Kenali Working Capital dan Cara Kerjanya
icon search
icon search

Top Performers

Kenali Working Capital dan Cara Kerjanya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Kenali Working Capital dan Cara Kerjanya

working capital

Daftar Isi

Setiap orang yang ingin memulai bisnis harus bisa menghitung working capital dengan baik. 

Bagaimana cara menghitung working capital? Simak ulasannya di sini.

Apa Itu Working Capital?

Working capital adalah suatu istilah di dunia bisnis yang merujuk kepada tingkat likuiditas sebuah perusahaan dan efisiensi operasionalnya.

Di samping itu, working capital atau yang juga disebut sebagai net working capital adalah sebuah ukuran yang menunjukkan kesehatan keuangan korporasi dalam jangka pendek.

Istilah yang bisa diartikan sebagai “modal kerja bersih” ini mengacu pada ukuran finansial perusahaan untuk menghitung kesanggupan perusahaan dalam membayar tagihan dalam tempo 1 tahun.

Penting dipahami, jika suatu perusahaan memiliki nilai working capital yang positif maka artinya perusahaan itu berpotensi untuk tumbuh.

Di samping itu, perusahaan tersebut juga dapat menjadi pilihan investasi yang lumayan potensial.

Namun, apabila jumlah working capital sebuah perusahaan diketahui negatif maka nilai aset lancar perusahaan dipastikan lebih kecil daripada kewajiban lancarnya.

Hal itu pun dapat menjadi tanda bahwa perusahaan akan kesulitan untuk tumbuh dan membayar krediturnya.

Komponen-komponen Penyusun Working Capital

komponen penyusun working capital

Berikut ini dua komponen utama penyusun working capital:

1. Aset lancar perusahaan

Aset lancar adalah jumlah kekayaan sebuah perusahaan yang dapat dipakai untuk pembayaran biaya operasi dan utang lancar.

Bentuknya bisa berupa uang tunai, piutang yang belum dibayar, saldo rekening, stok produk, dan juga investasi jangka pendek.

2. Kewajiban lancar

Komponen berikutnya adalah kewajiban lancar, yakni beban yang mesti dibayar oleh perusahaan dan punya tenggat waktu 1 tahun.

Contohnya adalah utang usaha, gaji, biaya pajak penjualan, biaya asuransi, dan juga utang upah.

Untuk diketahui, pembayaran di muka oleh pelanggan juga masuk dalam kategori ini di perusahaan.

Cara Menghitung Working Capital

cara menghitug working capital

Dalam rangka menghitung working capital, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengumpulkan seluruh data aset perusahaan.

Misalnya dana rekening, inventaris perusahaan, uang tunai, aset yang bisa dicairkan dalam rentang waktu kurang satu tahun, dan juga piutang yang tertunda.

Selanjutnya, dengan mengumpulkan data liabilitas perusahaan, yang mencakup tagihan utang, upah pegawai, tagihan pajak, dan cicilan utang, yang setidaknya memiliki tempo waktu 1 tahun.

Rumus Perhitungan Working Capital

Untuk menghitung nilai modal kerja bersih perusahaan, berikut ini rumus yang bisa digunakan:

Working Capital  = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar

Contoh Perhitungan Working Capital

Berikut ini contoh cara menghitung working capital

Contoh 1

Diketahui perusahaan ABC memiliki uang tunai sebesar Rp10.000.000, piutang usaha sebesar Rp50.000.000, jumlah persediaan sebesar Rp100.000.000, dan utang usaha sebesar Rp20.000.000.

Dari data keuangan di atas, hitunglah working capital dari perusahaan tersebut.

Rumus: Working Capital = Aktiva – Kewajiban

Perhitungan:

Working capital = (uang tunai + piutang usaha + persediaan) – utang usaha

Working capital = Rp10.000.000 + Rp50.000.000 + Rp100.000.000 – Rp20.000.000

Working capital = Rp160.000.000 – Rp20.000.000

Working capital = Rp140.000.000

Contoh 2

Diketahui perusahaan DEF bergerak di bidang teknologi dan memiliki aset lancar senilai Rp70.000.000 dengan kewajiban sebesar Rp30.000.000.

Hitunglah nilai working capital dari perusahaan tersebut.

Rumus: Working capital = Aktiva – Kewajiban

Perhitungan:

Working capital = Rp70.000.000 – Rp30.000.000

Working capital = Rp40.000.000

Kesimpulan

Working capital atau modal kerja bersih mengacu pada tingkat likuiditas suatu perusahaan dan efisiensi operasional.

Disebut sebagai net working capital, istilah ini merujuk pada ukuran yang menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka pendek.

Apabila perusahaan punya jumlah working capital positif maka perusahaan itu berpotensi tumbuh dan bisa dijadikan sebagai pilihan investasi yang menguntungkan.

Sebaliknya, jika perusahaan memiliki nilai working capital negatif maka perusahaan tersebut sulit tumbuh dan tidak sanggup membayar kreditur.

Investasi kripto menjadi salah satu pilihan dan saat ini kian diminati di Indonesia.

Nah, bagi Kamu yang ingin berinvestasi dan melakukan trading, yuk download aplikasi Indodax sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya
23/03/2023
Mengenal Bollinger Band dari Cara Kerja sampai Penggunaannya

Bollinger band adalah indikator analisis teknis yang digunakan mengukur volatilitas. Bagaimana cara kerja dan cara membacanya? Yuk simak ulasannya disini!

23/03/2023
Pajak Crypto dan Cara Membayar Pajak Crypto di Indonesia
22/03/2023
Pajak Crypto dan Cara Membayar Pajak Crypto di Indonesia

Mulai Mei 2022, pemerintah memberlakukan aturan pajak aset kripto dan NFT. Bagaimana cara menghitung pajak kripto? Yuk simak ulasan lengkap nya disini!

22/03/2023
Coin98 (C98) Kini Hadir di INDODAX!
21/03/2023
Coin98 (C98) Kini Hadir di INDODAX!

Pekan ini, aset kripto C98 akan listing di INDODAX. Open deposit akan dimulai pada 22 Maret 2023 pukul 14:00 WIB dan open trading akan dimulai pada 23 Maret 2023 pada pukul 14:00 WIB.

21/03/2023