Mengenal Jenis-jenis Aset Kripto dan Perbedaannya dengan Bitcoin
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Jenis-Jenis Aset Kripto dan Perbedaannya dengan Bitcoin

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Jenis-Jenis Aset Kripto dan Perbedaannya dengan Bitcoin

Mengenal Jenis Jenis Aset Kripto 1200x768 1

Daftar Isi

Ada banyak jenis-jenis aset kripto bahkan ada ribuan aset kripto di seluruh dunia. Kamu pasti tahu kalau Bitcoin adalah aset kripto yang paling terkenal. Kemudian ada Ethereum, dan lain-lain. Bitcoin dan Ethereum bisa ditambang (mining) seperti emas. Hanya saja secara digital. Namun, tidak seperti keduanya, ada banyak aset kripto yang tidak didapatkan dengan mining. Karena, setiap jenis aset kripto itu berbeda-beda. Cara mendapatkannya juga berbeda. Ada juga pengelompokan token dan koin. Ada juga stablecoin. Apa itu? mari simak ulasan berikut ini:

Jenis-jenis aset kripto berdasarkan klasifikasinya.

Proof of Work (POW)/Mining

Proof of work (POW) atau mining adalah cara mendapatkan aset kripto dengan menambang. Bitcoin adalah salah satu kripto yang didapatkan dengan POW. Demikian juga Ethereum, Litecoin, dan lain-lain. 

Cara menambang adalah dengan masuk ke situs atau alamat web mining di komputer dan menggunakan internet. Tetapi, menambang hanya bisa digunakan dengan komputer berkemampuan khusus. 

Komputer miners biasanya menggunakan VGA yang tidak sedikit. Bisa mencapai ratusan juta untuk membuat RIG atau rak VGA untuk menambang coin secara maksimal. 

Setelah penambang mendapatkan reward coin dari mining, aset kripto tersebut dijual di marketplace. Biasanya, kecenderungan atau pergerakan harga aset kripto mining mengikuti Bitcoin. Karena banyak alternative coin (altcoin) yang merupakan fork dari Bitcoin.

Proof of Stake (POS)

Koin-koin Proof of Stake biasanya difungsikan untuk pembayaran platform DeFi. Ada YFI, UNI, AAVE, SFI, SUSHI dan lain-lain. 

Proof of Stake atau staking/menjaminkan adalah cara mendapatkan aset kripto. Ini berbeda dengan mining.  Aset kripto ini didapatkan dengan menjaminkan aset kripto lainnya.  Jadi, bukan dengan mining.

Kelebihan mendapatkan aset kripto PoS dibandingkan mining. Karena hanya dengan komputer biasa dan koneksi internet, kamu bisa mendapatkan reward aset kripto.Tak perlu ribet dan mahal dengan menggunakan komputer dengan RIG VGA senilai ratusan juta. 

Menariknya, Ethereum akan berevolusi menjadi Ethereum 2.0. Nantinya, ETH akan didapatkan dengan POS, tidak lagi dengan POW. 

Kenaikan harga jenis aset kripto PoS sangat fluktuatif. Dia bisa meningkat drastis dalam satu atau dua hari. Kemudian harganya akan kembali ke asal setelahnya. Butuh pengamatan yang jeli bagi kamu untuk trading di aset kripto jenis ini. 

Stablecoin dan Unstablecoin

Stablecoin adalah jenis atau klasifikasi aset kripto berdasarkan pergerakan harga. Sesuai dengan namanya, stablecoin adalah koin yang stabil. Pergerakan harganya tidak terlalu tinggi, hanya segitu-segitu aja. 

Stablecoin juga mengadopsi harga suatu komoditas. Misalnya USDT dan USDC yang ada di market Indodax. USDT digunakan sebagai alat pembayaran karena berbanding sama atau 1:1 dengan dolar AS (USD). 

Ini sama dengan aset kripto IDK yang merupakan 1:1.000 dengan harga Rupiah. IDK lebih difungsikan untuk transfer uang ke luar negeri.

Jadi, stablecoin tidak akan mengalami kenaikan dan penurunan harga yang drastis. Pergerakan harga stablecoin hanya segitu-segitu saja. Jika saldo tradingmu masih minim, kamu tidak akan mendapatkan keuntungan dan kerugian besar jika trading di stablecoin. 

Sedangkan unstablecoin adalah aset kripto yang bergerak fluaktuatif atau jenis kripto di luar stablecoin. Bitcoin, Ethereum dan aset kripto lainnya yang mengalami naik turun harga drastis adalah bukan jenis stablecoin.  

Koin dan Token

Nah, kali ini, indodax academy akan membahas tentang klasifikasi  atau jenis aset kripto berdasarkan jenis coin dan token. Keduanya jelas berbeda. 

Coin adalah jenis aset kripto yang bekerja di suatu jaringannya sendiri atau platformnya sendiri. Seperti Bitcoin yang bekerja di jaringan Bitcoin dan Ether (ETH) yang bekerja di jaringan Ethereum. Coin biasanya digunakan alat penukaran di dunia nyata dan proyek di luar dunia nyata. Seperti untuk pengelolaan dana bank dan lain-lain. Seperti XRP dan XLM yang merupakan aset kripto jenis coin. DOGE juga termasuk jenis coin karena menjadi alat pembayaran jaringan di luar proyek blockchain. 

Lalu, apa itu token

Token adalah jenis aset kripto yang berdiri di atas suatu projek blockchain. Misalnya untuk pembayaran platform DeFi, seperti SUSHI, YFI, UNI dan lain-lain. USDT dan USDC adalah aset kripto jenis coin. Karena keduanya merupakan aset kripto yang sering digunakan untuk pembayaran di platform trading seperti Indodax, dan lain-lain. Meskipun keduanya mengadopsi nilai dolar AS (USD). 

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya?
24/03/2023
Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya?

Gravestone Doji, pola pembalikan bearish yang terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan berdekatan satu sama lain. Yuk siimak ulasan lengkapnya disini!

24/03/2023
Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya
23/03/2023
Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya

Bollinger band adalah indikator analisis teknis yang digunakan mengukur volatilitas. Bagaimana cara kerja dan cara membacanya? Yuk simak ulasannya disini!

23/03/2023
Pajak Crypto dan Cara Membayar Pajak Crypto di Indonesia
22/03/2023
Pajak Crypto dan Cara Membayar Pajak Crypto di Indonesia

Mulai Mei 2022, pemerintah memberlakukan aturan pajak aset kripto dan NFT. Bagaimana cara menghitung pajak kripto? Yuk simak ulasan lengkap nya disini!

22/03/2023