Benarkah Ethereum Tidak Lebih Baik dari Bitcoin?
icon search
icon search

Top Performers

Benarkah Ethereum Tidak Lebih Baik dari Bitcoin?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Benarkah Ethereum Tidak Lebih Baik dari Bitcoin?

IMAGE ARTIKEL BENARKAH ETH TISAK LEBIH BAIK DARI BTC 01

Daftar Isi

Saat ini, Bitcoin dan Ethereum merupakan dua aset kripto terpopuler di dunia. Namun, benarkah Ethereum tidak lebih baik dari Bitcoin?

Pada awal kemunculannya, Ethereum diyakini bisa menjadi Bitcoin 2.0. Namun, jika membandingkan dengan Bitcoin, Ethereum masih memiliki kelemahan. Pasokan atau supply yang dimiliki Ethereum tidak terbatas, sedangkan Bitcoin memiliki pasokan minimal 21 juta.

Namun baik Ethereum atau Bitcoin, nilai keduanya tidak dipengaruhi oleh otoritas pusat. Keduanya merupakan aset kripto yang dibangun diatas blockchain dan terdesentralisasi. 

Apa Itu Ethereum? Samakah dengan Bitcoin?

Ethereum adalah platform perangkat lunak open-source, berbasis blockchain dan terdesentralisasi yang digunakan untuk aset kriptonya sendiri. Ethereum juga teknologi yang berfungsi sebagai uang digital, pembayaran global, dan aplikasi. Namun, Ethereum bukan hanya sebagai platform, tetapi juga suatu pemrograman yang berjalan di atas blockchain. Dengan kata lain Ethereum hadir untuk menghadirkan jaringan ERC20 sebagai wadah lahirnya kripto baru.

Ethereum launching pertama kali pada tahun 2013 dalam sebuah whitepaper oleh Vitalik Buterin, pengembang yang sedang meneliti Bitcoin. Saat itu, Buterin meyakini bahwa Bitcoin bisa dibuat lebih jauh dari sekedar aset untuk menyimpan kekayaan. Dengan fitur smart contract, dapat digunakan sebagai pengingat otomatis kapan pembayaran harus dilakukan. Maka pada tahun 2014, proyek ini dilakukan Buterin bukan untuk Bitcoin melainkan untuk menciptakan Ethereum.

Sekitar 60 juta token Ether terjual kepada investor awal ketika proyek ini masih dalam tahap pengembangan. Hal ini merupakan suatu pencapaian besar agar Ethereum dapat terus dikembangkan. Lalu sejak saat itulah, Ethereum menampakan geliat perkembanganya. Hingga saat ini, beberapa proyek telah diluncurkan dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.

Kelemahan Ethereum dengan Bitcoin

Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh Ethereum. Pertama adalah dari segi kecepatan akses. Ethereum tidak bisa diandalkan sepenuhnya lantaran masih menggantungkan pada server yang terdistribusi.

Analoginya, jika jasa server website sedang down maka sistem yang bergabung di dalamnya juga tidak berfungsi. Lebih buruknya lagi, para pengembang pun tidak dapat mengatasi fungsi Blockchain secara mandiri. Lantaran semua sistemnya berkontribusi secara keseluruhan.

Ketika Ethereum sedang mengalami hard-fork akan langsung berpengaruh terhadap aplikasi yang dikembangkan. Selain itu, Biaya transaksi (gas fee) untuk transfer aset kripto di jaringan ERC20 terbilang masih mahal.

Ethereum Berbeda dengan Bitcoin

Jika dilihat dari penjelasan sebelumnya, Ethereum merupakan turunan atau fork dari Bitcoin di zona mining atau penambangan. Hal ini jelas membuktikan bahwa Ethereum tidak sama dengan Bitcoin.

Sederhananya, ketika kamu mendengar Bitcoin yang harus dipikirkan adalah uang digital. sedangkan ketika kamu mendengar Ethereum adalah kontrak pintar. Inilah cara sederhana untuk memahami perbedaan keduanya.

Dari sisi supply atau pasokannya pun kedua aset kripto ini berbeda. ETHtidak terbatas, sedangkan Bitcoin memiliki supply terbatas yaitu hanya 21 juta.

Ethereum sedang Berbenah menjadi Ethereum 2.0

ETHsedang berbenah menuju Ethereum 2.0. Evolusi dengan memanfaatkan teknologi DeFi atau decentralized finance ini telah masuk ke fase pertama. Salah satu tujuan evolusi menjadi Ethereum 2.0 adalah untuk membatasi jumlah pasokan peredaran Ethereum dengan skema staking.

Skema staking membuat pemilik Ethereum untuk mengunci minimal 32 ethereum dan kelipatannya. Selain itu, hal ini juga bertujuan agar Ethereum dikunci atau dikurangi agar supply berkurang.

Jika supply berkurang, maka harga ETH akan lebih mahal. Karena salah satu faktor penentu harga adalah supply dan demand. Yang lebih pentingnya, evolusi Ethereum 2.0 akan membuat biaya transaksi (gas fee) jauh lebih murah dan juga lebih cepat. Para pengembang Ethereum meyakini bahwa Ethereum akan mengalami peningkatan meski harga sudah tinggi.

Ethereum dipercaya akan mengalami peningkatan, meski harga sudah tinggi. Bisa saja nantinya permintaan Ethereum meningkat sehingga harga bisa naik drastis. Sehingga dapat mempengaruhi aset kripto lainnya karena masyarakat mulai paham mengenai aset kripto lainnya.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya?
24/03/2023
Apa Itu Gravestone Doji dan Bagaimana Cara Membacanya?

Gravestone Doji, pola pembalikan bearish yang terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan berdekatan satu sama lain. Yuk siimak ulasan lengkapnya disini!

24/03/2023
Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya
23/03/2023
Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya

Bollinger band adalah indikator analisis teknis yang digunakan mengukur volatilitas. Bagaimana cara kerja dan cara membacanya? Yuk simak ulasannya disini!

23/03/2023
Pajak Crypto dan Cara Membayar Pajak Crypto di Indonesia
22/03/2023
Pajak Crypto dan Cara Membayar Pajak Crypto di Indonesia

Mulai Mei 2022, pemerintah memberlakukan aturan pajak aset kripto dan NFT. Bagaimana cara menghitung pajak kripto? Yuk simak ulasan lengkap nya disini!

22/03/2023