Setiap orang yang ingin memulai bisnis harus bisa menghitung working capital dengan baik.
Bagaimana cara menghitung working capital? Simak ulasannya di sini.
Apa Itu Working Capital?
Working capital adalah suatu istilah di dunia bisnis yang merujuk kepada tingkat likuiditas sebuah perusahaan dan efisiensi operasionalnya.
Di samping itu, working capital atau yang juga disebut sebagai net working capital adalah sebuah ukuran yang menunjukkan kesehatan keuangan korporasi dalam jangka pendek.
Istilah yang bisa diartikan sebagai “modal kerja bersih” ini mengacu pada ukuran finansial perusahaan untuk menghitung kesanggupan perusahaan dalam membayar tagihan dalam tempo 1 tahun.
Penting dipahami, jika suatu perusahaan memiliki nilai working capital yang positif maka artinya perusahaan itu berpotensi untuk tumbuh.
Di samping itu, perusahaan tersebut juga dapat menjadi pilihan investasi yang lumayan potensial.
Namun, apabila jumlah working capital sebuah perusahaan diketahui negatif maka nilai aset lancar perusahaan dipastikan lebih kecil daripada kewajiban lancarnya.
Hal itu pun dapat menjadi tanda bahwa perusahaan akan kesulitan untuk tumbuh dan membayar krediturnya.
Komponen-komponen Penyusun Working Capital
Berikut ini dua komponen utama penyusun working capital:
1. Aset lancar perusahaan
Aset lancar adalah jumlah kekayaan sebuah perusahaan yang dapat dipakai untuk pembayaran biaya operasi dan utang lancar.
Bentuknya bisa berupa uang tunai, piutang yang belum dibayar, saldo rekening, stok produk, dan juga investasi jangka pendek.
2. Kewajiban lancar
Komponen berikutnya adalah kewajiban lancar, yakni beban yang mesti dibayar oleh perusahaan dan punya tenggat waktu 1 tahun.
Contohnya adalah utang usaha, gaji, biaya pajak penjualan, biaya asuransi, dan juga utang upah.
Untuk diketahui, pembayaran di muka oleh pelanggan juga masuk dalam kategori ini di perusahaan.
Cara Menghitung Working Capital
Dalam rangka menghitung working capital, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengumpulkan seluruh data aset perusahaan.
Misalnya dana rekening, inventaris perusahaan, uang tunai, aset yang bisa dicairkan dalam rentang waktu kurang satu tahun, dan juga piutang yang tertunda.
Selanjutnya, dengan mengumpulkan data liabilitas perusahaan, yang mencakup tagihan utang, upah pegawai, tagihan pajak, dan cicilan utang, yang setidaknya memiliki tempo waktu 1 tahun.
Rumus Perhitungan Working Capital
Untuk menghitung nilai modal kerja bersih perusahaan, berikut ini rumus yang bisa digunakan:
Working Capital = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar
Contoh Perhitungan Working Capital
Berikut ini contoh cara menghitung working capital
Contoh 1
Diketahui perusahaan ABC memiliki uang tunai sebesar Rp10.000.000, piutang usaha sebesar Rp50.000.000, jumlah persediaan sebesar Rp100.000.000, dan utang usaha sebesar Rp20.000.000.
Dari data keuangan di atas, hitunglah working capital dari perusahaan tersebut.
Rumus: Working Capital = Aktiva – Kewajiban
Perhitungan:
Working capital = (uang tunai + piutang usaha + persediaan) – utang usaha
Working capital = Rp10.000.000 + Rp50.000.000 + Rp100.000.000 – Rp20.000.000
Working capital = Rp160.000.000 – Rp20.000.000
Working capital = Rp140.000.000
Contoh 2
Diketahui perusahaan DEF bergerak di bidang teknologi dan memiliki aset lancar senilai Rp70.000.000 dengan kewajiban sebesar Rp30.000.000.
Hitunglah nilai working capital dari perusahaan tersebut.
Rumus: Working capital = Aktiva – Kewajiban
Perhitungan:
Working capital = Rp70.000.000 – Rp30.000.000
Working capital = Rp40.000.000
Kesimpulan
Working capital atau modal kerja bersih mengacu pada tingkat likuiditas suatu perusahaan dan efisiensi operasional.
Disebut sebagai net working capital, istilah ini merujuk pada ukuran yang menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka pendek.
Apabila perusahaan punya jumlah working capital positif maka perusahaan itu berpotensi tumbuh dan bisa dijadikan sebagai pilihan investasi yang menguntungkan.
Sebaliknya, jika perusahaan memiliki nilai working capital negatif maka perusahaan tersebut sulit tumbuh dan tidak sanggup membayar kreditur.
Investasi kripto menjadi salah satu pilihan dan saat ini kian diminati di Indonesia.
Nah, bagi Kamu yang ingin berinvestasi dan melakukan trading, yuk download aplikasi Indodax sekarang juga!