Dari kampus elite ke investasi aset digital
Nama Vivek Ramaswamy kembali jadi sorotan setelah perusahaan yang ia dirikan, Strive Asset Management, mengumumkan pembelian 1.567 Bitcoin dengan nilai lebih dari 162 juta dolar AS. Di permukaan, langkah itu tampak seperti keputusan alokasi aset biasa. Namun jika kamu menelusuri jejaknya, keputusan ini adalah puncak dari perjalanan panjang seorang anak imigran India di Ohio—lulusan Harvard dan Yale—yang pernah membangun kerajaan biotek, menulis buku tentang ideologi bisnis, dan kini berani menentang arus utama keuangan global, sejalan dengan tren banyak institusi besar yang mulai mengadopsi Bitcoin sebagai aset digital utama untuk diversifikasi portofolio.
Kisahnya menarik karena menunjukkan bagaimana seseorang bisa bergerak dari dunia sains dan hukum menuju arena politik dan investasi kripto tanpa kehilangan arah. Untuk memahami langkah berani ini, mari lihat bagaimana perjalanan Vivek dimulai dan berkembang hingga akhirnya bersinggungan dengan Bitcoin.
Akar keluarga dan masa awal di Ohio
Sebelum dikenal luas sebagai pengusaha miliarder, Vivek Ramaswamy tumbuh di Cincinnati, Ohio. Ia lahir pada 9 Agustus 1985 dari pasangan imigran India—V. Ganapathy Ramaswamy, seorang insinyur paten di General Electric, dan Geetha, seorang psikiater geriatrik.
Lingkungan keluarganya sederhana namun sarat nilai kerja keras dan disiplin. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan prestasi menonjol di sekolah dan kemampuan berpikir kritis yang kuat. Saat bersekolah di St. Xavier High School, sekolah Jesuit di Cincinnati, ia lulus sebagai valedictorian pada 2003 dan dikenal sebagai siswa yang gemar berdebat serta berani mempertanyakan hal-hal di luar kebiasaan.
Dari ruang kelas kecil di Ohio, Vivek melangkah lebih jauh menuju kampus yang kelak membentuk pola pikirnya tentang ambisi, analisis, dan keberanian mengambil risiko.
Harvard dan Yale: fondasi cara pikir yang jarang dipadukan
Perjalanan akademiknya berlanjut di Harvard University, tempat ia menempuh studi biologi dan lulus dengan predikat summa cum laude pada 2007. Sains memberinya dasar berpikir logis dan pendekatan berbasis bukti. Di luar kelas, ia aktif dalam Harvard Political Union, dikenal sebagai figur yang senang menantang arus utama dan membuka diskusi yang tak lazim.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Yale Law School dan meraih gelar Juris Doctor pada 2013. Di sinilah dua dunia berpadu: ilmu eksakta dan hukum. Kombinasi ini memberi Vivek keunggulan unik—kemampuan memahami pasar dengan ketajaman ilmiah sekaligus mengurai aspek regulasi dan etika bisnis.
Dua pengalaman akademis ini menjadi pondasi penting bagi karirnya di dunia investasi, di mana setiap keputusan menuntut keseimbangan antara analisis rasional dan intuisi terhadap risiko.
Dari hedge fund ke Roivant Sciences: membangun biotek dengan pola pikir berbeda
Selepas kuliah, Vivek memulai karier di hedge fund QVT Financial. Di sana, ia mengelola portofolio saham bioteknologi, belajar membaca potensi ilmiah sekaligus menilai peluang finansial di pasar berisiko tinggi.
Pada 2014, ia mengambil langkah besar dengan mendirikan Roivant Sciences, perusahaan bioteknologi yang dikenal berani mengambil alih paten obat-obatan yang diabaikan perusahaan besar. Melalui jaringan anak perusahaan yang disebut “Vants”—seperti Dermavant, Axovant, Urovant, dan Myovant—ia mencoba menghidupkan kembali aset farmasi yang tertidur dan mengubahnya menjadi inovasi bernilai komersial.
Model bisnisnya menarik banyak perhatian karena berbeda dari pendekatan konservatif industri farmasi. Namun, tidak semua upaya berjalan mulus. Salah satu proyek besar Roivant di bidang Alzheimer gagal dalam uji klinis dan sempat mengguncang reputasinya. Meski begitu, Vivek menganggap kegagalan itu bagian dari proses belajar. Menurutnya, risiko besar adalah harga dari inovasi, dan setiap kegagalan memberi data baru untuk perbaikan berikutnya.
Filosofi “fail fast, learn faster” yang ia pegang sejak masa biotek menjadi dasar pandangannya di industri berikutnya—manajemen aset.
Strive Asset Management: menantang ESG dengan semangat “excellence over politics”
Setelah keluar dari dunia biotek, Vivek mendirikan Strive Asset Management di Ohio pada 2022. Kali ini fokusnya bukan pada obat, tapi pada cara perusahaan beroperasi di pasar modal.
Ia menilai tren ESG (Environmental, Social, and Governance) yang mendominasi Wall Street telah membuat banyak perusahaan lebih sibuk mengejar citra sosial ketimbang efisiensi dan nilai ekonomi—sebuah perdebatan yang mirip dengan bagaimana investor crypto menilai pentingnya fundamental proyek kripto dibanding sekadar tren harga. Melalui Strive, ia mengusung slogan “excellence over politics”—sebuah tantangan terhadap raksasa manajemen aset seperti BlackRock dan Vanguard yang dikenal pro-ESG.
Produk-produk ETF Strive dirancang untuk mengembalikan orientasi bisnis pada pemegang saham. Pendekatan ini menuai respons beragam: sebagian investor menganggapnya penyegaran di tengah tren ESG yang terlalu ideologis, sementara sebagian lain menilai sikap anti-ESG terlalu menyederhanakan kompleksitas dunia bisnis modern.
Terlepas dari perdebatan itu, Strive sukses menempatkan namanya di antara manajer aset paling berpengaruh baru di Amerika. Langkah berani berikutnya muncul ketika perusahaan ini memutuskan masuk ke aset yang jauh lebih volatil: Bitcoin.
2025: Strive masuk ke Bitcoin senilai lebih dari 162 juta dolar AS
Pada 2025, Strive membuat gebrakan dengan membeli 1.567 Bitcoin, setara lebih dari 162 juta dolar AS. Transaksi itu menjadikannya salah satu perusahaan institusional baru yang memegang Bitcoin sebagai bagian dari strategi treasury, bergabung dengan deretan nama besar seperti MicroStrategy dan Tesla—contoh nyata dari fenomena adopsi institusional terhadap Bitcoin yang terus berkembang pesat sejak 2020.
Bagi Vivek, keputusan ini bukan sekadar strategi diversifikasi. Ia menyebut Bitcoin sebagai “aset bebas intervensi politik,” simbol dari sistem keuangan yang tidak dikendalikan negara atau korporasi besar. Langkah Strive juga dipandang sebagai bentuk keyakinan pada masa depan ekonomi terdesentralisasi.
Bagi pasar, pembelian ini menjadi sinyal kuat: manajer aset yang dikenal rasional dan anti-narasi sosial kini mengakui nilai fundamental kripto sebagai alat lindung nilai dan simbol kebebasan ekonomi. Langkah ini memperkuat tren adopsi institusional terhadap Bitcoin dan menandai titik baru hubungan antara dunia keuangan tradisional dan aset digital.
Dari bisnis ke panggung elektoral: gagasan besar dan konsekuensinya
Tak berhenti di dunia investasi, Vivek Ramaswamy membawa ideologinya ke ranah politik. Ia mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2024 dari Partai Republik sebelum kemudian mengalihkan fokus ke pemilihan Gubernur Ohio untuk 2026.
Dua bukunya—Woke, Inc. (2021) dan Nation of Victims (2022)—menjadi manifestasi pemikirannya. Ia mengkritik apa yang disebutnya “woke capitalism,” yakni praktik perusahaan yang terlalu larut dalam agenda politik identitas dan keadilan sosial. Dalam kampanyenya, ia menekankan meritokrasi, menolak affirmative action, dan mendorong kemandirian ekonomi nasional.
Sikap ini membuatnya disukai sebagian pemilih konservatif, namun juga memunculkan kritik karena dianggap terlalu ekstrem. Bahkan di lingkaran MAGA (Make America Great Again) yang dekat dengan Donald Trump, Vivek kadang menjadi sasaran serangan rasial. Tapi bagi dirinya, perdebatan adalah bagian dari konsekuensi menjadi figur publik yang berbicara terbuka.
Kritik, kontroversi, dan persepsi publik
Setiap langkah besar pasti menimbulkan resistensi, begitu pula dengan Vivek Ramaswamy. Beberapa pihak menilai pendekatannya terlalu agresif dalam mengejar perhatian publik, sementara yang lain menganggapnya terlalu berani mengambil risiko. Di sektor biotek, strategi Roivant yang belum konsisten memberi keuntungan jangka panjang sempat disorot media.
Namun kritik paling keras datang dari bidang politik. Pandangan anti-ESG, ide meritokrasi ekstrem, dan wacana menaikkan usia pemilih kerap dijadikan bahan serangan oleh lawan politiknya. Meski demikian, Ramaswamy tetap teguh pada keyakinannya bahwa perusahaan dan individu seharusnya dinilai dari kinerja, bukan dari pandangan ideologis.
Sikap ini menempatkannya sebagai figur yang unik—dipuji karena keteguhan prinsip, tapi juga diperdebatkan karena keras kepala. Konsistensinya membuat banyak orang melihatnya bukan hanya sebagai pengusaha, melainkan juga sebagai simbol keberanian melawan arus besar politik dan ekonomi global.
Pelajaran yang Bisa Kamu Ambil
Perjalanan Vivek Ramaswamy adalah cerminan bahwa keberanian dan disiplin bisa berjalan seiring. Dari setiap fase hidupnya, ada banyak nilai yang bisa kamu petik, bukan hanya untuk dunia bisnis, tapi juga untuk cara berpikir menghadapi perubahan.
Pertama, keberanian mengambil posisi berbeda bisa menjadi nilai tambah asalkan didasari argumen dan data yang kuat. Ramaswamy berulang kali menentang arus besar—baik di biotek, keuangan, maupun politik—namun setiap langkahnya selalu berangkat dari analisis yang matang.
Kedua, pendidikan lintas disiplin membentuk cara berpikir yang tajam dan adaptif. Perpaduan antara sains dan hukum membuatnya tidak sekadar berani mengambil keputusan, tapi juga memahami konsekuensinya dengan penuh kesadaran.
Ketiga, diversifikasi lintas bidang menunjukkan bahwa karier tidak harus berjalan lurus di satu jalur—konsep yang mirip dengan bagaimana investor modern menerapkan strategi diversifikasi portofolio aset digital untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang jangka panjang. Dari laboratorium ke hedge fund, lalu ke politik, Vivek membuktikan bahwa pengetahuan dan pengalaman bisa menjadi modal lintas sektor jika kamu tahu bagaimana menggunakannya.
Dan keempat, prinsip adalah jangkar yang menjaga arah ketika ombak kritik datang. Konsistensi pada nilai yang diyakini membuatnya tetap berdiri tegak bahkan ketika pandangannya menimbulkan kontroversi.
Bila kamu melihat lebih dalam, kisah ini bukan sekadar tentang sukses finansial, melainkan tentang keberanian membangun pemikiran yang independen. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, kemampuan untuk berpikir jernih dan setia pada prinsip adalah bentuk kekayaan yang tak kalah berharga dari materi.
Kesimpulan: Dari Laboratorium ke Blockchain, Dari Tesis ke Eksekusi
Kisah Vivek Ramaswamy mengajarkan bahwa ide besar tidak mengenal batas sektor. Ia melintasi dunia sains, hukum, bisnis, dan politik dengan benang merah yang sama: keyakinan bahwa inovasi lahir dari keberanian mengambil risiko dan konsistensi pada visi jangka panjang.
Langkah Strive Asset Management membeli Bitcoin bukan sekadar keputusan investasi, melainkan simbol dari pergeseran besar dalam cara pandang terhadap nilai, kebebasan finansial, dan otonomi individu. Dunia keuangan kini mulai bergeser dari struktur hierarkis ke arah desentralisasi, sejalan dengan prinsip yang menjadi dasar teknologi blockchain—pondasi utama dibalik lahirnya sistem keuangan terbuka dan tanpa perantara.
Bagi kamu yang mengikuti ekosistem aset kripto, perjalanan Vivek Ramaswamy bisa menjadi pengingat bahwa masa depan bukan milik mereka yang hanya mengikuti tren, melainkan mereka yang berani berpikir berbeda. Dari laboratorium Harvard hingga ke blockchain, dari teori ke praktik, Ramaswamy menunjukkan bahwa keberanian yang berlandaskan prinsip mampu mengubah arah karier, bisnis, bahkan sejarah industri.
Itulah informasi sosok menarik dari Vivek Ramaswamy yang bisa kamu pelajari sepak terjangnya lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Siapa Vivek Ramaswamy?
Ia adalah pengusaha dan politisi asal Amerika Serikat keturunan India, pendiri Roivant Sciences dan Strive Asset Management.
2. Apa hubungan Ramaswamy dengan Bitcoin?
Melalui Strive Asset Management, ia membeli 1.567 Bitcoin senilai lebih dari 162 juta dolar AS pada 2025 sebagai langkah strategis investasi institusional.
3. Mengapa Strive menolak konsep ESG?
Vivek menilai ESG membuat perusahaan kehilangan fokus pada nilai ekonomi dan efisiensi, sehingga Strive mengusung filosofi “excellence over politics.”
4. Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisahnya?
Keberanian berpikir independen, disiplin intelektual, dan keteguhan pada prinsip bisa membawa perubahan besar, meski harus menempuh jalur berbeda dari kebanyakan orang.
5. Apakah ia masih aktif di dunia politik?
Ya, setelah mencalonkan diri sebagai Presiden AS pada 2024, Vivek kini mempersiapkan langkah menuju pemilihan Gubernur Ohio pada 2026.






Pasar


