Locked Staking: Strategi Investasi Kripto dengan Imbalan Tetap

Bayangkan kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif hanya dengan menyimpan aset kripto yang kamu miliki. Itulah konsep dasar dari staking—cara populer untuk menghasilkan imbalan tambahan dari aset digital tanpa perlu trading aktif. 

Di dunia exchange kripto, ada dua jenis staking yang sering ditawarkan: locked staking dan flexible staking. Keduanya memiliki karakteristik berbeda, tapi fokus kali ini adalah memahami locked staking secara mendalam, mulai dari definisi, cara kerja, keuntungan, risiko, hingga perbandingannya dengan flexible staking.

Apa Itu Locked Staking?

Locked staking adalah metode di mana kamu mengunci aset kripto di platform exchange untuk jangka waktu tertentu. Selama masa penguncian, asetmu tidak bisa ditarik atau diperdagangkan. Sebagai imbalannya, kamu akan menerima reward dalam bentuk bunga atau token tambahan.

Konsepnya mirip seperti deposito di bank, di mana kamu “menitipkan” aset untuk periode tertentu dan mendapatkan imbal hasil tetap. Misalnya, exchange menawarkan locked staking untuk 30 atau 90 hari dengan tingkat imbalan berbeda—semakin lama durasi, semakin besar reward yang diperoleh.

Program ini biasanya tersedia untuk aset yang menggunakan mekanisme Proof of Stake (PoS) seperti Cardano (ADA), Solana (SOL), atau Ethereum (ETH). Dengan berpartisipasi, kamu membantu menjaga keamanan jaringan blockchain sambil memperoleh penghasilan pasif.

Cara Kerja Locked Staking

Proses locked staking dimulai ketika kamu memilih aset dan durasi penguncian. Setelah dikonfirmasi, aset tersebut akan dikunci dan platform mulai menghitung reward harian atau periodik berdasarkan Annual Percentage Yield (APY) yang telah ditentukan.

Platform exchange bertindak sebagai validator yang menyalurkan token dari pengguna ke jaringan blockchain. Semakin banyak token yang terkunci, semakin kuat keamanan jaringan. Sebagai kompensasi, validator (dan kamu sebagai peserta) menerima bagian dari reward blok.

Contohnya, jika kamu mengunci 100 ADA selama 60 hari dengan APY 8%, kamu akan memperoleh imbalan proporsional yang dihitung berdasarkan lamanya waktu staking dan nilai aset yang kamu kunci. Setelah periode berakhir, aset dan reward-nya akan otomatis tersedia kembali di akunmu.

Keuntungan Locked Staking

Banyak investor kripto memilih locked staking karena stabilitas dan potensi keuntungannya yang menarik. Beberapa kelebihannya antara lain:

1. Imbalan Lebih Tinggi
   Karena aset dikunci untuk jangka waktu tertentu, exchange memberikan tingkat APY yang lebih tinggi dibandingkan flexible staking. Ini menjadi kompensasi atas pengorbanan likuiditas dari pengguna.
2. Pendapatan Pasif yang Konsisten
   Locked staking menawarkan pola imbalan yang lebih stabil dan dapat diprediksi. Bagi investor yang ingin strategi jangka menengah hingga panjang, metode ini bisa menjadi alternatif ideal selain trading aktif.
3. Dukungan terhadap Ekosistem Blockchain
   Dengan melakukan staking, kamu ikut menjaga keamanan dan efisiensi jaringan blockchain. Partisipasi kamu membantu validator memverifikasi transaksi dan menjaga stabilitas sistem.
4. Proses Mudah dan Tanpa Teknis Rumit
   Kamu tidak perlu mengoperasikan node sendiri. Semua sudah difasilitasi oleh exchange, sehingga proses staking menjadi mudah dan aman untuk dilakukan bahkan oleh pemula.

Risiko Locked Staking

Meskipun menjanjikan, locked staking tetap memiliki risiko yang harus kamu pahami sebelum memutuskan untuk ikut serta.

1. Tidak Bisa Menarik Dana Sebelum Jatuh Tempo
   Selama periode penguncian, kamu tidak bisa mencairkan atau menjual aset yang distake. Jika harga kripto tiba-tiba turun tajam, kamu tidak dapat mengambil tindakan cepat untuk menghindari kerugian.
2. Volatilitas Harga Kripto
   Imbalan staking diberikan dalam bentuk token yang sama. Jadi, jika nilai token turun, total keuntunganmu bisa ikut tergerus meskipun jumlah token bertambah.
3. Risiko Platform Exchange
   Kamu menaruh kepercayaan besar pada keamanan exchange tempat kamu staking. Jika terjadi peretasan atau kebijakan berubah, asetmu bisa terpengaruh. Maka dari itu, penting memilih platform yang terpercaya.
4. Imbalan Bisa Berubah
   Beberapa platform dapat menyesuaikan APY tergantung pada kondisi pasar atau jumlah partisipan staking. Jadi, jangan anggap reward yang ditawarkan di awal akan selalu tetap.

Perbedaan Locked Staking dan Flexible Staking

Bagi banyak pengguna, memilih antara locked staking dan flexible staking bisa membingungkan. Secara sederhana, perbedaannya terletak pada fleksibilitas dan imbal hasil.

Locked staking mengharuskan aset dikunci dalam periode tertentu tanpa bisa dicairkan lebih awal. Sebagai gantinya, imbal hasilnya lebih tinggi. Sementara itu, flexible staking memungkinkan kamu untuk menarik aset kapan saja tanpa batasan waktu, namun dengan imbalan yang lebih rendah.

Locked staking cocok untuk investor jangka panjang yang tidak terlalu khawatir soal volatilitas jangka pendek. Sedangkan flexible staking lebih pas untuk pengguna yang ingin fleksibilitas penuh terhadap asetnya dan bisa menyesuaikan strategi dengan cepat.

Tips Mengoptimalkan Locked Staking

Untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari locked staking, kamu bisa mengikuti beberapa strategi berikut:

1. Pilih Aset dengan Fundamental Kuat
   Fokus pada aset kripto yang memiliki proyek jelas dan ekosistem aktif seperti Ethereum, Solana, atau Cardano. Aset dengan likuiditas tinggi juga cenderung lebih aman untuk distake.
2. Sesuaikan Durasi dengan Tujuan Investasi
   Jangan mengunci semua asetmu sekaligus. Gunakan strategi bertahap agar kamu tetap punya likuiditas jika ada kebutuhan mendesak.
3. Cek Keamanan dan Reputasi Exchange
   Pastikan exchange memiliki sistem keamanan berlapis, audit yang transparan, dan kebijakan yang jelas mengenai pembagian reward.
4. Diversifikasi Aset Staking
   Dengan menyebar staking di beberapa aset, kamu bisa menyeimbangkan antara risiko dan potensi imbal hasil. Jangan menaruh semua aset dalam satu program.
5. Pantau Kondisi Pasar Secara Berkala
   Walaupun asetmu terkunci, penting untuk tetap mengikuti perkembangan pasar. Jika kondisi berubah drastis, kamu bisa menyesuaikan strategi setelah periode staking selesai.

Kesimpulan

Locked staking adalah salah satu cara paling efektif untuk menghasilkan penghasilan pasif dari aset kripto yang kamu miliki. Dengan mengunci token dalam jangka waktu tertentu, kamu berpotensi memperoleh imbal hasil lebih tinggi dibandingkan flexible staking. 

Namun, di balik keuntungan itu terdapat risiko seperti volatilitas harga dan keterbatasan likuiditas yang perlu kamu pahami.

Bagi kamu yang berorientasi pada investasi jangka menengah hingga panjang, locked staking bisa menjadi strategi yang menarik untuk memperkuat portofolio kripto. Asal dilakukan di platform terpercaya dan dengan aset yang kuat secara fundamental, locked staking bisa menjadi langkah cerdas untuk membuat asetmu bekerja sambil kamu tidur.

Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.x

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

FAQ

1. Apakah locked staking aman dilakukan di exchange?
   Aman selama platform yang digunakan memiliki reputasi baik dan sistem keamanan tinggi. Namun, risiko pasar dan platform tetap perlu diperhatikan.

2. Bisakah locked staking dibatalkan sebelum waktu berakhir?
   Biasanya tidak bisa. Aset akan tetap terkunci sampai periode selesai, jadi pastikan kamu siap menahan asetmu selama waktu yang ditentukan.

3. Apakah imbal hasil locked staking selalu sama?
   Tidak selalu. Beberapa platform menetapkan APY tetap, namun ada juga yang menyesuaikannya tergantung kondisi jaringan atau jumlah peserta staking.

4. Mana yang lebih baik, locked atau flexible staking?
   Tergantung kebutuhanmu. Locked staking cocok untuk yang ingin imbal hasil tinggi dan tahan terhadap fluktuasi pasar, sedangkan flexible staking lebih cocok untuk yang mengutamakan fleksibilitas.

Author: ON