FOK lewat API & Trading Bot

Kalau kamu pakai bot atau algoritma, FOK bisa jadi alat super tajam—asal tahu cara pakainya.

Implementasi FOK via API relatif straightforward di sebagian besar exchange. Parameter kunci yang harus kamu gunakan adalah timeInForce: “FOK”. Contoh JSON request untuk Binance API:

 

json

{

  “symbol”: “BTCUSDT”,

  “side”: “BUY”,

  “type”: “LIMIT”,

  “timeInForce”: “FOK”,

  “quantity”: “0.01”,

  “price”: “43000”,

  “timestamp”: 1640995200000

}

 

Parameter timeInForce adalah yang membedakan FOK dari order type lainnya. Selain “FOK”, kamu juga bisa menggunakan “GTC” (Good Till Cancelled) atau “IOC” (Immediate or Cancel). Penting untuk memahami bahwa tidak semua endpoint API mendukung semua jenis timeInForce.

Strategi eksekusi kilat dengan multi-exchange routing adalah aplikasi advanced dari FOK. Bayangkan kamu punya bot arbitrase yang memantau harga di beberapa exchange sekaligus. Ketika bot mendeteksi peluang arbitrase, ia akan mengirim FOK order ke semua exchange yang relevan secara simultan. Jika salah satu gagal, bot bisa dengan cepat membatalkan order lainnya untuk mencegah imbalance.

Logika fallback dan retry sangat penting dalam implementasi FOK. Karena FOK sering gagal, bot yang baik harus memiliki mekanisme fallback. Misalnya, jika FOK gagal karena kuantitas tidak cukup, bot bisa otomatis mencoba dengan kuantitas yang lebih kecil atau beralih ke IOC.

Contoh pseudocode untuk strategi FOK dengan fallback:

 

python

def execute_with_fallback(symbol, quantity, price):

    # Coba FOK dulu

    result = api.place_order(symbol, quantity, price, timeInForce=”FOK”)

    

    if result.status == “FILLED”:

        return result

    elif result.status == “CANCELLED”:

        # Fallback ke IOC

        return api.place_order(symbol, quantity, price, timeInForce=”IOC”)

    else:

        # Retry dengan kuantitas lebih kecil

        return execute_with_fallback(symbol, quantity * 0.8, price)

 

Monitoring dan logging juga crucial untuk FOK bot. Karena tingkat pembatalan FOK tinggi, kamu perlu track berapa persen order yang berhasil vs yang dibatalkan. Data ini bisa membantu kamu fine-tune parameter bot dan memahami kondisi pasar yang optimal untuk FOK.

Pertimbangan latency tidak boleh diabaikan. FOK sangat sensitive terhadap latency karena kondisi order book bisa berubah dalam milidetik. Jika kamu serius menggunakan FOK untuk trading algoritmik, pertimbangkan untuk menggunakan VPS yang dekat dengan server exchange atau bahkan co-location jika memungkinkan.

Sudah lengkap dari teori, strategi, hingga implementasi. Sekarang kita simpulkan poin-poin penting yang kamu perlu ingat.

 

Kesimpulan: FOK Bukan Buat Semua Orang, Tapi Bisa Jadi Senjata Andalan

Fill-or-Kill (FOK) adalah tipe order yang bisa menyelamatkan kamu dari eksekusi separuh-separuh, slippage, dan keterlambatan. Tapi ingat, bukan semua kondisi cocok untuk FOK.

FOK paling cocok untuk trader yang membutuhkan kepastian eksekusi penuh. Jika strategi trading kamu bergantung pada kuantitas tertentu—seperti arbitrase, hedging, atau scalping dengan bot—FOK memberikan kontrol yang kamu butuhkan. Tidak ada yang lebih frustrating daripada rencana trading yang kacau karena eksekusi parsial.

Namun, FOK membutuhkan pemahaman mendalam tentang market microstructure. Kamu perlu tahu cara membaca order book, memahami likuiditas, dan mengenali kondisi pasar yang tepat. Trader pemula sebaiknya mulai dengan limit order atau market order yang lebih predictable, baru kemudian eksplorasi FOK setelah pengalaman bertambah.

Dari segi implementasi, FOK tersedia di hampir semua exchange besar. Binance, OKX, dan KuCoin menyediakan FOK dengan interface yang user-friendly. Untuk trader algoritmik, API integration FOK juga relatif mudah dengan parameter timeInForce yang standar.

Risiko utama FOK adalah tingkat pembatalan yang tinggi. Kamu harus siap dengan strategi fallback atau alternatif jika FOK gagal. Jangan mengandalkan FOK sebagai satu-satunya strategi, tapi jadikan sebagai tool tambahan dalam arsenal trading kamu.

Gunakan FOK dengan pertimbangan: kecepatan, volume, dan presisi. Jika ketiga faktor ini penting untuk strategi kamu, FOK bisa menjadi pilihan yang sangat powerful. Tapi jika kamu lebih fleksibel dengan eksekusi parsial atau tidak terburu-buru, jenis order lain mungkin lebih cocok.

Kalau kamu serius ingin eksekusi tanpa kompromi FOK bisa jadi pilihan strategis yang membedakan kamu dari trader lain.

 

Itulah informasi menarik tentang Fill or Kill yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa bedanya FOK dan IOC? 

FOK harus dieksekusi penuh langsung atau dibatalkan total, sedangkan IOC akan mengeksekusi sebanyak yang tersedia langsung lalu membatalkan sisanya. FOK lebih ketat karena tidak toleran terhadap eksekusi parsial.

2. Apakah FOK cocok untuk pemula? 

Tidak selalu. FOK lebih cocok untuk trader yang sudah memahami order book dan kondisi pasar. Pemula sebaiknya mulai dengan limit order atau market order yang lebih predictable, baru kemudian eksplorasi FOK setelah pengalaman bertambah.

3. Bisa gak pakai FOK di Indodax? 

Belum tersedia di interface user biasa, tapi trader yang menggunakan API Indodax bisa mengakses parameter Time in Force termasuk FOK. Alternatifnya menggunakan bot trading yang terintegrasi dengan API Indodax.

4. Apa FOK bisa digabung dengan bot trading? 

Ya, FOK sangat cocok untuk bot trading. Kamu bisa menggunakan parameter timeInForce: “FOK” di API trading seperti Binance atau OKX. Pastikan bot memiliki logika fallback jika FOK gagal.

5. Kenapa FOK sering dibatalkan? 

FOK dibatalkan jika tidak ada cukup volume di harga yang kamu inginkan. Ini normal di pasar dengan likuiditas rendah atau saat volatilitas tinggi. Coba cek order book sebelum menggunakan FOK.

6. Apakah FOK dikenakan fee lebih mahal? 

Tergantung exchange. Beberapa exchange mengenakan maker fee yang sama dengan limit order, tapi ada juga yang mengenakan taker fee karena FOK dianggap “mengambil” likuiditas. Selalu cek fee structure sebelum trading.

7. Kapan sebaiknya tidak menggunakan FOK? 

Hindari FOK saat trading altcoin dengan volume rendah, market yang sangat volatile, atau jika kamu bisa toleran dengan eksekusi parsial. FOK juga tidak cocok untuk strategi DCA (Dollar Cost Averaging) yang butuh fleksibilitas waktu.

8. Bisakah FOK digunakan untuk semua pasangan trading? 

Tidak semua pasangan mendukung FOK. Pasangan dengan likuiditas rendah atau yang baru listing mungkin tidak memiliki opsi FOK. Pasangan major seperti BTC/USDT atau ETH/USDT umumnya mendukung FOK dengan baik.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Market Signal,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.77%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.32%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
OKB/IDR
OKB
1.738K
132.51%
GTC/IDR
Gitcoin
7.750
52.05%
ATT/IDR
Attila
3
50%
SKL/IDR
SKALE
474
35.82%
GMMT/IDR
Giant Mamm
89
30.88%
Nama Harga 24H Chg
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
2.307
-21.8%
COL/IDR
Clash of L
2.952
-15.99%
SHELL/IDR
MyShell
2.514
-12.53%
BIO/IDR
Bio Protoc
1.891
-11.1%
TOSHI/IDR
Toshi
12
-9.53%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

YouTube Scam Crypto 2025: Trader Bisa Tekor Seketika!
13/08/2025
YouTube Scam Crypto 2025: Trader Bisa Tekor Seketika!

Ketika Satu Klik di YouTube Bisa Menguras Dompet Kripto YouTube

13/08/2025
Awas! Trik SMS Phishing Canggih yang Mengintai Kamu
13/08/2025
Awas! Trik SMS Phishing Canggih yang Mengintai Kamu

Pagi-pagi ada SMS “tunggakan tol belum dibayar” atau pesan mirip

13/08/2025
Grid Trading di Kripto: Bisa Cuan Tiap Hari, Kok Bisa?

Kenapa Grid Trading Makin Ramai? Beberapa tahun terakhir, pasar kripto