Ethereum akan segera berevolusi menjadi Ethereum 2.0 pada akhir tahun 2020. Lalu, apa saja perubahan dan keunggulan Ethereum 2.0? Mengapa hal ini ditunggu oleh para pegiat blockchain?
Evolusi Ethereum 2.0 Menjadi Sejarah Penting
Ethereum merupakan salah satu aset kripto yang paling populer setelah bitcoin. Menurut CTO Indodax William Sutanto, evolusi Ethereum menjadi Ethereum 2.0 merupakan sebuah sejarah penting. Tidak hanya bagi cryptocurrency dan blockchain saja tetapi perubahan tersebut penting bagi dunia finansial.
Apa alasannya? Aset kripto ciptaan Vitalik Buterin tersebut merupakan wadah bagi jaringan atau networking di hampir seluruh platform Decentralized Finance atau DeFi. Dengan jaringan ERC-20 yang dimiliki Ethereum 2.0, banyak sekali platform DeFi yang berada di dalamnya, salah satunya adalah Tadpole Finance.
DeFi merupakan salah satu sistem keuangan masa depan yang memungkinkan orang dapat menjaminkan aset kripto untuk mendapatkan pinjaman berupa aset kripto di decentralized application (Dapps). Inilah yang menjadi keunggulan Ethereum 2.0.
Perubahan Ethereum menjadi Ethereum 2.0 tentunya akan mendongkrak banyak platform DeFi. Inilah kenapa peluncuran Ethereum 2.0 menjadi sejarah penting.
Mengapa Ethereum Harus Berevolusi?
Ethereum mengubah jaringannya menjadi lebih luas sehingga platform DeFi akan semakin banyak. Sehingga keunggulan Ethereum 2.0 akan lebih efisien dan lebih murah.
Selama ini, ada beberapa masalah yang ditemukan di jaringan Ethereum, seperti bug dan tingginya gas fee. Kendala lainnya seperti hanya dapat mendukung sekitar 30 transaksi per detik sehingga sering mengalami overload yang berdampak pada penundaan atau kemacetan.
Untuk itu, Ethereum 2.0 hadir untuk membuat skalabilitas jaringan yang lebih baik. Keunggulan Ethereum 2.0 lainnya adala mampu mendukung hingga 100.000 transaksi per detik sehingga tidak akan ada overload.
Ethereum 2.0 Menggunakan Skema PoS Bukan PoW
Sebelum berubah menjadi Ethereum 2.0, Ethereum masih menggunakan konsep mining atau penambangan. Konsep ini biasa disebut Proof of Work (PoW).
Dengan sistem PoW, miners atau penambang memerlukan biaya tinggi. Hal ini mereka karena menggunakan perangkat keras (hardware) dengan spesifikasi paling tinggi yang menghabiskan listrik cukup banyak.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Ethereum 2.0 tidak lagi menggunakan sistem PoW. Sistem yang digunakan adalah dengan mekanisme bukti kepemilikan atau Proof of Staking (PoS).
Sistem PoS pada Ethereum 2.0 (PoS) menggunakan validator transaksi yang mempertaruhkan (stake) crypto untuk hak memverifikasi transaksi. Validator ini dipilih untuk mengusulkan pemblokiran berdasarkan berapa banyak crypto yang mereka miliki, dan berapa lama mereka telah menahannya.
Validator lain kemudian dapat membuktikan bahwa mereka telah melihat sebuah blok. Jika ada cukup pengesahan, blok dapat ditambahkan ke blockchain. Validator kemudian diberi hadiah untuk proposisi blok yang berhasil. Proses ini dikenal sebagai “penempaan” atau “pencetakan”.
Kesimpulan
Ethereum 2.0 adalah peningkatan blockchain Ethereum. Pembaruan ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan skalabilitas jaringan Ethereum sehingga dapat memproses lebih banyak transaksi dan mengurangi kemacetan.
Ethereum 2.0 menggunakan sistem PoS. Keunggulan Ethereum 2.0 dengan sistem PoS adalahjauh lebih hemat energi daripada PoW. Hal ini karena ia memisahkan pemrosesan komputer intensif energi dari algoritme konsensus.
Biasanya, momen-momen seperti ini akan meningkatkan harga coin atau aset kriptonya lho. Jadi, tidak menutup kemungkinan, harga Ether (ETH) akan meningkat saat peluncuran Ethereum 2.0 nanti.
Apa kamu sudah menyiapkan uangmu untuk membeli ETH?
Jangan sampai ketinggalan informasi menarik lainnya dari media sosial resmi Indodax. Kamu bisa mendapatkan banyak pengetahuan, tips dan lain-lain agar kamu tetap cuan saat trading.