Industri farmasi memiliki peran strategis dalam menjaga kesehatan masyarakat sekaligus menjadi sektor yang menarik untuk investasi. Di Indonesia, banyak perusahaan farmasi telah go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). ‘
Artikel ini menyajikan informasi lengkap mengenai perusahaan farmasi di BEI, profil perusahaan, produk unggulan, prospek industri, serta tips investasi, sehingga dapat menjadi panduan edukatif bagi calon investor.
Daftar Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI
Berikut adalah beberapa perusahaan farmasi yang tercatat di BEI beserta profil singkat dan produk unggulannya:
1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Kalbe Farma didirikan pada tahun 1966 dan menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Lini bisnisnya meliputi obat resep, nutrisi, dan distribusi obat. Produk unggulan: Komix, Mixagrip, dan berbagai suplemen vitamin. Saham KLBF memiliki kapitalisasi pasar besar dan dianggap stabil oleh investor.
2. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
Sido Muncul berdiri pada 1951 dan dikenal dengan produk jamu tradisional seperti Tolak Angin. Selain jamu, perusahaan ini juga memproduksi obat herbal dan suplemen modern. Sido Muncul go public pada 2004 dan memiliki pertumbuhan stabil di pasar saham BEI.
3. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
Sejak 1970, Tempo Scan Pacific memproduksi obat-obatan dan kosmetik. Produk unggulan: Hemaviton, Konimex, dan obat herbal. Go public sejak 1994, saham TSPC menjadi pilihan investor yang mencari stabilitas dan diversifikasi di sektor kesehatan.
4. PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
Kimia Farma merupakan BUMN farmasi yang berdiri pada 1971. Produk dan layanan mencakup obat resep, suplemen, apotek, dan klinik kesehatan. Saham KAEF menarik bagi investor yang menginginkan stabilitas dan eksposur BUMN di sektor kesehatan.
5. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA)
Darya-Varia didirikan pada 1976 dan memproduksi obat generik, suplemen, dan obat herbal. Produk unggulan: Redoxon, Vinamilk, dan berbagai obat resep. Go public sejak 1994, DVLA memiliki reputasi yang baik di pasar modal.
6. PT Indofarma Tbk (INAF)
Indofarma merupakan BUMN yang berdiri pada 1996 dan tergabung dalam holding BUMN farmasi. Produk utama: obat resep, vaksin, dan suplemen kesehatan. Saham INAF menarik bagi investor yang ingin mendukung BUMN farmasi.
7. PT Phapros Tbk (PEHA)
Phapros adalah anak usaha Kimia Farma, berdiri pada 1954 dan memproduksi obat generik dan herbal. Go public sejak 2018, Phapros menawarkan alternatif investasi di segmen obat generik.
8. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)
Dari 1976, Pyridam Farma memproduksi obat generik dan herbal. Go public pada 2001, perusahaan ini fokus pada produk kesehatan keluarga dan obat umum.
9. PT Merck Tbk (MERK)
Merck Indonesia adalah anak perusahaan Merck Group dari Jerman, beroperasi sejak 1970. Produk: farmasi inovatif dan obat resep khusus. Go public sejak 1981, saham MERK memberikan eksposur internasional melalui perusahaan multinasional lokal.
10. PT Soho Global Health Tbk (SOHO)
Soho Global Health memproduksi obat-obatan dan suplemen herbal. Terdaftar di BEI dan dikenal dengan inovasi produk kesehatan berbasis herbal.
11. PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM)
IKPM merupakan perusahaan farmasi baru yang tercatat di BEI pada 2023, fokus pada obat generik dan distribusi farmasi. Potensi pertumbuhannya tinggi sebagai pemain baru di pasar modal farmasi.
Tabel Visualisasi Data Perusahaan Farmasi di BEI
No | Perusahaan | Kode Saham | Tahun Berdiri | Produk Unggulan | Tahun Go Public |
1 | Kalbe Farma | KLBF | 1966 | Komix, Mixagrip, vitamin | 1991 |
2 | Sido Muncul | SIDO | 1951 | Tolak Angin, jamu herbal | 2004 |
3 | Tempo Scan Pacific | TSPC | 1970 | Hemaviton, Konimex | 1994 |
4 | Kimia Farma | KAEF | 1971 | Obat resep, apotek | 2001 |
5 | Darya-Varia Laboratoria | DVLA | 1976 | Redoxon, Vinamilk | 1994 |
6 | Indofarma | INAF | 1996 | Obat resep, vaksin | 1997 |
7 | Phapros | PEHA | 1954 | Obat generik | 2018 |
8 | Pyridam Farma | PYFA | 1976 | Obat keluarga | 2001 |
9 | Merck | MERK | 1970 | Obat inovatif | 1981 |
10 | Soho Global Health | SOHO | 1980 | Herbal, OTC | 1995 |
11 | Ikapharmindo Putramas | IKPM | 2023 | Obat generik | 2023 |
Prospek Industri Farmasi di Indonesia
Industri farmasi diprediksi terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Faktor pendukung pertumbuhan meliputi:
- Pertumbuhan populasi: Kebutuhan obat, suplemen, dan layanan kesehatan meningkat.
- Digitalisasi kesehatan: Apotek online dan telemedicine memperluas distribusi produk.
- Dukungan pemerintah: Regulasi BPOM dan insentif BUMN farmasi memperkuat industri.
- Kesadaran gaya hidup sehat: Menambah permintaan vitamin, suplemen, dan herbal.
Investor yang memahami tren ini dapat memaksimalkan portofolio di sektor farmasi dengan risiko lebih terkendali dibanding sektor lain.
Tips Memilih Perusahaan Farmasi untuk Investasi
- Analisis laporan keuangan: Periksa profitabilitas, arus kas, dan dividen.
- Perhatikan produk unggulan: Perusahaan dengan portofolio produk luas cenderung lebih stabil.
- Kapitalisasi pasar: Perusahaan besar lebih aman, perusahaan kecil berpotensi pertumbuhan tinggi.
- Regulasi dan inovasi: Pilih perusahaan yang adaptif terhadap regulasi dan inovasi digital.
- Diversifikasi saham: Investasikan di beberapa perusahaan farmasi untuk mengurangi risiko.
Kesimpulan
Perusahaan farmasi di BEI menyediakan peluang investasi yang menarik dan berkontribusi pada sektor kesehatan nasional. Dengan memahami profil perusahaan, produk unggulan, tren industri, dan strategi investasi, investor dapat membuat keputusan lebih tepat. Investasi di saham farmasi juga cenderung stabil karena permintaan obat dan suplemen bersifat berkelanjutan. Penting untuk melakukan riset dan diversifikasi sebelum mengambil keputusan investasi di sektor ini.
Itulah informasi menarik tentang daftar Industri farmasi yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn,, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apakah saham farmasi lebih stabil dibanding sektor lain?
Ya, karena kebutuhan obat dan nutrisi bersifat inelastis. Permintaan tetap ada meskipun pasar mengalami fluktuasi. - Perusahaan farmasi mana yang paling banyak diminati investor?
Kalbe Farma (KLBF) dan Sido Muncul (SIDO) memiliki kapitalisasi pasar besar dan dianggap stabil. - Apakah BUMN farmasi cocok untuk investasi jangka panjang?
BUMN seperti Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF) menawarkan stabilitas dan prospek jangka panjang. - Bagaimana cara menilai prospek perusahaan farmasi baru?
Perhatikan pertumbuhan penjualan, inovasi produk, dan adaptasi terhadap regulasi kesehatan. - Apakah digitalisasi apotek berdampak pada investasi saham farmasi?
Ya, perusahaan yang memanfaatkan platform digital memiliki distribusi lebih luas dan potensi pendapatan lebih tinggi.
Author: Echi Kristin