Mengenal Istilah “Slippage” dalam Kripto
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Istilah “Slippage” dalam Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Istilah “Slippage” dalam Kripto

Slippage

Daftar Isi

Saat berinvestasi, biasanya kamu sering berada di situasi di mana harga jual dan beli tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Perbedaan harga ini disebut Slippage. Tapi, gimana ya cara hindarin Slippage? Cari tau lebih lanjut yuk!

Slippage saat trading adalah kondisi adanya perbedaan harga, antara harga yang diharapkan dari perdagangan, dengan harga saat perdagangan tersebut dieksekusi.

Slippage akan lebih sering terjadi ketika kamu menggunakan market order, sebagai metode order dalam membeli atau menjual aset kripto.

Meski sebenarnya, Slippage sendiri bisa terjadi kapan pun. Namun, tingginya tingkat volatilitas pasar atau rendahnya likuiditas adalah penyebab utama terjadinya Slippage.

Selain Slippage, ada juga istilah Slippage tolerance, yang merupakan besaran Slippage atau perbedaan harga yang bisa diterima oleh investor.

Fitur Slippage tolerance membuat kamu bisa mengatur batas pergerakan harga token yang bisa kamu terima, apakah menjadi lebih tinggi, atau malah menjadi lebih rendah daripada harga yang ditampilkan.

Umumnya, Slippage tolerance ditetapkan sebagai persentase dari nilai total swap. Setiap investor memiliki slippage tolerance yang berbeda-beda, ada yang menetapkan Slippage tolerance-nya di level 2%, 5%, atau bahkan 10%.

Lalu, gimana caranya untuk menghindari slippage ya?

  • Buying dan Selling

Saat trading, investor disarankan untuk memasukkan batasan nilai transaksi sesuai yang diinginkan. Contohnya, ketika kamu ingin membeli Bitcoin di Indodax, pastikan kamu menggunakan fitur limit order.

Fitur tadi akan membuat batasan standar harga minimal dan maksimal , sehingga pembelian diluar harga maksimal gak akan tereksekusi, hal ini disebut juga sebagai “enter strategy”, kamu melakukan kalkulasi modal yang dapat dikeluarkan dengan besaran keuntungan yang diincar.

Hal yang sama juga berlaku, saat kamu ingin menjual aset kripto. Situasi ini dikenal sebagai “exit strategy”, atau tahapan saat kamu telah mematok target keuntungan penjualan.

  • Limit order

Seperti yang tadi sudah di jelaskan, fitur limit order, bisa ngurangin kerugian kamu yang disebabkan karena Slippage. Karena kamu bisa memasukkan nominal maksimal pembelian kamu.

Misalnya, kamu memasukkan nominal Rp. 2.000.000, maka secara otomatis pembelian kamu akan berada di angka Rp. 2.000.000 atau di bawahnya.

Namun, fitur ini memberikan batasan buat kamu para trader yang kompetitif. Karena bisa memungkinkan kamu kehilangan momen pembelian dengan nilai harga terbaik. Hal ini balik lagi ke para trader, mau menggunakan Slippage atau jadi trader yang kompetitif menunggu harga terbaik muncul.

Gimana guys? Kamu udah paham kan sekarang apa itu Slippage dan cara menghindarinya? Sampai ketemu lagi di next video

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!