Smart Contract dalam Kripto: Apa Yang Perlu Kamu Ketahui?
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Smart Contract: Inovasi Terbaik dalam Industri Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Smart Contract: Inovasi Terbaik dalam Industri Kripto

smart contract

Daftar Isi

Dari berbagai macam istilah yang ada di dalam jaringan blockchain, terdapat salah satu istilah yang sangat penting untuk diketahui, yakni smart contract.

Pada dasarnya, smart contract menjadi istilah yang dipakai saat terjadinya kontrak secara otomatis pada sistem blockchain oleh dua belah pihak.

Nantinya, tanpa perlu campur tangan pihak ketiga, semua transaksi yang terjadi pada smart contract ini akan langsung diproses oleh blockchain.

Nah, untuk memahami lebih jauh tentang apa yang dimaksud smart contract dalam dunia aset kripto dan cara kerjanya, simak yuk ulasannya berikut ini.

Apa Itu Smart Contract?

apa itu smart contract

Perlu kamu ketahui bahwa smart contract adalah suatu kontrak digital yang dieksekusi secara otomatis berdasarkan kode komputer tanpa memerlukan pihak ketiga sebagai perantara.

Smart contract berjalan di atas teknologi blockchain, yang merupakan teknologi terdesentralisasi yang menggunakan prinsip distribusi dan kriptografi untuk menjaga integritas data. 

Di smart contract, ketentuan perjanjian transaksi antara pihak pembeli dan penjual nantinya secara otomatis masuk dalam barisan kode.

Selanjutnya, kode tersebut akan tersimpan di setiap node yang ada di seluruh jaringan blockchain. 

Kontrak pintar otomatis ini akan membuat seluruh transaksi pada teknologi blockchain sepenuhnya akan terkontrol dengan transparan. 

Ditambah lagi, kode tersebut sudah terdesentralisasi serta terdistribusi di jaringan.

Dengan demikian, pengguna bisa melacak semua transaksi dengan gampang. Di samping itu, keamanannya pun lebih terjamin.

Kemudian, semua pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut nantinya juga bisa melakukan pertukaran tanpa perlu adanya otoritas pusat. 

Maka dari itu, pengguna smart contract bahkan juga bisa membuat perjanjian terpercaya secara anonim sehingga ia tidak perlu mekanisme legal atau hukum. 

Sejarah Terbentuknya Smart Contract

Sejarah smart contract dimulai pada tahun 1994 silam. Kala itu, seorang kriptografer bernama Nick Szabo membuat kontrak pintar saat ia tengah menggunakan program tersebut supaya bisa merekam kontrak berbentuk kode komputer.

Kontrak tersebut akan aktif dengan sendirinya apabila kondisi yang tertulis di dalamnya telah terpenuhi.

Tujuan pembuatan smart contract oleh Nick Szabo, yaitu supaya semua proses transaksi yang ada bisa langsung dieksekusi tanpa perlu perantara (pihak ketiga), misalnya pengacara, bank, dan pihak lainnya.

Nantinya, kontrak pintar tersebut akan dijalankan secara langsung lewat jaringan terpercaya dan semuanya dikendalikan oleh komputer.

Menjadi pemula di bidang smart contract, Nick Szabo pun menulis sebuah buku bertajuk Smart Contracts: Building Blocks for Digital Free Markets yang isinya mengulas soal ide awal terkait pembuatan kontrak pintar tersebut.

Berselang 15 tahun kemudian atau pada tahun 2009, Bitcoin pun muncul dengan teknologi blockchain

Adapun Satoshi Nakamoto sebagai penemu Bitcoin adalah sosok anonim yang memperkenalkan teknologi baru itu.

Lantas, teknologi blockchain tadi dikembangkan lagi oleh Vitalik Buterin untuk menghadirkan smart contract yang ada sekarang ini.

Tujuannya adalah supaya kontrak pintar tersebut bisa diaplikasikan dan diberdayakan dalam rangka menyelesaikan beragam persoalan di dunia nyata.

Akhirnya, pada tahun 2015 lalu, Ethereum pun ikut memperkenalkan smart contract mereka dengan segala keunggulannya.

Keuntungan dan Kerugian Smart Contract

Tentunya, teknologi baru pun akan memiliki dua sisi, baik keuntungan maupun kerugiannya, termasuk pada smart contract.

Berikut ini poin-poin terkait keuntungan dan kerugian smart contract, antara lain:

1. Keuntungan

  • Smart contract yang beroperasi dengan transparan akan memberikan kepercayaan yang tinggi bagi para penggunanya
  • Proses otomatisasi dari smart contract akan memberikan akurasi yang tinggi
  • Dengan adanya sistem desentralisasi pada smart contract, keamanan data pengguna akan lebih terjamin
  • Smart contract terbukti lebih hemat biaya sebab tidak ada lagi biaya transaksi yang  perlu dikeluarkan seperti yang terjadi pada transaksi dengan menggunakan jasa perantara
  • Teknologi kriptografi serta enkripsi sistem yang sangat canggih pada smart contract akan melindungi dokumen pengguna dengan baik 
  • Smart contract tidak lagi memerlukan pencatatan data secara manual sehingga prosesnya akan lebih cepat serta menciptakan efisiensi transaksi

2. Kerugian

  • Masih rentan akan adanya human error sebab kode pada smart contract sepenuhnya dibuat oleh programmer
  • Program smart contract tidak memiliki ketentuan/regulasi hukum yang jelas 
  • Kode smart contract memerlukan keahlian programmer yang mumpuni dan tidak boleh gagal sehingga program tersebut harus bekerja dengan prinsip high maintenance

Cara Kerja Smart Contract

cara kerja smart contract

Terkait cara kerja smart contract, simak ilustrasi berikut ini untuk lebih memahaminya.

Misalkan ada dua orang yang hendak bertransaksi jual-beli rumah dan kedua pihak ini memanfaatkan smart contract di jaringan blockchain Ethereum untuk membuat perjanjian transaksi mereka.

Adapun smart contract itu berisi kesepakatan yang sudah dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak tersebut dalam transaksi jual-beli rumah dimaksud.

Ringkasnya, berikut ini isi perjanjian mereka:

“Pihak pembeli akan menerima hak atas kepemilikan rumah yang menjadi kesepakatan dalam perjanjian dengan pihak penjual setelah membayar sebesar 150 Ether kepada pihak penjual …”

Mengacu pada isi smart contract di atas, pihak pembeli nantinya akan mendapatkan rumah yang hendak dibelinya dari pihak penjual tadi saat ia telah membayar senilai 150 Ether kepada pihak penjual.

Penting juga diketahui bahwa kontrak yang sudah dibuat sendiri nantinya tidak bisa lagi diubah.

Maka dari itu, smart contract dengan ketentuan yang sudah terpenuhi, selanjutnya akan langsung diproses oleh sistem blockchain.

Penggunaan Smart Contract

Penggunaan smart contract saat ini kian populer di dunia bisnis, mulai dari industri layanan keuangan, otorisasi kredit, asuransi, perdagangan, perjanjian crowdfunding (ICO), hingga proses hukum.

Berikut ini beberapa bidang dan industri lainnya yang juga menggunakan kontrak pintar, antara lain:

1. Bidang pemerintahan

Penggunaan smart contract pada bidang pemerintahan akan membantu terwujudnya sistem pemilihan yang lebih adil dan terjamin keamanannya.

Misalnya dalam hal pemungutan suara, ada aplikasi semacam FollowMyVote yang dapat melindungi suara dari tindak penipuan.

Dengan menggunakan smart contract, semua pemungutan suara akan ditulis ke dalam jaringan blockchain sehingga tidak bisa diubah. 

Selanjutnya, usai pemungutan suara itu berakhir, smart contract akan mengirimkan token ke alamat yang mewakili pihak yang memenangkan pemungutan suara.

Maka dari itu, proses pemungutan suara pun terjamin akan lebih adil dan bisa dipertanggungjawabkan.

2. Industri kesehatan

Smart contract pada bidang industri kesehatan difungsikan untuk merekam serta melakukan transfer data pasien. 

Misalnya pada program EncrypGen yang memungkinkan pasien untuk mengendalikan datanya sendiri. 

Apabila ada peneliti yang hendak memakai data pasien tadi untuk kepentingan penelitian maka ia mesti membayar pasien tersebut. 

Bahkan, pasien pun nantinya juga bisa menentukan bisa atau tidaknya data medis mereka dijual kepada si peneliti.

Cara Membuat Smart Contract

Cara membuat smart contract dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform berbasis jaringan blockchain, contohnya Ethereum dan NEO.

Dalam hal ini, Ethereum (biasa disebut Ethereum contract atau Ethereum smart contract) menjadi salah satu platform yang paling sering digunakan.

Sementara itu, bahasa yang dipakai untuk menghasilkan suatu smart contract di sini adalah Solidity yang merupakan bahasa coding asli Ethereum.

Nah, dalam membuat smart contract Ethereum ini, khususnya dalam hal aset crypto, diperlukan kode khusus sesuai dengan token crypto yang akan dibuat.

Kode tersebut pada dasarnya harus dimasukkan oleh pengguna ke dalam jaringan Ethereum agar bisa bekerja secara optimal. 

Jika kode sudah siap maka pengguna bisa melakukan deploy contract lewat Ethereum wallet. 

Sebagai hasil akhirnya, pengguna akan mempunyai token sendiri dan bisa mendistribusikannya di pasar Ethereum wallet.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, smart contract menjadi istilah yang dipakai saat terjadinya kontrak secara otomatis pada sistem blockchain oleh dua belah pihak.

Di smart contract, ketentuan perjanjian transaksi antara pihak pembeli dan penjual nantinya secara otomatis masuk dalam barisan kode.

Selanjutnya, kode tersebut akan tersimpan di setiap node yang ada di seluruh jaringan blockchain. 

Kontrak pintar otomatis ini akan membuat seluruh transaksi pada teknologi blockchain sepenuhnya akan terkontrol dengan transparan.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!