Siapa bilang trading USDT dan USDC di market Indodax tidak bisa cuan? Meski stablecoin atau harganya segitu-segitu aja, kamu tetap bisa cuan kok trading di aset kripto ini.
Ada banyak jenis-jenis aset kripto. Salah satunya adalah stablecoin atau koin dengan pergerakan harga yang stabil. USDT dan USDC adalah diantara jenis aset kripto stablecoin yang mengadopsi 1:1 dengan harga US Dollar.
Sebenarnya, USDT dan USDC lebih difungsikan sebagai alat pembayaran atau pertukaran di merchant online dan offline. Bukan untuk aset atau komoditas trading yang bisa kamu ambil keuntungannya.
Karena di marketplace atau platform luar negeri, Bitcoin dan lain-lain tidak ditukarkan dengan IDR. Melainkan dengan mata uang fiat lain, seperti USDT.
Selain itu, USDT dan SUSDC juga lebih mudah ditukarkan karena 1:1 dengan harga US Dollar. Ini juga karena harga Bitcoin dan lain-lain juga sudah mahal.
Apakah kamu sudah tahu bahwa Indodax tidak hanya menghadirkan market IDR saja, tetapi juga ada market USDT. Ada beberapa aset kripto yang dinilai atau ditukarkan berdasarkan USDT.
(Gambar Market USDT)
Karena di market Indodax pertukarannya adalah USDT ke IDR (Indonesian Rupiah) dan USDC ke IDR, maka tentu ada pergerakan harga yang naik turun. Meski naik turunnya tidak signifikan bisa 10% per hari atau ratusan persen. Tapi, kamu bisa memanfaatkannya.
Sebelum mengetahui bagaimana cara trading dengan USDT dan USDC, simak penjelasan apa itu pengertian dua aset kripto tersebut.
Apa itu USDT?
USDT atau USD Tether adalah aset kripto stablecoin yang memiliki nilai 1:1 dengan harga US Dollar. Tidak hanya 1:1 dengan Dollar, USDT juga mengambil jumlah pasokan yang sama dengan peredaran US Dollar saat ini. Tether diciptakan oleh perusahaan asal Hong Kong bernama Tether Limited. Mereka mengadopsi mata uang fiat ke teknologi blockchain.
USDT adalah aset kripto yang memiliki volume tertinggi dari seluruh aset kripto yang ada termasuk Bitcoin. Ini wajar karena USDT menjadi nilai acuan atau nilai tukar di ratusan marketplace atau platform di seluruh dunia. Tentunya, termasuk di Indodax.
(Market USDT/IDR)
Apa Itu USDC?
USDC atau USD Coin adalah aset kripto yang memiliki nilai 1:1 dengan US Dollar. Fungsi dan nilainya hampir sama dengan USDT. Namun, USDC adalah aset kripto yang diciptakan oleh Coinbase, platform exchanges terbesar di Amerika Serikat. Hanya saja, USDC tidak setenar USDT.
Meski mengklaim mengadopsi jumlah volume yang sama dengan peredaran Dollar, volume USDC tidak setinggi USDT. Karena USDC hanya menjadi nilai acuan di Coinbase dan beberapa marketplace saja.
(Market USDC/IDR)
Dollar Mengalami Inflasi
Di artikel kali ini, kita tidak akan membahas kenaikan harga Dollar dan pelemahan Rupiah secara lengkap. Namun, secara singkat, perlu kamu ketahui Dollar selalu mengalami inflasi terhadap Rupiah. Kenaikan harga Dollar terus terjadi. Ditambah dengan program Presiden mereka yang baru Joe Biden. Dia akan mengeluarkan kebijakan baru tentang penguatan ekonomi Amerika Serikat.
Sedangkan Indonesia dinilai masih belum bisa mengimbangi pemulihan ekonomi tersebut karena pandemi. Artinya, nilai USD akan terus menguat secara jangka panjang. Jadi, sebenarnya, kamu bisa ‘main valas’ dengan memegang dua aset kripto ini
Cara Trading USDT dan USDC
Setelah kita mempelajari apa itu USDT dan USDC dan apa itu perbedaannya, kamu bisa mempelajari cara tradingnya.
- Manfaatkan Naik dan Turunnya Harga Dollar
Mari kita kesampingkan dulu soal inflasi harga Dollar terhadap Rupiah. Kita kembali ke metode trading dengan USDT dan USDC secara harian.
Kenaikan per hari USDT dan USDC berkisar dari 2% hingga 5% per hari. Meski kadang-kadang, di hari berikutnya, USDT dan USDC tidak melanjutkan kenaikan harga atau bahkan turun. Biasanya, kenaikan USDT dan USDC itu hanya berlangsung satu atau dua hari saja. Setelah itu, belakangan ini, dua aset itu sering kali mengalami penurunan.
Tetapi, kemudian dia berbalik naik dan turun lagi. Biasanya, rentang kenaikan dan penurunannya sama persis. Berkisar Rp13.800-Rp14.500 pada awal 2021 ini. Maka, dengan kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu signifikan, kamu bisa memanfaatkan ini. Kamu beli saat turun dan kamu jual saat sudah naik.
- Pasang Order Sell dari Awal
Supaya kamu lebih gampang, kamu bisa mempelajari simulasi berikut:
Jika harga USDT menurutmu murah, berkisar di bawah Rp13.900 pada awal 2021 ini, kamu bisa membelinya. Kemudian, kamu bisa menjualnya setelah naik 2% Rp14.160 atau sekitar 5% atau sekitar Rp14.595.
Misalnya kamu berinvestasi dengan modal 100 USDT atau sekitar Rp1.390.000. Jadi, kamu bisa mendapatkan keuntungan hingga saldomi meningkat menjadi Rp1.459.500. Kamu bisa melakukan order sell dari awal atau “pasang jaring” dengan memasang order 2% sampai 5%. Kemudian, setelah harga kembali ke dasar, kamu bisa mengulanginya. Kamu membelinya lagi saat harga murah, seperti Rp13.900 atau bahkan lebih murah.
Ini adalah poin penting yang harus kamu perhatikan. Jika kamu tidak pasang order sell sedari awal, harganya bisa kembali ke dasar Rp13.900 lagi. Karena USDT dan USDC sulit untuk rally atau naik secara terus menerus.
- Mulai dari Modal Besar atau Modal Kecil?
Memang, jika modal pas-pasan, keuntungannya tidak begitu terasa. Haha. Kalau hanya main Rp100.000, keuntungannya cuma Rp2.000-Rp5.000. Buat kamu yang baru belajar, apa salahnya mencoba dengan modal yang kecil? Karena yang terpenting adalah bukan besarnya keuntungan, melainkan konsistensi keuntungan yang kamu dapatkan. Meski sebenarnya, tidak ada salahnya jika juga kamu memulainya dengan modal atau uang yang besar. Asal kamu tidak menggunakan dana darurat dan sudah mengeluarkan atau membayar biaya bulananmu.
