Apa Itu DEX Crypto? Perbedaan DEX Vs CEX
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal DEX (Decentralized Exchange) & Perbedaan dengan CEX

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal DEX (Decentralized Exchange) & Perbedaan dengan CEX

Mengenal DEX (Decentralized Exchange) & Perbedaan dengan CEX

Daftar Isi

Berkembangnya teknologi telah mengubah cara perdagangan aset kripto sehingga tidak lagi tergantung pada perantara atau pihak ketiga. Inovasi ini diimplementasikan melalui Decentralized Exchange (DEX) atau Pertukaran Terdesentralisasi.

 

Dalam DEX, setiap transaksi terjadi langsung antara pengguna tanpa intervensi pihak ketiga. DEX juga menawarkan transaksi yang transparan dan terdesentralisasi. Dengan demikian, DEX menjadi contoh nyata dari konsep aset kripto yang memprioritaskan desentralisasi melalui transaksi peer-to-peer.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu DEX, cara kerjanya, perbedaannya dengan Centralized Exchange (CEX), kelebihan dan kekurangannya, hingga tantangannya di masa depan, simak ulasannya berikut ini!

 

Apa Itu DEX (Decentralized Exchange)?

 

Mengenal DEX (Decentralized Exchange) & Perbedaan dengan CEX

 

Decentralized Exchange (DEX) atau Pertukaran Terdesentralisasi merupakan jenis platform pertukaran yang khusus beroperasi dalam transaksi mata uang kripto dan aset digital secara peer-to-peer. Berbeda dengan Centralized Exchange (CEX) atau Pertukaran Terpusat, DEX tidak memerlukan pihak ketiga yang dapat dipercaya atau perantara untuk memfasilitasi pertukaran aset kripto. 

 

Prinsip utama dalam dunia kripto adalah disintermediasi keuangan yang artinya meningkatkan kebebasan ekonomi individu di seluruh dunia, tanpa memandang latar belakang mereka. DEX merupakan komponen kunci dalam Decentralized Finance (DeFi). Dapat dikatakan bahwa tanpa likuiditas berkualitas tinggi dari DEX, pertumbuhan luar biasa yang dialami oleh DeFi tidak mungkin tercapai. DEX awalnya meraih popularitas di jaringan Ethereum, namun sejak itu telah bermigrasi ke berbagai blockchain yang mendukung kontrak pintar. Dalam ekosistem blockchain, DEX memegang peran penting karena ia adalah Decentralized Applications (dAPP) atau Aplikasi Terdesentralisasi pertama yang biasanya diakses oleh pengguna saat mereka memasuki suatu blockchain baru.  

 

DEX adalah cara untuk menukarkan aset kripto, memungkinkan pengguna masuk dan keluar dari posisi mereka. Selain memfasilitasi pertukaran antara berbagai aset kripto, banyak DEX juga menawarkan cara untuk mendapatkan aset kripto tanpa melakukan perdagangan aktif. Hingga Agustus 2023, terdapat 891 Pertukaran Terdesentralisasi (DEX) yang beroperasi di berbagai jaringan blockchainUniswap menonjol sebagai DEX terbesar dengan Total Value Locked (TVL) mencapai 3,6 miliar dolar AS. Diikuti oleh Curve DEX, Pancakeswap, Balancer, SUN, dan beberapa DEX lainnya.

 

DEX pun menawarkan berbagai aktivitas di platformnya yang memungkinkan pengguna memaksimalkan penggunaan dana mereka. Contohnya, pengguna dapat melakukan perdagangan aset kripto, memperoleh bunga dari staking kripto, memberikan pinjaman dana, menjadi penyedia likuiditas, berspekulasi harga menggunakan derivatif, dan sebagainya.

 

Cara Kerja DEX Crypto

 

Pengguna DEX perlu memiliki pemahaman mendalam karena pengalaman pengguna pada platform ini cenderung lebih kompleks dibandingkan dengan Centralized Exchange (CEX), yang dioperasikan oleh entitas pusat. Saat ini, terdapat beberapa desain DEX yang populer, namun ada dua jenis yang paling banyak digunakan oleh pengguna kripto: DEX dengan mekanisme order book dan Automated Market Maker (AMM).

 

Agregator DEX juga umum digunakan oleh pengguna kripto. Fungsi Aggregator DEX adalah mencari harga optimal dengan membandingkan harga dari berbagai DEX. Agregator DEX juga mempertimbangkan biaya gas yang dikenakan dalam perbandingannya. Berikut ini penjelasan mengenai cara kerja DEX:

 

1. Order Book

Order book adalah sistem yang mengumpulkan catatan pesanan beli dan jual secara terbuka dalam pasar secara real-time. DEX dengan sistem order book sepenuhnya on-chain umumnya kurang diminati karena menghadapi beberapa tantangan, termasuk kebutuhan akan throughput yang tinggi dan biaya yang relatif tinggi. Namun, dengan solusi skalabilitas yang berkembang seperti layer 2 menggunakan teknologi optimistic rollups dan ZK rollups, DEX dengan on-chain order book mulai menarik minat pengguna kripto.

 

Jenis sistem yang lebih populer adalah hybrid order book. Dalam sistem ini, DEX mencocokkan pesanan secara off-chain sementara penyelesaian tetap dilakukan di atas blockchain (on-chain). Contoh DEX dengan mekanisme order book termasuk 0x, dYdX, Loopring DEX, dan Serum.

 

Platform seperti dYdX juga menawarkan fitur perdagangan derivatif dengan leverage tinggi hingga 20x serta alat perdagangan canggih seperti grafik harga real-time dan berbagai jenis order seperti limit dan stop-loss, yang membuatnya menarik bagi trader yang berpengalaman?, seperti informasi yang kami kutip dari TokenTax.

 

2. Automated Market Makers (AMM)

AMM merupakan mekanisme DEX yang paling banyak digunakan karena memungkinkan pengguna mengakses likuiditas langsung dan menjadi penyedia likuiditas (LP). LP adalah komponen penting dalam mekanisme AMM karena menyediakan aset kripto untuk diperdagangkan.

 

AMM diciptakan untuk mengatasi masalah likuiditas dan menggunakan blockchain oracles untuk menentukan harga aset yang diperdagangkan. Pengguna dapat langsung membeli atau menjual aset kripto melalui liquidity pool, sementara penyedia likuiditas (yang menyetorkan aset ke dalam liquidity pool AMM) dapat memperoleh pendapatan pasif melalui biaya perdagangan. Beberapa contoh DEX dengan mekanisme AMM termasuk Uniswap, Balancer, Aave, Curve, dan lain-lain.

 

PancakeSwap, salah satu DEX paling populer, baru-baru ini meluncurkan versi 4 yang menawarkan peningkatan efisiensi perdagangan dan antarmuka pengguna baru yang lebih intuitif. Pembaruan ini juga mengurangi biaya transaksi, sehingga semakin memudahkan pengguna dalam melakukan trading dan manajemen likuiditas?, seperti informasi yang kami kutip dari CoinDesk.

 

Perbedaan DEX dan CEX

 

Mengenal DEX (Decentralized Exchange) & Perbedaan dengan CEX

 

Centralized Exchange (CEX) Crypto dan Decentralized Exchange (DEX) adalah dua jenis platform pertukaran aset kripto yang memiliki perbedaan mendasar dalam cara operasional dan struktur mereka.

Centralized Exchange (CEX) Crypto

CEX adalah platform yang dioperasikan oleh entitas pusat yang bertindak sebagai perantara dalam setiap transaksi. Untuk melakukan perdagangan, pengguna harus menyetorkan aset kripto mereka ke akun di platform tersebut. Beberapa karakteristik utama dari CEX adalah:

 

  • Operasional Terpusat: Transaksi dikelola dan diselesaikan melalui sistem internal yang terpusat, memberikan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan sederhana. Platform seperti Binance, Coinbase, dan Kraken adalah contoh CEX yang populer.
  • Kecepatan dan Kemudahan Penggunaan: CEX menawarkan antarmuka yang ramah pengguna dan pemrosesan transaksi yang cepat, membuatnya cocok bagi pemula yang baru mengenal dunia kripto.
  • Keamanan dan Risiko: Karena aset disimpan dalam dompet terpusat, ada risiko keamanan yang lebih tinggi jika platform tersebut diretas. Insiden seperti peretasan Mt. Gox dan Bitfinex menjadi contoh nyata dari risiko ini.
  • Kepatuhan Regulasi: CEX umumnya lebih patuh terhadap regulasi pemerintah dan seringkali memerlukan proses KYC (Know Your Customer) untuk memverifikasi identitas pengguna, yang memberikan lapisan keamanan tambahan tetapi mengurangi privasi pengguna.

Decentralized Exchange (DEX)

DEX adalah platform yang memfasilitasi perdagangan langsung antara pengguna melalui teknologi blockchain dan smart contract, tanpa perantara. Karakteristik utama dari DEX meliputi:

 

  • Desentralisasi dan Kendali Penuh: Pengguna memiliki kendali penuh atas aset mereka sepanjang waktu, tanpa perlu menyetorkan ke platform. Contoh DEX yang populer termasuk Uniswap, PancakeSwap, dan dYdX.
  • Privasi dan Transparansi: DEX tidak memerlukan verifikasi identitas, sehingga memberikan tingkat privasi yang lebih tinggi. Semua transaksi dicatat di blockchain, memberikan transparansi yang tinggi.
  • Likuiditas dan Efisiensi: Salah satu tantangan utama DEX adalah likuiditas yang lebih rendah dibandingkan CEX. Namun, inovasi seperti Automated Market Makers (AMM) pada platform seperti Uniswap dan PancakeSwap telah membantu mengatasi masalah ini. PancakeSwap, misalnya, baru-baru ini meluncurkan versi 4 yang menawarkan peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya transaksi.
  • Keamanan dan Risiko: Karena tidak ada penyimpanan terpusat, risiko peretasan yang besar bisa lebih kecil. Namun, pengguna harus waspada terhadap kerentanan smart contract dan penipuan exit scam seperti yang terjadi pada Swaprum DEX?. seperti informasi yang kami kutip dari The Block.

Pilihan antara DEX Crypto  dan CEX

Memilih antara DEX Crypto dan CEX tergantung pada preferensi pengguna terkait kendali aset, privasi, kecepatan, dan kepatuhan terhadap regulasi. Berikut beberapa pertimbangan yang dapat membantu dalam membuat keputusan:

  • Kendali Aset: Jika pengguna menginginkan kendali penuh atas aset mereka dan privasi yang lebih tinggi, DEX adalah pilihan yang lebih baik.
  • Kecepatan dan Kemudahan Penggunaan: Bagi pengguna yang mencari transaksi cepat dan antarmuka yang mudah digunakan, CEX mungkin lebih cocok.
  • Keamanan: Meskipun DEX menawarkan keamanan dari peretasan terpusat, pengguna harus memastikan keamanan dompet pribadi mereka dan keandalan smart contract yang digunakan.
  • Kepatuhan Regulasi: Pengguna yang memerlukan kepatuhan terhadap regulasi dan proteksi hukum mungkin lebih nyaman menggunakan CEX yang telah mematuhi persyaratan KYC dan AML.

 

Kelebihan dan Kekurangan Decentralized Exchange

Mengetahui kelebihan dan kekurangan Decentralized Exchange (DEX) sangat penting bagi pengguna kripto dan investor. Dengan memahami kelebihan DEX, seperti kendali penuh atas aset dan keterbukaan transaksi, pengguna dapat mengamankan aset kripto mereka tanpa harus bergantung pada pihak ketiga. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan DEX yang perlu diketahui:

1. Kelebihan Decentralized Exchange (DEX)

Kendali Penuh atas Aset

Salah satu keunggulan utama DEX adalah bahwa pengguna memiliki kendali penuh atas aset mereka. Pengguna tidak perlu menyetor dana ke dalam akun pertukaran, meningkatkan keamanan dengan menghindari risiko peretasan pertukaran atau penutupan akun tak terduga.

 

Transparansi dan Keterbukaan

Setiap transaksi dalam DEX dicatat dalam buku besar terdesentralisasi yang dapat diakses oleh siapa pun. Ini meningkatkan transparansi dan keterbukaan, mengurangi risiko manipulasi data atau informasi palsu.

 

Privasi dan Kenyamanan

DEX tidak memerlukan pengguna untuk mengungkapkan informasi pribadi mereka, seperti Know Your Customer (KYC). Ini menjaga privasi pengguna sambil memungkinkan mereka berpartisipasi dalam pertukaran aset kripto tanpa khawatir akan pelanggaran privasi.

 

Akses Global

DEX tidak terbatas oleh batasan geografis atau regulasi khusus, memungkinkan siapapun di seluruh dunia mengakses dan berdagang di platform ini.

 

Fungsionalitas Cross-Chain

Beberapa DEX, seperti OKX, mendukung lebih dari 70 jaringan blockchain dan menawarkan fungsionalitas cross-chain yang meningkatkan fleksibilitas bagi pengguna. Ini memungkinkan pengguna untuk menukar token dari berbagai standar jaringan, seperti MATIC untuk Litecoin atau Tether untuk BNB, semuanya dalam satu platform.

 

2. Kekurangan Decentralized Exchange (DEX)

Likuiditas Rendah

Beberapa DEX mungkin menghadapi masalah likuiditas yang lebih rendah, terutama pada pasangan aset yang kurang populer, yang bisa menyebabkan slippage (perbedaan antara harga yang diharapkan dan harga sebenarnya) pada perdagangan besar.

 

Risiko Smart Contracts

Meskipun blockchain dianggap aman, kualitas kode dalam smart contract tergantung pada keahlian tim pengembang. Risiko bug, peretasan, kerentanan, dan eksploitasi smart contracts bisa mengancam pengguna DEX. Developer dapat mengurangi risiko ini melalui audit keamanan dan pemeriksaan kode yang cermat.

 

Pengalaman Pengguna yang Kompleks

Penggunaan DEX bisa lebih kompleks bagi pengguna yang kurang berpengalaman dalam dunia kripto. Proses seperti penggunaan smart contracts, pengaturan biaya gas, dan pemilihan jaringan memerlukan pemahaman yang lebih dalam tentang teknologi blockchain.

 

Keamanan dan Risiko Penipuan

Meskipun risiko peretasan platform terpusat lebih rendah, pengguna harus waspada terhadap kerentanan smart contract dan penipuan exit scam. Contohnya adalah insiden Swaprum DEX, di mana tim pengembangnya menghilang dengan dana sekitar $3 juta, menunjukkan risiko yang ada dalam ekosistem DEX?

 

Tantangan DEX di Masa Depan

Seperti halnya semua inovasi, Decentralized Exchange (DEX) juga menghadapi sejumlah tantangan. Kecepatan dan efisiensi transaksi dalam DEX masih menjadi fokus perhatian. 

 

Selain itu, ketika terjadi kendala dalam transaksi atau kesalahan dalam smart contracts, proses pemulihan dana bisa menjadi lebih kompleks jika dibandingkan dengan Centralized Exchange (CEX). Namun, DEX memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma pertukaran kripto, memberikan lebih banyak kendali kepada pengguna, dan mengurangi ketergantungan pada entitas pusat. Dengan terus berkembangnya teknologi blockchain dan pemahaman yang semakin matang tentang keamanan digital, DEX kemungkinan akan tetap menjadi fokus perhatian utama dalam ekosistem kripto di masa depan.

 

Kesimpulan

Dengan terus berkembangnya teknologi blockchain dan pemahaman yang semakin matang tentang keamanan digital, DEX Crypto memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma pertukaran kripto. Memberikan lebih banyak kendali kepada pengguna dan mengurangi ketergantungan pada entitas pusat adalah keunggulan utama DEX. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini melalui inovasi teknologi dan peningkatan pengalaman pengguna, DEX kemungkinan akan tetap menjadi fokus perhatian utama dalam ekosistem kripto di masa depan.

 

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu DEX, cara kerjanya, perbedaannya dengan Centralized Exchange (CEX), kelebihan dan kekurangannya, hingga tantangannya di masa depan.

 

Selanjutnya, setelah kamu paham dan mengerti mengenai DEX, ada baiknya kamu memilih CEX terbaik dan terpercaya seperti INDODAX. Pasalnya, dalam memilih CEX, faktor-faktor seperti keamanan, likuiditas, reputasi, dan dukungan pelanggan mesti dipertimbangkan secara serius. INDODAX, sebagai platform pertukaran kripto terkemuka, menawarkan pengguna pengalaman perdagangan yang aman, transparan, dan andal. Dengan memilih bursa yang terpercaya, kamu dapat memastikan bahwa aset kripto milikmu dikelola dengan aman dan kamu memiliki akses ke layanan pelanggan yang responsif dan kompeten.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, investasi kripto sekarang juga di INDODAX!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

INDODAX Market Signal 10 Juni 2024
10/06/2024
INDODAX Market Signal 10 Juni 2024

Minggu ini, jajaran aset kripto bullish dipimpin oleh Bitcoin (BTC) pada posisi pertama, dan

10/06/2024
Creditcoin (CTC) Kini Hadir di INDODAX!
04/06/2024
Creditcoin (CTC) Kini Hadir di INDODAX!

Creditcoin merupakan salah satu mata uang kripto terawal yang secara

04/06/2024
Dusk (DUSK) Kini Hadir di INDODAX!
04/06/2024
Dusk (DUSK) Kini Hadir di INDODAX!

Kini, aset kripto Dusk (DUSK) telah tersedia di INDODAX pada

04/06/2024