Apa Itu Leverage? Pengertian, Jenis dan Cara Menggunakannya
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Leverage? Pengertian, Jenis dan Cara Menggunakannya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Leverage? Pengertian, Jenis dan Cara Menggunakannya

leverage

Daftar Isi

Di Indonesia belakangan ini, trading aset kripto sedang meraih kepopulerannya.

Dalam trading aset digital tersebut, ada banyak metode yang biasa digunakan oleh trader, di antaranya leverage. 

Biasanya, istilah yang satu ini akan terdengar di dunia trading crypto, forex, dan pasar spot.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh terkait apa yang dimaksud dengan leverage dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading kripto, simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Leverage dalam Trading Kripto?

apa itu leverage

Jika diartikan secara harfiah, leverage adalah pinjaman yang bisa dipakai untuk melakukan trading.

Penggunaan leverage pun nantinya dapat meningkatkan potensi keuntungan meski terkadang juga dibayangi dengan risiko kerugian.

Pada dasarnya, leverage adalah meminjam uang untuk bertransaksi aset komoditas, baik crypto, saham, maupun forex.

Dengan leverage, trader pun dapat meminjam uang yang lebih besar ketimbang modal yang dimilikinya untuk meraih keuntungan yang lebih tinggi.

Lazimnya, jumlah leverage yang bisa diperoleh trader akan muncul dengan bentuk rasio leverage.

Rasio itu pun akan berbeda-beda yang bergantung pada bursa kripto yang menyediakan leverage dan pasangan (trading pair).

Adapun rasio tersebut akan memperlihatkan angka berapa kali dana aktual dapat meningkat.

Variasi rasio leverage yang kerap kali muncul, yakkni 1:5 (x 5), 1:10 (x 10) atau 1:20 (x 20).

Perlu diketahui, umumnya, leverage kripto beriringan dengan produk kripto lain, seperti margin, crypto derivatives, leverage token, dan futures.

Perbedaan Margin dan Leverage

Adapun konsep margin dan leverage terlihat hampir sama dalam trading crypto.

Padahal, dalam kenyataannya, kedua konsep ini sebenarnya sangat berbeda.

Perbedaan yang pertama adalah margin lebih tinggi, sedangkan rasio leverage sebaliknya, yakni lebih rendah.

Perbedaan berikutnya adalah margin merupakan uang yang diinvestasikan sebagai uang muka. Sebaliknya, leverage adalah dana yang dipinjam.

Meski demikian, kedua konsep ini pada dasarnya bisa menaikkan daya beli dan potensi keuntungan trader. 

Hal itu karena metode tersebut membuat trader dapat meminjam uang lalu melakukan trading dengan jumlah yang lebih tinggi.

Cara Kerja Leverage Kripto

cara kerja leverage

Lazimnya, leverage dipakai untuk membantu trader dalam trading. Akan tetapi, penting digarisbawahi bahwa modal yang telah Kamu keluarkan untuk mengaktifkan leverage, nantinya tidak akan bisa ditarik kembali.

Pasalnya, uang itu akan menjadi jaminan bagi lender yang telah memberikan Kamu pinjaman untuk trading. 

Sebagai contoh cara kerja leverage kripto, misalkan Kamu hanya punya modal sebesar Rp5.000.000 dan mau membeli token Ethereum (ETH) dengan harga Rp2.500.000 per tokennya.

Dalam hal ini, jika Kamu tidak memakai strategi leverage maka pastinya Kamu hanya mampu membeli 2 token ETH.

Akan tetapi, apabila Kamu menggunakan leverage, contohnya 10x, maka Kamu dapat membeli 20 token ETH dengan modal Rp5.000.000.

Hal itu bisa terjadi karena modal Kamu akan berubah menjadi 10 kali lipat, yakni menjadi Rp50.000.000.

Lebih jauh, ketika harga ETH naik menjadi Rp3.000.000 per token, Kamu pun akan mendapatkan keuntungan yang besar. 

Dalam arti, nilai ETH yang kamu punya menjadi Rp60.000.000 sehingga Kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp10.000.000.

Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Leverage

Lantas, apa keuntungan dan kerugian menggunakan leverage dalam trading?

Pada dasarnya, keuntungannya yang paling utama adalah dengan jumlah uang yang semakin besar, keuntungan pun akan semakin besar.

Kemudian, leverage pun akan sangat membantu jika Kamu menambah likuiditas di akun trading milikmu.

Saat deposit minim dan leverage x4, misalnya, trader akan lebih leluasa daripada menggunakan leverage x2 hanya di  satu bursa crypto.

Kamu pun nantinya dapat memakai sisa modal untuk mengatur keperluan lain, misalnya staking atau investasi crypto di tempat lainnya.

Di sisi lain, kelemahan leverage adalah bahwa strategi ini bisa menimbulkan kerugian yang lumayan besar.

Hal itu terjadi lantaran kerugian Kamu nantinya akan dikalikan dengan jumlah leverage yang Kamu ambil sebelumnya.

Risiko Menggunakan Leverage

Meskipun leverage dapat menjadi strategi yang mampu menaikkan profit dalam berinvestasi, tetapi metode ini nyatanya juga menyimpan potensi kerugian yang tinggi.

Pasalnya, dengan semakin tingginya leverage yang Kamu ambil, artinya semakin kecil margin yang dipakai.

Dengan demikian, akan semakin sedikit jaminan terendah yang dibayarkan per transaksi.

Di sejumlah kasus, perbedaan harga hanya 1% pun bisa sangat berarti untuk dilikuidasi sehingga trader akan mengalami kerugian uang yang cukup tinggi. 

Seperti diketahui, crypto merupakan market yang demikian fluktuatif sehingga risikonya sangat besar.

Hal itu pun sering kali membawa kerugian kepada trader yang baru masuk dunia kripto dan tidak memahami seluk-beluknya.

Dalam hal ini, ada sejumlah strategi manajemen risiko yang bisa digunakan oleh trader dalam membantunya memperkecil risiko ketika memakai strategi leverage, diantaranya stop loss.

Di samping itu, sejumlah platform perdagangan juga menawarkan strategi manajemen risiko yang dinamakan “perlindungan saldo negatif”.

Strategi ini akan menghentikan trader dari kehilangan lebih banyak uang.

Platform pinjaman pun akan setuju untuk menanggung beberapa kerugian apabila ekuitas trader bergerak ke arah negatif karena leverage.

Strategi Trading Kripto Menggunakan Leverage

Ada banyak strategi trading crypto yang bisa Kamu coba menggunakan leverage.

Apa saja? Berikut ini penjelasan selengkapnya :

1. Kondisi pasar uptrend

Trader sangat disarankan untuk melakukan leverage saat ia yakin bahwa harga aset crypto akan menuju fase kenaikan (uptrend).

Tentunya, kondisi tersebut bisa diperhatikan dengan memahami analisis teknikal.

Ciri-ciri uptrend, diantaranya pada garis trendline, perhatikan bentuk puncak dan lembah.

Tanda-tanda uptrend, yakni saat harga aset membentuk pola puncak-lembah yang kian tinggi di sini, setidaknya, dua puncak dan dua lembah berturut-turut pada sebuah periode.

Adapun tanda-tanda uptrend, yaitu adanya 2 higher high (titik puncak) dan 2 higher low (titik palung) yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Itu berarti, trend harga pasar terus naik dengan berturut-turut. Sekalipun terdapat penurunan, titik turunnya ini tidak lebih rendah ketimbang titik sebelumnya.

2. Stop loss

Menentukan titik stop loss juga harus dilakukan oleh trader setelah ia memahami kondisi pasar.

Tujuan hal ini adalah untuk membatasi potensi kerugian. Stop loss adalah sebuah batasan untuk membatasi kerugian yang akan diterima oleh trader.

Dengan menetapkan stop loss, artinya ketika harga bergerak tidak sejalan dengan harapan trader, kemudian menyentuh batasan itu, secara otomatis order akan berhenti. 

Lantas, trader pun akan menerima loss sesuai batasan itu. Kendati tidak banyak juga trader yang menyukai stop loss, tapi cara ini sangat bermanfaat saat menetapkan leverage crypto supaya risiko kerugian tidak semakin tinggi.

3. Take profit

Sebaliknya dari stop loss tadi, take profit adalah sebuah batasan untuk keuntungan yang mau diambil oleh trader.

Dalam artian, saat harga bergerak mencapai batas take profit, order pun secara otomatis akan berhenti.

Dengan begitu, trader akan meraih keuntungan sesuai dengan batasan itu.

Sekalipun banyak juga trader yang tidak suka membatasi keuntungannya, nyatanya take profit bermanfaat untuk mengamankan keuntungan.

Terlebih lagi, ketika memakai leverage dalam trading aset digital, limit take profit akan bermanfaat untuk mencegah ketamakan (greedy ) serta membuat risiko bertambah lebih besar.

Perlu diketahui, batasan tersebut harus berdasarkan analisis sebelumnya supaya profit dapat maksimal.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Leverage Trading Aset Crypto

Saat melakukan leverage trading aset crypto, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Melakukan penelitian mendalam sebelum berinvestasi

Hal pertama yang perlu menjadi perhatian adalah memastikan bahwa Kamu sudah melakukan penelitian mendalam sebelum berinvestasi.

Hal ini akan menjadi cara terbaik yang perlu dilakukan oleh trader/investor untuk menilai kinerja crypto yang diinvestasikan.

Adapun penelitian mendalam yang bisa Kamu lakukan, diantaranya belajar memahami pasar, menganalisis grafik, dan juga membaca berita harian.

2. Menentukan rasio leverage yang dipakai

Hal berikutnya yang penting diperhatikan, yakni Kamu harus memastikan rasio/pengembalian yang tepat untuk dipakai.

Misalkan harga Bitcoin (BTC) ketika perdagangan dibuka, yaitu $56.500.

Lantas, harganya naik hingga 4%, maka menjadi $58.700 dolar AS.

Namun, nilainya kemudian menurun 4% di bawah harga pembukaan sehingga menjadi $54.000.

Nah, dengan nilai rasio leverage (1:10), itu akan mewakili jumlah keuntungan atau kerugian sebesar $200.

Kesimpulan:

Secara harfiah, leverage adalah pinjaman yang bisa dipakai untuk melakukan trading.

Penggunaan leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan meski terkadang juga dibayangi dengan risiko kerugian.

Leverage dapat diartikan sebagai meminjam uang untuk bertransaksi aset komoditas, baik aset kripto, saham, maupun forex.

Keuntungan yang bisa didapatkan dari leverage, antara lain, adalah dengan jumlah uang yang semakin besar, keuntungan pun akan semakin besar.

Di samping itu, leverage juga akan sangat membantu jika trader menambah likuiditas di akun trading miliknya.

Sementara itu, kelemahan leverage yang paling mendasar adalah karena strategi ini dapat menimbulkan kerugian yang lumayan besar.

Pasalnya, kerugian trader nantinya akan dikalikan dengan jumlah leverage yang sebelumnya ia ambil.

Bagaimana, sudah paham kan tentang leverage dalam dunia kripto?

Nah, sekarang saatnya untuk memastikan bahwa Kamu melakukan trading di platform trading terpecaya, seperti di INDODAX.

Namun, sebelum melakukan trading, sebaiknya Kamu mengecek harga kripto hari ini di halaman INDODAX Market, ya.

Yuk, trading sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!