Halving Adalah — Fungsi hingga Cara Kerjanya
icon search
icon search

Top Performers

Halving Adalah — Fungsi hingga Cara Kerjanya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Halving Adalah — Fungsi hingga Cara Kerjanya

Stock Image Article Bitcoin New 1200x675 Image Article Indodax Academy 03

Daftar Isi

Halving adalah salah satu istilah penting yang perlu diketahui oleh kamu yang ingin berinvestasi di aset digital. Istilah yang satu ini akan sering digunakan dalam dunia trading kripto dan berkaitan erat dengan aset kripto pertama, yaitu bitcoin (BTC). Bagi para penambang bitcoin, istilah ini memang sudah tidak asing lagi dan juga dikenal dengan sebutan “halvening”.

Nah, apa sih sebenarnya halving ini dan bagaimana efeknya terhadap para penambang? Simak yuk ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Halving pada Aset Kripto

Pada dasarnya, halving adalah pengurangan hadiah yang didapatkan oleh para penambang yang berhasil menambahkan blok baru ke blockchain, menjadi separuhnya saja.

Penting diketahui juga, halving akan dilakukan setiap 210.000 blok yang ditambang atau setara dengan setiap 4 tahun sekali.

Adapun sejak diluncurkan pada tahun 2009 silam, bitcoin telah mengalami proses halving sebanyak tiga kali—istilahnya: “Halving Day”—, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Halving Bitcoin pertama: 2012

Pada tahun pertama halving ini, penambang yang pada mulanya memperoleh reward 50 BTC sejak tahun 2012, kemudian hanya menerima reward separuhnya saja atau 25 BTC.

  1. Halving Bitcoin kedua: 2016

Halving bitcoin kedua ini membuat reward penambang sejak tahun ini menurun, dari yang semula 25 BTC lalu menjadi 12,5 BTC.

  1. Halving Bitcoin ketiga: 2020

Halving terbaru terjadi pada tahun 2020 lalu, tepatnya pada tanggal 11 Mei 2020. Pada saat itu, para penambang bitcoin hanya akan memperoleh sebanyak 6,25 BTC untuk setiap hasil penambangan mereka.

Apa Fungsi Halving pada Aset Kripto?

Lantas, apa sih fungsi halving pada aset kripto? Secara umum, halving berfungsi atau bertujuan untuk menjaga kelangkaan aset kripto seperti BTC.

Melalui penerapan halving, jumlah BTC baru yang masuk ke dalam sirkulasi akan menjadi tetap terbatas. Dengan demikian, nilainya pun akan terus naik.

Pertanyaan lainnya, kenapa sih hasil atau imbal yang diperoleh para penambang mesti dipotong per 4 tahun? Jawabannya, suplai yang dimiliki dari Bitcoin memang kian berkurang sebab terus-menerus ditambang.

Cara Kerja Halving

Pada momen Halving Day alias saat blockchain Bitcoin melakukan pemotongan imbalan bagi miner hingga setengahnya (halving), ketika menambang, para penambang akan mengeluarkan banyak energi komputasi untuk melakukan verifikasi transaksi.

Lantas, transaksi-transaksi ini digabungkan secara digital menjadi sebuah blok. Adapun masing-masing blok akan disatukan dalam sebuah rantai alias blockchain. Nah, para penambang dalam blockchain ini berperan sebagai auditor digital.

Tugas mereka di sini adalah melacak dan mengecek keabsahan setiap transaksi terhadap aset kripto tersebut. Nantinya, mereka akan menerima imbalan berupa BTC dalam jumlah yang telah ditentukan sebelumnya.

Apa Saja Efek dari Halving?

Kenapa sih harus ada halving bitcoin dan apa saja efeknya?

Sebagaimana disinggung tadi, halving adalah sebuah cara yang digunakan dalam rangka menekan inflasi bitcoin. Dengan begitu, harga BTC akan tetap stabil, bahkan cenderung naik. 

Biasanya, setelah adanya halving, harga BTC akan menurun, tetapi setahun kemudian harganya akan melejit.

Penting diketahui juga, harga BTC setelah halving pertama pada tahun 2012 lalu hanya menurun sebesar $12 dan setahun berselang harganya melejit naik ke angka $1.000 per keping.

Pada saat halving kedua, harga bitcoin juga sempat turun ke angka $670 per koinnya, tetapi setahun kemudian, tepatnya pada Juli 2017, harganya terkerek naik ke angka $2.550 lalu terus meroket hingga menyentuh angka $19.700.

Sementara itu, pada halving terakhir kemarin, yakni tahun 2020 lalu, harga BTC juga sempat turun hingga ke angka $8.787 per koin. Akan tetapi, hanya berselang sebulan setelah itu, harga bitcoin naik hingga $48.000.

Bahkan, harga bitcoin juga meroket hingga menyentuh angka $50.000 per koin. Nah, menurut prediksi, harga bitcoin akan terus naik setelah terjadi halving periode berikutnya atau sekitar tahun 2024 mendatang.

Namun, mengapa hal itu dapat terjadi?

Pada dasarnya, ledakan BTC terjadi lantaran keberadaan aset kripto tertua ini kian dicari. Setelah adanya halving, pemberitaan terkait bitcoin biasanya akan semakin banyak sehingga permintaan kian tinggi.

Demikianlah ulasan mengenai halving yang penting kamu ketahui. Sebagai salah satu istilah di dunia kripto, halving adalah hal yang perlu kamu pahami sebelum terjun ke dunia aset digital ini.

Simak juga ya artikel terbaru lainnya seputar dunia aset digital kripto lainnya di Indodax Academy.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!