Burn token adalah proses permanen menghancurkan atau menghapus sebagian token kripto dari sirkulasi pasokan, dengan cara mengirimkannya ke alamat alamat wallet yang tidak dapat diakses atau “dibakar”. Proses ini mengurangi total pasokan token yang tersedia secara permanen.
Burn token dilakukan dengan berbagai tujuan seperti menjaga nilai dan kelangkaan token dengan mengurangi pasokan, menciptakan defisit pasokan, atau sebagai mekanisme pembakaran token yang dijanjikan pengembang. Alamat wallet “pembakaran” ini dirancang sedemikian rupa sehingga tidak memiliki kunci privat, menjadikannya tidak dapat diakses dan token yang dikirim ke sana benar-benar hilang untuk selamanya.
Proses pembakaran token umumnya transparan, dengan pengembang proyek mengumumkan secara terbuka alamat burn address dan detail transaksi pembakaran. Ini membantu meningkatkan kepercayaan dengan menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga nilai token.
Meskipun mengurangi pasokan, pembakaran token biasanya tidak mempengaruhi nilai total kapitalisasi pasar token tersebut. Namun, menjaga kelangkaan suplai jangka panjang diharapkan dapat mendorong peningkatan harga token di masa mendatang.
Contoh Burn Token penggunaan dalam kalimat
“Proyek DeFi XYZ telah mengkonfirmasi burn 20% dari total pasokan token mereka untuk meningkatkan nilai dan kelangkaan aset kripto ini.”
“Komunitas Ethereum telah mengusulkan burn token ETH dalam jumlah tertentu setiap kali terjadi transaksi untuk membantu mengurangi inflasi token.”
“Pengembang token Meme Coin melakukan kegiatan rutin burn token setiap bulan untuk menjaga agar pasokan tetap terbatas sesuai dengan visi awal proyek mereka.”
Selain istilah Burn Token yang telah dijelaskan disini, masih banyak istilah crypto lainnya yang dapat kamu pelajari lebih lanjut. Informasi mengenai istilah-istilah tersebut dapat kamu temukan di kamus kripto terlengkap dari Indodax Academy.
Sumber:
