Mata uang fiat adalah mata uang yang dikeluarkan oleh bank sentral sebuah negara. Mata uang yang satu ini tidak punya nilai intrinsik dan hanya didukung dengan kelayakan kredit dari negara penerbit uang tersebut. Nilai dari mata uang ini ditentukan oleh supply dan demand.
Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, saat ini tatanan sistem keuangan dunia yang sudah berjalan selama ini pun ikut berubah. Salah satu perubahannya adalah mulai diperkenalkannya mata uang digital.
Adapun saat ini, mata uang digital memang digunakan sebagai salah satu alat investasi di Indonesia meski dinilai masih ilegal untuk dipakai bertransaksi. Meski demikian, mata uang kripto—sebagai salah satu mata uang digital—hingga kini masih dapat diperdagangkan sebagai komoditas di bursa komoditas yang mengantongi izin dari pemerintah.
Lantas, apa itu uang fiat dan apa perbedaannya dengan mata uang digital tersebut? Simak penjabarannya di bawah ini.
Mengenal Apa Itu Mata Uang Fiat
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, uang fiat adalah mata uang yang tidak bernilai intrinsik, tetapi ia menjadi alat pembayaran resmi dalam perekonomian. Contohnya adalah uang kertas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk nilai nominal uang ini seperti terlihat pada kertas, sedangkan nilai sebenarnya tampak dari jumlah barang dan jasa yang bisa dibeli dengan uang itu.
Uang fiat yang beredar di di Indonesia adalah Rupiah, sementara di luar negeri, dikenal banyak jenis mata uang seperti Dolar AS, GBP, Euro, dan jenis mata uang lainnya.
Sejarah Terciptanya Mata Uang Fiat
Mata uang yang satu ini pada mulanya diperkenalkan pada abad ke-10 di China. Pada masa kejayaan Dinasti Yuan, Song, Ming, dan Tang ini (antara tahun 618 hingga 907 Masehi), permintaan terhadap uang koin sangat besar hingga pasokan bahan utamanya pun terbatas.
Akibatnya, masyarakat China pun kekurangan uang koin dan pemerintah pun kemudian mencari alternatif lain, yakni beralih dari uang koin ke uang kertas. Uang kertas kemudian menjadi alat pembayaran yang diterima dan mata uang pertama pada hingga masa dinasti Yuan.
Lantas, mata uang kertas ini masuk ke negara lain. Sejak abad ke-18, uang ini mulai dipakai oleh dunia barat. Kemudian, pada abad ke-20, uang ini memperoleh kepopulerannya setelah Presiden Amerika Richard Nixon mengesahkan undang-undang yang membatalkan konversi dollar Amerika Serikat menjadi emas. Greenbacks adalah mata uang kertas yang digunakan oleh AS.
Fungsi Uang Fiat
Adapun fungsi uang fiat adalah sebagai alat pembayaran utama pada perekonomian. Namun, fungsi ini baru bisa berjalan secara efisien jika ia mampu memenuhi tiga peran penting berikut ini.
- Alat pembayaran yang sah
- Sebagai satuan hitung
- Menyimpan nilai
Perbedaan Uang Fiat dengan Mata Uang Digital
Kendati keduanya memang bernilai sebagai mata uang, tetapi uang fiat dan mata uang digital punya perbedaan yang lumayan tajam. Ambil contoh aset kripto sebagai mata uang digital sehingga perbedaannya adalah seperti berikut ini.
1. Penggunaan sistem
Pada uang fiat, sistem yang digunakan adalah sentralisasi, yaitu mata uang ini sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah lewat bank sentral.
Adapun pada uang kripto—yang menjadi uang digital—, sistem yang digunakan adalah desentralisasi, yakni tidak terikat pada otoritas pemerintah.
2. Cetakan aset
Seperti diketahui, cetakan aset pada uang fiat berbentuk kertas. Pencetakan uang ini dilakukan oleh bank sentral suatu negara. Uang ini kemudian didistribusikan lewat lembaga keuangan dan/atau perbankan.
Di lain sisi, kripto merupakan uang dalam bentuk digital. Mata uang digital yang satu ini bisa diperoleh lewat proses penambangan di sistem blockchain atau juga dibeli di bursa komoditas kripto, antara lain, Indodax.
3. Pengaruh inflasi
Dengan sifatnya yang fluktuatif dan tersentralisasi, uang fiat akan sangat rentan untuk mengalami inflasi dari kebijakan keuangan sebuah negara.
Sementara itu, aset kripto sebagai mata uang digital punya nilai yang lebih volatil, tetapi pasokannya sangat terbatas. Saat ini, stabilitas uang kripto pun hampir mampu menyandingi uang fiat—disebut sebagai stablecoin.
Hal itu terjadi karena stablecoin ini punya nilai yang didasari oleh mata uang resmi bank sentra. Misalnya saja nilai 1 USDT = 1 USD.
Kelebihan Uang Fiat Dibandingkan Mata Uang Digital
Jika dibandingkan dengan mata uang digital, uang fiat punya kelebihan sebagai berikut:
- Bisa diterima luas oleh masyarakat dalam rangka membeli semua jenis produk. Juga dapat dilakukan tukar-menukar antar mata uang ini secara global.
- Bentuk fisik dari jenis uang ini lebih praktis. Pasalnya, kertas memang bisa dengan mudah disimpan.
- Pemerintah akan lebih gampang mencetak uang baru serta menaikkan jumlah uang yang beredar.
Kekurangan Uang Fiat
Berikut ini beberapa kekurangan dari mata uang fiat:
- Rentan terhadap inflasi dan daya belinya terhadap produk atau jasa boleh jadi akan jatuh dalam waktu singkat.
- Adanya monopoli pasokan oleh bank sentral, yang dalam hal ini berperan sebagai pemasok tunggal. Saat bank sentral terlampau banyak mencetak uang, hal itu akan menimbulkan hiperinflasi dan melenyapkan harga serta nilai dari uang fiat.