Equity Adalah: Mengenal Definisi, Jenis, dan Cara Menghitung
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Equity (Ekuitas): Jenis, Komponen, dan Panduan Menghitungnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Equity (Ekuitas): Jenis, Komponen, dan Panduan Menghitungnya

equity

Daftar Isi

Saat hendak berinvestasi di suatu perusahaan atau emiten, akan ada banyak faktor pertimbangan, diantaranya terkait equity (ekuitas).

Bagi mereka yang terjun di investasi, khususnya pemegang saham, equity memang menjadi hal yang wajib untuk diketahui.

Pada dasarnya, equity adalah nilai kepemilikan akan sesuatu hal di dalam  sebuah perusahaan, biasanya berupa bagian saham.

Sementara itu, aspek utama dari equity mencakup kepemilikan; pembagian keuntungan, risiko, dan tanggung jawab, kapitalisasi pasar, serta hak dan keistimewaan pemegang saham.

Perlu diketahui, equity memang terkait erat dengan keadilan dan kesetaraan. Pasalnya, konsep equity memberikan perlakuan yang adil dan setara terhadap pemegang saham perusahaan, termasuk dalam hal keuntungan.

Nah, untuk lebih memahami pengertian, unsur, cara kerja, hingga cara menghitung equity atau ekuitas, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Equity

apa itu equity

 Pengertian equity adalah ukuran yang mewakili hak pemilik maupun sebuah entitas atas harta di sebuah perusahaan.

Arti Equity dalam bisnis dapat didefinisikan sebagai ukuran dana yang bakal dikembalikan kepada pemegang saham ketika nantinya aset perusahaan dibagikan.

Adapun aspek utama dari equity mencakup kepemilikan saham di sebuah perusahaan dan pembagian keuntungan bagi para pemegang saham.

Aspek lainnya adalah risiko bisnis serta tanggung Jawab para pemegang saham dan juga nilai kapitalisasi pasar perusahaan.

Dalam konteks bisnis, equity terkait erat dengan prinsip keadilan dan kesetaraan karena mencakup adanya pembagian keuntungan yang adil serta peluang kesempatan yang setara.

Di samping itu, konsepnya juga terkait dengan pemerataan hak dan perlindungan hingga  tanggung jawab sosial perusahaan dalam memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungannya.

Jenis-jenis Equity yang Perlu Dipahami

Pada dasarnya, akan menjadi sangat penting untuk memahami apa saja jenis-jenis equity (ekuitas) yang ada.

Dalam konteks bisnis, hal ini penting sebab ia akan memberikan pengetahuan yang lebih baik terkait struktur kepemilikan sebuah perusahaan, apa saja hak pemegang saham, hingga dinamika keputusan di dalamnya.

Secara keseluruhan, pemahaman ini akan menjadi alat bantu untuk mengambil keputusan yang lebih baik hingga untuk melindungi hak-hak pemegang saham.

Berikut ini jenis-jenis equity yang perlu dipahami, di antaranya:

1. Equity Rumah

Adapun ekuitas rumah adalah nilai rumah dikurangi jumlah utang hipotek. Untuk diketahui, hipotek merupakan sebuah surat pernyataan berhutang atas kredit yang diberikan untuk membeli suatu rumah.

Ambil contoh Tuan A hendak membeli sebuah rumah dengan skema kredit bank. Dalam hal ini, jika jumlah uang pinjaman melampaui harga jual rumah maka nilai ekuitas rumah itu akan menjadi negatif. 

Namun, jika yang terjadi sebaliknya maka artinya positif. Perlu diketahui, hal tersebut penting dipertimbangkan supaya dapat memperoleh profit ketika menjual maupun membelinya.

2. Equity Pemilik Usaha

Pastinya, seseorang akan mempunyai modal awal ketika membuka usaha untuk berbisnis. Nah, nilai dari modal itu disebut sebagai equity pemilik usaha.

Sebagai informasi, modal tidak diikutkan dalam perhitungan mana pun dan seluruh jenis keuntungan yang dating dari situ nantinya hanya untuk pemilik usaha tersebut.

3. Equity Pemegang Saham

Hampir mirip dengan pemilik usaha, selanjutnya ada ekuitas pemegang saham. Namun, perbedaannya adalah pada nilai dividen.

Dalam hal ini, nilai dividen dari pemilik usaha akan dibagi dengan pemegang saham. Pasalnya, dividen itu adalah hasil investasi dari modal yang telah dikeluarkan di awal oleh pemilik usaha.

4. Pembiayaan Equity

Jenis terakhir di daftar ini adalah pembiayaan equity. Adapun jenis ekuitas ini akan lahir saat perusahaan sukses menjalankan bisnis, tetapi tidak memperoleh laba.

Dalam hal ini, bukti kepemilikan saham atas usaha itu bakal dijual kepada investor, lalu hasil penjualannya digunakan untuk pengembangan perusahaan.

Unsur Equity dalam Perusahaan

Sebagaimana disinggung di atas, ekuitas memang menjadi suatu elemen yang sangat penting untuk sebuah perusahaan.

Oleh sebab itu, perusahaan mesti mencatatkan nilai ekuitasnya dengan jelas, termasuk mendata masing-masing aset serta kewajiban perusahaan.

Pada dasarnya, pencatatan ini bertujuan supaya perusahaan tidak mengalami kerugian dan dalam hal ini, nilai equity mesti lebih besar ketimbang nilai liabilitas.

Berikut ini beberapa unsur equity dalam perusahaan yang perlu diketahui, antara lain:

1. Modal yang disetor

Adapun unsur yang kerap kali ditemui pada equity, salah satunya, yakni modal yang disetor.

Untuk diketahui, modal yang disetor adalah besaran dana yang disuntikkan oleh pemilik perusahaan sebagai pemegang saham kepada perusahaan.

Modal di sini terkategori menjadi dua, yakni jumlah nilai saham yang berlaku serta agio atau disagio saham, yakni perbedaan nilai setoran dari pemegang saham dengan jumlah nilai saham.

Agio adalah jika selisihnya bernilai positif, sementara disagio adalah jika selisihnya bernilai negatif.

2. Keuntungan yang tak Dibagi

Keuntungan yang tak dibagi diketahui juga menjadi unsur lainnya pada ekuitas sebuah perusahaan.

Lazimnya, keuntungan yang tak dibagi ini dinamakan “keuntungan yang ditahan”. Unsur yang satu ini menjadi hasil dari laba bersih operasional  yang tidak ditarik oleh pemegang saham.

Dalam hal ini, para pemilik perusahaan-lah yang akan mengambil keputusan untuk membagi atau memilih menahan keuntungan ini.

3. Modal dari Penilaian Kembali

Unsur pada equity berikutnya adalah modal dari penilaian kembali. Sebuah perusahaan dalam praktiknya bakal memberlakukan proses hitung ulang atas nilai dari seluruh aset yang mereka punya.

Terkait hal itu, kalau nantinya ketika proses hitung ulang ada penyesuaian nilai aset maka selisihnya akan membuat neraca perusahaan berubah.

Hal itu yang kemudian merupakan asal mula dari modal dari penilaian kembali. Misalkan Perusahaan C punya aset berbentuk sebidang tanah.

Kemudian, saat terjadi proses penilaian ulang, harga tanah itu naik. Nah, selisih nilai yang lahir dari naiknya harga itu nantinya akan menjadi modal dari penilaian kembali.

4. Modal dari Sumbangan

Terakhir di daftar ini, ada unsur equity selanjutnya, yakni berupa modal dari sumbangan yang diperoleh dari hibah.

Pada dasarnya, seluruh bentuk penambahan nilai aset usai terlaksananya liabilitas, akan menjadi nilai ekuitas.

Hal itu pun termasuk saat perusahaan memperoleh modal yang berasal dari sumbangan. Modal hibah atau sumbangan merupakan penambahan modal yang berlaku ketika perusahaan menambah aset tanpa ada pengeluaran.

Cara Kerja Equity

Sejatinya, pemahaman atas cara kerja equity dalam konteks bisnis mempunyai banyak manfaat penting, di antaranya terkait pengambilan keputusan.

Pemahaman akan cara kerja equity ini pada dasarnya penting bagi para pemilik perusahaan, pemegang saham, dan manajemen. 

Dengan pemahaman tersebut, pihak-pihak di atas akan mampu mengambil keputusan yang tepat serta melindungi kepentingannya terkait kepemilikan perusahaan.

Berikut ini cara kerja ekuitas dalam beragam bentuk yang perlu dipahami, yaitu:

1. Saham

Lazimnya, investor punya ekuitas pada suatu perusahaan yang berbentuk saham, baik umum maupun preferen.

Adapun hal itu berarti bahwa pemilik usaha membagi kepemilikan dengan para investor (shareholder).

Perlu diketahui, kalau seseorang punya saham di suatu perusahaan yang belum go public maka nama ekuitasnya adalah private equity.

2. Neraca Keuangan

Cara melihat total equity neraca keuangan, yakni dengan memperhatikan besaran saham biasa, saham preferen, modal yang sudah disetor, serta pendapatan yang ditahan.

Adapun ekuitas yang satu ini dinamakan “shareholders’ equity” sebab ia memperlihatkan besaran ekuitas yang dimiliki oleh para pemilik usaha.

3. Likuidasi

Misalkan usaha Kamu bangkrut dan mesti melikuidasi, maka di sini ekuitas pemilik usaha merupakan besaran dana yang masih ada usai membayar lunas utang piutang serta menjual seluruh aset yang dimiliki.

Jika kondisi finansial tengah tidak baik maka boleh jadi usai diuangkan, tidak ada lagi ekuitas yang tersisa.

4. Ekuitas tidak Berwujud

Saat menjumlahkan ekuitas, aset yang masuk pada perhitungan adalah aset berwujud (nyata) dan juga yang tidak berbentuk.

Adapun aset berwujud meliputi inventaris fasilitas yang dimiliki serta properti. Di lain sisi, contoh aset tidak berbentuk adalah reputasi perusahaan tersebut, identitas mereknya, serta hak kekayaan intelektual.

Cara Menghitung Equity

cara menghitung equity

Cara menghitung equity pun penting untuk dipahami sebab ada beberapa manfaat yang besar di baliknya.

Dengan pemahaman tersebut, pemegang saham, khususnya, akan lebih baik mengetahui keuangan perusahaan serta bisa mengambil keputusan yang lebih terukur.

Pada dasarnya, hal tersebut menjadi penting bagi terciptanya manajemen yang efektif serta bertumbuhnya bisnis dalam jangka panjang.

Berikut ini rumus dasar untuk menghitung equity sebuah perusahaan, yaitu:

Equity = Total Aset – Total Liabilitas

Untuk menghitung equity, langkah-langkah yang perlu dilakukan dimulai dari mengidentifikasi total aset, total liabilitas, hingga menghitung selisih di antara keduanya.

Berikut ini contoh kasusnya, yakni:

Misalkan besaran aset perusahaan A, yaitu $400.000, sedangkan total liabilitas perusahaan ini sebesar $200.000.

Inilah cara menghitung equity perusahaan A, yaitu:

Equity = $400.000 – $200.000

Equity = $200.000

Maka dari itu, diperoleh hasil bahwa equity perusahaan A adalah sebesar $200.000.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, dalam konteks bisnis, equity adalah bagian yang penting sebab ia menjadi hak kepemilikan di sebuah perusahaan.

Di samping itu, pemahaman akan equity serta pentingnya hak pemilikan di sebuah perusahaan akan membantu pemilik perusahaan, investor, serta pemangku kepentingan lainnya untuk memahami nilai, kesehatan keuangan, dan prospek perusahaan. 

Pada akhirnya, hal-hal di atas sangat penting dalam mengambil keputusan investasi, penilaian perusahaan, serta pelaporan keuangan yang benar.

Nah, sekarang kamu sudah memahami pengertian, unsur, cara kerja, hingga cara menghitung equity atau ekuitas. 

Selanjutnya, bagi kamu yang ingin invetasi kripto, kamu bisa melakukannya di INDODAX. Di samping itu, untuk kamu yang belum mendownload aplikasi trading crypto terbaik ini, yuk download sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!