Serangan IoT dan Dampaknya bagi Keamanan Blockchain
icon search
icon search

Top Performers

Serangan IoT: Ancaman Baru bagi Keamanan Blockchain dan Solusi Kripto Masa Depan

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Serangan IoT: Ancaman Baru bagi Keamanan Blockchain dan Solusi Kripto Masa Depan

Serangan IoT

Daftar Isi

Bayangkan dunia di mana setiap perangkat—dari kulkas, kamera CCTV, hingga mobil listrik—terhubung ke internet dan saling bertukar data secara otomatis. Itulah dunia Internet of Things (IoT). 

Namun, semakin banyak perangkat yang terkoneksi, semakin besar pula risiko keamanannya. Dalam konteks blockchain dan aset kripto, serangan terhadap sistem IoT bukan hanya mengancam privasi, tapi juga stabilitas ekosistem digital yang lebih luas.

 

Apa Itu IoT dan Mengapa Rentan Diserang?

Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat fisik yang saling terhubung dan mampu mengumpulkan serta bertukar data melalui internet. 

Perangkat ini sering kali dirancang untuk kemudahan dan efisiensi, bukan keamanan. Banyak perangkat IoT menggunakan kata sandi default, firmware usang, atau tidak memiliki enkripsi yang memadai.

Kelemahan tersebut menjadikan IoT sebagai target empuk bagi peretas. Ketika satu perangkat diretas, seluruh jaringan bisa terganggu—termasuk sistem yang terhubung dengan blockchain atau aset kripto.

 

Jenis-Jenis Serangan IoT yang Paling Umum

Serangan terhadap IoT memiliki banyak bentuk, namun beberapa di antaranya paling sering ditemukan dan berpotensi memicu dampak besar terhadap sistem blockchain maupun ekosistem kripto.

1. Botnet dan DDoS (Distributed Denial of Service)

Botnet adalah jaringan perangkat IoT yang telah dikendalikan oleh hacker. Ketika dikumpulkan, ribuan perangkat bisa digunakan untuk melancarkan serangan DDoS yang membanjiri server atau node blockchain dengan permintaan palsu hingga sistem menjadi lumpuh.

Salah satu serangan terkenal, Mirai Botnet, berhasil menurunkan sejumlah layanan besar di internet hanya dengan memanfaatkan kamera keamanan IoT yang tidak terlindungi.

2. Serangan Firmware dan Backdoor

Firmware yang tidak diperbarui menjadi celah utama bagi peretas untuk menyusup ke sistem. Beberapa perangkat bahkan memiliki “backdoor” yang memungkinkan akses jarak jauh tanpa izin. Jika perangkat IoT ini terhubung ke dompet kripto atau node blockchain, maka serangan bisa menjalar ke jaringan lebih luas.

3. Man-in-the-Middle (MitM)

Dalam serangan ini, peretas memotong komunikasi antara dua perangkat IoT untuk mencuri data atau memanipulasinya. Jika komunikasi tersebut melibatkan transaksi kripto, maka pelaku bisa mengubah alamat tujuan atau jumlah aset tanpa disadari pengguna.

4. Data Breach dan Identity Spoofing

Peretas dapat mencuri identitas perangkat IoT untuk mengakses sistem blockchain seolah-olah mereka adalah entitas sah. Serangan ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan transaksi palsu yang sulit dideteksi oleh jaringan terdistribusi.

5. Cryptojacking

Beberapa serangan IoT dilakukan untuk memanfaatkan daya komputasi perangkat tanpa izin pemiliknya. Perangkat seperti router, TV pintar, atau kamera dapat dipaksa menambang kripto secara diam-diam, menyebabkan kerugian energi dan mempercepat kerusakan perangkat.

 

Dampak Serangan IoT terhadap Keamanan Blockchain

Blockchain memang dikenal sebagai teknologi yang aman berkat struktur desentralisasinya. Namun, ketika titik lemah muncul dari perangkat IoT yang terhubung ke jaringan, keamanannya ikut terancam. Berikut beberapa dampak nyata dari serangan IoT terhadap blockchain:

  1. Kerentanan Jaringan Node: Jika node blockchain dijalankan melalui perangkat IoT, serangan dapat mengganggu validasi transaksi atau menciptakan fork palsu.

  2. Pencurian Data dan Aset: Peretas dapat mengakses data pribadi, private key, atau bahkan dompet kripto yang tersambung ke perangkat terinfeksi.

  3. Menurunnya Kepercayaan Publik: Serangan yang menargetkan sistem IoT dalam ekosistem kripto dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap keamanan platform blockchain.

  4. Gangguan Operasional: Serangan besar seperti DDoS bisa menghentikan sementara aktivitas blockchain, memperlambat konfirmasi transaksi, atau menonaktifkan layanan terkait DeFi dan NFT.

Mengapa IoT dan Blockchain Saling Terkait?

IoT dan blockchain saling melengkapi. IoT menghasilkan data dalam jumlah besar, sementara blockchain menawarkan cara yang aman dan transparan untuk mencatat data tersebut. Kombinasi ini digunakan dalam berbagai sektor—mulai dari logistik hingga smart city.

Namun, justru karena keterhubungan ini, risiko meningkat. Setiap perangkat IoT yang lemah bisa menjadi pintu masuk ke blockchain. Di sinilah pentingnya pengamanan berlapis agar keduanya tetap berjalan harmonis.

 

Solusi Keamanan Kripto dan Blockchain untuk Menghadapi Ancaman IoT

Keamanan di era IoT memerlukan pendekatan yang lebih adaptif. Berikut beberapa solusi penting untuk melindungi sistem blockchain dan aset kripto dari ancaman serangan IoT.

1. Desentralisasi pada Tingkat Perangkat

Alih-alih mengandalkan server pusat, perangkat IoT dapat langsung terhubung ke blockchain, memastikan setiap transaksi diverifikasi secara desentralisasi. Ini mengurangi risiko titik tunggal kegagalan dan memperkuat transparansi.

2. Penggunaan Identitas Digital Berbasis Blockchain

Dengan memanfaatkan blockchain, setiap perangkat IoT dapat memiliki identitas digital unik yang sulit dipalsukan. Sistem ini membuat perangkat bisa saling mengenali dan berinteraksi secara aman tanpa bergantung pada otoritas pusat.

3. Pembaruan Firmware Otomatis dan Aman

Produsen perangkat harus menyediakan sistem pembaruan firmware otomatis dengan enkripsi kuat. Pengguna juga perlu memastikan perangkat mereka selalu diperbarui agar tidak menjadi target eksploitasi.

4. Enkripsi End-to-End untuk Data IoT

Seluruh data yang dikirim dan diterima perangkat IoT harus dienkripsi dengan standar tinggi. Dengan begitu, serangan Man-in-the-Middle menjadi jauh lebih sulit dilakukan.

5. Penerapan Zero Trust Architecture (ZTA)

Dalam pendekatan Zero Trust, tidak ada perangkat yang dipercaya secara otomatis. Setiap interaksi harus diverifikasi terlebih dahulu, baik itu dari perangkat internal maupun eksternal. Prinsip ini kini banyak diadopsi oleh perusahaan blockchain untuk melindungi aset dan data krusial.

6. Deteksi Anomali Berbasis AI

Kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memantau perilaku perangkat IoT secara real-time. Jika ada aktivitas mencurigakan—seperti permintaan data berulang atau lalu lintas aneh—sistem bisa langsung memblokir koneksi dan memberi peringatan.

 

Masa Depan IoT dan Blockchain: Keamanan sebagai Pondasi

Dalam beberapa tahun ke depan, kolaborasi antara IoT dan blockchain akan semakin erat, terutama di bidang supply chain, energi, dan sistem pembayaran digital. Namun, keberhasilan hubungan ini bergantung pada sejauh mana keamanan dijadikan prioritas utama. 

Pengembang blockchain, produsen IoT, dan pengguna kripto harus bekerja sama untuk membangun ekosistem yang tidak hanya efisien, tapi juga tangguh terhadap serangan siber.

 

Kesimpulan

IoT telah membuka era baru konektivitas, tetapi juga membuka pintu bagi ancaman baru yang dapat memengaruhi keamanan blockchain dan aset kripto. 

Serangan seperti DDoS, cryptojacking, hingga manipulasi data menjadi pengingat bahwa teknologi tanpa keamanan ibarat rumah tanpa pintu.

Solusinya bukan sekadar memperbarui perangkat, tetapi membangun kesadaran dan sistem yang berlapis, mulai dari enkripsi data, identitas digital berbasis blockchain, hingga deteksi ancaman menggunakan AI. 

Dengan kombinasi yang tepat, masa depan IoT dan blockchain dapat tumbuh bersama secara aman dan berkelanjutan.

 

Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.x

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

 

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apa itu serangan IoT?
    Serangan IoT adalah upaya peretasan terhadap perangkat yang terhubung ke internet untuk mencuri data, mengganggu operasi, atau mengeksploitasi daya komputasi.

  2. Bagaimana serangan IoT memengaruhi blockchain?
    Perangkat IoT yang diretas dapat digunakan untuk menyerang jaringan blockchain, mencuri aset kripto, atau mengganggu validasi transaksi.

  3. Apa solusi utama untuk mencegah serangan IoT?
    Menggunakan enkripsi data, memperbarui firmware secara rutin, serta menerapkan identitas digital berbasis blockchain.

  4. Apakah blockchain dapat meningkatkan keamanan IoT?
    Ya, karena blockchain menyediakan sistem desentralisasi yang sulit dimanipulasi dan mampu mencatat aktivitas perangkat secara transparan.

  5. Apakah IoT dan blockchain bisa berjalan aman bersama?
    Bisa, asalkan diterapkan dengan pendekatan keamanan yang kuat dan didukung oleh kolaborasi antara pengembang, produsen, dan pengguna.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: ON

 

Lebih Banyak dari Blockchain

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 9.00%
bnb BNB 0.60%
sol Solana 4.85%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.63%
pol Polygon Ecosystem Token 2.14%
trx Tron 2.86%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
COTI/IDR
Coti
859
54.5%
NPC/IDR
Non-Playab
310
40.91%
DLC/IDR
Diverge Lo
1.109
39.67%
CONX/IDR
Connex
242.515
32.62%
STRK/IDR
Starknet
2.982
29.2%
Nama Harga 24H Chg
TOKO/IDR
Tokoin
2
-33.33%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
2
-33.33%
UW3S/IDR
Utility We
61
-19.74%
PYR/IDR
Vulcan For
15.233
-19.19%
JELLYJELLY/IDR
Jelly-My-J
1.221
-19.03%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Gary Or: Inovator di Balik Ekosistem Blockchain dan Kontribusinya untuk Dunia Kripto
10/11/2025
Gary Or: Inovator di Balik Ekosistem Blockchain dan Kontribusinya untuk Dunia Kripto

Dunia kripto tak hanya dibangun oleh nama-nama besar seperti Satoshi

10/11/2025
POS Malware: Ancaman di Mesin Kasir dan Solusi dari Teknologi Blockchain
10/11/2025
POS Malware: Ancaman di Mesin Kasir dan Solusi dari Teknologi Blockchain

Pernahkah kamu membayar menggunakan kartu debit atau kredit di kasir

10/11/2025
Serangan IoT: Ancaman Baru bagi Keamanan Blockchain dan Solusi Kripto Masa Depan
10/11/2025
Serangan IoT: Ancaman Baru bagi Keamanan Blockchain dan Solusi Kripto Masa Depan

Bayangkan dunia di mana setiap perangkat—dari kulkas, kamera CCTV, hingga

10/11/2025