Jake Kennis: Profil & Insight dari Analis Nansen
icon search
icon search

Top Performers

Siapa Itu Jake Kennis? Profil, Kontribusi Riset, dan Insight Pasar Kripto dari Analis Nansen

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Siapa Itu Jake Kennis? Profil, Kontribusi Riset, dan Insight Pasar Kripto dari Analis Nansen

Jake Kennis: Profil & Insight dari Analis Nansen

Daftar Isi

Kalau kamu sering mengikuti laporan on-chain dan market crypto update yang tajam dari Nansen, besar kemungkinan kamu pernah membaca analisis karya Jake Kennis. Gaya tulisannya lugas, penuh data, tapi tetap menyisakan ruang untuk intuisi pasar. 

Artikel ini membahas profil Jake Kennis sebagai analis Nansen, kontribusinya di riset blockchain, serta insight pasar kripto yang ia populerkan—lengkap dan mudah dicerna untuk trader maupun builder.

 

Profil Singkat

Jake Kennis adalah Senior Research Analyst di Nansen yang banyak menaruh perhatian pada ekosistem Cosmos. Latar belakangnya lintas sektor—perbankan, fintech, e-commerce, hingga startup kripto—dengan keterlibatan awal di proyek DeFi sejak 2017.

Ia masuk ke dunia kripto pada 2016 dan membawa pendekatan “multi-chain first”: melihat nilai dari jaringan yang berdaulat dan tahan sensor. Pendidikan formalnya di Rutgers University (Business Analytics & Information Technology serta Filsafat) memperkaya cara pandangnya—teliti pada angka, namun tetap kritis pada narasi.

 

Perjalanan & Fokus Riset

Sejak bergabung dengan Nansen, Jake konsisten mengupas topik-topik yang dekat dengan likuiditas dan struktur pasar on-chain: staking, yield, pergerakan “smart money”, hingga dinamika antar-eko­system. 

Di awal karier risetnya, ia aktif mengedukasi tentang Cosmos dan IBC, memperlihatkan mengapa desain modulernya menarik untuk aplikasi yang menuntut skalabilitas dan interoperabilitas. 

Fokus itu tidak statis—ketika arus modal dan inovasi bergeser, topik risetnya ikut menyesuaikan: dari LSD/LST menjelang upgrade Ethereum, ke peluang real yield, lalu ke proyek-perusahaan on-chain yang menghubungkan DeFi dan finansial tradisional.

 

Metodologi & Alat

Ada tiga kebiasaan kerja Jake yang menonjol.


Pertama, ia memulai dari data on-chain: arus token, cohort pemegang, TVL, open interest, dan metrik aktivitas. Data bukan sekadar kutipan; ia dipakai untuk “menyusun cerita” tentang siapa yang masuk, ke mana dana bergerak, dan seberapa berkelanjutan trennya.

Kedua, ia memeriksa konteks mekanisme: bagaimana arsitektur protokol (misalnya model pendapatan, desain token, atau jaminan risiko) mendukung angka-angka itu.

Ketiga, ia menulis dengan ritme pasar: ada laporan mingguan untuk positioning, ada studi mendalam ketika sebuah tema—seperti staking atau yield trading—lagi relevan, dan ada analisis pasca-TGE ketika proyek baru menuntut penilaian cepat tapi terukur.

 

Kontribusi Penting di Riset Blockchain

Kontribusi Jake terasa dalam dua bentuk: edukasi struktural dan peta peluang. Edukasi struktural terlihat ketika ia memaparkan Cosmos/IBC secara praktis—bukan sekadar jargon—sehingga pembaca paham “bagaimana cara masuk” ke ekosistemnya. 

Peta peluang muncul dalam laporan yang menghubungkan metrik ke keputusan: dari analisis Hyperliquid pasca-TGE, hingga pembahasan Maple, Pendle, Ether.fi, dan Liminal yang menyorot cara aset on-chain bisa bekerja lebih produktif. 

Ia juga merilis pembaruan rutin tentang positioning pasar—membingkai bias jangka pendek vs. narasi jangka panjang—membantu pembaca membedakan antara kebisingan dan sinyal.

 

Insight Pasar Kripto yang Dipopulerkan

1) LSD/LST sebagai narasi jelang Shanghai (2023).


Menjelang upgrade Shanghai, Jake menyoroti bangkitnya Liquid Staking Derivatives (LSD) sebagai narasi dominan: stETH, rETH, dan ekosistem sekitarnya menjadi “mesin yield” yang disukai smart money. Fokus ini mendorong pembaca memahami staking bukan sekadar lock-up, tapi bagian dari strategi memutar aset secara efisien.

2) ETH cohort & dinamika whale (2025).


Dalam ulasan ETH menuju 2025, ia menekankan pergeseran kepemilikan: cohort 10k–100k ETH bertumbuh signifikan sementara segmen 1k–10k lebih moderat. Bagi trader, ini sinyal siapa yang menggerakkan pasar ketika volatilitas meningkat. Bagi builder, ini gambaran “siapa pengguna inti” yang mungkin lebih peka pada perubahan biaya, throughput, dan peluang yield.

3) BTCfi & opsi eksposur non-direksional (2025).


Saat token BABY (Babylon) meluncur, Jake mengulas bagaimana eksposur ke pertumbuhan BTCfi bisa diambil tanpa harus bertaruh pada satu L2 atau proyek spesifik. Ini menggeser cara pandang investor dari “memilih satu kuda” ke “mendapat beta” atas tren yang lebih luas.

4) Proyek CEX-perps on-chain dan likuiditas derivatif (2024).


Pada fase TGE Hyperliquid, ia membedah metrik volume harian, open interest, serta posisi TVL relatif. Di sini Jake mendorong pembaca untuk tidak hanya melihat “harga token” tetapi juga kualitas pasar derivatif—kedalaman, arus posisi, dan keberlanjutan intensitas trading.

5) Real yield & pemanfaatan aset on-chain.

Lewat pembahasan Ether.fi, Pendle, Liminal, dan Maple, Jake konsisten menunjukkan bagaimana aset on-chain bisa jadi “aset kerja”: membiayai aktivitas nyata, menukar durasi/risiko melalui pendapatan, atau mengunci spread yang tidak bergantung sepenuhnya pada harga spot. 

Ini memperkaya cara komunitas menilai risiko: bukan sekadar “APY tinggi”, tetapi dari mana yield itu berasal.

 

Dampak untuk Komunitas & Trader Indonesia

Untuk komunitas Indonesia yang akrab dengan banyak exchange dan chain, riset Jake membantu “menyambungkan titik-titik”: dari L1/L2, ke produk derivatif, ke strategi yield. Ia memperlihatkan bagaimana modal bergerak lintas ekosistem dan apa konsekuensinya bagi likuiditas aset. 

Trader ritel jadi lebih sadar kapan tren digerakkan whale, kapan narasi sekadar euforia. Builder mendapat kerangka untuk menilai daya tarik jaringan—bukan hanya klaim TPS, tetapi juga kualitas pengguna dan aliran dana.

 

Kesimpulan

Jake Kennis menonjol karena keseimbangan antara disiplin data dan intuisi pasar. Ia tidak memaksakan satu narasi; ia mengikuti arus modal dan memeriksa apakah mekanisme di belakangnya masuk akal.

Dari LSD pasca-Shanghai, hiper-likuiditas derivatif, sampai BTCfi dan real yield—garis merahnya sama: bagaimana membuat aset bekerja lebih cerdas, dengan risiko yang dipahami.

Buat kamu yang ingin menavigasi pasar kripto yang makin kompleks, membaca dan “memetakan ulang” insight Jake adalah kebiasaan baik—membantu melihat di mana peluang nyata berada, dan kapan sebaiknya menepi.

 

Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

 

Follow IG Indodax

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apakah insight Jake bisa dipakai langsung untuk trading?
    Gunakan sebagai kerangka berpikir. Lengkapi dengan rencana entry/exit, ukuran posisi, dan manajemen risiko sendiri.

  2. Apakah ia hanya fokus pada Cosmos?
    Cosmos adalah minat kuatnya, tetapi ia juga membahas ETH (staking, cohort), derivatif, hingga BTCfi—menyesuaikan dengan arus narasi dan data.

  3. Bagaimana cara menilai peluang pasca-TGE?
    Periksa metrik likuiditas (volume, OI), retensi pengguna, serta keberlanjutan insentif. Harga awal jarang menceritakan keseluruhan.

  4. Apa manfaat memantau cohort whale?
    Memberi sinyal siapa yang menggerakkan tren dan kapan distribusi beralih. Cocok untuk mengantisipasi volatilitas dan menguji keyakinan posisi.

  5. Apakah insight real yield lebih aman dari APY spekulatif?
    Lebih transparan jika pendapatannya nyata, tapi tetap punya risiko kredit, likuiditas, dan mekanisme. Tetap DYOR.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: ON

Lebih Banyak dari Blockchain

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.78%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ACS/IDR
Access Pro
29
61.26%
ONT/IDR
Ontology
3.062
36.57%
POLS/IDR
Polkastart
3.550
18.1%
EVER/IDR
Everscale
170
17.24%
IOST/IDR
IOST
67
15.52%
Nama Harga 24H Chg
DCT/IDR
Degree Cry
98.880
-35.79%
LEVER/IDR
LeverFi
2
-33.33%
VIDYX/IDR
VidyX
2
-33.33%
NEON/IDR
Neon EVM
2.593
-26.96%
HART/IDR
Hara Token
43
-23.21%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Prompt Gemini AI: Cara Kerja, Framework Praktis, dan Bedanya dengan ChatGPT
25/08/2025
Prompt Gemini AI: Cara Kerja, Framework Praktis, dan Bedanya dengan ChatGPT

Pernah merasa jawaban AI “ngaco” padahal kamu sudah menulis instruksi

25/08/2025
William B. Thomas: Nahkoda KPMG di Era Audit Digital dan Aset Kripto
25/08/2025
William B. Thomas: Nahkoda KPMG di Era Audit Digital dan Aset Kripto

William B. Thomas sering dipanggil Bill Thomas adalah figur yang

25/08/2025
Steven McClurg: Dari Valkyrie ke Canary Capital, Mengawal Adopsi Bitcoin ETF
25/08/2025
Steven McClurg: Dari Valkyrie ke Canary Capital, Mengawal Adopsi Bitcoin ETF

Nama Steven McClurg sering muncul saat kita bicara tentang jalur

25/08/2025