LayerZero: Pengertian, Kelebihan, Manfaat & Cara Kerjanya
icon search
icon search

Top Performers

Memahami LayerZero: Jembatan Lintas Blockchain & Manfaatnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Memahami LayerZero: Jembatan Lintas Blockchain & Manfaatnya

Layerzero 1

Daftar Isi

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh industri blockchain saat ini adalah kesulitan dalam mentransfer aset dan data antara berbagai jaringan blockchain. Namun, masalah ini kini dapat diatasi dengan munculnya protokol LayerZero Omnichain sebagai solusinya.

 

LayerZero merupakan sebuah protokol interoperabilitas omnichain yang diciptakan untuk memfasilitasi pertukaran pesan lintas rantai dengan ringan. LayerZero menyediakan pengiriman pesan yang otentik dan terjamin dengan tingkat ketidakpercayaan yang dapat dikonfigurasi. 

 

Ini merupakan “blockchain dari blockchain” yang memungkinkan jaringan blockchain lain untuk berkomunikasi secara langsung dan tanpa kepercayaan. Untuk memahami tentang LayerZero, mulai dari pengertian, cara kerja, dan contoh populernya, simak ulasannya berikut ini!

 

Apa Itu LayerZero?

Mengutip laman coinvestasi.com, LayerZero adalah sebuah protokol interoperabilitas omnichain yang bersifat open source. Protokol ini memfasilitasi komunikasi lintas blockchain dan pertukaran informasi dengan lancar antara beberapa blockchain

 

LayerZero menggunakan teknologi inovatif untuk menyediakan konektivitas antar jaringan blockchain yang berbeda. Dengan LayerZero, semua blockchain yang didukung dapat berkomunikasi satu sama lain dengan mudah. 

 

Hal itu memungkinkan fitur-fitur seperti pertukaran aset, transfer, pinjaman, peminjaman, dan lainnya untuk dilakukan secara lintas blockchain.

 

Pendiri dan Sejarah LayerZero

 

Layerzero 3

 

LayerZero Labs, perusahaan di balik protokol LayerZero, didirikan bersama oleh Bryan Pellegrino, Ryan Zarick, dan Caleb Banister pada tahun 2021. Layer Zero Labs mulai mengembangkan dan mendirikan Layer Zero sejak September 2021. 

 

Pada awal tahun 2022, tim pengembang Layer Zero mengumumkan berhasilnya penggalangan dana pertama mereka, bersamaan dengan peluncuran protokol Layer Zero pertama yang dikenal sebagai Stargate Finance. 

 

Pada bulan April 2023, Layer Zero berhasil mengumpulkan dana Seri B sebesar $120.000.000, yang mengangkat valuasi protokol Layer Zero menjadi $3.000.000.000. Prestasi ini sungguh luar biasa mengingat bahwa tidak ada token LZ yang beredar saat itu. 

 

Sejak beberapa bulan terakhir, rumor tentang airdrop token Layer Zero telah menjadi topik pembicaraan yang ramai di Twitter (saat ini menjadi X).

 

Apa Kelebihan LayerZero Dibandingkan Protokol Lainnya?

Berikut ini beberapa kelebihan LayerZero dibandingkan protokol lainnya, antara lain:

 

  • Layer Zero Transfer Aset Asli: Layer Zero tidak menggunakan sistem wrapping atau pihak ketiga untuk memindahkan aset. Semua aset yang dipindahkan melalui LZ adalah asli.
  • Implementasi Layer Zero Sederhana: Layer Zero memiliki protokol yang ringan dan mudah diimplementasikan oleh tim pengembang. Ini terbukti dengan lebih dari 100 aplikasi yang sudah mengadopsi LZ.
  • Keamanan Sistem Cross-Chain: Layer Zero adalah teknologi relatif baru di dunia kripto. Namun, hingga saat ini, sistem cross-chain LZ belum pernah mengalami peretasan, menegaskan keamanan dari sistem bridge cross-chain yang dimilikinya.

 

Manfaat LayerZero

Mengutip laman layerzero.com, LayerZero menawarkan sejumlah manfaat bagi pusat data, di antaranya:

 

  • Keandalan: Menjamin pasokan listrik yang stabil untuk operasi 24/7.
  • Keamanan: Melampaui rekomendasi NFPA 70E, standar emas untuk keselamatan listrik.
  • Skalabilitas: Menyesuaikan dengan kebutuhan setiap pusat data.
  • Efektivitas Biaya: Mudah dipasang dan dipelihara, mengurangi biaya operasional.

 

Cara Kerja LayerZero

Seperti dikutip dari laman coinvestasi.com, inti dari protokol interoperabilitas LayerZero terdiri dari Ultra Light Nodes (ULNs), oracle terdesentralisasi, dan relayers. Berikut ini penjelasan masing-masingnya, di antaranya:

 

1. Ultra Light Nodes (ULNs)

Dalam konteks protokol interoperabilitas, Light Node berperan sebagai jembatan di blockchain tujuan. Light Node ini mampu memperkirakan data dari blockchain sumber dan mengintegrasikannya dengan lancar ke blockchain tujuan. 

 

Meskipun tingkat keamanannya tinggi, Light Node kurang efisien dalam hal biaya. Sebagai alternatif, LayerZero mengadopsi Ultra Light Nodes (ULNs). ULNs mirip dengan Light Nodes, namun berbeda dalam cara mereka menangani transaksi. 

 

Daripada secara berurutan menambahkan setiap transaksi baru ke blockchain tujuan, ULNs menggabungkan transaksi ini dan mengirimkannya secara bersamaan sesuai dengan permintaan blockchain yang dituju.

 

LayerZero menyatakan bahwa pendekatan ini dapat mengurangi biaya operasional sambil tetap mempertahankan tingkat keamanan yang diberikan oleh Light Nodes.

 

2. Oracle

Oracle adalah sistem manajemen basis data yang memfasilitasi komunikasi antara sistem terdesentralisasi dan dunia di luar sistem tersebut. 

 

Dalam konteks blockchain, Oracle memungkinkan blockchain untuk berinteraksi dengan sumber data eksternal, mencakup hubungan antara Web3 dan Web2 serta antara dua aplikasi terdesentralisasi.

 

Fungsinya adalah menyediakan feed data dan menghubungkan sistem target dengan data tersebut dalam format yang dapat digunakan dengan mudah. 

 

Protokol interoperabilitas LayerZero menggunakan oracle terdesentralisasi, seperti yang dikembangkan oleh Chainlink dan Band Protocol.

 

3. Relayers

Relayers memfasilitasi proses komunikasi antara jaringan dengan mengirimkan bukti transaksi ke tujuan, yang menyelesaikan siklus pesan. 

 

Dengan bukti ini, blockchain tujuan dapat mengintegrasikan data atau pesan dari blockchain sumber ke dalam sistemnya sendiri dan mengeksekusi perintah yang mungkin ada dalam pesan tersebut.

 

Tim dan Investor LayerZero

 

Layerzero 2

 

Bryan Pellegrino, seorang Co-Founder dan CEO di LayerZero, memperlihatkan pengalaman yang kaya selama lebih dari delapan tahun di industri teknologi, terutama dalam lingkup perusahaan-perusahaan startup

 

Dia telah sukses mengembangkan produk-produk yang inovatif serta strategi growth hacking yang efektif. LayerZero telah menerima dukungan dari sejumlah besar pemain terkemuka dalam industri kripto, seperti Sequoia, a16z, dan Coinbase Ventures.

 

Pada awal April 2023, LayerZero berhasil menyelesaikan putaran pendanaan Seri B dengan mengumpulkan dana sebesar US$120.000.000, dengan valuasi mencapai US$3.000.000.000. Pendanaan ini mendapat dukungan dari berbagai institusi terkemuka, termasuk nama-nama besar dari dunia keuangan tradisional seperti Franklin Templeton dan Christie’s.

 

Penggunaan LayerZero pada dApps

Mengutip laman coinvestasi.com, berikut ini penggunaan LayerZero pada dApps yang perlu diketahui, antara lain:

 

1. Bridge

Teknologi LayerZero diimplementasikan secara khusus melalui jembatan (bridge). Salah satu DApps pertama yang dibangun di LayerZero adalah protokol jembatan bernama Stargate Finance. 

 

Stargate Finance adalah protokol jembatan omnichain yang memungkinkan transfer lintas rantai (cross-chain) antara layer-1 dan layer-2.

 

2. Swap Cross-chain

Selain jembatan, LayerZero juga menghadirkan kemampuan untuk menukar token secara lintas rantai (cross-chain). Berbagai Exchange Terdesentralisasi (DEX) seperti Sushiswap, Hashflow, dan WOO Network telah mengintegrasikan solusi dari LayerZero untuk memfasilitasi pertukaran lintas rantai ke berbagai rantai yang didukung.

 

3. Lending Cross-chain

Protokol DeFi, terutama platform peminjaman, dapat menggunakan teknologi LayerZero untuk mendukung peminjaman dan pinjaman lintas rantai. 

 

Sebagai contoh, Radiant Capital adalah salah satu protokol peminjaman omnichain yang telah berhasil menerapkan teknologi LayerZero.

 

4. Governance Cross-chain

Adopsi governance lintas rantai juga menjadi kenyataan berkat hadirnya LayerZero. Sebagai ilustrasi, Pendle Finance, sebuah protokol tokenisasi yield, memungkinkan pengambilan keputusan lintas rantai dengan mengunci token PENDLE sebagai vote-escrowed PENDLE (vePENDLE).

 

Dukungan untuk governance multi-chain diyakini akan semakin penting seiring dengan meningkatnya popularitas protokol multi-chain.

 

Contoh Populer dari Layer-0 Blockchain

Mengutip lcx.com, berikut ini contoh populer dari Layer-0 blockchain yang perlu diketahui, di antaranya:

 

Polkadot

Polkadot dirancang oleh salah satu pendiri Ethereum, Gavin Wood, untuk memungkinkan pengembang membuat blockchain mereka sendiri. Setiap blockchain independen yang dibuat di Polkadot disebut sebagai rantai paralel atau parachain

 

Relay Chain memfasilitasi komunikasi data yang efisien antara parachain dengan bertindak sebagai jembatan di antara mereka. Polkadot menggunakan sharding, metode untuk membagi blockchain atau jenis basis data lainnya, untuk meningkatkan efisiensi pemrosesan transaksi. 

 

Validasi Proof-of-Stake (PoS) digunakan oleh Polkadot untuk menjamin keamanan jaringan dan konsensus. Proyek-proyek yang ingin membangun di Polkadot bersaing dalam lelang untuk mendapatkan ruang yang tersedia. Pada Desember 2021, proyek parachain pertama Polkadot disetujui dalam sebuah lelang.

 

Avalanche

Avalanche memanfaatkan infrastruktur tri-blockchain yang terdiri dari tiga rantai utama, yakni Contract Chain (C-chain), Exchange Chain (X-chain), dan Platform Chain (P-chain). Avalanche akan diluncurkan pada tahun 2020 oleh Ava Labs dengan fokus pada protokol DeFi. 

 

Ketiga rantai ini dikonfigurasi untuk menangani fungsi-fungsi kunci dalam ekosistem guna meningkatkan keamanan sambil mempertahankan latensi rendah dan throughput yang tinggi. 

 

X-Chain digunakan untuk pembuatan dan perdagangan aset, C-Chain untuk pembuatan kontrak pintar, dan P-Chain untuk koordinasi validator dan subnet.

 

Struktur yang fleksibel dari Avalanche juga memungkinkan pertukaran lintas rantai yang murah dan cepat.

 

Cosmos

Jaringan Cosmos mulai dibentuk pada tahun 2014 oleh Ethan Buchman dan Jae Kwon. Ini terdiri dari mainnet blockchain PoS Cosmos Hub dan blockchain khusus yang disebut Zones. Cosmos Hub mentransfer aset dan informasi antara Zona yang terhubung dan menyediakan lapisan keamanan bersama.

 

Setiap Zona sangat dapat dikonfigurasi, memungkinkan pengembang untuk membuat aset kripto mereka sendiri dengan pengaturan validasi blok individual dan fitur lainnya. 

 

Protokol Komunikasi Antar-Blockchain (IBC) digunakan oleh semua aplikasi dan layanan yang di-hosting di dalam zona-zona ini. Hal ini memungkinkan pertukaran aset dan data lintas blockchain independen.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, LayerZero berperan penting dalam ekosistem blockchain dengan fokus pada interoperabilitas dan skalabilitas. 

 

Protokol ini memungkinkan pertukaran pesan ringan lintas rantai, memfasilitasi transaksi antara berbagai jaringan blockchain dengan keamanan yang tinggi dan keterpercayaan yang dapat dikonfigurasi. 

 

Adapun keunggulan LayerZero, di antaranya adalah pengiriman pesan otentik yang dijamin serta kemampuan untuk menghubungkan berbagai blockchain tanpa memerlukan kepercayaan tambahan.

 

Lebih jauh, harapan untuk perkembangan masa depan protokol LayerZero sangatlah besar dalam mendukung kolaborasi yang lebih luas antara berbagai blockchain

 

Dengan kemampuannya untuk menghubungkan berbagai jaringan blockchain secara langsung dan tanpa kepercayaan, LayerZero berpotensi untuk menjadi solusi utama dalam mengatasi tantangan interoperabilitas yang dihadapi oleh ekosistem blockchain saat ini. 

 

Itulah tadi pembahasan mengenai  LayerZero, mulai dari pengertian, manfaat dan contoh populernya.

 

Selanjutnya, kamu juga membaca artikel menarik lainnya di kumpulan artikel menarik lainnya di INDODAX Academy.

 

Dengan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh INDODAX Academy, kamu diharapkan akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi trading yang efektif.

 

Selain itu, kamu juga akan memperoleh informasi terbaru seputar berbagai aspek aset kripto, termasuk NFT, DeFi, Metaverse, perkembangan terbaru dalam teknologi blockchain dan juga kabar crypto hari ini hanya di INDODAX Academy!

 

Yuk Investasi OTC di INDODAX

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang LayerZero, mulai dari pengertian, cara kerja, dan contoh populernya.

 

Selanjutnya, jika kamu tertarik untuk melakukan perdagangan aset kripto dalam volume yang besar dan melebihi kapasitas order book, dan jika kamu berminat, maka silakan kunjungi halaman OTC di INDODAX.

 

Dalam layanan OTC, harga selalu mengikuti pergerakan pasar karena transaksi dilakukan secara langsung di pasar spot. Namun, penting untuk diingat bahwa peningkatan jumlah pembelian tidak selalu mengakibatkan penurunan harga.

 

Layanan ini didedikasikan untuk memberikan kenyamanan dalam transaksi bagi anggota, dengan tim khusus yang memberikan panduan melalui seluruh proses, menjaga keamanan, dan menghormati privasi pengguna.

 

Sebagai disclaimer, perlu dicatat bahwa keamanan dan privasi tetap menjadi tanggung jawab pengguna, dan trading OTC melibatkan risiko tertentu. 

 

Oleh karena itu, keputusan untuk menggunakan layanan ini sepenuhnya tergantung pada pengguna. Sebelum memulai, penting untuk melakukan riset yang memadai dan memahami risiko yang terkait.

 

Jadi, ayo mulai trading OTC di INDODAX sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Perbedaan Layer 1 Blockchain, 2 Vs 3 & Kelebihannya
29/04/2024
Perbedaan Layer 1 Blockchain, 2 Vs 3 & Kelebihannya

Teknologi blockchain layer 1 dan layer 2 merujuk pada struktur

29/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024