Karya seni mozaik memiliki sejarah yang panjang di dunia. Setidaknya, tercatat bahwa jenis kerajinan yang satu ini pernah ada dalam peradaban Mesopotamia—3.000 tahun Sebelum Masehi. Adapun kerajinan sendiri punya banyak jenis, di antaranya kerajinan tangan, kerajinan tekstil, dan juga kerajinan mozaik.

Dahulunya, mozaik pun dianggap sebagai karya seni tinggi. Hal itu karena fungsinya yang menjadi ornamen dekorasi untuk kuil pemujaan atau tempat ibadah, misalnya saja pada gereja dan masjid. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian mozaik sendiri adalah sebuah seni dekorasi dengan kepingan bahan keras berwarna yang tersusun dan tertempel dengan perekat.

Kerajinan seni mozaik ini pun masih dianggap langka dan jarang dilirik kehadirannya oleh sebagian besar orang. Akan tetapi, karya seni mozaik yang punya tingkat kerumitan yang lumayan tinggi ini bisa dijual dengan harga yang fantastis.

Lantas, apa sebenarnya karya mozaik ini dan bagaimana perkembangannya saat ini, khususnya di dunia NFT? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Apa Itu Mozaik?

Mozaik adalah sebuah karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material seperti kaca, keramik, atau media lainnya. Material ini akan dipotong-potong atau sebelumnya telah berbentuk potongan, kemudian disusun secara artistik dengan cara ditempelkan di bidang.

Hasil dari proses tersebut berupa pola, gambar, atau lukisan yang memiliki nilai estetis dan daya tarik seni. Keunikan dari karya mozaik terletak pada motif atau adegan tertentu yang terlihat jelas setelah kerajinan mozaik ini selesai.
Konsep dasar dari karya seni mozaik melibatkan dua hal utama yaitu:

• Susunan Warna dan Gradasi: Konsep pertama ini adalah mengenai susunan warna dan gradasi dalam karya mozaik. Pada mozaik, seringkali terdapat sejumlah warna yang disusun dengan cara yang bergradasi atau mengalir secara halus dari satu warna ke warna yang lainnya. Penggunaan kombinasi warna yang tepat dapat menciptakan efek visual yang menarik dan menyatu dengan baik, sehingga membentuk gambar atau pola yang menarik bagi yang melihatnya.
• Konsep kedua adalah keanekaragaman bentuk, dari beberapa karya mozaik dapat memiliki bentuk-bentuk yang beragam, seperti persegi, bulat, segi enam, atau bahkan bentuk abstrak. Kemampuan untuk menggabungkan berbagai bentuk ini akan memberikan keunikan dan kompleksitas pada karya mozaik. bentuknya yang beragam, mulai dari persegi, bulat, segi enam, hingga bentuk abstrak.

Karya mozaik memang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, terutama jika menggunakan material keras seperti keramik dan granit. Namun, ada juga bahan lain yang dapat digunakan, seperti kertas, kulit telur, kaca, daun, batu, dan kayu. Proses pembuatan mozaik memerlukan bahan-bahan seperti perekat, alat pemotong, dan bidang permukaan untuk menempelkan potongan-potongan bahan.

Seiring berjalannya waktu, karya mozaik terus berkembang. Teknologi yang semakin maju telah mengubah cara para perajin dalam menciptakan karya mozaik. Selain mozaik konvensional dengan potongan kertas atau kaca, sekarang juga ada mozaik dalam bentuk digital dan photographic mosaic (photomosaic). Photo Mosaic adalah bentuk mozaik yang terbuat dari sejumlah foto kecil yang disusun berdasarkan warna dan membentuk objek baru saat dilihat dari jauh.

Contohnya dapat ditemukan pada poster “Live from Bell Labs” karya Joseph Francis, di mana potret seorang perempuan dirancang dari sejumlah foto kecil yang membentuk wajahnya ketika dilihat dari kejauhan dengan susunan warna yang sesuai. Perkembangan ini menunjukkan bahwa karya seni mozaik terus berevolusi mengikuti perkembangan teknologi dan kreativitas para perajinnya.

Bagaimana sudah cukup paham tentang apa itu mozaik?. Nah sekarang mari kita bandingkan dengan teknik seni lain yang sering kali dianggap serupa, yaitu kolase. Meskipun keduanya melibatkan penggunaan potongan-potongan bahan untuk menciptakan karya seni, terdapat perbedaan antara kolase dan mozaik. Mari kita lihat perbedaannya di bawah ini.

Perbedaan Kolase dan Mozaik

Kolase dan mozaik adalah dua teknik seni yang memanfaatkan  potongan-potongan bahan untuk menciptakan karya seni. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada bahan yang digunakan dan cara pembuatannya. Dalam kolase, seniman menggabungkan berbagai macam bahan seperti kertas, kain, atau bahan lainnya secara bebas dan kreatif untuk menciptakan gambar atau komposisi.

Sementara itu, mozaik menggunakan potongan-potongan bahan yang lebih keras seperti batu, keramik, atau kaca yang diatur dan ditempelkan dengan perekat untuk membentuk suatu gambar atau pola tertentu. Mozaik biasanya memerlukan ketelitian dan keterampilan teknis dalam proses pembuatannya, sementara kolase memberikan lebih banyak kebebasan ekspresi bagi seniman.

Ketika NFT Milik NFT Beeple Laku Keras: Kehebohan Kembali untuk Karya Seni Mozaik

Setelah mengalami periode kemunduran karena kurangnya minat dan perhatian, seni mozaik ini kembali mendapatkan hype dan popularitasnya. Pada Maret 2021 lalu, terjadi penjualan Non-Fungible Token (NFT) milik Beeple dengan harga fantastis mencapai sekitar $69 juta. Karya mozaik yang diberi judul “Everydays: the First 5000 Days” ini telah dirancang oleh Mike Winkelmann sejak tahun 2013

Keunikan karya mozaik ini terletak pada karakter yang sepenuhnya digital tanpa identifikasi fisik, selain itu keseluruhan karya dan sertifikasinya hadir dalam bentuk digital lewat NFT art. Melalui lelang terkenal dunia, Christie’s, karya tersebut berhasil terjual dengan harga yang luar biasa tinggi.

Tidak hanya formatnya saja, proses transaksi penjualan karya mozaik ini juga dilakukan secara digital, termasuk menggunakan aset kripto Ethereum sebagai metode pembayaran. Christie’s menawarkan opsi pembayaran menggunakan aset kripto karena melihat peluang besar di pasar kripto yang sedang berkembang pesat. Pasar kripto yang sedang booming ini diyakini dapat mendorong para kolektor untuk lebih berani berinvestasi dalam karya seni NFT.

Kesuksesan “Everydays: the First 5000 Days” oleh Beeple telah membuka peluang bagi seniman karya mozaik lainnya untuk mengadopsi teknologi NFT. Dengan NFT, para seniman mozaik memiliki kebebasan berekspresi tanpa batasan aliran seni, sehingga memungkinkan mereka untuk berkreasi dengan lebih luas dan menggabungkan berbagai jenis karya seni mozaik dengan karya seni lainnya. Hal ini menandai era baru bagi seni mozaik yang semakin terbuka dan inovatif dalam menghadapi pasar seni yang terus berkembang.

Kesimpulan

Karya seni mozaik mengalami perubahan dan mendapatkan popularitas kembali berkat adanya penggunaan teknologi NFT. Penjualan karya mozaik dalam format digital, seperti yang dilakukan oleh Beeple dengan “Everydays: the First 5000 Days,” telah membuka peluang baru bagi para seniman mozaik untuk ikut mengadopsi NFT.

Dengan NFT, seniman memiliki kesempatan lebih luas untuk berekspresi tanpa batasan aliran seni, sehingga memungkinkan mereka untuk berkreasi dengan lebih inovatif dan menyatukan berbagai jenis karya seni mozaik dengan karya seni lainnya.

Selain itu, adopsi aset kripto sebagai metode pembayaran dalam transaksi karya mozaik menunjukkan bahwa perkembangan pasar kripto yang sedang melejit dan potensinya sebagai alternatif investasi dalam dunia seni. Ini juga membuka peluang bagi kolektor untuk lebih berani berinvestasi dalam seni NFT, termasuk karya mozaik, karena nilai dan popularitasnya yang terus meningkat.

Dengan perkembangan teknologi dan antusiasme terhadap seni NFT, seni mozaik telah menemukan momentum baru untuk berinovasi dan beradaptasi dengan pasar seni yang terus berubah. Melalui kombinasi keunikan teknik mozaik dan teknologi NFT, seni mozaik semakin menarik perhatian dan memiliki potensi untuk terus berkembang dalam dunia seni rupa modern.