Mengenal Blockchain dalam Ekonomi Digital- INDODAX Academy
icon search
icon search

Top Performers

open sidebar

Home / Paket Pelajaran Dasar / judul_artikel

Teknologi Blockchain

Mengenal Pengertian Blockchain - INDODAX Academy

Daftar Isi

Blockchain adalah teknologi yang berkonsep “rantai dari block” dimana didalamnya berisikan data-data yang berkaitan satu sama lain.

Sehingga memungkinkan terciptanya sebuah database terdistribusi dan terdesentralisasi, yang dapat digunakan untuk merekam dan memverifikasi transaksi atau informasi dengan cara yang aman, terpercaya, dan transparan.

Dalam konteks aset kripto, blockchain digunakan layaknya sebagai ledger atau buku besar digital yang mencatat semua transaksi yang terjadi pada jaringan tersebut. Setiap transaksi direkam dalam sebuah blok dan kemudian dikirim ke jaringan untuk divalidasi oleh para nodenya.

Pada Blockchain, ada istilah node yang merupakan suatu perangkat yang terhubung kedalam jaringan Blockchain dan memiliki fungsi dalam menjaga, meng konsolidasi, memverifikasi dan menambahkan transaksi baru ke jaringan.

Node terbagi menjadi dua jenis:

1. Full Node yang berfungsi untuk menyimpan seluruh riwayat transaksi.
2. Light Node yang berfungsi untuk menyimpan data transaksi yang diperlukan.

Kedua node ini memiliki peran yang penting dalam menjaga integritas data dan menjalankan proses dalam jaringan Blockchain.

Sejarah Blockchain

Image Article Basic Learning Content Academy Teknologi Blockchain 02 Sejarah Blockchain

Perkembangan Blockchain dimulai pada tahun 1991, pada saat itu ilmuwan komputer mengajukan sebuah gagasan tentang penggunaan kriptografi.

Teknologi kriptografi ini diharapkan bisa digunakan untuk menciptakan suatu buku besar yang terdistribusi serta tidak bisa diubah, akan tetapi teknologi pada saat itu belum mendukung dan memungkinkan.

Setelah itu di tahun 2008, seorang individu atau kelompok anonim yang menggunakan nama Satoshi Nakamoto merilis whitepaper yang berisi penjelasan mengenai teknologi Blockchain dan aset digital Bitcoin.

Di tahun 2009, Bitcoin resmi dirilis dan menjadi aset digital pertama yang menggunakan teknologi Blockchain tersebut.

Beberapa tahun berikutnya, hanya beberapa dan sedikit saja orang yang mengetahui dan menggunakan Bitcoin.

Tetapi, pada tahun 2013 Bitcoin dan popularitasnya mulai meningkat, hal ini membuat meningkatnya minat terhadap teknologi Blockchain itu sendiri.

Sejak saat itu teknologi Blockchain mulai diterapkan dalam berbagai bidang, di tahun 2017 Initial Coin Offering (ICO) hadir dan menjadi cara yang populer untuk mengumpulkan dana untuk proyek Blockchain baru.

Hingga saat ini, teknologi Blockchain masih berkembang dan masih banyak lagi potensi dari teknologi ini yang belum diterapkan dan diketahui.

Teknologi Blockchain ini diharapkan bisa berkembang dan digunakan dalam berbagai bidang lainnya di masa depan.

Perbedaan Blockchain Dengan Cryptocurrency

Blockchain dan cryptocurrency merupakan dua konsep yang saling berkaitan namun memiliki perbedaan signifikan dalam ekosistem teknologi finansial. Blockchain, pada dasarnya, adalah fondasi teknologi yang mendasari adanya transparansi dan keamanan dalam setiap transaksi digital. 

Dengan prinsip terdesentralisasi, blockchain memungkinkan catatan transaksi yang terkunci dan terenkripsi secara aman, diakses oleh banyak node atau komputer yang terhubung dalam jaringan. Di sisi lain, cryptocurrency merupakan produk langsung dari implementasi blockchain dalam bentuk mata uang digital. Cryptocurrency menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi, mengatur penciptaan unit baru, dan memfasilitasi pertukaran nilai di dalam jaringan blockchain. 

Walaupun keduanya sering disebut sama, esensial antara blockchain sebagai infrastruktur teknologi dan cryptocurrency sebagai aset digital penting untuk menggali potensi dan manfaat keduanya dalam konteks finansial dan teknologi.

Bagaimana Blockchain Bekerja?

Image Article Basic Learning Content Academy Teknologi Blockchain 03 How Its Work

Lalu, bagaimana cara Blockchain bekerja? Berikut adalah penjabaran tahapan bagaimana Blockchain bekerja:

1. Transaksi

Pengguna melakukan permohonan transaksi dalam jaringan Blockchain.

2. Node

Kemudian, permohonan transaksi yang diminta akan disiarkan ke jaringan P2P yang terdiri dari komputer, yang dikenal sebagai node.

Node-node dalam jaringan Blockchain akan melakukan validasi transaksi dengan mengacu pada protokol Blockchain yang digunakan.

3. Validasi

Setelah transaksi diterima oleh jaringan, transaksi tersebut harus divalidasi oleh jaringan.

Validasi dilakukan untuk memastikan bahwa transaksi yang dilakukan sesuai dengan aturan jaringan Blockchain.

Validasi node bisa berupa proses validasi yang ditentukan oleh protokol Blockchain yang digunakan, seperti validasi transaksi, kontrak, dan catatan kejadian.

4. Blok Data

Setelah transaksi divalidasi, transaksi akan ditambahkan ke dalam blok data.

Blok data terdiri dari transaksi yang sudah divalidasi dan ditambahkan ke dalam jaringan Blockchain.

5. Penggabungan Blok

Setelah blok data ditambahkan ke dalam jaringan, blok data tersebut akan digabungkan dengan blok data yang sudah ada dalam jaringan.

Blok data yang sudah digabungkan ini disebut sebagai rantai blok atau Blockchain.

6. Transaksi Selesai

Setelah blok data ditambahkan ke dalam jaringan dan digabungkan dengan blok data yang sudah ada, transaksi akan selesai dan dicatat dalam jaringan Blockchain.

Transaksi yang sudah selesai ini tidak dapat diubah lagi dan dapat diakses oleh semua node dalam jaringan Blockchain.

Keunggulan Blockchain

Image Article Basic Learning Content Academy Teknologi Blockchain 04 Keunggulan Blockchain

Teknologi Blockchain tentu saja mempunyai keunggulan, diantaranya adalah:

1. Transparansi

Transaksi yang dilakukan dalam jaringan Blockchain semuanya akan tercatat di dalam buku besar yang akan didistribusikan ke semua node dalam jaringan.

Hal inilah yang membuat data transaksi bisa di akses oleh siapa saja yang terhubung ke dalam jaringan tersebut.
Keamanan

Blockchain menggunakan teknologi kriptografi yang membuat data transaksi yang dicatat pada jaringan tidak bisa diubah maupun dihapus.

Sistem yang didesentralisasi juga membuat jaringan lebih sulit untuk diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

2. Desentralisasi

Teknologi Blockchain tidak memerlukan pihak ketiga dalam proses transaksinya, ini membuat jaringan lebih efisien dan memberikan kontrol lebih besar kepada penggunanya.

3. Efisiensi

Dengan tidak memerlukan pihak ketiga, teknologi Blockchain membuat proses transaksi lebih cepat dengan biaya yang lebih rendah.

4. Immutability

Semua data transaksi yang ada pada Blockchain tidak bisa diubah dan dihapus, hal inilah yang menjamin integritas data yang disimpan didalamnya.

Perkembangan dan Masa Depan Blockchain

Image Article Basic Learning Content Academy Teknologi Blockchain 05 Perkembangan dan Masa Depan Blockchain

Perkembangan Terbaru

Dalam beberapa tahun terakhir, Blockchain telah mengalami perkembangan yang signifikan.

Hal ini karena banyak perusahaan dan industri seperti logistik, energi dan supply chain yang sudah mulai mengevaluasi potensi dari teknologi ini.

Selain itu, sejumlah perusahaan besar sudah mulai mengembangkan proyek Blockchain mereka sendiri dan beberapa diantaranya bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mengevaluasi potensi dari teknologi Blockchain.

Arah Perkembangan Masa Depan

Teknologi Blockchain di masa depan diharapkan dapat terus berkembang dan memungkinkan pengaplikasian yang lebih luas di berbagai bidang industri.

Perkembangan Blockchain yang diharapkan seperti peningkatan efisiensi serta transparansi dalam proses bisnis, peningkatan keamanan dan privasi dalam bertransaksi.

Contoh Penggunaan Blockchain

Image Article Basic Learning Content Academy Teknologi Blockchain 06 Contoh Penggunaan Blockchain

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Blockchain:

1. Aset Digital

Pada aset digital atau aset kripto yang bisa kamu beli di INDODAX, Blockchain digunakan sebagai teknologi dasar untuk menyimpan serta memverifikasi transaksi.

Semua transaksi yang dilakukan dalam jaringan Blockchain akan ditambahkan ke dalam block dan diteruskan ke jaringan, setelah transaksi diterima maka transaksi akan dianggap valid dan ditambahkan ke dalam Blockchain.

2. Supply Chain

Supply chain adalah aktivitas yang terlibat dalam pembuatan dan pengiriman produk.

Blockchain dalam supply chain dapat digunakan untuk mencatat setiap transaksi seperti pemasok bahan baku, proses produksi, pengiriman dan penjualan.

Penggunaan Blockchain membuat proses supply chain menjadi lebih transparan dan efisien.

3. Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang menghubungkan perangkat fisik dengan internet dengan menambahkan chip dan konektivitas internet pada perangkat tersebut, sehingga bisa menerima dan mengirim data dari internet.

Blockchain dalam IoT digunakan untuk menyimpan data yang dihasilkan oleh perangkat IoT sehingga memungkinkan untuk mengontrol perangkat, menjamin integritas dan menjamin privasi pengguna.

4. Identitas Digital

Dalam identitas digital, Blockchain memungkinkan untuk menyimpan identitas serta otentikasi saat melakukan transaksi online.

Selain itu, Blockchain juga berguna untuk meningkatkan privasi dan keamanan data karena Blockchain yang terdistribusi membuat data sulit diubah atau dihapus oleh pihak yang tidak berwenang.

 

 

Kesimpulan:

1. Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan sistem terdistribusi untuk mencatat dan menyimpan data.

2. Blockchain berawal pada tahun 1991 dimana seorang ilmuwan komputer mengajukan gagasan tentang penggunaan teknologi kriptografi.

3. Sebagai suatu teknologi, Blockchain memiliki berbagai keunggulan seperti transparansi, keamanan, desentralisasi, efisiensi dan immutability.

 

Pada materi berikutnya, kamu akan mempelajari dan membahas materi pembelajaran dasar mengenai aset kripto pertama yang menggunakan teknologi Blockchain yaitu “Bitcoin”.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!