Blockchain kini nggak cuma bicara soal DeFi atau tokenisasi aset, tapi sudah merambah ke dunia robotik.
Menurut laporan terbaru Tiger Research, sektor robotik diprediksi menjadi meta baru dalam industri crypto 2025, di mana robot tak hanya bekerja, tapi juga bisa punya dompet crypto sendiri dan menerima pembayaran secara otonom.
Blockchain Jadi Infrastruktur Ekonomi Robotik
Tiger Research menilai blockchain akan menjadi tulang punggung “robot economy”, yaitu sistem ekonomi di mana robot berperan sebagai agen mandiri yang bisa bertransaksi, mencatat kontrak kerja, dan menerima gaji tanpa campur tangan manusia.
Laporan itu menyoroti empat bidang utama yang menghubungkan blockchain dengan industri robotik.
1. Pengumpulan Data Berkualitas untuk AI Robot (PrismaX, OVR)
AI robotik butuh data dunia nyata yang sulit dikumpulkan melalui internet. Proyek PrismaX mencoba memecahkan masalah ini dengan membangun data marketplace berbasis token.
Operator mengendalikan robot dari jarak jauh untuk melakukan aktivitas seperti melipat pakaian, menata barang, atau mengisi rak, sementara sistem mencatat seluruh pergerakan dan sensor yang terjadi. Data ini kemudian diberi insentif token bagi operator.
Sementara itu, Over the Reality (OVR) mengambil pendekatan berbeda. Pengguna menggunakan kamera 360° dan ponsel pintar untuk memindai lingkungan nyata dan menghasilkan peta 3D.
Robot kemudian dapat memanfaatkan peta ini untuk mengenali area baru dan merencanakan jalur. Kedua proyek ini menunjukkan bagaimana tokenisasi dapat mempercepat pengumpulan data fisik yang dibutuhkan oleh AI robotik.
Baca selanjutnya: Top 15 Aplikasi AI Gratis Android Tahun 2025
2. Kolaborasi Antar-Robot Melalui Sistem Blockchain (Sui)

Sumber Gambar: Tiger Research
Robot di lapangan tidak bisa bekerja sendiri, mereka butuh koordinasi real-time yang aman dan efisien.
Blockchain Layer-1 Sui mendemonstrasikan hal ini melalui protokol konsensus Mysticeti, yang memungkinkan robot berkolaborasi tanpa server pusat.
Teknologi Byzantine Fault Tolerance (BFT) memastikan sistem tetap sinkron bahkan ketika sebagian robot gagal atau mengalami gangguan.
Dengan sistem ini, robot dari berbagai lokasi dapat berbagi status, berbagi tugas, dan menjaga keandalan operasi bersama. Model ini dianggap sebagai fondasi awal “multi-robot orchestration” di masa depan.
3. Pengembangan Sistem Operasi Terbuka untuk Robot (OpenMind)
Selama ini, dunia robotik didominasi oleh ekosistem tertutup dari produsen tertentu.
OpenMind mencoba memecah keterbatasan itu dengan mengembangkan OM1, sistem operasi terbuka yang disebut sebagai “Android untuk robot.”

Sumber Gambar: Tiger Research
Didukung pendanaan sebesar $20 juta dari Pantera Capital, OM1 memungkinkan berbagai jenis robot, baik humanoid maupun quadruped, menggunakan platform dan bahasa standar yang sama.
Beberapa produsen global seperti Unitree dan Deep Robotics sudah mengadopsinya.
Dengan model open-source ini, pengembang bisa menambah fitur tanpa terkunci vendor tertentu, mempercepat inovasi lintas perangkat.
Baca juga berita lainnya: Sui Gandeng Robot! Blockchain Ini Siap Kuasai Dunia IoT
4. Ekonomi Mesin atau MachineFi (Peaq)

Sumber Gambar: Tiger Research
Konsep MachineFi membawa robot ke level ekonomi baru: bukan hanya alat kerja, tapi juga entitas finansial otonom.
Platform Peaq memberi identitas digital unik kepada setiap robot, memungkinkan mereka melakukan transaksi, menerima gaji, dan membayar layanan secara mandiri.
Contoh konkretnya adalah proyek Robo-farm di Hong Kong, di mana robot mengelola pertanian otomatis, menjual hasil panen, dan mendistribusikan pendapatan ke pemegang NFT.
Tiger Research menilai model ini bisa berkembang menjadi “robot-as-an-asset”, di mana investor bersama-sama memiliki robot pekerja dan menerima dividen dari hasil kerja mereka.
Robotik Jadi Meta Baru Setelah AI dan DePIN
Setelah hype AI dan DePIN, kini investor mulai melirik sektor Robotics x Blockchain. OpenMind, Peaq, dan Sui menjadi contoh nyata arah baru ini.
Bahkan, menurut Morgan Stanley, 1 miliar humanoid robot akan beroperasi pada 2050.
Jika tren MachineFi terus berkembang, blockchain bisa menjadi infrastruktur ekonomi terbesar berikutnya setelah internet, bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk mesin yang bertransaksi secara otomatis.
Kesimpulan
Laporan Tiger Research menegaskan satu hal penting bahwa Blockchain mungkin lebih cocok untuk robot daripada manusia.
Ketika robot mulai memiliki identitas digital, dompet crypto, dan kemampuan ekonomi sendiri, batas antara tenaga kerja, aset, dan sistem finansial akan berubah total.
Bisa jadi, masa depan crypto bukan lagi tentang manusia yang trading, tapi tentang robot yang bekerja, bertransaksi, dan menghasilkan cuan secara mandiri.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Apa itu MachineFi dalam konteks blockchain dan robotik?
MachineFi adalah konsep ekonomi di mana mesin atau robot menjadi entitas ekonomi mandiri, mampu menghasilkan, mengelola, dan membelanjakan aset digital melalui blockchain tanpa intervensi manusia. - Apakah robot benar-benar bisa punya dompet crypto sendiri?
Ya. Melalui proyek seperti Peaq, robot dapat memiliki wallet on-chain untuk menerima pembayaran, membeli energi, atau membayar layanan otomatis sesuai kontrak pintar (smart contract). - Mengapa blockchain penting bagi robotik?
Blockchain menyediakan sistem identitas digital, keamanan data, dan koordinasi tanpa server pusat, yang krusial bagi kolaborasi dan transaksi antar-robot di berbagai lingkungan. - Apa hubungan antara AI, DePIN, dan MachineFi?
AI memberi “otak” bagi robot, DePIN menyediakan “sensor fisik” atau infrastruktur desentralisasi, dan MachineFi menjadi “ekonominya” — ketiganya saling melengkapi di ekosistem Web3 modern. - Apakah proyek seperti Peaq, Sui, atau OpenMind sudah berjalan nyata?
Ya, ketiganya sudah memiliki proof of concept. Peaq menjalankan Robo-farm di Hong Kong, Sui mendemonstrasikan kolaborasi antar-robot, dan OpenMind sedang mengembangkan OS robot open-source yang diadopsi perusahaan seperti Unitree dan Deep Robotics.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, Berita Blockchain, #Berita Altcoin, #Berita SUI, #Berita Kripto Hong kong