Banyak orang masih mencari kata “Binance Labs” di mesin pencari, padahal lembaga investasi raksasa ini sudah berevolusi menjadi YZi Labs sejak awal 2025. Perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, tapi juga mencerminkan perubahan arah besar dari blockchain murni menuju dunia yang lebih luas: Web3, kecerdasan buatan (AI), dan bioteknologi (biotech). Dunia Web3 sendiri kini berkembang pesat dan mulai melahirkan berbagai proyek terdesentralisasi yang berdampak besar pada ekonomi digital.
Transformasi ini menarik untuk dibahas, apalagi karena masih banyak sumber besar — termasuk CoinMarketCap — yang belum memperbarui informasi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan Binance Labs terjadi begitu cepat, bahkan lebih cepat dari update lembaga media dan data crypto global. Dalam artikel ini, kamu akan mengenal alasan di balik rebranding tersebut, visi baru YZi Labs, serta dampaknya bagi dunia startup Web3 dan pembaca seperti kamu di Asia Tenggara.
Apa Itu Binance Labs?
Latar Belakang dan Fungsi Utama
Sejak didirikan pada 2018, Binance Labs berfungsi sebagai divisi investasi dan inkubasi milik Binance. Tujuan utamanya adalah mendukung proyek-proyek blockchain tahap awal, membantu para pendiri startup mengembangkan ide, hingga memberi mereka akses ke jaringan global Binance.
Melalui program inkubasi tahunannya, Binance Labs menjadi salah satu investor paling aktif di industri Web3. Mereka mendanai berbagai proyek di tahap pra-seed hingga seed dengan modal awal hingga jutaan dolar, mirip seperti cara kerja pendanaan awal pada proyek kripto yang bertujuan mencari product-market fit sebelum listing di exchange. Program “Most Valuable Builder (MVB)” dan “Incubation Season” mereka sempat menjadi barometer kesuksesan proyek blockchain muda yang ingin mendapatkan validasi industri.
Selama bertahun-tahun, Binance Labs dikenal bukan hanya sebagai penyedia modal, tetapi juga mentor yang membimbing startup agar bisa menemukan product-market fit di pasar kripto global.
Portofolio dan Aktivitas Sebelumnya
Beberapa proyek terkenal lahir dari ekosistem Binance Labs, seperti Cere Network, Perpetual Protocol, dan Marlin Protocol. Ketiga proyek ini menonjol di sektor infrastruktur, likuiditas terdesentralisasi, dan komunikasi jaringan blockchain.
Selain proyek-proyek besar itu, Binance Labs juga kerap mendukung inisiatif yang berhubungan dengan pengembangan DeFi (decentralized finance), NFT, hingga alat analitik blockchain. Selama 2022 hingga 2024, jumlah investasi mereka terus meningkat hingga mencapai puluhan proyek setiap tahun, memperkuat posisi mereka sebagai salah satu venture capital (VC) terbesar di dunia Web3.
Tantangan dan Alasan Perubahan
Namun, di balik kesuksesan itu, Binance Labs menghadapi realitas baru. Industri crypto mulai matang, dan investor global kini menuntut value proposition yang lebih besar dari sekadar token dan chain. Selain itu, tantangan regulasi di beberapa negara mendorong Binance untuk memisahkan antara unit bisnis exchange dan unit investasinya.
Di sisi lain, teknologi berkembang pesat. AI dan biotech mulai menjadi tren global yang tak terelakkan, dan banyak inovasi baru justru muncul di persimpangan antara blockchain dan teknologi tersebut. Dari sinilah muncul keputusan besar: Binance Labs akan berevolusi menjadi entitas baru yang lebih luas dan independen.
Transformasi Menjadi YZi Labs
Kronologi Rebranding
Pada 23 Januari 2025, Binance Labs resmi mengumumkan perubahan identitas menjadi YZi Labs. Rebranding ini menandai langkah mereka untuk keluar dari bayang-bayang Binance exchange dan menjadi entitas venture capital independen.
Pengumuman itu disambut hangat oleh komunitas blockchain dan startup karena menandai awal era baru: Binance Labs tidak lagi sekadar inkubator blockchain, tetapi telah berubah menjadi pemain lintas-sektor dengan cakupan global yang lebih luas.
Perubahan nama ini juga datang bersamaan dengan penyegaran visual, situs resmi baru yzilabs.com, serta strategi komunikasi yang memposisikan mereka bukan sekadar “anak perusahaan Binance”, melainkan entitas yang berdiri sendiri dengan visi “We Make Impact”.
Alasan Strategis dan Fokus Baru
YZi Labs kini mengarahkan fokus investasinya pada tiga pilar utama: Web3, AI, dan biotech. Fokus ini menunjukkan pergeseran paradigma dari investasi blockchain murni menjadi investasi lintas teknologi yang lebih berdampak secara sosial dan ilmiah.
Dalam laporan tahunan terakhir sebelum rebranding, Binance Labs tercatat telah mendanai 46 proyek sepanjang 2024, dengan pembagian hampir seimbang antara infrastruktur blockchain dan aplikasi berbasis pengguna. Namun, di bawah nama YZi Labs, mereka mulai memperluas radar investasi ke bidang seperti decentralized science (DeSci), real-world assets (RWA), zero-knowledge proofs (ZK), dan restaking technologies.
Salah satu investasi awal mereka yang menggambarkan arah baru ini adalah BIO Protocol, sebuah proyek yang berupaya mendesentralisasi pembiayaan riset ilmiah. Langkah ini menegaskan bahwa YZi Labs tidak hanya ingin mendukung proyek yang menguntungkan, tetapi juga yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Struktur Kepemimpinan dan Model Bisnis Baru
Perubahan besar juga terjadi pada struktur kepemimpinan. Changpeng Zhao (CZ) kini berperan sebagai mentor strategis, sementara Ella Zhang, yang sempat memimpin Binance Labs di masa awal, kembali menjabat sebagai kepala YZi Labs.
Keduanya menekankan bahwa tujuan utama YZi Labs adalah “membangun ekosistem lintas teknologi yang berkelanjutan” dengan menanamkan investasi pada proyek yang punya nilai nyata di sektor Web3 dan sains terapan. Dengan komposisi ini, YZi Labs menegaskan dirinya bukan sekadar venture fund, tetapi juga builder ecosystem yang aktif membentuk masa depan inovasi.
Apa Artinya untuk Industri Web3 dan Startup di Asia Tenggara
Peluang Pendanaan Baru
Perubahan ini membuka peluang baru bagi startup Web3 di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Selama ini, akses ke modal ventura global sering kali terbatas pada proyek yang sudah dikenal atau berbasis di Amerika Serikat. Dengan pendekatan baru YZi Labs yang lintas sektor, peluang terbuka lebih lebar bagi proyek lokal yang berani menggabungkan blockchain, AI, atau bahkan inovasi kesehatan digital.
Misalnya, startup Indonesia yang mengembangkan sistem rekam medis berbasis blockchain atau teknologi verifikasi AI bisa lebih mudah menarik perhatian investor seperti YZi Labs. Dengan ekosistem crypto lokal yang semakin matang, potensi kolaborasi lintas sektor ini sangat besar. Banyak proyek Web3 di Indonesia kini mulai mengadopsi teknologi blockchain dalam sistem identitas, transaksi, hingga keamanan data.
Implikasi untuk Ekosistem Blockchain Lokal
Bagi ekosistem blockchain di Asia Tenggara, rebranding ini menandai babak baru. YZi Labs membawa semangat bahwa inovasi tidak boleh berhenti di crypto, melainkan harus menembus batas industri lain.
Selain itu, perubahan ini memberi contoh bagaimana entitas besar di industri bisa menyesuaikan diri dengan cepat terhadap tren global. Proyek-proyek lokal dapat belajar dari strategi YZi Labs — bahwa keberhasilan bukan hanya soal meluncurkan token, tetapi juga membangun produk yang memecahkan masalah nyata dan memiliki nilai jangka panjang.
Risiko dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Meski tampak menjanjikan, perubahan arah ini juga membawa risiko. AI dan biotech adalah sektor dengan hambatan tinggi, baik secara teknologi maupun regulasi. Bagi investor dan startup, penting untuk memahami bahwa tidak semua proyek gabungan blockchain-AI akan sukses di pasar.
Namun, di balik tantangan itu, peluang besar menanti mereka yang mampu beradaptasi. Transformasi Binance Labs menjadi YZi Labs membuktikan bahwa inovasi sejati datang dari keberanian bereksperimen di luar zona nyaman industri.
Bagaimana Kamu Bisa Memanfaatkan Perubahan Ini
Untuk Startup Web3 dan Kripto
Jika kamu membangun proyek Web3, perubahan ini bisa jadi inspirasi strategis. YZi Labs membuka pintu bagi ide-ide yang menggabungkan teknologi lintas sektor. Pastikan proyekmu tidak hanya berfokus pada tokenomics, tetapi juga memiliki nilai sosial dan manfaat teknologi yang nyata.
Kamu bisa mempelajari bagaimana program inkubasi YZi Labs bekerja, lalu menyiapkan proposal yang menonjolkan aspek inovasi dan dampak sosial — dua hal yang kini menjadi fokus utama mereka.
Untuk Investor dan Pengamat Industri
Bagi kamu yang aktif mengikuti tren pasar, perhatikan arah investasi YZi Labs sebagai sinyal jangka panjang. Ketika sebuah VC besar mengalihkan fokusnya ke AI dan biotech, ini menandakan bahwa industri blockchain akan semakin terhubung dengan dunia nyata.
YZi Labs juga diperkirakan akan mulai terlibat dalam pasar sekunder (secondary market deals) dan mendukung proyek portofolio lama agar tetap berkembang di sektor baru. Ini bisa menjadi indikator kuat untuk memantau tren teknologi berikutnya.
Untuk Pembaca dan Pecinta Edukasi Kripto
Sebagai pembaca yang ingin selalu up-to-date, penting untuk memahami bahwa perubahan Binance Labs ini menandai arah baru bagi seluruh industri crypto. Ketika kamu membaca berita atau laporan tentang proyek-proyek baru, jangan hanya melihat siapa pendirinya, tapi juga siapa investornya. Jika nama YZi Labs muncul, itu berarti proyek tersebut punya potensi besar di masa depan.
Kesimpulan
Perubahan Binance Labs menjadi YZi Labs bukan sekadar pergantian nama di atas kertas — ini adalah refleksi dari arah baru industri yang semakin dewasa. Dunia kripto tidak lagi berdiri sendiri, melainkan mulai terjalin erat dengan teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan dan bioteknologi.
Transformasi ini memperlihatkan bahwa perusahaan besar seperti Binance berani keluar dari zona nyaman demi mempertahankan relevansi. Mereka sadar bahwa inovasi sejati lahir di pertemuan antara disiplin ilmu, bukan di ruang yang tertutup oleh satu ekosistem saja. Dengan langkah ini, YZi Labs ingin membuktikan bahwa blockchain bisa lebih dari sekadar alat finansial; ia bisa menjadi pondasi bagi penelitian ilmiah, kesehatan digital, hingga sistem AI yang transparan dan aman.
Bagi ekosistem startup di Asia Tenggara, langkah ini bisa menjadi alarm sekaligus inspirasi. Alarm, karena kompetisi global kini melibatkan lintas disiplin — artinya proyek lokal tak bisa lagi hanya bicara token dan hype. Namun juga inspirasi, karena ruang kolaborasi semakin luas bagi mereka yang berani menggabungkan ide teknologi dan dampak sosial.
Untuk kamu sebagai pembaca, perubahan ini memberi pelajaran penting: industri kripto selalu bergerak, dan mereka yang bisa membaca arah pergeseran lebih awal akan punya keunggulan di masa depan. YZi Labs hanyalah salah satu contoh bagaimana inovasi tidak berhenti di blockchain, tapi terus menembus batas menuju masa depan Web3 yang lebih cerdas, lebih manusiawi, dan lebih berkelanjutan. Evolusi ini menjadi bukti bahwa teknologi blockchain bisa berjalan berdampingan dengan sektor AI, keuangan, dan bioteknologi tanpa kehilangan esensi desentralisasinya.
Itulah informasi menarik tentang Binance Labs yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apakah Binance Labs masih aktif?
Tidak. Mulai 23 Januari 2025, Binance Labs telah berganti nama menjadi YZi Labs dan beroperasi secara independen dari Binance exchange. - Mengapa Binance Labs berganti nama menjadi YZi Labs?
Rebranding dilakukan untuk memperluas fokus investasi ke sektor Web3, AI, dan biotech serta membangun identitas yang lebih independen dari induk perusahaannya. - Siapa yang memimpin YZi Labs sekarang?
Ella Zhang memimpin sebagai CEO, sementara Changpeng Zhao berperan sebagai mentor strategis dan penasihat senior. - Apakah YZi Labs masih mendanai proyek blockchain?
Ya. Meski memperluas fokus ke AI dan biotech, YZi Labs tetap mendukung proyek blockchain, terutama yang punya keterkaitan dengan teknologi lintas sektor. - Apa arti transformasi ini bagi startup di Asia Tenggara?
Startup di kawasan ini berpeluang lebih besar mendapatkan pendanaan jika mampu memadukan teknologi blockchain dengan elemen AI atau inovasi ilmiah yang relevan.
Polkadot 9.89%
BNB 0.71%
Solana 4.86%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.63%
Polygon Ecosystem Token 2.10%
Tron 2.86%
Pasar
