FBI Keluarkan Peringatan Keras untuk Korban Scam crypto
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) kembali memperingatkan masyarakat soal tren penipuan baru yang menarget korban-korban crypto.
Dalam pernyataan resminya pada Kamis (14/8), FBI menyebut munculnya firma hukum palsu yang mengaku bisa membantu memulihkan aset crypto yang hilang akibat scam.
Namun kenyataannya, jasa legal tersebut hanya kedok baru untuk melancarkan penipuan tahap kedua. Korban yang sudah kehilangan dana malah semakin dirugikan, baik secara finansial maupun data pribadi.
Jebakan Dua Kali: Dari Korban Jadi Target Lagi
Modus operandi yang digunakan terbilang licik. Pelaku menyasar pengguna yang pernah mengalami kerugian akibat penipuan crypto, lalu mendekati mereka sebagai pihak yang menawarkan bantuan hukum profesional, bahkan mengaku sebagai pengacara crypto.
Dalam prosesnya, pelaku meminta korban membayar biaya layanan dalam bentuk aset crypto atau gift card. Tak hanya itu, korban juga diarahkan untuk memberikan akses ke dompet digital mereka atau menyerahkan data pribadi yang sensitif.
Beberapa bahkan diminta menandatangani dokumen palsu atau berkomunikasi dengan identitas fiktif. Alhasil, bukannya pulih, korban justru kehilangan lebih banyak aset dan terjebak dalam penipuan lanjutan.
Baca juga berita terbaru lainnya: Terbongkar! Taktik Hacker Korea Utara Incar Startup Web3
FBI: Jangan Percaya yang Menawarkan Jasa ‘Crypto Recovery’
FBI sudah dua kali sebelumnya merilis imbauan serupa pada Agustus 2023 dan Juni 2024. Namun jumlah korban masih terus bertambah.
Dalam pernyataan terbaru, FBI menegaskan bahwa masyarakat perlu waspada terhadap pihak yang tiba-tiba menghubungi mereka dan mengaku sebagai firma hukum, apalagi jika korban belum pernah melaporkan kejahatan tersebut ke otoritas resmi.
FBI juga mengingatkan bahwa firma hukum sungguhan tidak akan meminta pembayaran dalam bentuk crypto atau kartu hadiah. Permintaan semacam itu menjadi indikasi umum dari skema penipuan digital yang sedang marak.
Kerugian Capai $2,5 Miliar di Semester Pertama 2025
? The Q2 + H1 2025 Hack3d Report is here.
$2.47B lost in the first half of the year.
$801M lost in Q2 alone.
Phishing and wallet compromise dominated the threat landscape.Dive into the data?? pic.twitter.com/Sxa6AGejGK
— CertiK (@CertiK) June 30, 2025
Menurut data dari firma keamanan blockchain CertiK, total kerugian akibat peretasan, penipuan, dan eksploitasi di sektor crypto sepanjang Januari hingga Juni 2025 telah menembus $2,5 miliar.
Sebagian dari dana tersebut memang berhasil dipulihkan oleh bursa atau perusahaan crypto tertentu.
Namun kenyataannya, banyak korban yang akhirnya berjuang sendiri untuk mencari solusi dan situasi ini dimanfaatkan oleh pelaku penipuan lanjutan.
Crypto Sitaan AS Akan Masuk ‘Stockpile Nasional’?
Dalam perkembangan terpisah, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa aset digital yang berhasil disita oleh otoritas federal akan dimasukkan ke dalam “cadangan crypto nasional” setelah korban menerima kompensasi.
Misalnya, pada April 2025, FBI Dallas menyita Bitcoin (BTC) senilai $2,4 juta dari seorang anggota kelompok peretas. Kemudian pada Juli, pemerintah mengajukan gugatan untuk secara resmi mengklaim aset tersebut sebagai properti negara.
Pelajari juga: 7 Cara Cek Scam Token Crypto Terbaru 2025 & Tools Populernya
Ancaman Fisik Masih Mengintai Komunitas crypto
Selain modus hukum palsu, FBI juga menyoroti peningkatan ancaman fisik terhadap pemilik crypto.

Sumber: GLOK.ME/Cointelegraph
Pendiri SatoshiLabs, Alena Vranova, memperkirakan bahwa setiap minggu setidaknya ada satu pemilik Bitcoin yang menjadi target penculikan atau pemerasan.
Ini menunjukkan bahwa risiko keamanan dalam industri crypto tak hanya datang dari serangan digital, tetapi juga dari ancaman nyata di kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Korban penipuan crypto berisiko menjadi target berulang. Keputusasaan dalam mencari solusi sering dimanfaatkan oleh pelaku jahat yang menyamar sebagai penyelamat.
Untuk itu, FBI mengimbau masyarakat agar segera melaporkan penipuan ke lembaga resmi, menghindari membayar jasa pemulihan dalam bentuk crypto, serta waspada terhadap entitas yang mengaku sebagai pengacara tanpa identitas jelas.
Di tengah lanskap crypto yang dinamis dan tak kenal ampun, kehati-hatian tetap menjadi pertahanan terbaik.
FAQ
- Apa itu ‘crypto recovery scam’ dan bagaimana modusnya bekerja?
Crypto recovery scam adalah modus penipuan di mana pelaku mengaku sebagai firma hukum atau pengacara yang bisa membantu korban scam crypto memulihkan dana. Modusnya melibatkan permintaan pembayaran dalam bentuk crypto atau gift card, dan berujung pada kerugian tambahan. - Bagaimana cara membedakan firma hukum asli dan palsu?
Firma hukum asli biasanya memiliki legalitas, situs resmi dengan domain valid, serta tidak meminta pembayaran dalam bentuk crypto. Mereka juga tidak akan menghubungi calon klien secara tiba-tiba tanpa proses hukum sebelumnya. - Apakah ada cara resmi untuk memulihkan aset crypto yang hilang karena scam?
Pemulihan aset sangat bergantung pada kasusnya. Jika kamu menjadi korban, segera laporkan ke lembaga resmi seperti Kepolisian, OJK, atau FBI jika berkaitan dengan entitas internasional. Jangan menggunakan jasa tak dikenal tanpa verifikasi. - Mengapa korban penipuan crypto bisa jadi target kedua kalinya?
Data korban sering bocor atau dijual di dark web, membuat mereka rentan diincar kembali oleh scammer yang memanfaatkan situasi putus asa mereka untuk menjanjikan solusi palsu. - Apakah ada tindakan hukum terhadap pelaku crypto recovery scam?
Ya, FBI dan otoritas lainnya aktif mengejar pelaku penipuan crypto termasuk yang menyamar sebagai pengacara. Dalam beberapa kasus, aset berhasil disita dan gugatan hukum dilayangkan, meski prosesnya bisa memakan waktu.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Cointelegraph – FBI warns of ‘fictitious law firms‘ targeting crypto scam victims, diakses pada 15 Agustus 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Scam Crypto, #Berita Bitcoin