Tiger Research dalam laporannya pada 14 Agustus 2025 menyoroti pertumbuhan stablecoin yang kini mencapai suplai lebih dari $150 miliar dengan 350 juta pengguna global.
Tether (USDT) memimpin pasar dengan volume transaksi harian yang melampaui Visa, meski masih menghadapi kendala biaya tinggi, kecepatan lambat, dan kompleksitas penggunaan.
Stable, blockchain baru yang dibangun khusus untuk USDT, muncul menawarkan solusi. Proyek ini diposisikan sebagai “Trojan Horse” dengan strategi transfer gratis, instan, dan sederhana untuk mendorong adopsi massal stablecoin.
Strategi Trojan Horse

Sumber Gambar: Tiger Research
Stable tidak berusaha meluncurkan stablecoin baru. Alih-alih, proyek ini hanya fokus pada infrastruktur transaksi USDT.
Intinya, Stable menawarkan pengiriman USDT tanpa biaya gas, konfirmasi dalam hitungan detik, serta antarmuka sederhana yang terasa lebih mirip PayPal ketimbang dompet kripto tradisional.
Strategi ini diyakini akan menarik jutaan pengguna baru yang selama ini enggan menggunakan stablecoin karena masalah teknis.
Tiger Research menilai pendekatan ini bisa menjadi pintu masuk bagi USDT untuk menembus pembayaran arus utama.
Dengan model “gratis dulu, monetisasi belakangan”, Stable berharap membangun basis pengguna yang masif sebelum memperluas layanan ke sektor DeFi, kemitraan institusi, hingga integrasi pembayaran lintas negara.
Baca selanjutnya: TRON Bikin Heboh! Transfer USDT Kini Gak Perlu Biaya Gas
Menjawab Masalah Infrastruktur
Pertumbuhan stablecoin selama beberapa tahun terakhir sekaligus menyingkap kelemahan mendasar.
Transaksi kecil sering kali terkena biaya lebih tinggi dari nominal yang dikirim, konfirmasi transaksi di Ethereum (ETH) bisa berlangsung beberapa menit, sementara kerumitan pengelolaan wallet dan gas fee masih menjadi penghalang besar bagi pengguna baru.
Stable mencoba menyelesaikan semua masalah tersebut sekaligus. Dengan teknologi StableBFT, transaksi dapat dikonfirmasi di bawah satu detik. Sistem gas-free juga menghapus kebutuhan memegang token khusus hanya untuk biaya jaringan.
Sementara itu, dukungan terhadap standar baru seperti EIP-7702 membuat pengguna tetap bisa memakai dompet lama tanpa proses migrasi rumit.
Baca selanjutnya: Vitalik Buterin: Quantum Computer Ancam Crypto di 2030, Ethereum Siap Lawan!
Dari Testnet Menuju Adopsi Global
Saat ini, Stable masih berada di fase testnet. Namun, peta jalan yang dipaparkan menunjukkan ambisi besar, mulai dari penyediaan blockspace khusus bagi institusi, pengembangan micropayment di sektor kreator konten, hingga adopsi pembayaran ritel di Asia Tenggara dan Amerika Latin.
Dengan pendekatan ini, Stable tidak hanya berusaha menjadi blockchain baru, melainkan juga fondasi utama bagi ekosistem USDT.
Jika strategi Trojan Horse ini berhasil, penggunaan USDT bisa meluas dari sekadar trading di bursa kripto menjadi transaksi sehari-hari, mulai dari membeli kopi di Vietnam hingga belanja kebutuhan pokok di Filipina.
Hal ini berpotensi mengubah wajah stablecoin dari instrumen pasar kripto menjadi infrastruktur pembayaran global.
Inovasi Teknis di Balik DeFAI
Perkembangan DeFAI bukan hanya soal agen otomatis, tapi juga menyentuh arsitektur teknis blockchain. Tiger Research menyoroti konsep baru dalam stablecoin berbasis USDT yang dirancang agar transaksi lebih efisien.
- USDT0: mewakili USDT yang dibawa dari jaringan eksternal lewat cross-chain bridge.
- gasUSDT: token khusus pembayaran biaya transaksi dengan nilai 1:1 terhadap USDT0. Token ini hanya dipakai untuk fee, tetapi bisa ditebus kembali dengan USDT asli.
Kombinasi keduanya memungkinkan sistem transaksi yang lebih sederhana. Pengguna cukup memegang USDT0 tanpa perlu menyimpan koin asli jaringan (seperti ETH) untuk membayar gas.

Sumber Gambar: Tiger Research
Hal ini dimungkinkan lewat penerapan EIP-7702 dan Account Abstraction. Mekanisme ini menyatukan dua tipe akun yang sebelumnya terpisah:
- EOA (Externally Owned Accounts), yaitu dompet biasa yang dikendalikan private key.
- CA (Contract Accounts), yaitu smart contract dengan logika kompleks tapi tidak bisa menginisiasi transaksi sendiri.
Dengan penyatuan konsep ini, transaksi peer-to-peer bisa dilakukan gas-free sekaligus tetap aman. Hasil akhirnya adalah pengalaman pengguna jadi jauh lebih praktis, salah satu faktor penting untuk memperluas adopsi DeFAI.
Kesimpulan
Stable sedang menguji batas baru dari adopsi stablecoin. Dengan menawarkan transfer USDT gratis, instan, dan mudah digunakan, proyek ini berusaha mengatasi hambatan yang selama ini membuat stablecoin sulit dipakai sebagai alat bayar sehari-hari.
Strategi “Trojan Horse” yang mereka jalankan bukan sekadar gimmick, melainkan upaya serius untuk menjadikan USDT sebagai mata uang digital de facto di perdagangan global.
Namun, jalan menuju visi itu tidak mulus. Stable masih berada di fase testnet dan harus membuktikan ketahanan teknologi, kesiapan regulasi, serta kemampuannya menghadapi persaingan dengan jaringan mapan seperti Ethereum dan Tron.
Jika berhasil mengeksekusi, Stable berpotensi mengubah lanskap stablecoin dari sekadar instrumen trading menjadi fondasi sistem pembayaran global. Jika gagal, konsep Trojan Horse ini bisa berakhir hanya sebagai eksperimen ambisius di tengah derasnya kompetisi blockchain.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Apa itu Stable dalam ekosistem stablecoin?
Stable adalah blockchain khusus USDT yang dirancang untuk menghadirkan transfer tanpa biaya, penyelesaian instan, dan pengalaman pengguna sederhana. - Mengapa Stable disebut sebagai “Trojan Horse” USDT?
Istilah ini merujuk pada strateginya: menarik pengguna dengan layanan gratis, lalu memperluas dominasi USDT dalam pembayaran, DeFi, hingga sektor institusional. - Apakah Stable sudah tersedia untuk publik?
Saat ini Stable masih dalam tahap testnet. Peluncuran mainnet akan dilakukan setelah semua komponen teknis terbukti stabil. - Bagaimana perbedaan Stable dengan Ethereum atau Tron?
Ethereum dan Tron mendukung berbagai aset, sedangkan Stable hanya fokus pada USDT. Dengan spesialisasi ini, performa transaksi bisa dioptimalkan sepenuhnya. - Apa dampaknya bagi pengguna kripto di Asia Tenggara?
Stable berpotensi mempercepat tren pembayaran harian menggunakan USDT di kawasan dengan adopsi tinggi seperti Indonesia, Filipina, dan Vietnam.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Stablecoin, #Berita Blockchain