Stablecoin sering dianggap solusi paling sederhana untuk menghadapi volatilitas kripto, tapi semakin kamu terlibat di ekosistem ini, semakin terasa bahwa “stabil” itu tidak pernah sesederhana kelihatannya.
Banyak pengguna mengenal USDT dan USDC karena keduanya mendominasi pasar global, namun di Asia Tenggara hadir stablecoin lain yang menawarkan pendekatan berbeda: XSGD, XIDR, dan XUSD dari StraitsX.
Ketiganya tidak hadir untuk menyaingi USDT atau USDC, tetapi untuk menjawab kebutuhan yang jauh lebih lokal, seperti pembayaran lintas negara, settlement harian, dan transaksi bernilai tetap yang tidak bergantung pada dolar Amerika.
Ketika kebutuhan pengguna berubah, pemahaman tentang stablecoin pun harus ikut berkembang.
Kamu tidak hanya perlu tahu “apa itu stablecoin”, tetapi juga konteks di balik masing-masing penerbit, regulasi yang mereka ikuti, serta bagaimana mekanisme cadangannya bekerja.
Dan inilah titik di mana perbandingan StraitsX, USDT, dan USDC menjadi relevan. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang membentuk bagaimana mereka berfungsi di ekosistem.
Apa Itu Stablecoin StraitsX?
Stablecoin StraitsX lahir dari kebutuhan untuk memiliki aset digital yang bisa bergerak cepat seperti kripto, namun tetap memegang nilai tetap seperti mata uang fiat. Fokus StraitsX bukan pada perdagangan, tetapi pada infrastruktur pembayaran digital. Ini berarti mereka mencoba menjembatani kebutuhan fiat dengan fleksibilitas blockchain.
Latar belakang StraitsX
StraitsX beroperasi sebagai Major Payment Institution yang diawasi langsung oleh Monetary Authority of Singapore. Kehadiran regulasi ini membentuk karakter yang cukup berbeda dibanding stablecoin global.
StraitsX bukan bank, bukan crypto exchange, dan bukan lembaga penyimpanan dana. Mereka berfungsi sebagai penyedia jalur pembayaran digital, memastikan proses mint dan redeem stablecoin mengikuti aturan yang jelas.
Pendekatan yang berlandaskan regulasi seperti ini membuat StraitsX menjadi pilihan menarik bagi transaksi regional yang membutuhkan kejelasan operasional. Namun, pengawasan ketat dari regulator juga membuat struktur stablecoin mereka lebih terpusat, sehingga pengguna tetap perlu memahami batasan-batasannya.
Jenis stablecoin yang diterbitkan StraitsX
StraitsX mengeluarkan tiga stablecoin utama: XSGD, XIDR, dan XUSD. Masing-masing memiliki fungsi berbeda sesuai mata uang fiat yang diwakilinya. XSGD dipakai untuk transaksi yang berkaitan dengan dolar Singapura, XIDR untuk transaksi yang berkaitan dengan rupiah, sementara XUSD hadir sebagai stablecoin berbasis dolar Amerika dengan pendekatan regulasi yang lebih ketat dibanding USDT dan USDC.
Pemilihan mata uang ini bukan kebetulan; Singapura dan Indonesia adalah dua pusat aktivitas keuangan di Asia Tenggara, sehingga kebutuhan token yang mengikuti nilai fiat lokal terasa sangat nyata.
Mekanisme peg dan cadangan fiat
Stablecoin StraitsX menggunakan model fiat-backed, artinya setiap token yang beredar seharusnya didukung oleh cadangan fiat dalam rekening yang diawasi regulator.
Proses ini menciptakan hubungan langsung antara aset digital dengan mata uang tradisional. Bagi kamu yang terbiasa memakai stablecoin untuk kebutuhan sehari-hari seperti transfer, pembayaran, atau hedging ringan, mekanisme peg seperti ini memberikan rasa aman tambahan.
Namun, tetap penting diingat bahwa model seperti ini bergantung sepenuhnya pada penerbit.
Jika ada gangguan pada cadangan atau regulasi, stabilitas nilai bisa terdampak. Pengetahuan ini menjadi kunci karena banyak pengguna menganggap semua stablecoin itu sama, padahal struktur operasionalnya bisa sangat berbeda.
USDT dan USDC: Dua Stablecoin Global Paling Dominan
Di tingkat global, USDT dan USDC menjadi fondasi transaksi kripto. Likuiditas keduanya luar biasa besar sehingga hampir semua exchange memiliki pasangan perdagangan berbasis stablecoin ini.
USDT diterbitkan oleh Tether, sementara USDC oleh Circle. Circle dikenal lebih transparan dalam hal pelaporan cadangan, sementara Tether memiliki sejarah panjang kontroversi. Walaupun begitu, USDT tetap menjadi stablecoin terbesar di pasar karena adopsinya sangat luas.
Pendekatan regulasi yang berbeda ini membentuk persepsi pengguna. Ada yang memilih USDC karena transparansi, ada yang memilih USDT karena likuiditasnya yang luar biasa besar.
Mekanisme cadangan yang digunakan
Baik USDT maupun USDC menggunakan aset seperti cash dan treasury sebagai cadangan utama. Perbedaan terbesar ada pada cara mereka melaporkan cadangan tersebut.
USDC merilis laporan rutin yang diaudit oleh pihak ketiga, sementara Tether merilis laporan berkala dengan format yang berubah-ubah sepanjang waktu.
Peran USDT dan USDC di pasar global
Karena cakupan penggunaan yang sangat besar, USDT dan USDC menjadi pilihan utama untuk trading, arbitrase, pembayaran internasional, hingga penyimpanan nilai dalam jangka pendek. Mereka ibarat “mata uang dasar” untuk ekonomi kripto modern.
Perbedaan Utama StraitsX vs USDT dan USDC
Ketika kamu membandingkan stablecoin StraitsX dengan USDT dan USDC, kamu sedang membandingkan dua pendekatan berbeda: satu berfokus pada kebutuhan regional, lainnya pada likuiditas global.
Perbedaan dari sisi regulasi
StraitsX mengikuti aturan MAS yang sangat ketat, dengan mekanisme pelaporan cadangan yang harus memenuhi standar regulator. Sementara itu, USDT dan USDC memiliki pendekatan regulasi berbeda sesuai yurisdiksinya. Ini menciptakan dinamika tersendiri bagi pengguna: apakah mereka lebih peduli pada regulasi regional atau likuiditas global?
Perbedaan jenis mata uang fiat pendukung
XSGD dan XIDR mengikuti mata uang Asia Tenggara yang sering dipakai untuk kebutuhan lokal. Sementara itu, USDT dan USDC hanya berbasis dolar Amerika sehingga lebih cocok untuk perdagangan global. Perbedaan ini membuat masing-masing stablecoin punya segmentasi pengguna yang berbeda.
Transparansi dan laporan audit
USDC masih menjadi standar tertinggi untuk transparansi, sementara StraitsX mengikuti format regulasi MAS yang cukup ketat. USDT berada di tengah-tengah, dengan laporan cadangan yang tidak selalu konsisten sepanjang tahun.
Perbedaan dalam penggunaan dan ekosistem
Stablecoin StraitsX banyak dipakai untuk pembayaran dalam skala regional, integrasi fintech, dan transfer nilai lintas negara di Asia Tenggara. Sementara itu, USDT dan USDC menjadi tulang punggung trading global dan likuiditas pasar.
Perbedaan jaringan blockchain
StraitsX mendukung jaringan seperti Ethereum dan Zilliqa, sementara USDT dan USDC hadir di berbagai chain termasuk Tron, Solana, Polygon, dan lainnya. Perbedaan ketersediaan jaringan ini mempengaruhi biaya dan kecepatan transaksi.
Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Stablecoin
Tidak ada stablecoin yang sempurna. Semuanya punya peran dan batasan.
Kelebihan dan kekurangan stablecoin StraitsX
StraitsX menawarkan regulasi kuat dan relevansi lokal, tetapi adopsinya masih berkembang dan likuiditasnya lebih kecil dibanding stablecoin global.
Kelebihan dan kekurangan USDT
USDT unggul dalam likuiditas dan ketersediaan di berbagai jaringan, tetapi memiliki sejarah kontroversi tentang cadangan.
Kelebihan dan kekurangan USDC
USDC unggul dalam transparansi, namun sempat mengalami depegging akibat masalah bank mitra pada tahun 2023.
Penggunaan Stablecoin untuk Transfer Nilai
Stablecoin menjadi komponen penting dalam transfer nilai karena bisa menggabungkan stabilitas fiat dengan kecepatan blockchain.
Perbedaan biaya dan kecepatan transaksi
Biaya transaksi sangat ditentukan oleh jaringan yang dipakai. Jika kamu memakai jaringan dengan aktivitas tinggi, biayanya bisa meningkat. Dalam hal ini, stablecoin bukan faktor penentu; jaringannyalah yang menentukan efisiensi.
Kegunaan untuk hedging dan trading
USDT dan USDC lebih sering dipakai untuk trading karena likuiditasnya luar biasa besar. Sementara itu, XSGD dan XIDR lebih masuk akal untuk transaksi lokal atau pembayaran yang membutuhkan nilai tetap tanpa harus menggunakan mata uang asing.
Peran stablecoin lokal di Asia Tenggara
Asia Tenggara punya dinamika pembayaran lintas negara yang kompleks. Stablecoin lokal seperti XSGD dan XIDR mencoba menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan alternatif pembayaran yang lebih cepat dan tidak tergantung pada dolar.
Risiko Menggunakan Stablecoin Apapun
Semua stablecoin membawa risiko, meski tujuannya adalah stabilitas.
Risiko depegging
Depegging bisa terjadi ketika cadangan terganggu atau pasar tidak percaya pada penerbit. USDC mengalami hal ini ketika salah satu mitra banknya bermasalah, sementara USDT beberapa kali turun tipis akibat tekanan pasar.
Risiko sentralisasi
Karena stablecoin fiat-pegged bergantung pada penerbit, risiko sentralisasi tidak bisa dihindari. Freeze address adalah salah satu contoh kontrol yang dapat dilakukan penerbit.
Risiko regulasi
Aturan pemerintah terhadap stablecoin terus berkembang. Perubahan regulasi bisa mempengaruhi cara stablecoin diperdagangkan atau digunakan.
Kesimpulan
Stablecoin StraitsX, USDT, dan USDC sebenarnya tidak saling menggantikan, melainkan mengisi kebutuhan yang berbeda. Stablecoin StraitsX melayani kebutuhan regional dengan pendekatan berbasis regulasi, sementara USDT dan USDC bergerak di tingkat global dengan fokus pada likuiditas.
Yang terpenting adalah memahami konteks, tujuan, dan risiko dari masing-masing stablecoin agar kamu bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Itulah informasi menarik tentang Perbedaan Stablecoin StraitsX dengan USDT dan USDC yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa perbedaan utama stablecoin StraitsX dengan USDT dan USDC?
Perbedaan paling besar ada pada regulasi, wilayah penggunaan, dan jenis fiat pendukung. StraitsX berfokus pada stablecoin regional seperti XSGD dan XIDR, sementara USDT dan USDC dirancang untuk kebutuhan global dengan likuiditas yang jauh lebih besar.
2. Apakah StraitsX lebih aman karena berizin MAS?
Lisensi dari MAS memberi struktur pengawasan yang kuat, tetapi keamanan tetap bergantung pada manajemen cadangan dan kebijakan penerbit. Regulasi membantu, tetapi tidak menghilangkan risiko sepenuhnya.
3. Apa fungsi stablecoin StraitsX dalam ekosistem kripto?
Stablecoin StraitsX lebih sering dipakai untuk pembayaran regional, settlement lintas negara, dan transfer nilai bernilai tetap di Asia Tenggara. Pendekatannya berbeda dari USDT dan USDC yang lebih dominan dalam trading global.
4. Apakah XIDR atau XSGD bisa menggantikan USDT dalam trading?
Belum. Likuiditas StraitsX masih berkembang dan lebih cocok untuk transaksi lokal. Untuk aktivitas trading besar, USDT dan USDC masih menjadi standar pasar.
5. Apa risiko utama menggunakan stablecoin seperti StraitsX, USDT, dan USDC?
Risikonya mencakup depegging, sentralisasi, perubahan regulasi, serta transparansi cadangan. Setiap stablecoin punya struktur operasional yang berbeda, sehingga kamu tetap perlu memahami cara kerja masing-masing penerbit.
6. Mengapa stablecoin berbasis fiat masih penting?
Stablecoin fiat-pegged memberi nilai tetap untuk aktivitas harian seperti hedging, transfer, dan pembayaran. Meski kripto terus berkembang, kebutuhan akan aset stabil tetap besar untuk menjaga kenyamanan pengguna.
Author: AL





Polkadot 9.66%
BNB 0.78%
Solana 4.89%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.22%
Polygon Ecosystem Token 2.16%
Tron 2.84%
Pasar
