Black Monday Adalah? Crash 1987 & Dampaknya ke Kripto
icon search
icon search

Top Performers

Black Monday Adalah? Crash 1987 & Dampaknya ke Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Black Monday Adalah? Crash 1987 & Dampaknya ke Kripto

Black Monday Adalah? Crash 1987 & Dampaknya ke Kripto

Daftar Isi

Bayangkan pasar ambruk puluhan persen dalam sehari. Itulah yang membuat istilah Black Monday terus jadi rujukan hingga sekarang. Kamu mungkin bertanya, “Kalau peristiwa besarnya terjadi di 1987, masih relevankah buat investor kripto 2025?” Jawabannya: ya. Dari sejarah itu lahir pelajaran tentang psikologi massa, teknologi trading, dan manajemen risiko yang tetap menuntun keputusanmu hari ini. 

Di artikel ini kita mengurai definisi, kronologi, penyebab, dampak regulasi, sampai kaitannya dengan volatilitas kripto modern. Setelah memahami pondasinya, kamu akan siap mengambil keputusan yang lebih tenang saat pasar tiba-tiba bergejolak.

 

Apa Itu Black Monday?

Kalau kamu sering mendengar “Black Monday adalah…”, konteksnya merujuk ke Senin, 19 Oktober 1987, ketika indeks Dow Jones di Amerika Serikat jatuh sekitar 22,6 persen hanya dalam satu hari. Kejadian ini menyebar ke berbagai bursa saham lain dan tercatat sebagai salah satu penurunan harian terdalam sepanjang sejarah pasar modern. Di beberapa negara yang berbeda zona waktu, peristiwa yang sama dikenal sebagai “Selasa Hitam”. Intinya, “Black Monday” menjadi simbol tentang betapa cepatnya pasar bisa berubah ketika rasa takut mengambil alih.

Di titik ini, wajar jika kamu ingin tahu kronologi dan mekanisme yang membuat kejatuhan itu begitu dalam. Memahami urutannya akan menolongmu melihat pola yang berulang di masa kini.

 

Kronologi Singkat Black Monday 1987

Menjelang Oktober 1987, valuasi saham sudah menanjak cukup tinggi. Saat kekhawatiran ekonomi global dan ketidakpastian makro meningkat, tekanan jual mulai muncul. Pada hari-H, aksi jual berubah menjadi kepanikan. Program trading yang dirancang untuk melindungi portofolio justru mempercepat kejatuhan karena menjual dalam jumlah besar mengikuti pergerakan harga. Efek domino pun terjadi: jatuhnya indeks utama menular ke pasar lain, memperparah sentimen.

Dari kronologi ini, pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah: kenapa sistemnya bisa membuat aksi jual bergulung begitu cepat? Di sinilah penyebab kunci perlu dibedah.

 

Kenapa Bisa Rontok Sedalam Itu? Penyebab Kunci

Setelah melihat kronologinya, kamu bisa menilai beberapa penggerak utama berikut ini. Penting untuk membacanya bukan sebagai daftar kaku, melainkan sebagai rangkaian faktor yang saling menguatkan.

 

Asuransi portofolio dan program trading. Strategi berbasis derivatif dan aturan mekanis untuk “melindungi” portofolio mendorong aksi jual otomatis saat harga turun. Ketika banyak pelaku memakai pendekatan mirip, order jual menumpuk di level yang sama dan menekan harga semakin dalam.

Intinya: niat melindungi risiko justru memperparah penurunan ketika pasar serentak bereaksi.

 

Valuasi yang sudah mahal. Saat harga sudah jauh naik, ruang koreksi jadi lebih lebar. Pemicu kecil bisa jadi pemantik besar karena banyak pihak ingin mengunci keuntungan.

Artinya: pasar yang “penuh” sering lebih rapuh di hadapan kabar buruk.

 

Psikologi pasar: panic selling dan herd behavior mirip dengan apa yang sering kamu temui saat membaca sentimen market kripto. Ketika harga terjun, ketakutan mendorong keputusan seragam.

Pelajaran: emosi sering melompat lebih dulu dibanding logika.

 

Kabar makro dan ketidakpastian lintas negara. Kekhawatiran terhadap kebijakan dan prospek pertumbuhan mempersempit minat risiko.

Hasilnya: penjual lebih dominan daripada pembeli, likuiditas menipis, bid-ask melebar.

 

Gabungan faktor teknis dan psikologis inilah yang menjelaskan kenapa Black Monday tercatat begitu ekstrem. Dari sini, regulator meninjau ulang “rem darurat” agar pasar tidak makin hancur hanya karena spiral emosi dan algoritma.

 

Artikel News terkait Black Monday kamu juga bisa baca: Black Monday Terulang? $1,3M Kripto Terlikuidasi

 

Dampak Global dan Lahirnya Circuit Breaker

Pasca-1987, otoritas bursa memperkenalkan mekanisme circuit breaker atau penghentian sementara perdagangan, konsep yang serupa dengan mekanisme proteksi di bursa kripto modern ketika volatilitas melonjak. Tujuannya sederhana: memberi waktu napas untuk menilai informasi, bukan bereaksi spontan. Selain itu, praktik manajemen risiko dan transparansi pasar dievaluasi ulang. Menariknya, meski kejatuhannya mengerikan, pasar AS menutup tahun itu dengan kondisi yang lebih baik dari titik terendah. Ini mengajarimu bahwa crash bukan selalu akhir, namun cara kita merespon lah yang menentukan hasil.

Setelah paham lahirnya pagar pengaman, kini relevansinya ke kripto menjadi pertanyaan berikutnya. Apakah pola serupa muncul di aset digital?

 

Black Monday Versi Masa Kini: Apa Hubungannya dengan Kripto?

Di percakapan investor modern, “Black Monday” sering dipakai sebagai label untuk hari Senin tertentu ketika pasar jatuh tajam. Kripto tidak kebal. Ada beberapa pola yang patut kamu perhatikan.

Pertama, efek akhir pekan. Banyak berita makro, geopolitik, atau regulasi mengemuka saat pasar tradisional tutup. Dampaknya sering terkumpul dan “dibuka” pada awal pekan. Ketika risiko meningkat, minat terhadap aset berisiko cenderung melemah, dan itu merembet ke kripto.

Kedua, likuidasi besar dalam waktu singkat. Ekosistem kripto penuh dengan posisi leverage. Ketika harga bergerak cepat berlawanan arah, rangkaian likuidasi otomatis bisa memicu turunan berikutnya. Fenomena seperti ini beberapa kali terlihat pada 2025, termasuk episode di hari Senin yang menelan likuidasi miliaran dolar dalam 24 jam.

Ketiga, indikasi Monday effect pada sebagian aset kripto. Sejumlah analisis 2025 mencatat perbedaan karakter return dan volatilitas hari Senin dibanding hari lain, meski tidak konsisten di semua periode dan semua koin. Artinya, ada sinyal yang pantas dipantau, namun bukan kepastian yang bisa kamu jadikan “rumus pasti”.

Garis besarnya, kripto dapat mengalami “Black Monday versi modern” ketika sentimen negatif menumpuk dan leverage memperbesar gelombang jual. Ini membawa kita ke bagian yang paling praktis: bagaimana kamu bersiap.

 

Apa Artinya Buat Kamu sebagai Trader Kripto?

Setelah melihat pola, fokusnya adalah eksekusi. Tujuannya bukan menebak hari, melainkan mengelola risiko ketika pasar bergerak cepat.

 

Atur ukuran posisi dan leverage. Gunakan leverage dengan disiplin. Posisi yang terlalu besar membuat kamu rawan tersapu likuidasi saat muncul lonjakan volatilitas.

Ukuran yang terkendali memberi ruang untuk bernapas ketika pasar tidak sesuai rencana.

 

Gunakan stop loss dan rencana keluar. Tetapkan batas kerugian sebelum masuk. Stop loss bukan musuh profit, melainkan pagar agar kerugian tidak berubah jadi bencana.

Penekanan Nya: keputusan terpenting sering diambil sebelum trading dimulai.

 

Perhatikan penutupan Jumat dan kalender akhir pekan. Jika Jumat ditutup lemah dan agenda akhir pekan penuh potensi sentimen negatif, kamu bisa menurunkan risiko jelang Senin.

Dengan begitu, kamu tidak memulai pekan dari posisi yang rawan.

 

Siapkan strategi lindung nilai sederhana. Untuk trader aktif, sebagian eksposur bisa dialihkan sementara ke stablecoin ketika volatilitas diperkirakan melonjak. Untuk investor berkala, pendekatan seperti strategi DCA crypto tetap relevan karena fokus pada akumulasi jangka panjang, bukan timing harian.

Intinya: sesuaikan alat dengan profilmu, bukan meniru strategi orang lain.

 

Jaga likuiditas dan mental. Di momen panik, punya kas dan pikiran jernih sering lebih berharga daripada setup teknikal paling canggih.

Yang bertahan bukan yang selalu benar, melainkan yang disiplin.

 

Setelah menyiapkan pondasi praktik, wajar jika kamu bertanya: sejauh mana ini bisa diprediksi?

 

Bisa Diprediksi? Membedakan Sinyal dari Kebisingan

Kejujuran yang perlu kamu pegang: tidak ada model yang menjamin akurasi tinggi untuk “hari tertentu”. Namun, beberapa indikator membantu kamu memisahkan sinyal dan kebisingan.

 

Konteks makro. Keputusan bank sentral, data inflasi, atau kejutan geopolitik sering jadi pemicu awal. Mengabaikannya membuatmu kehilangan gambaran besar.

Kaitannya: jika kalender risiko padat, eksposur yang lebih konservatif bisa jadi pilihan.

 

Struktur pasar kripto. Perhatikan funding rate, open interest, dan posisi yang terlalu berat ke satu sisi. Ketika pasar miring, guncangan kecil dapat memicu domino likuidasi.

Artinya: bukan hanya arah, tapi juga “bagaimana posisi orang lain” yang menentukan besarnya gerak.

 

Likuiditas dan order book. Pasangan dengan likuiditas tipis lebih mudah bergerak ekstrem saat tekanan datang.

Maka: pilih instrumen sesuai toleransi risiko, jangan mengejar volatilitas tanpa alasan.

 

Sentimen dan narasi akhir pekan. Arus kabar yang negatif di akhir pekan cenderung dibalas pasar di awal pekan.

Namun: sinyal ini probabilistik, bukan janji pasti.

 

Kesimpulan bagian ini sederhana. Kamu boleh waspada terhadap Senin, tetapi rencana trading sebaiknya disusun berdasarkan data dan manajemen risiko, bukan tanggal di kalender.

 

Kesimpulan

Black Monday bukan hanya catatan sejarah, tapi alarm abadi bahwa pasar bisa runtuh secepat kilat ketika emosi dan sistem saling memperkuat. Dari tragedi 1987, lahir kesadaran bahwa proteksi dan disiplin jauh lebih penting daripada sekadar mengejar keuntungan sesaat. Di kripto 2025, bayangan itu masih nyata: leverage yang berlebihan, berita buruk akhir pekan, dan likuidasi berantai bisa mengubah Senin pagi menjadi kabar buruk massal.

Namun, di balik setiap krisis selalu ada ruang pembelajaran. Kalau kamu mampu membaca pola, menjaga ukuran posisi, dan menyiapkan strategi cadangan, “Senin Hitam” justru bisa berubah menjadi momentum untuk masuk dengan lebih bijak. Pasar memang tidak pernah bisa diprediksi sempurna, tapi kamu bisa selalu menyiapkan diri agar tidak jadi korban. Pada akhirnya, yang membedakan trader tangguh dan trader panik adalah satu hal: kemampuan mengubah ketakutan menjadi strategi.

 

Itulah informasi menarik tentang Balck Mondayyang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa itu Black Monday?
Black Monday adalah sebutan untuk kejatuhan pasar pada Senin, 19 Oktober 1987, ketika Dow Jones turun sekitar 22,6 persen dalam satu hari. Sejak itu istilah ini jadi simbol crash mendadak.

2. Apakah Black Monday berpengaruh ke kripto?
Secara langsung 1987 tidak, karena kripto belum ada. Namun pola “awal pekan rawan” dan likuidasi berantai kadang muncul di kripto modern, terutama ketika sentimen negatif menumpuk di akhir pekan.

3. Apakah setiap hari Senin harus waspada?
Waspada itu perlu, tetapi tidak semua Senin buruk. Gunakan kalender makro, kondisi pasar, dan posisi leverage sebagai dasar keputusan, bukan sekadar hari.

4. Bisakah Black Monday terjadi lagi?
Crash besar bisa terjadi kapan saja jika faktor teknis, leverage, dan ketakutan berkumpul. Tidak ada yang bisa menjanjikan kepastian, jadi manajemen risiko adalah kunci.

5. Apa yang sebaiknya kamu lakukan menjelang akhir pekan?
Tinjau penutupan Jumat, cek agenda makro, kurangi leverage jika perlu, dan siapkan rencana lindung nilai sederhana. Tujuannya mengurangi kemungkinan “kejutan” di awal pekan.

6. Apakah DCA masih relevan di tengah volatilitas?
Untuk investor jangka panjang, DCA tetap cocok karena fokus pada akumulasi, bukan menebak pergerakan harian. Pastikan kamu memahami profil risiko dan horizon investasimu.

 

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Market Signal,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.5%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.19%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.9%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ORDER/IDR
Orderly Ne
5.682
109.67%
VCG/USDT
VCGamers
0
47.74%
DEXE/IDR
DeXe
200.980
36.98%
AIH/IDR
AIHub
392.002
25.64%
AEVO/IDR
Aevo
1.998
24.18%
Nama Harga 24H Chg
ORCA/IDR
Orca
37.694
-81.15%
RAY/IDR
Raydium
53.896
-58.54%
MELANIA/IDR
Official M
3.344
-40.29%
ATT/IDR
Attila
2
-33.33%
SOLAYER/IDR
Solayer
8.868
-26.43%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Black Monday Adalah? Crash 1987 & Dampaknya ke Kripto

Bayangkan pasar ambruk puluhan persen dalam sehari. Itulah yang membuat

Gold Standard Adalah? Rahasia Uang Emas & Bitcoin!

Harga emas beberapa waktu terakhir kembali jadi sorotan. Di tengah

Marginal Propensity to Consume adalah, Cek Rahasianya!
21/09/2025
Marginal Propensity to Consume adalah, Cek Rahasianya!

Kamu mungkin sering dengar istilah ekonomi yang terdengar rumit, padahal

21/09/2025