Nama Irzan Raditya sudah lama melekat di dunia teknologi Indonesia. Sosok di balik Kata.ai ini dikenal sebagai salah satu pionir di bidang kecerdasan buatan (AI) percakapan.
Tapi tak banyak yang tahu kalau ia kini juga ikut mendorong ekosistem NFT dan Web3 lewat proyek bernama Gaspack.xyz. Langkah ini menandai fase baru dalam perjalanan karier seorang inovator yang tak pernah berhenti bereksperimen di persimpangan antara manusia, data, dan kreativitas.
Dari Berlin ke Jakarta: Perjalanan Awal Seorang Builder
Jauh sebelum dikenal sebagai tokoh AI Indonesia, Irzan menempuh pendidikan di HTW Berlin, Jerman, jurusan Ilmu Komputer. Di sana ia belajar bukan hanya tentang pemrograman, tapi juga tentang filosofi membangun produk teknologi yang punya dampak sosial.
Setelah sempat bekerja di Zalando dan TakeAway.com, ia memutuskan pulang ke Indonesia dengan tekad kuat: membangun teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Sekembalinya ke Jakarta, Irzan mulai terjun ke dunia startup. Ia mendirikan beberapa proyek awal seperti Amplitweet dan YesBoss, sebuah layanan asisten virtual berbasis teks. Dari sinilah lahir ide dasar untuk mengembangkan sistem percakapan cerdas fondasi yang kemudian melahirkan Kata.ai, seperti informasi yang kami kutip dari website tatlerasia.com.
Visi Irzan sederhana: bagaimana AI bisa memahami bahasa manusia Indonesia dengan lebih baik, bukan sekadar meniru mesin luar negeri.
Kata.ai pun tumbuh pesat. Platform ini membantu berbagai brand besar, institusi keuangan, hingga lembaga pemerintah untuk berkomunikasi dengan pelanggan secara otomatis namun tetap terasa manusiawi.
Di balik setiap chatbot yang kamu temui di brand-brand besar Indonesia, ada jejak tangan dingin Irzan dan timnya. Tapi di tengah kesibukan mengembangkan AI, muncul dorongan baru dalam dirinya: bagaimana teknologi bisa membantu sisi kreatif manusia, bukan hanya sisi bisnis.
Gaspack: Membangun Ruang Baru untuk Kreativitas Digital
Dari dorongan itulah lahir Gaspack.xyz, proyek yang Irzan dirikan bersama Novrizal Pratama dan Sunny Gho. Jika Kata.ai fokus pada komunikasi antara manusia dan mesin, maka Gaspack berfokus pada hubungan antara kreator dan penggemar di era digital. Platform ini hadir di tengah berkembangnya ekosistem NFT sebagai bentuk baru kepemilikan digital.
Gaspack tidak sekadar marketplace NFT. Ia adalah ekosistem Web3 yang dirancang agar para kreator bisa menerbitkan karya, menjualnya sebagai NFT, dan tetap memiliki kendali penuh atas hak cipta serta royalti.
Bagi banyak seniman, ini adalah bentuk kebebasan baru. Teknologi blockchain digunakan bukan sebagai gimmick, tapi sebagai infrastruktur yang transparan dan adil bagi kreator.
Beberapa proyek perdana Gaspack seperti Kometh dan JPG People memperkenalkan konsep komik digital berbasis NFT. Menariknya, Gaspack juga mengembangkan sistem agar pengguna awam bisa mengoleksi karya tanpa harus punya kripto terlebih dahulu sebuah pendekatan inklusif yang jarang ditemui di platform Web3 lain. Ini menunjukkan arah berpikir Irzan: teknologi harus jadi jembatan, bukan tembok.
Dari Chatbot ke NFT: Dua Dunia yang Berbeda tapi Saling Terhubung
Sekilas, dunia AI percakapan dan NFT terlihat jauh berbeda. Tapi bagi Irzan, keduanya punya benang merah yang kuat: pemberdayaan manusia lewat teknologi.
Di Kata.ai, ia memberdayakan bisnis agar bisa memahami pelanggan dengan lebih baik. Di Gaspack, ia memberdayakan kreator agar bisa menghargai karyanya sendiri di ruang digital.
Keduanya juga berbicara tentang koneksi. Kalau AI membangun komunikasi lewat bahasa, NFT membangun hubungan lewat kepemilikan dan komunitas.
Di sini terlihat filosofi Irzan yang konsisten: teknologi hanya bermakna kalau bisa memperkuat hubungan manusia, bukan menggantikannya. Dengan pengalaman panjang di dunia AI, Irzan memahami pentingnya user experience dan aksesibilitas—dua hal yang kini ia terapkan di Web3.
Ada juga peluang sinergi jangka panjang. AI bisa membantu kreator menganalisis tren dan perilaku penggemar, sementara NFT bisa memberi cara baru untuk mendistribusikan karya dan membangun loyalitas komunitas. Irzan melihat potensi itu bukan sebagai dua industri terpisah, melainkan dua lapisan inovasi yang saling menguatkan.
Menyelami Tantangan Web3: Antara Ideal dan Realita
Tentu, membangun proyek NFT di saat hype-nya mulai mereda bukan hal mudah. Pasar Web3 cenderung fluktuatif, dan banyak proyek yang tumbang setelah gelombang euforia berakhir. Tapi justru di situ nilai Gaspack muncul: ia tidak berdiri di atas spekulasi, melainkan di atas nilai karya dan komunitas.
Gaspack berfokus pada keberlanjutan. Mereka mengedukasi kreator agar memahami aspek hukum, hak cipta, dan potensi royalti dari karya digital.
Model ini tidak bergantung pada harga token, tapi pada nilai jangka panjang dari konten dan interaksi komunitas. Dalam konteks ini, Irzan membawa pelajaran penting dari dunia AI—bahwa teknologi tidak akan bertahan kalau tidak menjawab kebutuhan nyata manusia.
Ia juga memahami bahwa edukasi menjadi kunci. Sama seperti saat memperkenalkan chatbot di awal, adopsi NFT juga butuh waktu dan kesabaran.
Irzan bukan sekadar membangun platform, tapi juga membangun cara berpikir baru: bahwa Web3 bisa menjadi ruang yang lebih adil bagi kreator Indonesia.
Refleksi: Teknologi yang Berangkat dari Empati
Perjalanan Irzan Raditya menggambarkan evolusi seorang builder sejati dari membangun sistem percakapan berbasis AI hingga merintis ruang kreatif berbasis NFT. Tapi benang merahnya tetap sama: empati terhadap manusia di balik teknologi. Baik di Kata.ai maupun Gaspack, ia selalu menempatkan manusia sebagai pusat inovasi.
Di era di mana teknologi sering dianggap dingin dan mekanis, Irzan justru mengajarkan hal sebaliknya: bahwa teknologi bisa punya rasa. Dari chatbot yang bisa mendengar keluhan pelanggan hingga NFT yang melindungi hak kreator, semuanya lahir dari satu visi membuat teknologi yang lebih manusiawi.
Dan mungkin di situlah letak kekuatan Irzan Raditya. Ia bukan hanya teknolog, tapi juga jembatan antara logika dan kreativitas, antara AI dan blockchain, antara bisnis dan seni. Dalam dirinya, dua dunia yang tampak berlawanan justru saling melengkapi.
Bagi Indonesia, perjalanan Irzan adalah pengingat bahwa inovasi sejati bukan tentang seberapa cepat kita mengikuti tren, tapi seberapa dalam kita memahami manusia di baliknya.
Itulah informasi menarik tentang CEO Kata.ai Irzan Raditya Kini Garap NFT Gaspack yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apakah Irzan Raditya terlibat langsung di dunia kripto?
Tidak secara langsung. Irzan bukan pelaku utama di bidang kripto atau blockchain finansial, tapi ia ikut terlibat di ranah Web3 lewat Gaspack.xyz, platform NFT yang berfokus pada kreator digital. - Apa itu Gaspack.xyz dan bagaimana kaitannya dengan NFT?
Gaspack adalah platform berbasis Web3 yang membantu kreator menerbitkan, menjual, dan menjaga hak cipta karya digital mereka lewat NFT. Tujuannya bukan untuk spekulasi, tapi untuk menciptakan ekosistem kreator yang berkelanjutan. - Apakah Gaspack berkaitan dengan Kata.ai?
Secara bisnis, tidak. Tapi secara filosofi, keduanya punya benang merah yang sama: memberdayakan manusia lewat teknologi. Kata.ai fokus pada AI percakapan, sedangkan Gaspack fokus pada pemberdayaan kreator di dunia digital. - Mengapa Irzan Raditya tertarik pada dunia NFT?
Karena ia melihat potensi NFT untuk membuka peluang baru bagi kreator Indonesia. Dengan pengalaman di AI, Irzan ingin menghadirkan teknologi yang bisa memudahkan manusia berkreasi dan mendapatkan apresiasi yang layak. - Apa pelajaran terbesar dari perjalanan Irzan Raditya?
Bahwa inovasi sejati selalu berangkat dari empati. Teknologi seperti AI atau NFT hanya akan bermakna jika bisa membantu manusia menjadi lebih kreatif, produktif, dan dihargai secara adil.
?
Author: AL