Tiga proyek crypto baru, yaitu Ventuals, Jarsy, dan PreStocks, tengah mengembangkan pendekatan tokenisasi terhadap saham pre-IPO dari perusahaan besar seperti SpaceX, OpenAI, dan Circle.
Laporan terbaru Tiger Research menyebut ketiganya berupaya membuka akses pasar ekuitas privat yang selama ini hanya tersedia bagi investor institusi.
Tokenisasi dilakukan dengan mengubah kepemilikan saham atau representasi nilainya menjadi token digital di blockchain, yang dapat diperdagangkan secara fraksional.
Model ini dinilai dapat menurunkan batasan akses dan meningkatkan likuiditas, meski menghadapi tantangan hukum dan teknis yang signifikan.
Pasar Saham Privat Masih Tertutup untuk Ritel
Menurut laporan Tiger Research bertanggal 8 Agustus 2025, nilai yang dihasilkan pasar saham privat dalam 25 tahun terakhir tiga kali lebih besar dibanding pasar publik.
Namun, mayoritas nilai itu hanya dinikmati investor institusi seperti SoftBank, Microsoft, hingga Thrive Capital.
OpenAI, misalnya, berhasil menggalang dana sebesar $6,6 miliar pada Oktober 2024 dan $40 miliar pada Maret 2025, seluruhnya dari institusi besar.
Investor ritel hampir tidak memiliki akses terhadap saham-saham ini sebelum perusahaan melantai di bursa.
Baca juga berita lainnya: Tokenisasi Saham Meledak! Pasar Naik 566% di Solana
Ventuals Tawarkan Token Derivatif Saham

Sumber Gambar: Tiger Research
Ventuals mengembangkan token derivatif seperti vOAI yang mewakili valuasi OpenAI, tanpa pembelian saham secara langsung.
Token menggunakan model perpetual futures dan standar HIP-3 dari Hyperliquid. Harga token ditentukan dengan membagi valuasi perusahaan dengan satu miliar.
Platform ini belum diluncurkan secara resmi dan saat ini masih berada di testnet. Meski memungkinkan perdagangan cepat tanpa verifikasi identitas, pendekatan ini sangat bergantung pada oracle data eksternal, yang dianggap kurang akurat dan jarang diperbarui.
Jarsy Gunakan Model Saham Fisik Berbasis Token

Sumber Gambar: Tiger Research
Berbeda dari Ventuals, Jarsy membeli langsung saham pre-IPO dan menerbitkan token JSPAX yang merepresentasikan kepemilikan tersebut.
Investor memperoleh hak ekonomi penuh, termasuk potensi dividen dan apresiasi nilai. Token hanya diterbitkan setelah penggalangan dana berhasil dan saham dibeli melalui entitas pengelola aset (SPV).
Minimum investasi ditetapkan sebesar $10. Namun, skala dana yang dikelola masih kecil, yakni sekitar $670.000 untuk SpaceX, $490.000 untuk Circle, dan $350.000 untuk X.AI. Skala kecil ini menyebabkan likuiditas rendah dan volatilitas tinggi.
PreStocks Terhubung dengan Ekosistem DeFi Solana

Sumber Gambar: Tiger Research
PreStocks menerapkan pendekatan serupa dengan Jarsy, namun lebih terintegrasi ke ekosistem DeFi.
Token saham pre-IPO diperdagangkan di jaringan Solana melalui platform seperti Jupiter dan Meteora. Tidak ada minimum investasi, dan pengguna hanya perlu dompet digital kompatibel.
PreStocks menyatakan semua token dijamin penuh oleh saham yang dimiliki. Namun, belum ada dokumentasi publik atau audit terbuka yang dapat memverifikasi klaim tersebut. Layanan ini juga tidak tersedia di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain.
Baca juga berita terbaru: Mengejutkan! Ini Nilai Wajar Bitcoin Menurut Perhitungan Terbaru
Hambatan Utama: Regulasi dan Resistensi Emiten
Tiger Research mencatat bahwa regulasi tokenisasi saham masih belum jelas di sebagian besar yurisdiksi.
Banyak platform memilih beroperasi di wilayah abu-abu hukum atau memanfaatkan arbitrase yurisdiksi.
Selain itu, sejumlah perusahaan yang namanya digunakan tanpa izin menunjukkan penolakan terbuka.
Pada Juni 2025, OpenAI menyatakan keberatan atas tokenisasi saham mereka oleh Robinhood, dan menegaskan bahwa tidak ada afiliasi resmi.
Hambatan lain yang diidentifikasi adalah kompleksitas teknis, termasuk keterkaitan antara aset fisik dan token, kepatuhan lintas negara, serta pemberlakuan hak-hak pemegang saham.
Kesimpulan
Ketiga proyek ini dinilai mewakili upaya awal menuju terbukanya akses ritel ke pasar saham privat.
Meski demikian, skala adopsi masih terbatas dan efektivitas model tokenisasi belum teruji dalam konteks hukum dan pasar yang lebih luas.
Tiger Research menyimpulkan bahwa tokenisasi berpotensi mendobrak struktur lama, namun implementasinya masih jauh dari stabil dan memerlukan terobosan baik dari sisi regulasi maupun penerimaan industri.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Apa itu tokenisasi saham pre-IPO?
Tokenisasi saham pre-IPO adalah proses mengubah kepemilikan saham perusahaan yang belum melantai di bursa menjadi token digital yang bisa diperdagangkan secara fraksional. - Apakah token seperti vOAI mewakili saham asli OpenAI?
Tidak. Token seperti vOAI hanya merepresentasikan valuasi perusahaan dan tidak memberikan kepemilikan legal atau hak suara di perusahaan terkait. - Apakah token-token ini diakui secara hukum?
Hingga saat ini, sebagian besar tokenisasi saham pre-IPO belum memiliki kerangka regulasi yang jelas. Sebagian besar platform masih beroperasi tanpa lisensi sekuritas formal. - Apakah investor ritel bisa membeli token saham pre-IPO?
Tergantung pada platform. Jarsy dan PreStocks memungkinkan investor non-AS untuk berpartisipasi dengan jumlah kecil, tapi likuiditas dan risiko hukum masih menjadi perhatian. - Apa tantangan terbesar dalam tokenisasi saham privat?
Regulasi, penolakan dari perusahaan emiten, serta kesulitan dalam menjamin keterhubungan antara token dan aset riil merupakan tantangan utama saat ini.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Blockchain