Perbedaan OKUSD vs Stablecoin Lain: Plus-Minus & Risiko
icon search
icon search

Top Performers

OKUSD vs Stablecoin Lain, Apa Bedanya?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

OKUSD vs Stablecoin Lain, Apa Bedanya?

OKUSD vs Stablecoin Lain, Apa Bedanya?

Daftar Isi

Kalau kamu para crypto trading, pasti tahu rasanya was-was lihat harga naik-turun tiap detik. Nah, di tengah volatilitas market kripto, ada satu aset digital yang dianggap “penenang badai”: stablecoin.

Nama-nama besar seperti USDT, USDC, atau DAI sudah jadi pilihan utama trader buat parkir dana atau keluar masuk market. Tapi tahun 2025 ini, ada pendatang baru yang mulai dilirik: OKUSD, stablecoin berbasis ERC-20 yang kabarnya bakal segera hadir di crypto exchange Indodax.

Pertanyaannya, apa sih bedanya OKUSD dengan stablecoin lain yang sudah lebih dulu populer? Apakah ia sekadar alternatif biasa, atau punya keunggulan yang bisa bikin trader meliriknya sebagai stablecoin terbaik berikutnya?

Artikel ini bakal ngupas secara menyeluruh, dengan gaya santai edukatif biar kamu lebih gampang mencerna. Apalagi, kabar baiknya, OKUSD segera hadir di Indodax, jadi ini saat yang tepat buat kamu kenalan dulu sebelum resmi bisa diperdagangkan di platform favoritmu

 

Apa Itu OKUSD?

Sebelum membandingkan, kita perlu ngerti dulu apa sebenarnya OKUSD. Token ini adalah stablecoin ERC-20 yang dipatok 1:1 dengan dolar AS. Artinya, kalau kamu punya 100 OKUSD, secara teori ada cadangan USD senilai 100 dolar yang disimpan di kustodian resmi.

Konsep ini memang mirip dengan stablecoin besar lain, tapi ada sentuhan berbeda: fokus pada transparansi cadangan dan kepatuhan regulasi. Dengan semakin ketatnya aturan stablecoin di 2025, OKUSD mencoba menempatkan diri sebagai pilihan aman untuk trader, investor, maupun pengguna DeFi yang ingin meminimalkan risiko.

Nah, setelah paham definisinya, mari kita masuk ke alasan kenapa perbandingan ini jadi penting.

 

Kenapa Perbandingan Perlu?

Stablecoin bukan cuma sekadar “uang digital” yang nilainya stabil. Beda stablecoin, beda juga fungsi dan risikonya. Ada yang punya likuiditas besar tapi kerap dikritik soal cadangan, ada juga yang sangat patuh regulasi tapi belum terlalu populer.

Di tahun 2025, tren global mengarah pada regulasi stablecoin yang lebih ketat. Negara-negara besar sudah menuntut audit rutin, lisensi resmi, dan pengawasan atas cadangan fiat. Ini bikin pengguna kripto semakin peduli untuk memilih stablecoin yang bukan hanya praktis, tapi juga aman dari sisi hukum.

Karena itu, membandingkan OKUSD dengan stablecoin besar seperti USDT, USDC, atau DAI jadi langkah penting. Biar kamu nggak cuma ikut-ikutan tren, tapi tahu betul alasan di balik pilihanmu.

 

Artikel Menarik Lainnya:  Apa Itu Tether (USDT)? Stablecoin Andalan Crypto

 

OKUSD vs Stablecoin Lain: Perbandingan Detail

Supaya jelas, berikut tabel perbandingan OKUSD dengan stablecoin populer lain. Tabel ini membantu kamu melihat aspek utama seperti cadangan, regulasi, likuiditas, hingga kegunaan di DeFi maupun bursa kripto.

Stablecoin Cadangan & Audit Kepatuhan Regulasi Likuiditas Pasar Jaringan & Biaya Kegunaan Utama
OKUSD Didukung USD 1:1, kustodian independen Fokus transparansi & kepatuhan Masih berkembang, segera hadir di Indodax ERC-20, biaya gas Ethereum Parkir dana, trading, akses DeFi
USDT Cadangan campuran, laporan periodik Dikritik soal transparansi Likuiditas terbesar, dominasi pasar Multi-chain, biaya variatif Pasangan dagang utama di bursa
USDC Fiat 1:1, audit rutin, transparan Sangat compliant, dipakai institusi Likuiditas besar, dipercaya global ERC-20, Solana, dll. DeFi, pembayaran, transaksi reguler
DAI Over-collateralized aset kripto Desentralisasi penuh Likuiditas kuat di DeFi ERC-20 Lending, staking, protokol DeFi
FDUSD Fiat 1:1, berbasis Asia Sesuai aturan Hong Kong Dipakai di bursa besar ERC-20/BEP-20 Trading, adopsi Asia
PYUSD Fiat 1:1, dukungan PayPal Sangat compliant Likuiditas terbatas ERC-20 Pembayaran retail via PayPal
RLUSD Fiat 1:1, dukungan Ripple Fokus regulasi pembayaran Masih tahap adopsi XRPL & ERC-20 Ekosistem Ripple, lintas batas

Dari tabel ini kelihatan, OKUSD mencoba bermain di jalur yang mirip USDC: menonjolkan transparansi cadangan dan compliance. Bedanya, likuiditasnya masih baru tumbuh. Jadi, buat trader Indonesia, listing di Indodax bisa jadi pintu awal menguji seberapa besar adopsi token ini.

 

Apa yang Menarik dari OKUSD?

Kalau dilihat lebih dalam, ada beberapa alasan kenapa OKUSD menarik untuk diperhatikan:

  • Cadangan 1:1 USD memberi rasa aman, setidaknya secara konsep. 
  • Kompatibel ERC-20, artinya bisa dipakai di berbagai dompet kripto dan protokol DeFi. 
  • Regulasi & transparansi jadi fokus, sesuai tren industri 2025. 
  • Listing di Indodax memberi akses langsung ke pasar Indonesia, yang notabene salah satu komunitas kripto aktif di Asia. 

Listing di Indodax memberi akses langsung ke pasar Indonesia, yang notabene salah satu komunitas kripto aktif di Asia. Jadi buat kamu pengguna Indodax, bersiaplah karena stablecoin ini akan segera tersedia untuk diperdagangkan

Tapi tentu, nggak ada stablecoin tanpa risiko. Jadi mari kita bahas hal-hal yang perlu kamu waspadai.

 

Risiko yang Perlu Kamu Tahu

Walaupun disebut “stable”, tetap ada potensi goyah.

  • Depeg: kalau cadangan tidak cukup atau ada gejolak market, harga bisa melorot di bawah 1 USD. 
  • Risiko regulasi: dompet bisa dibekukan jika terdeteksi aktivitas ilegal, sesuai aturan AML. 
  • Biaya gas Ethereum: untuk transfer kecil, kadang terasa mahal. 
  • Likuiditas terbatas di awal: trader besar harus hati-hati kalau volume market belum terlalu tinggi. 

Dari sini kita bisa tarik kesimpulan bahwa stablecoin harus dipakai sesuai tujuan. Bukan soal mana yang terbaik secara mutlak, tapi mana yang paling cocok buat kebutuhanmu.

 

Kapan Sebaiknya Pakai OKUSD?

OKUSD cocok buat kamu yang:

  • Cari stablecoin berbasis transparansi cadangan. 
  • Butuh diversifikasi di luar USDT/USDC. 
  • Aktif trading di Indodax dan ingin akses stablecoin baru. 

 

Tapi kalau tujuanmu trading global dengan volume jumbo, mungkin USDT masih lebih praktis karena likuiditasnya sangat besar. Jadi pilihan stablecoin sebaiknya disesuaikan dengan konteks: apakah untuk hedging volatilitas, transaksi DeFi, atau sekadar menyimpan aset digital sementara.

Kalau kamu pengguna Indodax, pantau terus update terbaru karena OKUSD akan segera hadir di market Indodax. Dengan begitu, kamu bisa langsung coba stablecoin ini begitu listing, tentu tetap dengan prinsip DYOR dan manajemen risiko yang bijak

 

Kesimpulan

Stablecoin memang terlihat mirip, tapi kalau diteliti lebih dalam, tiap token punya karakteristik berbeda. OKUSD hadir dengan janji cadangan 1:1, transparansi, dan kepatuhan hukum yang sejalan dengan arah regulasi 2025. 

Dibanding USDT yang unggul di likuiditas atau DAI yang desentralisasi penuh, OKUSD berusaha menjadi jalan tengah yang aman dan terukur.

Namun, karena masih baru, kamu tetap harus memantau: apakah likuiditasnya tumbuh, apakah laporan cadangan rutin tersedia, dan bagaimana penerimaan komunitas kripto. Diversifikasi stablecoin bisa jadi strategi yang sehat, asalkan kamu benar-benar paham risikonya.

ngat, artikel ini hanya untuk informasi edukasi. Bukan ajakan investasi, apalagi bikin kamu FOMO. Selalu lakukan DYOR sebelum memutuskan.

 

Itulah informasi menarik tentang Perbedaan OKUSD vs Stablecoin Lain: Plus-Minus & Risiko yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

 

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apa itu OKUSD?
    OKUSD adalah stablecoin berbasis Ethereum (ERC-20) yang dipatok 1:1 dengan dolar AS. Setiap token diklaim didukung cadangan USD di kustodian resmi, sehingga nilainya stabil dan bisa dipakai untuk trading, pembayaran, maupun aktivitas DeFi.
  2. Bagaimana cara membeli OKUSD di Indodax?
    Dalam waktu dekat, OKUSD akan listing di Indodax. Cara belinya sama seperti aset kripto lain: deposit rupiah, pilih market OKUSD/IDR, lalu lakukan order beli. Setelah itu, OKUSD bisa kamu simpan di wallet Indodax atau transfer ke dompet kripto ERC-20 yang kamu gunakan.
  3. Apa perbedaan OKUSD dengan USDT atau USDC?
  • USDT unggul di likuiditas global tapi masih sering dikritik soal transparansi cadangan. 
  • USDC terkenal lebih compliant, dengan audit rutin dan dipakai oleh institusi keuangan. 
  • OKUSD menonjolkan transparansi cadangan serta kepatuhan regulasi, namun likuiditasnya masih tahap awal. 
  1. Apakah OKUSD bisa digunakan di DeFi?
    Ya, karena OKUSD adalah token ERC-20. Artinya bisa masuk ke berbagai protokol DeFi untuk lending, staking, atau liquidity pool. Tapi perlu diingat, biaya gas Ethereum kadang tinggi, jadi pastikan perhitunganmu efisien sebelum kirim atau gunakan di protokol DeFi.
  2. Apa saja risiko memegang stablecoin baru seperti OKUSD?
    Beberapa risiko yang harus kamu pertimbangkan:
  • Depeg: harga bisa turun di bawah $1 jika cadangan bermasalah. 
  • Likuiditas terbatas: sebagai pendatang baru, volume trading mungkin belum sebesar USDT/USDC. 
  • Risiko regulasi: address bisa dibekukan sesuai aturan AML/KYC. 
  • Biaya on-chain: karena berbasis ERC-20, transaksi bisa mahal saat traffic Ethereum padat. 
  1. Apakah OKUSD aman untuk pemula?
    Relatif aman jika digunakan sesuai fungsinya, yaitu sebagai penyimpan nilai sementara atau sarana trading. Tapi pemula perlu disiplin: gunakan wallet terpercaya, cek kontrak resmi, dan jangan menaruh seluruh dana di satu stablecoin saja. Diversifikasi tetap penting.
  2. Bagaimana tren regulasi stablecoin di 2025?
    Tahun 2025 jadi titik penting buat regulasi stablecoin. Contohnya Hong Kong sudah mewajibkan lisensi stablecoin mulai Agustus 2025. Negara lain juga mulai menekan penerbit untuk rutin audit dan lebih transparan. Ini berarti stablecoin yang compliant (seperti OKUSD dan USDC) bisa mendapat adopsi lebih besar, sedangkan yang tidak jelas cadangannya mungkin tersisih.
  3. Apa stablecoin terbaik untuk trading di Indodax?
    Jawabannya tergantung kebutuhanmu. Kalau butuh likuiditas besar, USDT masih jadi pilihan utama. Kalau ingin kepastian regulasi dan audit, USDC bisa lebih cocok. Kalau mau diversifikasi sekaligus coba stablecoin baru yang fokus transparansi, OKUSD segera jadi opsi menarik di Indodax.
  4. Apakah OKUSD bisa dipakai untuk investasi jangka panjang?
    Stablecoin pada dasarnya bukan instrumen untuk cari keuntungan harga, tapi lebih ke menjaga nilai aset saat market kripto volatil. Kalau mau investasi jangka panjang, stablecoin bisa jadi “parkir dana” sebelum masuk ke aset lain. Jadi jangan anggap OKUSD atau stablecoin lain sebagai aset untuk “naik harga”, tapi sebagai alat bantu manajemen risiko.
  5. Apakah OKUSD cocok buat transfer lintas negara?
    Ya, bisa. Karena ERC-20, OKUSD bisa dikirim ke wallet mana pun yang kompatibel. Ini bisa jadi alternatif murah dibanding transfer bank internasional, meski biaya gas Ethereum tetap harus diperhitungkan.

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: AL

 

Lebih Banyak dari Altcoin,DeFi

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.76%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.22%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.97%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
GMMT/IDR
Giant Mamm
148
70.11%
VIDY/USDT
VIDY
0
57.14%
TOKO/IDR
Tokoin
3
50%
MULTI/IDR
Multichain
3.058
40.6%
ALIF/IDR
ALIF
6.899
21.53%
Nama Harga 24H Chg
LEVER/IDR
LeverFi
2
-33.33%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
3
-25%
COL/IDR
Clash of L
5.387
-21.76%
MPRO/IDR
Max Proper
1.182
-19.37%
SHAN/IDR
Shanum
6
-14.29%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Aktivitas Whale ETH Naik, Pasar Waspada
02/09/2025
Aktivitas Whale ETH Naik, Pasar Waspada

Pergerakan Ethereum (ETH) kembali disorot setelah aktivitas dompet berukuran besar

02/09/2025
Oktober Penentuan! ETF XRP Diambang Restu
02/09/2025
Oktober Penentuan! ETF XRP Diambang Restu

Pengajuan WisdomTree, Canary Capital, dan CoinShares atas XRP ETF masih

02/09/2025
Mastercard Fokus Stablecoin & On/Off-Ramp, Bukan L1
02/09/2025
Mastercard Fokus Stablecoin & On/Off-Ramp, Bukan L1

Di tengah persaingan pembayaran digital, Mastercard memilih jalur yang lebih

02/09/2025