Bedah Annual Return: Nilai Cuan Investasi Kriptomu!
icon search
icon search

Top Performers

Bedah Annual Return: Cara Sederhana Menilai Performa Aset Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Bedah Annual Return: Cara Sederhana Menilai Performa Aset Kripto

Annual Return 1

Daftar Isi

Banyak investor kripto sering terpukau saat melihat pernyataan seperti “harga token ini naik 200% dalam setahun”. Tapi, tidak sedikit yang salah paham soal maknanya dalam konteks kinerja tahunan.

Di pasar kripto yang super volatil, angka return bisa menipu karena kadang terlihat fantastis, padahal hanya efek dari fluktuasi jangka pendek.

Nah, di sinilah konsep annual return berperan penting buat bantu kamu menilai performa aset kripto dengan cara yang lebih rasional dan realistis.

 

Apa Itu Annual Return?

Annual Return 2

Pada dasarnya, annual return adalah persentase keuntungan atau kerugian dari suatu investasi selama satu tahun penuh.

Angka ini menunjukkan seberapa baik performa investasi kamu dalam periode tahunan, bukan sekadar total kenaikan nilai dari awal hingga akhir tanpa batas waktu tertentu.

Perbedaannya dengan total return cukup jelas. Total return menghitung seluruh keuntungan yang kamu peroleh selama periode bebas, misalnya dua tahun, lima tahun, atau bahkan lebih.

Sementara itu, annual return merata-ratakan hasil tersebut menjadi ukuran tahunan agar kamu bisa tahu berapa persen investasi tumbuh setiap tahun.

Contohnya, kamu beli Bitcoin (BTC) di awal tahun seharga Rp500.000.000, lalu di akhir tahun nilainya naik jadi Rp750.000.000.

Berarti annual return kamu adalah 50% untuk tahun itu. Angka ini memberi gambaran langsung tentang seberapa baik performa asetmu dalam satu tahun berjalan.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa annual return itu seperti laporan nilai akhir semester buat portofolio investasimu. Dari situ, kamu bisa tahu apakah “nilai investasimu” naik, turun, atau tetap stabil sepanjang tahun.

 

Komponen Pembentuk Annual Return

Nah, sebelum menghitung, penting juga buat tahu dari mana asal angka return itu datang. Dalam investasi kripto, hasil tahunan biasanya terbentuk dari beberapa komponen berikut ini, yaitu:

 

1. Capital Gain/Loss

Ini berasal dari selisih harga aset antara saat kamu beli dan ketika kamu jual atau dari perubahan nilainya di akhir periode. Kalau harga naik, kamu dapat gain. Kalau turun, berarti rugi.

 

2. Yield/Dividen

Di dunia kripto, dividen bisa datang dari staking crypto, yield farming, atau program reward lainnya. Pendapatan pasif seperti ini ikut menambah total keuntungan yang kamu kumpulkan sepanjang tahun.

 

3. Holding Period

Lama kamu menyimpan aset juga berpengaruh. Semakin panjang durasinya, efek penggandaan atau compounding effect, misalnya dari staking reward, bisa membuat nilai asetmu bertumbuh lebih cepat.

 

Cara Menghitung Annual Return (Langkah Sederhana)

Untuk mengetahui seberapa besar keuntungan investasimu dalam satu tahun, kamu bisa pakai rumus dasar berikut ini:

Annual Return = ((Nilai Akhir – Nilai Awal) / Nilai Awal) × 100%

Contohnya, kamu beli ETH di awal tahun senilai Rp20.000.000, lalu setahun kemudian nilainya naik jadi Rp26.000.000.

Perhitungannya:

Annual Return = ((26 – 20) / 20) × 100% = 30%

Artinya, annual return kamu selama setahun adalah 30%. Namun, angka ini belum memperhitungkan biaya transaksi, staking fee, atau potongan lain yang bisa mempengaruhi hasil akhirnya.

Kalau kamu ingin menghitung hasil untuk periode kurang dari satu tahun, kamu bisa pakai versi lanjutannya, yaitu annualized return.

Rumus ini menyesuaikan hasil investasi jangka pendek agar terlihat setara dengan performa tahunan, misalnya untuk membandingkan strategi staking atau yield farming.

Tapi jangan buru-buru senang dulu karena angka tinggi belum tentu artinya cuan berkelanjutan.

 

Annual Return vs Annualized Return vs CAGR

Setelah tahu cara menghitung hasil investasi tahunan, sekarang penting buat paham bahwa istilah “return tahunan” ternyata tidak cuma satu jenis.

Ada beberapa versi yang sering dipakai investor buat menilai performa aset, tergantung dari lamanya periode dan cara perhitungannya, di antaranya:

 

1. Annual Return

Annual return menunjukkan hasil investasi selama satu tahun penuh. Rumusnya cukup sederhana, yakni selisih antara nilai akhir dan nilai awal dibagi nilai awal.

Misalnya, kamu beli Solana di awal tahun seharga Rp1.000.000 dan di akhir tahun nilainya naik jadi Rp1.400.000. Maka annual return-nya = ((1,4 – 1) / 1) × 100% = 40%. Angka ini mencerminkan kinerja aset selama satu tahun saja.

 

2. Annualized Return

Kalau investasimu kurang dari 12 bulan, kamu bisa menyesuaikan hasilnya biar terlihat setara dengan performa tahunan. Misalnya kamu dapat untung 5% dalam 3 bulan, maka kalau disetarakan ke setahun hasilnya sekitar 20% per tahun (5% × 4 kuartal).

Dengan cara ini, kamu bisa bandingkan performa berbagai aset meski durasi investasinya berbeda.

 

3. CAGR (Compound Annual Growth Rate)

CAGR menggambarkan rata-rata pertumbuhan tahunan dalam periode lebih dari satu tahun dan sudah memperhitungkan efek penggandaan (compounding). Misalnya kamu invest Rp10.000.000, dan lima tahun kemudian nilainya jadi Rp20.000.000.

Maka dengan rumus CAGR = ((Nilai Akhir / Nilai Awal)^(1/n)) – 1, hasilnya adalah ((20/10)^(1/5)) – 1 = 14,87% per tahun. Artinya, rata-rata investasimu tumbuh 14,87% tiap tahun selama lima tahun berturut-turut.

Jadi, tidak semua “return tahunan” itu apples to apples. Masing-masing punya konteks dan fungsi yang berbeda tergantung dari durasi, jenis aset, dan tujuan investasimu.

 

Kelebihan & Keterbatasan Annual Return

Salah satu alasan kenapa annual return sering dipakai adalah karena metodenya sangat sederhana. Cukup lihat perubahan nilai aset dari awal sampai akhir tahun, lalu ubah jadi persentase. Tidak perlu rumus rumit atau data teknikal yang mendalam.

Selain itu, annual return juga bisa kasih gambaran cepat tentang seberapa baik performa suatu aset dalam satu tahun penuh.

Buat investor yang ingin tahu “seberapa besar hasil investasiku tahun ini,” metrik ini jadi pilihan praktis. Ibaratnya, annual return itu semacam “foto tahunan” dari aset yang ringkas, jelas, dan mudah dipahami.

Namun, di sisi lain, annual return punya banyak keterbatasan yang sering bikin investor salah tafsir. Angka ini tidak menunjukkan seberapa liar pergerakan harga selama setahun, apakah aset sempat anjlok tajam lalu naik lagi, atau stabil sepanjang waktu.

Untuk aset berisiko tinggi kayak kripto, ini jadi masalah besar. Misalnya, sebuah token bisa naik 100% di akhir tahun, tapi sepanjang tahun harganya naik-turun sampai 80%.

Kalau hanya melihat annual return-nya, kamu akan berpikir bahwa performanya luar biasa, padahal volatilitasnya ekstrem dan risikonya sangat tinggi.

Di samping itu, annual return juga kurang cocok untuk perbandingan antar-aset yang punya karakteristik berbeda.

Aset saham, obligasi, dan kripto, misalnya, punya pola risiko dan siklus yang tidak sama sehingga hasil tahunan tidak bisa dibandingkan secara adil untuk jangka panjang.

Makanya, investor kripto yang cerdas tidak cuma fokus lihat return setahun saja, tetapi juga memperhitungkan risiko dan volatilitas di baliknya. 

 

Kenapa Annual Return Penting di Dunia Kripto

Annual Return 3

Meski dunia kripto bergerak cepat dan harga bisa berubah drastis dalam hitungan menit, annual return tetap menjadi metrik yang penting buat diperhatikan.

Di tengah volatilitas ekstrem, angka ini membantu kamu melihat gambaran besar, seberapa baik asetmu bertahan dan berkembang sepanjang satu tahun penuh.

Jadi, meskipun pasar kripto sering bikin pusing karena fluktuasinya, annual return memberi titik acuan yang stabil untuk menilai performa secara jangka panjang.

Banyak investor menggunakan annual return untuk membandingkan performa antar-token. Misalnya, kamu bisa lihat bagaimana perbandingan pertumbuhan tahunan antara Bitcoin dan Solana.

Dari situ, kamu bisa tahu mana aset yang lebih konsisten menghasilkan keuntungan atau justru lebih rentan terhadap penurunan harga.

Selain itu, metrik ini juga berguna untuk mengevaluasi strategi investasimu, apakah metode DCA (Dollar-Cost Averaging) yang kamu jalankan lebih efektif dibanding staking atau HODL?

Dengan melihat hasil tahunan masing-masing strategi, kamu bisa menilai mana pendekatan yang paling efisien untuk profil risikomu.

Bagi investor yang punya portofolio beragam, annual return juga bisa dipakai untuk mengukur efisiensi portofolio secara keseluruhan.

Dari sana, kamu bisa menentukan apakah alokasi asetmu sudah optimal atau justru perlu penyesuaian agar hasilnya lebih maksimal.

Dengan annual return, kamu bisa tahu apakah performa investasimu benar-benar mengalahkan pasar atau cuma ikut arus hype tanpa hasil nyata.

 

Kesimpulan – Jangan Takut Angka, Pahami Maknanya

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Bedah Annual Return: Cara Sederhana Menilai Performa Aset Kripto yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.

Sebagai kesimpulan, annual return sering dianggap cuma angka yang menunjukkan seberapa besar cuan yang didapat dalam setahun.

Padahal, nilainya jauh lebih dari itu. Angka ini bisa jadi alat ukur yang berguna kalau kamu tahu cara membacanya dengan benar, bukan sekadar lihat hasil akhir, melainkan juga memahami perjalanan di baliknya.

Investor yang sukses bukan yang punya return paling tinggi, tapi yang mengerti makna di balik angka tersebut, bagaimana risikonya, strategi apa yang dipakai, dan seberapa konsisten performanya dari waktu ke waktu.

Jadi, saat menilai aset atau portofolio, jangan buru-buru terpikat dengan angka besar di layar. Gunakan logika jangka panjang, yaitu lihat tren, pahami konteks, dan sadari bahwa di dunia kripto, pemahaman lebih penting daripada sensasi.

Oya, selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.

Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.

Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

Follow IG Indodax

 

 

FAQ 

  1. Apa bedanya annual return dan annualized return?

Annual return untuk satu tahun penuh, sedangkan annualized return menyesuaikan periode kurang dari 12 bulan biar hasilnya setara tahunan.

 

  1. Apakah annual return di kripto bisa negatif?

Bisa banget. Kalau harga aset turun dibanding awal tahun, annual return jadi negatif alias rugi.

 

  1. Apakah staking reward masuk hitungan annual return?

Iya, kalau reward diterima rutin dan bisa dikonversi ke nilai tahunan, bisa dianggap bagian dari return total.

 

  1. Bagaimana cara tahu annual return aset kripto?

Bisa dilihat di situs analitik seperti CoinMarketCap atau dihitung manual dari harga awal dan akhir tahun.

 

  1. Kenapa annual return penting buat investor kripto?

Karena membantu kamu menilai performa aset dengan cara yang lebih objektif, bukan sekadar ikut hype harga harian.

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
 

 

Author:  Boy

 

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.43%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.05%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.98%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
ALITAS/IDR
Alitas
45
73.08%
UNMD/IDR
Utility Ne
23.253
62.61%
ATT/IDR
Attila
3
50%
LISTA/IDR
Lista DAO
8.823
47.05%
UCJL/IDR
Utility Cj
57.403
39.39%
Nama Harga 24H Chg
RFC/IDR
Retard Fin
128
-37.26%
AIH/IDR
AIHub
264.981
-35.99%
ELF/IDR
aelf
18.300
-28.8%
SHAN/IDR
Shanum
8
-20%
TWELVE/IDR
TWELVE ZOD
1.061
-15.86%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Bedah Annual Return: Cara Sederhana Menilai Performa Aset Kripto
08/10/2025
Bedah Annual Return: Cara Sederhana Menilai Performa Aset Kripto

Banyak investor kripto sering terpukau saat melihat pernyataan seperti “harga

08/10/2025
Keeta (KTA) Kini Hadir di INDODAX!
07/10/2025
Keeta (KTA) Kini Hadir di INDODAX!

Tentang Keeta (KTA) Token Data dan Informasi Keeta berfungsi sebagai

07/10/2025
Streamflow (STREAM) Kini Hadir di INDODAX!
07/10/2025
Streamflow (STREAM) Kini Hadir di INDODAX!

STREAM adalah token utilitas & governance dari Streamflow, sebuah platform

07/10/2025