Dukungan inisiatif terhadap web 3.0 dan jaringan media sosial resmi diluncurkan oleh Polygon dan perusahaan modal ventura Alexis Ohanian, Seven Six, pada pada Jumat lalu. Perusahaan pun mengumumkan dukungannya atas proyek senilai $200 juta ini. Simak artikel ini untuk cek harga Polygon Matic.

Adapun fokus mereka adalah pada aplikasi game dan platform media sosial yang dibangun di atas jaringan Polygon. Sebelumnya, Polygon pada awal bulan ini telah mengumumkan akan mendedikasikan hingga 250 juta token MATIC dengan nilai $627,5 juta dalam rangka pengembangan mengembangkan teknologi bagi aplikasi keuangan terdesentralisasi yang kompleks.

Menurut Sandeep Nailwal—salah seorang pendiri Polygon—, model bisnis media sosial memiliki “dampak mendalam pada dunia kita”, utamanya karena Web 3.0 yang merupakan konsep luas yang mengacu pada generasi berikutnya dari internet. Lewat Web 3.0 ini, sambungnya, “pengguna menciptakan nilai, mengontrol jaringan dan menuai hasilnya”.

Mengenai Polygon—Harga Polygon Matic

Untuk diketahui, Polygon Network (MATIC) merupakan sebuah protokol terdesentralisasi guna membangun dan menghubungkan sejumlah jaringan blockchain yang punya kesesuain dengan Ethereum. Protokol yang satu ini dibuat sebagai solusi terhadap berbagai isu mengenai blockchain, misalnya gas fee alias biaya gas yang tinggi dan kecepatan yang lambat. Meski demikian, ia tetap tidak tanpa mengesampingkan aspek keamanan dalam hal ini.

Sementara itu, MATIC adalah token ERC20 yang dipakai untuk membayar biaya transaksi dan berfungsi sebagai token yang digunakan untuk mengatur operasi dan memengaruhi arah koin, token, dan/atau proyek yang dikendalikan di protokol ini. MATIC pun bisa difungsikan untuk staking pada jaringan protokol tersebut.

Hingga Oktober 2021, sejalan dengan data Coinmarketcap, terdapat sebanyak 6,67 miliar Token MATIC yang beredar. Sebagai informasi, protokol yang dibuat di India pada tahun 2017 dan awalnya disebut Jaringan Matic ini akan menambahkan token setiap bulan. Untuk batas maksimum suplai MATIC sendiri adalah 10 miliar token. Mengacu pada jadwal rilisnya, seluruh token ini bakal beredar pada Desember 2022 mendatang.

Pada masa awal penawaran, yakni April 2019 silam, tim berhasil meraup senilai 5,6 juta dolar AS dalam ETH melalui penjualan 1,9 miliar token MATIC dengan periode 20 hari.

Kemudian, Jaringan Matic pun diluncurkan pada 2020 lalu. Lantas, pada Februari 2021, terjadi pergantian nama Matic menjadi Polygon Network, yang dilakukan sebagai penyesuaian atas adanya perubahan strategi protokol ini, yakni dari yang hanya memberikan solusi layer 2 bagi jaringan Ethereum, kemudian bertransformasi kepada sebuah infrastruktur lengkap yang dapat dipakai oleh developer untuk membuat decentralized applications (dApps).

Cara Kerja—Harga Polygon Matic

Mengingat lahirnya ekosistem multi-chain yang dapat dipakai bersama dan melekat kepada Ethereum setelah kelahiran protokol ini, Polygon pun sering disebut sebagai “Ethereum’s Internet of blockchain”.

Adapun protokol ini memang dibuat untuk memfasilitasi sejumlah kebutuhan pengembang, dengan menyediakan kerangka untuk membuat dApps yang memprioritaskan kinerja, user experience (UX), serta keamanan.

Untuk diketahui, Layer 1 atau L1 merupakan mainnet Ethereum sebagai jaringan blockchain utama. Di sisi lain, layer 2 (L2) merupakan blockchain yang berjalan di samping L1. Sementara itu, solusi L2 merupakan cara yang dipakai oleh pengembang agar transaksi Ethereum diproses pada jaringan Polygon, dengan tujuan agar pengguna aplikasi tidak mengalami kerugian karena padatnya jaringan Ethereum.

Lebih jauh, protokol ini juga memberikan sejumlah solusi L2, misalnya sistem commit chains dan juga side chains—blockchain yang berjalan secara paralel dengan mainnet Ethereum. Adapun perbedaan utama dari kedua sistem ini, yakni commit chains bisa menginternalisasi keamanan jaringan Ethereum. Hal itu juga memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan skalabilitas Polygon, tetapi tetap menikmati keamanan yang diberikan oleh jaringan Ethereum.

Para developer pun bisa meningkatkan kinerja aplikasinya melalui protokol yang satu ini agar transaksi lebih cepat dan gas fee-nya lebih murah ketimbang mainnet Ethereum. Karena itulah Polygon sangat berharga bagi perusahaan kecil dan menengah yang khawatir akan kepadatan jaringan Ethereum, yang bisa mengganggu layanan.

Hingga Agustus tahun ini, ada sekitar 80 dApps yang dibangun dengan protokol ini, antara lain:

• Quickswap (QUICK): merupakan decentralized exchange (DEX) yang dibangun di atas jaringan Polygon. Di sini, pengguna dimungkinkan untuk melakukan transaksi cepat dengan biaya gas yang murah. 
• Aavegotchi: merupakan sebuah permainan yang menggabungkan elemen dari DeFi dan juga NFT. Di sini, Anda bakal membeli dan mengoleksi NFT dalam bentuk avatar Aavegotchi yang menggunakan aset kripto sebagai jaminan. Token yang ada di dunia Aavegotchi bernama $GHST.
• KogeFarm: ini merupakan aplikasi DeFi yield farming, yakni cara untuk menghasilkan bunga dengan kepemilikan cryptocurrency. Yield farming bisa diartikan sebagai mengunci atau menyimpan aset kripto yang Anda punya pada sebuah dApss, lalu Anda akan memperoleh bunga dalam jangka waktu tertentu (konsepnya mirip dengan deposito).

Cara Membeli MATIC

Sebagai informasi, MATIC sendiri sudah listing di Indodax sejak tahun 2020 lalu. Anda bisa membaca informasi lengkapnya di sini (https://blog.indodax.com/matic-listing-on-indodax/). 

Kemudian, untuk mengetahui lebih jauh soal MATIC di Indodax, Anda bisa mengunjungi link berikut ini (https://indodax.academy/matic-network/). 

Adapun harga Polygon MATIC di Indodax bisa Anda pantau melalui tautan berikut ini (https://indodax.com/market/MATICIDR). Selain memantau harga, Anda juga bisa melakukan pembelian dan penjualan MATIC di Indodax.