Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan setelah analis senior Fundstrat, Tom Lee, menyatakan bahwa aset tersebut berpotensi mencetak rekor baru pada awal 2026.
Optimisme ini muncul menyusul berakhirnya langkah pengetatan likuiditas Federal Reserve, yang dinilai sebagai pemicu penting bagi reli pasar berikutnya.
Bitcoin saat ini berada sedikit di atas US$86.700, turun lebih dari 21% dibandingkan sebulan lalu. Namun, Lee menegaskan bahwa penurunan tersebut belum menandai puncak harga siklus ini.
“Saya tidak berpikir harga tertinggi Bitcoin sudah tercapai,” ujar Lee, menegaskan bahwa momentum kenaikan masih terbuka lebar.
Ia menyebut momentum pasar justru akan menguat setelah Quantitative Tightening (QT) dihentikan.
Momentum Baru Setelah QT Berakhir

Sumber Gambar: CNBC
Dalam wawancaranya di CNBC, Tom Lee menekankan bahwa penghentian QT sering kali menjadi katalis kenaikan pasar.
Ia mencontohkan periode September 2019, ketika Fed menghentikan QT dan pasar saham melesat sekitar 17% hanya dalam tiga minggu.
Jika pola historis ini terulang, ia menilai pasar crypto, khususnya Bitcoin, berpeluang mengalami lonjakan cepat.
Menurut Lee, perubahan arah kebijakan The Fed dapat menciptakan kembali minat investor terhadap aset berisiko.
Sentimen tersebut dinilai memberi dorongan tambahan bagi pergerakan Bitcoin di akhir tahun dan awal tahun mendatang.
Baca juga berita selanjutnya: BitMine Gaspol Borong Rp1 Triliun Ethereum, Apa yang Mereka Siapkan?
Prediksi Bitcoin: ATH Baru hingga US$200.000
Melansir dari Crypto.News, Lee memperkirakan Bitcoin akan mencapai level psikologis US$100.000 pada akhir 2025, sebelum akhirnya menembus rekor tertinggi baru pada Januari 2026.
Ia juga membuka peluang bahwa harga dapat melaju hingga US$200.000 pada 2026, didorong kombinasi faktor makro dan permintaan institusional yang semakin besar.
Ia menilai potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve serta meningkatnya partisipasi lembaga keuangan dari AS dan negara lain sebagai katalis utama kenaikan Bitcoin di periode berikutnya.
Minat Institusional dan Posisi Tom Lee di Industri
Optimisme Lee juga dipengaruhi oleh perannya di BitMine, perusahaan mining yang kini menjadi salah satu pemegang Ethereum terbesar.
Menurutnya, meningkatnya eksposur institusi terhadap aset digital mengindikasikan pergeseran struktural yang mendukung fase bull market berikutnya.
Meski pasar sedang mengalami tekanan jangka pendek, Lee meyakini investor masih melihat Bitcoin sebagai aset dengan potensi pertumbuhan signifikan dalam beberapa bulan mendatang.
Kesimpulan
Pandangan Tom Lee menambahkan perspektif baru terhadap dinamika pasar crypto jelang penutupan tahun.
Dengan berakhirnya QT dan potensi perubahan kebijakan The Fed, skenario reli Bitcoin makin terbuka.
Meski volatilitas tetap menjadi faktor utama, analis memandang bahwa fase pemulihan menuju rekor baru di awal 2026 bukanlah sesuatu yang mustahil.
FAQ
- Apa pengaruh Quantitative Tightening terhadap harga Bitcoin?
QT mengurangi likuiditas di pasar. Saat QT berakhir, likuiditas kembali meningkat dan aset berisiko seperti Bitcoin sering mendapatkan dorongan kenaikan. Sejarah menunjukkan penghentian QT pernah memicu reli pasar dalam waktu singkat. - Mengapa analis seperti Tom Lee percaya Bitcoin belum mencapai puncaknya?
Lee menilai koreksi saat ini hanya bagian dari fluktuasi jangka pendek. Ia melihat faktor makro, seperti kebijakan Fed dan minat institusional, sebagai alasan utama Bitcoin berpotensi mencetak rekor baru. - Apakah prediksi Bitcoin ke US$100.000 realistis?
Prediksi tersebut didukung faktor seperti likuiditas yang membaik, sentimen pasar, dan potensi pemangkasan suku bunga. Meski tidak pasti, level psikologis US$100.000 dianggap mungkin dicapai dalam kondisi pasar positif. - Apa saja faktor yang bisa mendorong Bitcoin mencapai US$200.000?
Dorongan institusional, perubahan kebijakan moneter, serta siklus adopsi crypto global menjadi faktor yang menurut Lee dapat membawa Bitcoin ke level tersebut pada 2026. - Bagaimana posisi investor saat Bitcoin berada di US$86.700?
Meski turun lebih dari 21% dalam sebulan, sebagian analis tetap memandang kondisi ini sebagai fase konsolidasi. Investor yang mengikuti sentimen makro biasanya menunggu keputusan kebijakan Fed sebagai pemicu arah baru pasar.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Tokoh Kripto Dunia, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini






Polkadot 8.90%
BNB 0.51%
Solana 4.86%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.18%
Polygon Ecosystem Token 2.14%
Tron 2.85%
Pasar

