Apa yang Dimaksud dengan Margin dan Apa Tujuannya?
icon search
icon search

Top Performers

Apa yang Dimaksud dengan Margin dan Apa Tujuannya?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa yang Dimaksud dengan Margin dan Apa Tujuannya?

margin

Daftar Isi

Margin adalah sebuah istilah yang sangat familiar bagi mereka yang terjun di dunia bisnis pada umumnya, termasuk trading aset kripto.

Pada dasarnya, ini merupakan sebuah metode perdagangan aset kripto dengan menggunakan dana yang diperoleh dari pihak ketiga.

Lantas, apa tujuan adanya margin pada aset kripto? Untuk mengetahuinya, simak yuk ulasan lengkapnya di sini!

Apa Itu Margin?

apa itu margin

Pengertian margin, yaitu nilai/persentase keuntungan dari produk/jasa yang diperdagangkan.

Sementara itu, cara menghitung margin bisa dilakukan dengan membagi keuntungan dengan modal, kemudian dikali seratus persen atau yang dirumuskan seperti berikut ini:

Margin = keuntungan : modal x 100%

Di luar pengertian dengan persentase keuntungan di atas, margin juga bisa diartikan sebagai keuntungan/selisih antara harga jual barang dengan modal yang dibelanjakan untuk memproduksi/membeli barang itu.

Apa Itu Margin dalam Trading Kripto?

margin dalam trading kripto

Dalam trading kripto, margin adalah sebuah metode/tata cara perdagangan aset dengan memakai dana dari pihak ketiga.

Di industri crypto, pihak ketiganya bukan berupa perusahaan sekuritas atau broker seperti halnya pada instrumen investasi lainnya, melainkan berupa platform trading crypto.

Sebagai pihak ketiga, perusahaan/platform trading ini akan menyediakan dana berbentuk leverage.

Adapun trader dengan akun margin nantinya berkemungkinan untuk bisa membuka posisi dan menaikkan posisi dengan jumlah modal yang lebih besar di pasar.

Margin trading itu berusaha untuk memperkuat hasil trading, jadi keuntungan yang diperoleh pun lebih besar saat perdagangan tersebut sukses.

Para trader crypto diketahui sangat sering melakukan margin trading ini. Alasannya, keuntungan akan semakin lekas diperoleh. Hal itu pun sejalan dengan harga crypto yang sangat fluktuatif juga.

Di lain sisi, margin trading pun tidak memerlukan dana setoran dan jumlah dana yang besar untuk membuka posisi tinggi di pasaran.

Hal itu terjadi karena adanya fasilitas peminjaman dana dan penambahan saldo dari fasilitas leverage yang ditawarkan oleh pihak ketiga tadi.

Lazimnya, platform kripto selaku pihak ketiga tersebut akan memberikan keleluasaan bagi trader untuk memilih leverage yang akan digunakan pada akun margin-nya. 

Namun, perlu digaris bawahi bahwa masing-masing platform trading punya ketentuan dan kebijakan tersendiri dan tentunya berbeda-beda.

Bagaimana Cara Kerja Margin Trading?

Cara kerja margin trading dimulai saat trader membuka akun margin dengan meminjam crypto dari pialang/broker.

Di sini, sebagai jaminan, trader akan melakukan deposit. Lantas, trader yang mendapat pinjaman kripto itu akan dikenakan bunga, baik mingguan maupun bulanan, sesuai dengan kesepakatan.

Nantinya, saat aset yang dipinjam itu dijual, pinjaman tersebut akan langsung dibayarkan.

Penting dipahami, layanan itu diberikan dalam rangka meningkatkan daya beli investor sehingga mampu membeli lebih banyak kripto.

Saat aset itu dibeli, crypto pun akan masuk sebagai pinjaman. Adapun jumlah aset yang dapat dibeli nantinya bergantung pada harga serta nilai jaminan yang tersedia. 

Biasanya, pialang/broker mempersilakan trader untuk meminjam sebanyak dua kali dari nilai jaminan.

Misalkan kalau Kamu mau membeli aset kripto bernilai $1,000 maka jaminan minimal yang Kamu punya di akun margin adalah $500.

Istilah yang Perlu Dipahami pada Margin di Aset Kripto

margin aset kripto

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan margin trading, mulai dari stop loss hingga margin call. Berikut ini penjelasannya.

1. Stop Loss

Stop Loss adalah nilai yang ditentukan untuk membeli/menjual sekuritas saat harga menyentuh titik tertentu.

Nilai tersebut dipakai untuk membatasi kerugian serta mengamankan sebuah posisi yang diinginkan. Oleh sebab itu, Stop Loss pun kerap diistilahkan sebagai “batas rugi”. 

Pada dasarnya, dalam menentukan besaran nilai stop loss ini tidak ada ketentuan yang pasti.

Meski demikian, umumnya, nilainya akan ditetapkan pada 2% sampai dengan 3% dari total ekuitas.

Hal itu pun bergantung pada analisis pasar dan strategi yang digunakan oleh masing-masing trader. 

Dengan menentukan stop loss, trader sudah melakukan manajemen risiko agar kedepannya tidak menderita kerugian yang besar.

2. Margin

Seperti sempat disinggung di atas, margin adalah dana yang dipinjamkan oleh pihak ketiga, baik broker maupun platform, kepada trader untuk pembelian sekuritas/aset.

Metode yang satu ini membuat trader nantinya bisa membeli crypto lebih banyak dari biasanya.

Selain itu, trader pun mesti punya sebuah akun margin, yang tentu saja akan berbeda dari akun biasanya. 

Adapun akun margin ini akan dipakai oleh broker untuk mencairkan dananya lalu trader pun bisa menggunakannya.

Nantinya, sekuritas yang dibeli oleh trader akan menjadi jaminan pada akun margin itu. 

Lazimnya, margin bakal disajikan dalam jumlah persentase dari posisi penuh, contohnya 0,25%; 0,5%; 1%; 2%; dan seterusnya.

Sebagai informasi, penghitungan leverage maksimum yang dapat digunakan bakal dipengaruhi oleh penetapan margin.

3. Leverage

Leverage dipengaruhi oleh penetapan margin. Dalam hal ini, keterkaitan di antara keduanya merupakan faktor penting.

Leverage adalah dana yang dipinjamkan oleh broker untuk membeli aset crypto.

Jika leverage yang dipinjam besar maka profit yang didapatkan pun kemungkinan juga akan besar.

Namun, sejalan dengan itu, risiko yang dihadapi pun akan semakin besar.

Misalkan kalau seorang trader membuka posisi trading dengan nilai 100 dengan leverage 1: 10 maka ia akan memperoleh 10 dari modal sehingga totalnya menjadi 1.000.

Leverage punya tingkatan yang berlainan pada setiap platform dan market. Untuk pasar kripto, rasio yang ditawarkan mulai dari 1: 2 sampai dengan 1: 100.

4. Margin Call

Margin call dalam crypto adalah salah satu mekanisme perlindungan bagi crypto exchange untuk memastikan bahwa posisi trader tetap terlindungi.

Hal ini terjadi ketika equity (nilai akun) trader turun menjadi persentase tertentu dari margin yang digunakan. 

Tujuan utama dari margin call adalah untuk memastikan bahwa risiko bagi exchange dapat dikendalikan dan menjaga stabilitas pasar.

Perusahaan sekuritas biasanya melakukan margin call saat nilai akun margin trader jatuh di bawah jumlah yang diminta oleh pialang.

Demi mencegah terkena margin call, para investor dapat melakukan penambahan modal pada akun margin atau menutup posisi trading sebelum margin call terjadi.

Akan tetapi, saat nilai ekuitas investor itu telah berada di bawah/kurang dari ketentuan persentase nilai pasar sekuritas, broker akan meminta investor untuk menjual sejumlah asetnya maupun menaikkan nilai/posisi ke nilai minimum.

Kalau posisi margin call tidak terpenuhi maka broker akan langsung menutup posisi di pasar untuk mengembalikan nilai minimum akun margin.

Di samping itu, trader pun akan dikenakan biaya transaksi dan pengguna pun akan bertanggung jawab sepenuhnya untuk menanggung kerugian.

5. Take Profit

Take profit adalah aktivitas yang dilakukan untuk menentukan batas target keuntungan. 

Take profit dapat diartikan sebagai perintah yang dipakai untuk menutup trading saat nilainya sudah mencapai tingkat profit margin tertentu. 

Adapun penetapan nilai take profit ini dilakukan usai nilai stop loss ditentukan, yakni dengan memakai strategi Risk dan Reward yang sebelumnya telah direncanakan oleh trader.

Misalkan dengan perbandingan 1:2, take profit akan punya nilai dua kali dari stop loss.  Di lain sisi, nilai take profit tidak bisa ditentukan secara sembarangan.

Pasalnya, penentuannya mesti dilakukan secara rasional, yaitu dengan memperhatikan keadaan pasar serta menyingkirkan keinginan untuk mengambil profit dengan serakah.

Keuntungan dan Kerugian Margin dalam Aset Kripto

Lantas, apa saja keuntungan dan kerugian melakukan margin dalam aset kripto?

Adapun keuntungannya adalah investor yang melakukan transaksi bisa mendapatkan yang besar sekalipun modalnya lumayan kecil.

Margin trading merupakan fasilitas yang juga akan memberikan fleksibilitas untuk trader dalam bertransaksi dengan dana yang besar.

Sementara itu, kerugiannya terletak pada tanggungan bunga yang cukup tinggi. Hal itu karena pembelian aset secara margin berarti berhutang kepada broker/platform.

Bunga cukup tinggi dibebankan karena platform telah meminjamkan modal kepada trader yang sedang trading. Seperti diketahui, aktivitas trading sendiri berisiko cukup tinggi.

Di samping itu, kerugian lainnya bagi trader adalah ketika bursa berada dalam kondisi yang lemah.

Pasalnya, saat harga aset terus menurun, pengguna margin trading ini bakal terkena margin call.

Maka dari itu, di kala nilai aset itu turun, jaminan yang diterima oleh broker pun ikut turun.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, margin adalah persentase atau nilai keuntungan dari produk maupun jasa yang diperjualbelikan.

Di dunia trading aset kripto, margin diartikan sebagai suatu cara perdagangan aset yang menggunakan dana dari pihak ketiga, dalam hal ini platform trading crypto, dalam bentuk leverage.

Proses margin trading bermula saat trader melakukan pembukaan akun margin dengan meminjam crypto dari platform.

Trader kemudian akan melakukan deposit sebagai jaminan. Nantinya, trader pun akan dikenakan bunga yang disesuaikan dengan kesepakatan.

Ketika aset yang dipinjam itu dijual nantinya, pinjaman itu pun akan langsung dibayarkan.

Nah, sekarang Kamu sudah mempelajari apa itu margin dalam trading kan? 

Selanjutnya, jika Kamu ingin melakukan investasi kripto maka sebaiknya cek terlebih dahulu yuk harga pasar kripto hari ini di INDODAX Market.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!