Cara Menggunakan Bollinger Band: Jenis & Indikatornya
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya

bollinger band

Daftar Isi

Satu di antara strategi yang sangat populer di kalangan para trader dan investor adalah bollinger band.

Strategi atau teknik ini berguna untuk membantu mereka meraup keuntungan dari transaksi serta investasi yang dilakukan.

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan bollinger band dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading?

Untuk mengetahuinya, simak ya ulasannya di bawah ini!

Apa Itu Bollinger Band?

apa itu bollinger band

Pada dasarnya, bollinger band adalah sebuah alat analisis teknikal yang digunakan untuk memprediksi tren sebuah pasar.

Indikator analisis teknis ini dipakai untuk mengukur volatilitas. Indikatornya akan membentuk saluran di sekitar pergerakan harga sebuah aset. 

Salurannya didasarkan pada standar deviasi dan moving average. Jadi, bukan hanya berguna untuk mengetahui volatilitas, indikator trading ini pun akan membantu dalam menentukan arah trend dan memantau potensi pembalikan.

Teknik ini akan sangat penting dipakai saat Kamu hendak melakukan scalping untuk memperoleh profit secara cepat.

Alasan menerapkan strategi ini agar Kamu dapat melihat pergerakan harga dalam jangka waktu yang singkat untuk meraup keuntungan.

Di samping itu, strategi ini pun cocok untuk jangka panjang sebab ia mampu memprediksi tren harga aset ke depannya.

Melalui strategi trading yang satu ini, trader bisa melihat garis pergerakan harga yang memetakan dua deviasi standar pada titik positif dan negatif.

Di samping itu, indikator ini pun dapat menjauhkan 2 deviasi standar dari Simple Moving Average (SMA) stabilitas valuasi sebuah aset selama 20 hari. 

Akan tetapi, pada akhirnya, strategi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Sejarah Bollinger Band

Mengacu pada sejarahnya, John Bollinger adalah orang di balik terciptanya indikator bollinger band.

Strategi ini dipatenkan oleh sang teknisi pasar investasi tersebut pada tahun 1977 silam. 

Sejarah penciptaannya bermula dari pengalaman John Bollinger ketika berinvestasi dan trading.

Ia pun selanjutnya menuangkan pengalamannya tersebut ke komputer mikro dan melakukan analisis teknis.

Analisis itulah yang lantas membuat strategi ini mampu mencatat perkembangan tren terkait investasi dan trading pada sektor industri apa pun.

Lantas, John Bollinger pun mengembangkan strategi ini memakai moving average dengan dua garis trading di atas dan di bawah garis moving average itu.

Lain dari perhitungan persentase moving average yang lazim, indikator bollinger akan memberikan penambahan dan pengurangan atas perhitungan deviasi standar.

Adapun deviasi standar sendiri merupakan formula matematika yang menghitung volatilitas sebuah aset dengan menunjukkan bagaimana valuasi aset itu dapat bervariasi dari nilai semula.

Selanjutnya, dengan menghitung volatilitas harga, bollinger band menyesuaikan kondisi market pada waktu tertentu.

Hal itulah yang menjadikannya sangat berguna buat para investor dan trader sebab mereka dapat menemukan hampir semua data harga yang diperlukan di antara dua garis itu.

Indikator Bollinger Band

Indikator ini dirancang oleh John Bollinger untuk menemukan sinyal beli dan jual.

Caranya adalah dengan cara mengidentifikasi sebuah aset akan mengalami jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought). 

Indikator bollinger berfokus khusus pada harga dan volatilitas aset sehingga dalam penggunaannya sejalan dengan indikator lain dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat.

Peran Bollinger Band dalam Trading Kripto

Bollinger band berperan penting dalam trading kripto karena indikator ini dipakai untuk menentukan kondisi pasar sebuah aset yang dalam hal ini lazimnya tersedia dua hasil analisis, yakni overbought dan oversold.

Adapun overbought merupakan kondisi ketika sebuah aset sudah menyentuh titik jenuhnya dalam pembelian.

Umumnya, hal itu didahului oleh tren kenaikan harga yang signifikan dan selanjutnya berhenti di sebuah titik.

Di titik itulah para trader kemudian melepas aset tersebut untuk dijual dan mengambil keuntungannya.

Sebaliknya, oversold merupakan kondisi ketika sebuah aset telah berada di titik jenuh penjualan sebagai dampak dari tren penurunan harga yang drastis.

Usai para trader menjual aset mereka untuk mengambil keuntungan, nilainya kemudian akan kian menurun lalu menuju titik jenuhnya.

Jenis-jenis Bollinger Band

Dengan menggunakan indikator bollinger band, ada beberapa strategi trading yang bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Berikut ini jenis-jenis strategi trading yang dapat dilakukan dengan bollinger band, yakni:

1. Day Trading Bollinger Band

Dengan indikator ini, trader bisa melakukan prediksi atas kondisi pasar serta mengetahui strategi yang lebih baik ketika melakukan day trading.

Beberapa tanda yang bisa ditemukan saat menggunakan bollinger band adalah sebagai berikut.

Tren Naik:

  • Saat harga ada pada trend naik, harga lazimnya akan menyentuh/berada di sepanjang garis atas selama gelombang impuls lebih tinggi. 
  • Sepanjang tren naik, bahkan masih berpotensi terjadinya harga turun untuk jangka waktu tertentu atau yang diistilahkan sebagai “pullback”. Selama tren naik berlangsung, kalau harga bergerak kuat maka pullback low lazimnya akan terjadi di dekat/di atas garis moving average (tengah). 
  • Saat harga ada pada trend naik yang kuat, semestinya harga tidak menyentuh garis bawah. Kalau demikian terjadi maka itu menjadi tanda peringatan terjadinya reversal.

Tren Turun:

  • Saat harga ada pada trend turun, harga lazimnya akan menyentuh/berjalan di sepanjang garis bawah sepanjang gelombang impuls menuju lebih rendah. Sewaktu harga  gagal menyentuh garis bawah, hal itu menunjukkan bahwa tren turun kemungkinan kehilangan momentum.
  • Selama tren turun, harga bahkan masih berpotensi naik pada jangka waktu tertentu. Selama tren turun terjadi, kalau harga bergerak sangat rendah maka biasanya pullback high akan terjadi di dekat/di bawah garis moving average. Pullback tidak mesti berhenti di dekat garis tengah moving average. Namun, jika demikian kondisinya maka itu menunjukkan adanya kekuatan jual.
  • Ketika harga berada dalam tren turun yang kuat, semestinya harga tidak menyentuh pita atas. Kalau hal itu terjadi maka tandanya akan terjadi reversal.

2. Swing Trading Bollinger Band

Bollinger band juga menjadi salah satu strategi dan indikator pasar yang digunakan oleh para trader saat melakukan swing trader. Berikut ini cara kerjanya:

Long Trade:

  • Tunggu hingga harga mencapai garis bawah bollinger band. Trader idealnya ingin melihat pergerakan harga beserta pola bullish reversal, di antaranya morning star, bullish engulfing, piercing line, dan inside day.
  • Di waktu bersamaan, pastikan intensitas intraday menunjukkan indikasi bullish divergence
  • Buka buy order usai pengaturan pola reversal terbentuk sepenuhnya. Kemudian, tempatkan pesanan di candle selanjutnya yang mengikuti pola.
  • Tetapkan stop loss di bawah rendahnya pola candlestick dan take profit di garis tengah/atas bollinger band. Kalau resistance awal berada di garis atas maka kemungkinan itu akan menjadi tempat yang sangat baik untuk menempatkan target profit. Di samping itu, jangan lupa juga memakai trailing stop usai harga melewati garis tengah (moving average).

Short Trade:

  • Tunggu sampai harga mencapai garis atas Bollinger Band lalu membentuk pola bearish reversal. Pola-pola yang mungkin, yakni bearish engulfing, evening star, dark cloud cover, dan inside day.
  • Di waktu bersamaan, pastikan indikator intensitas intraday menunjukkan bearish divergence.
  • Kemudian, bukalah sell order saat pengaturan pola reversal sudah selesai. Lalu, tempatkan order di candle terbuka selanjutnya yang mengikuti pola reversal.
  • Tempatkan stop loss di atas pola candlestick dan take profit saat harga ada di garis tengah (moving average) atau garis bawah. Kalau batas support sebelumnya berada di garis bawah maka itu merupakan titik yang sangat baik untuk menempatkan target profit. Jangan lupa juga untuk mengikuti stop loss usai harga bergerak melewati garis tengah.

Cara Membaca Bollinger Band

cara membaca bollinger band

Perlu diketahui, bollinger band terdiri dari suatu Simple Moving Average (SMA).

Di sini, terdapat dua band (pita) yang ada di atas dan bawah garis SMA.

Adapun band sisi atas disebut Upper Bollinger Band, sedangkan yang bagian bawah adalah Lower Bollinger Band.

Terkait cara membaca indikator ini, jika saat mencapai Upper Band dan harga penutupan (Close) masih berada di bawah Upper Band maka kondisi itu disebut “overbought”.

Akan tetapi, kalau kondisi harga telah mencapai Lower Band, tetapi masih ditutup di atas Lower Band, maka itu disebut “oversold”.

Cara Menggunakan Bollinger Band dalam Trading

Lantas, bagaimana cara menggunakan indikator bollinger band dalam trading?

Perlu diketahui, bollinger band terdiri dari tiga garis, yaitu bawah, tengah, dan atas. 

Garis tengah adalah moving average yang menjadi dasar perhitungan garis bawah dan garis atas. 

Lazimnya, garis tengah yang dipakai adalah simple moving average. Sementara itu, garis atas dan garis bawah memakai moving average eksponensial sebagai patokannya. 

Artinya, kedua garis itu adalah deviasi standar dari harga aset yang tengah dianalisis dengan memakai strategi ini.

Adapun garis atas dan bawah ini akan mengalami pelebaran dan pengetatan sejalan dengan pergerakan harga.

Garis atas dan garis bawah yang mengalami pelebaran adalah hasil dari volatilitas harga sebuah aset, sementara penyempitan menghasilkan sempitnya pola trading.

Dalam hal ini, suatu aset dapat diperjualbelikan dalam waktu yang lama di sebuah tren sekalipun terjadinya volatilitas yang mempengaruhi valuasinya.

Untuk melihat tren tersebut secara lebih jelas, trader akan memakai acuan garis tengah (moving average) untuk menyaring pergerakan harga.

Dengan demikian, trader pun dapat memperoleh informasi penting terkait situasi trading di pasar aset itu.

Kesimpulan

Bollinger band merupakan salah satu jenis strategi trading yang populer di kalangan para trader maupun investor.

Indikator ini pada dasarnya adalah sebuah alat analisis teknikal yang dipakai untuk memprediksi tren sebuah pasar.

Adapun indikatornya akan membentuk saluran di sekitar pergerakan harga sebuah aset yang didasarkan pada standar deviasi dan moving average.

Bagaimana, sekarang Kamu sudah paham dan mengerti kan tentang bollinger band?

Nah, kini saatnya untuk Kamu memulai trading cypto di INDODAX. Yuk trading sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!