Satoshi vs Elon Musk: Perbandingan Pengaruh di Crypto Global
icon search
icon search

Top Performers

Satoshi vs Elon Musk: Perbandingan Pengaruh di Crypto Global

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Satoshi vs Elon Musk: Perbandingan Pengaruh di Crypto Global

Satoshi vs Elon Musk: Perbandingan Pengaruh di Crypto Global

Daftar Isi

Ketika orang membahas crypto, dua nama yang sering muncul adalah Satoshi Nakamoto dan Elon Musk. Keduanya sama-sama memberi dampak besar, tetapi dengan cara yang sangat berbeda. Satoshi hadir lewat kode dan whitepaper, lalu menghilang. Elon muncul lewat panggung, media, dan cuitan yang bisa menggerakkan harga hanya dalam hitungan menit.

Kalau kamu hanya melihat permukaannya, perbandingan keduanya terasa seperti sekadar drama figur publik. Tapi kalau ditelusuri lebih dalam, kamu akan melihat dua jenis pengaruh yang sangat berbeda: satu membangun fondasi teknologi, satu lagi menggerakkan sentimen dan narasi global. Dari sini, kamu bisa belajar banyak tentang bagaimana pasar crypto bekerja, baik dari sisi fundamental maupun psikologi.

 

Satoshi Nakamoto: Pencipta Sistem dan Pengaruh Jangka Panjang

Untuk memahami posisi Elon Musk di crypto, kamu perlu kembali dulu ke sosok yang menjadi titik awal segalanya. Satoshi Nakamoto muncul ke permukaan pada 2008 dengan mengirimkan whitepaper Bitcoin ke sebuah milis kriptografi. Di tengah krisis finansial global saat itu, Bitcoin ditawarkan sebagai alternatif sistem keuangan yang tidak bergantung pada bank dan otoritas pusat, sesuatu yang akan lebih mudah kamu pahami kalau sudah mengenal dasar-dasar apa itu Bitcoin

Tahun 2009, Satoshi merilis blok pertama Bitcoin, dikenal sebagai genesis block. Dari situ, ia membuka jalan bagi uang digital yang bisa dikirim tanpa perantara, berbasis jaringan terdesentralisasi. Satoshi bukan sekadar menulis ide, tetapi juga merilis software pertama, berinteraksi dengan para pengembang awal, lalu perlahan mundur dari panggung.

Salah satu fakta yang sering dibahas adalah kepemilikan Bitcoin yang terkait dengan Satoshi. Berbagai analisis on-chain memperkirakan Satoshi memiliki sekitar 1,1 juta BTC, atau kurang lebih lima persen dari total supply Bitcoin. Angka ini membuat Satoshi secara teoritis masuk jajaran orang terkaya, terlebih ketika harga Bitcoin menembus level ratusan ribu dolar per koin dan nilai kepemilikannya diperkirakan berada di kisaran lebih dari 120 miliar dolar.

Yang menarik, semua angka ini muncul tanpa ada tanda bahwa wallet yang dikaitkan dengan Satoshi aktif dipakai untuk menjual atau memindahkan koin dalam skala besar. Selama lebih dari satu dekade, alamat-alamat itu cenderung dorman. Di satu sisi, hal ini memperkuat narasi bahwa Satoshi benar-benar “membangun lalu pergi” tanpa memanfaatkan pengaruh ekonomi pribadinya. Di sisi lain, banyak analis menilai bahwa jika suatu saat wallet ini bergerak signifikan, pasar bisa bereaksi sangat keras karena konsentrasi kepemilikan yang besar.

Selain soal kekayaan, warisan utama Satoshi ada pada desain sistem. Ia menyelesaikan masalah double-spending tanpa otoritas pusat dengan memanfaatkan jaringan miner dan konsensus proof of work, yang menjadi fondasi cara kerja teknologi blockchain modern. Ia memperkenalkan ide uang digital yang tahan sensor, transparan, dan bisa diverifikasi siapa pun. Dari sudut pandang jangka panjang, pengaruh Satoshi terasa pada cara orang memikirkan uang, kepercayaan, dan kekuasaan dalam sistem keuangan.

Dengan memahami latar ini, kamu bisa melihat bahwa pengaruh Satoshi bukan sekadar soal jumlah Bitcoin yang ia miliki, tetapi tentang kerangka baru yang ia ciptakan untuk cara kerja sistem keuangan digital. Di titik inilah perbandingannya dengan Elon sebenarnya mulai terasa kontras.

 

Elon Musk: Penggerak Sentimen dan Narasi Global

Setelah fondasi teknologi berdiri, tongkat estafet perhatian publik seringkali berpindah ke figur-figur yang mampu mengemas narasi. Di sinilah Elon Musk masuk. Ia bukan kriptografer yang menulis whitepaper, tetapi pengusaha teknologi yang memimpin perusahaan seperti Tesla dan SpaceX, dan menjadi salah satu figur paling berpengaruh di platform X.

Dengan ratusan juta pengikut di media sosial, setiap komentar Elon tentang Bitcoin, Dogecoin, atau crypto lain bisa menyebar ke jutaan orang dalam waktu sangat singkat. Beberapa penelitian menemukan adanya korelasi antara cuitan Elon dan pergerakan harga, khususnya pada meme coin seperti Dogecoin. Dalam beberapa kasus, volatilitas harian bisa meningkat tajam setelah sebuah cuitan viral, menunjukkan betapa kuatnya efek sentimen di pasar yang masih didominasi oleh spekulasi.

Di luar cuitan, Elon juga pernah membawa Bitcoin ke ranah korporasi. Tesla sempat mengumumkan pembelian Bitcoin senilai sekitar 1,5 miliar dolar sebagai bagian dari strategi treasury. Keputusan ini dulu sering dibaca sebagai sinyal bahwa aset crypto mulai dipertimbangkan oleh perusahaan besar, meskipun kemudian Tesla mengubah sebagian kebijakannya terkait pembayaran dan kepemilikan Bitcoin.

Sikap Elon terhadap Bitcoin juga berkembang. Ia pernah menyoroti isu konsumsi energi dan lingkungan, namun di kesempatan lain menyebut bahwa Bitcoin lebih unggul dari uang fiat karena tidak bisa sembarangan dicetak. Untuk Dogecoin, ia sering bersikap lebih santai bahkan bercanda, tetapi justru di situlah pengaruhnya terasa paling besar karena komunitas meme coin sangat responsif terhadap narasi.

Jika Satoshi bekerja lewat baris kode dan desain protokol, Elon bekerja lewat kata-kata, citra, dan keputusan bisnis yang disorot media. Di level ini, kamu mulai bisa melihat perbedaannya: Satoshi membentuk mekanisme dasar sistem; Elon membentuk cara publik memandang dan merespons sistem itu.

 

Kenapa Publik Sering Menyandingkan Satoshi dan Elon?

Meski latar belakang dan perannya sangat berbeda, nama Satoshi dan Elon sering muncul dalam satu nafas. Di forum, media sosial, hingga artikel opini, keduanya kerap dibandingkan seolah berada dalam kategori yang sama. Fenomena ini tidak lepas dari cara manusia merespons narasi dan figur.

Sebagian orang suka mencari “wajah” di balik sebuah fenomena besar. Bitcoin dan crypto tumbuh menjadi fenomena global, sehingga muncul dorongan untuk mengaitkannya dengan tokoh-tokoh yang sudah punya reputasi luas. Elon yang terkenal sebagai inovator di bidang mobil listrik, roket, dan kecerdasan buatan menjadi sasaran favorit untuk dihubungkan dengan apa pun yang dianggap futuristik, termasuk identitas Satoshi.

Di sisi lain, muncul berbagai teori populer yang mencoba menebak siapa Satoshi. Salah satunya adalah permainan kata yang menggabungkan nama merek elektronik seperti Samsung, Toshiba, Nakamichi, dan Motorola menjadi “Satoshi Nakamoto”. Teori seperti ini sering beredar di media sosial, dan kadang Elon ikut merespons secara santai sehingga spekulasi semakin panjang.

Dalam beberapa wawancara, termasuk dengan podcaster teknologi, Elon sempat ditanyai langsung apakah ia Satoshi. Ia menjawab bahwa ia bukan Satoshi dan justru menilai ada kandidat lain yang lebih mungkin, misalnya tokoh yang memang dikenal aktif meneliti konsep uang digital jauh sebelum Bitcoin lahir. Namun bantahan yang jelas sekalipun tidak selalu menghentikan spekulasi, karena narasi “Elon adalah Satoshi” terlalu menarik bagi sebagian orang untuk dilepaskan begitu saja.

Di sini kamu bisa melihat bahwa perbandingan Satoshi dan Elon seringkali lebih didorong oleh psikologi pasar dan kebutuhan akan cerita yang dramatis, bukan oleh analisis yang benar-benar teknis. Justru karena itu, penting untuk membedakan antara narasi yang seru dengan kenyataan tentang peran masing-masing tokoh.

 

Dampak Satoshi dan Elon: Teknologi Fundamental vs Sentimen Pasar

Setelah memahami bagaimana keduanya masuk ke panggung crypto, saatnya melihat pengaruh mereka secara berdampingan. Cara paling adil untuk menilai adalah dengan memisahkan dua lapis pengaruh: lapisan fundamental dan lapisan sentimen.

Di sisi Satoshi, pengaruh fundamental terlihat dari cara protokol Bitcoin bekerja. Ia merancang mekanisme konsensus, struktur blok, jadwal halving, serta batas maksimum supply. Semua ini membentuk apa yang sekarang dianggap sebagai “hukum dasar” dalam ekosistem Bitcoin. Efeknya terasa pada kestabilan aturan, bukan kestabilan harga. Perubahan harga adalah urusan pasar, tetapi cara harga itu terbentuk bergantung pada aturan main yang ia rancang sejak awal.

Satoshi juga meninggalkan warisan konsep: uang yang tidak bisa dipalsukan tanpa kekuatan komputasi besar, sistem yang bisa diverifikasi siapa pun, dan jaringan yang bisa bertahan meskipun tidak ada pemimpin tunggal. Dampak jangka panjangnya terlihat bukan hanya pada Bitcoin, tetapi juga pada puluhan ribu proyek yang terinspirasi oleh gagasan blockchain, entah dalam bentuk yang masih setia pada desain awal atau yang mencoba mengembangkannya ke arah lain.

Di sisi Elon, pengaruhnya bergerak melalui sentimen. Cuitan yang menyebut kata tertentu, meme yang mengarah ke Dogecoin, atau komentar tentang apakah Tesla menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran bisa memicu reaksi besar. Volume perdagangan melonjak, trader ritel berbondong-bondong masuk, dan grafik harga menjadi jauh lebih liar dalam waktu singkat.

Beberapa studi mencoba mengukur fenomena ini dan menemukan pola bahwa aktivitas media sosial Elon dapat berkorelasi dengan lonjakan volatilitas, terutama pada aset dengan fundamental yang lemah tetapi komunitas yang sangat responsif. Di sini, pengaruh Elon tidak mengubah protokol atau supply, tetapi mengubah cara orang merasa dan bereaksi.

Perbandingan keduanya mengarah ke satu kesimpulan penting: Satoshi memengaruhi bagaimana sistem bekerja, Elon memengaruhi bagaimana orang merespons sistem itu dalam jangka pendek. Jika kamu hanya melihat harga harian, pengaruh Elon terasa lebih heboh. Tapi jika kamu melihat bagaimana ekosistem berkembang selama lebih dari satu dekade, struktur yang diciptakan Satoshi jelas lebih menentukan arah.

 

Keunggulan dan Kekurangan Satoshi: Antara Stabilitas dan Ketidakpastian

Melihat Satoshi sebagai sosok yang hampir sepenuhnya anonim, kamu bisa menemukan keunggulan dan kelemahan dalam gaya pengaruh seperti ini.

Keunggulan terbesar Satoshi adalah konsistensi visi. Ia merancang sistem yang bisa berjalan tanpa kehadirannya. Dengan mundur dan tidak ikut campur, Satoshi membiarkan komunitas dan mekanisme konsensus yang ia buat bekerja sebagaimana mestinya. Fakta bahwa wallet yang dikaitkan dengannya tidak digunakan untuk mengacaukan pasar membuat banyak orang memandangnya sebagai simbol integritas.

Dari sisi teknologi, Satoshi berhasil menggabungkan beberapa ide lama seperti kriptografi kunci publik dan proof of work menjadi sistem yang bekerja di praktik, bukan hanya teori. Ia menyelesaikan masalah yang selama puluhan tahun menjadi tantangan bagi para peneliti: bagaimana membuat uang digital yang tidak bisa diduplikasi sembarangan tanpa server pusat.

Namun, pendekatan anonim dan “menghilang” ini juga punya sisi lemah. Tanpa identitas yang jelas, sulit meminta pertanggungjawaban jika suatu saat aturan dasar protokol ternyata memunculkan masalah yang tidak terduga. Ketika muncul kontroversi atau perdebatan di komunitas, tidak ada figur tunggal yang bisa menjelaskan apa maksud asli dari desain tertentu.

Kepemilikan sekitar 1,1 juta BTC juga menjadi pedang bermata dua. Selama wallet itu tidak bergerak, pasar cenderung tenang. Tapi bayangan bahwa satu entitas memegang porsi besar supply menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana reaksi pasar jika suatu hari koin itu berpindah. Di sini, ketenangan dan ketegangan berjalan berdampingan.

Dengan mengerti dua sisi ini, kamu bisa melihat bahwa Satoshi bukan sekadar legenda ideal, tetapi juga bagian dari kompleksitas struktur kekuasaan di dalam sistem yang mengklaim desentralisasi.

 

Keunggulan dan Kekurangan Elon Musk: Antara Awareness dan Volatilitas

Berbeda dengan Satoshi, Elon bergerak di ranah yang jauh lebih kasat mata. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuan menjangkau massa. Banyak orang yang baru tertarik pada Bitcoin atau Dogecoin setelah melihat cuitan atau meme yang ia bagikan. Untuk banyak pemula, Elon adalah pintu masuk pertama ke dalam pembicaraan tentang crypto.

Ketika Tesla mengumumkan pembelian Bitcoin, banyak investor institusional yang mulai melihat crypto dengan cara berbeda. Keputusan itu, meskipun kemudian diubah sebagian, menandai bahwa Bitcoin tidak lagi hanya urusan komunitas kecil, tetapi juga bisa masuk ke neraca perusahaan besar. Pengaruh seperti ini sulit diabaikan jika kamu membahas perjalanan adopsi crypto.

Namun, cara Elon mengomunikasikan pandangannya tidak selalu berjalan searah dengan edukasi jangka panjang. Gaya komunikasinya yang santai, penuh humor, dan kadang meledak-ledak membuat pasar kerap bereaksi berlebihan. Trader pemula yang tidak paham risiko bisa masuk hanya karena merasa “di-backup” figur besar, lalu panik ketika harga berbalik.

Pengaruh yang begitu besar pada sentimen juga membuat pasar menjadi lebih sensitif terhadap faktor non-fundamental. Ini bisa dimanfaatkan oleh pihak yang ingin berspekulasi dalam jangka pendek, tetapi sekaligus menambah tingkat kebisingan yang mengganggu mereka yang berfokus pada analisis fundamental.

Dengan kata lain, Elon membantu memperbesar panggung, tetapi juga memperbesar fluktuasi emosi penontonnya. Dari sisi edukasi, hal ini mengingatkan kamu bahwa figur publik bisa menjadi katalis positif dan sumber risiko dalam waktu yang bersamaan.

 

Miskonsepsi Populer yang Perlu Kamu Waspadai

Ketika pembicaraan tentang Satoshi dan Elon menyebar ke berbagai kanal, tidak semua informasi yang beredar bisa dipercaya begitu saja. Ada beberapa miskonsepsi yang sering muncul dan penting untuk kamu luruskan.

Salah satunya adalah anggapan bahwa Elon adalah Satoshi. Meski teori ini sering diulang, Elon sendiri sudah membantunya. Beberapa analis juga menunjukkan perbedaan gaya teknis dan riwayat keterlibatan di dunia kriptografi antara Satoshi dan kandidat lain yang lebih mungkin. Menyederhanakan masalah hanya karena Elon pintar dan kaya membuat diskusi kehilangan kedalaman.

Miskonsepsi lain adalah anggapan bahwa Satoshi masih mengendalikan pasar lewat wallet besar yang ia miliki. Sampai sekarang, sebagian besar alamat yang dikaitkan dengan Satoshi justru tidak menunjukkan aktivitas signifikan. Ketakutan bahwa setiap pergerakan harga selalu ada “tangan Satoshi” di belakangnya lebih banyak lahir dari kekhawatiran psikologis daripada bukti.

Di sisi Elon, banyak orang menganggap bahwa jika ia menyukai suatu koin, maka aset tersebut pasti punya masa depan cerah. Padahal dukungan figur publik tidak selalu sejalan dengan kekuatan fundamental sebuah proyek. Kamu bisa melihat cukup banyak contoh di mana aset yang sempat naik karena hype kembali turun tajam ketika perhatian beralih.

Dengan mengenali pola miskonsepsi seperti ini, kamu bisa melatih diri untuk tidak mudah terseret narasi, baik saat menyimak teori identitas Satoshi maupun ketika melihat reaksi pasar terhadap cuitan terbaru Elon.

 

Apa yang Bisa Kamu Pelajari sebagai Investor dan Pengamat Crypto?

Setelah melihat peran Satoshi dan Elon dari berbagai sisi, pertanyaan yang paling bermanfaat untuk kamu adalah: apa pelajaran praktis yang bisa diambil dari perbedaan keduanya?

Pertama, kamu belajar bahwa fondasi dan sentimen adalah dua hal yang berbeda. Teknologi, desain protokol, dan struktur insentif menentukan apakah sebuah sistem bisa bertahan, dan inilah inti dari analisis fundamental crypto yang sering kali diabaikan ketika orang terlalu fokus pada hype jangka pendek. Sentimen, narasi, dan figur publik menentukan seberapa cepat harga dan perhatian bisa berubah. Keduanya tidak selalu sejalan, sehingga keputusan apa pun yang kamu ambil sebaiknya tidak hanya bertumpu pada salah satunya.

Kedua, kamu bisa melihat pentingnya horizon waktu. Pengaruh Satoshi terlihat ketika kamu melihat perjalanan Bitcoin selama bertahun-tahun. Pengaruh Elon terlihat jelas ketika kamu melihat grafik harian atau mingguan yang penuh spike. Kalau kamu mengambil keputusan hanya berdasarkan jendela waktu yang sangat pendek, kamu cenderung lebih rentan terhadap gejolak yang dipicu sentimen.

Ketiga, kamu belajar untuk membedakan antara mengagumi dan mengidolakan. Menghargai kontribusi Satoshi dan inovasi Elon adalah hal yang wajar. Tapi menjadikan mereka sebagai satu-satunya dasar keputusan finansial adalah hal yang berbeda. Crypto adalah ekosistem dengan ratusan faktor, bukan hanya panggung dua tokoh besar.

Dengan cara pandang seperti ini, kamu bisa memposisikan diri bukan sebagai penonton yang ikut terhanyut, tetapi sebagai pengamat yang berusaha memahami pola. Itu akan sangat membantu ketika kamu membaca berita, melihat grafik, atau mempertimbangkan langkah di pasar.

 

Kesimpulan

Pada akhirnya, perbandingan antara Satoshi dan Elon bukan tentang siapa yang lebih hebat, tetapi tentang memahami bahwa pengaruh di crypto global hadir dalam bentuk yang berbeda-beda. Satoshi membangun kerangka baru untuk uang digital, meninggalkan sistem yang bisa berjalan tanpa dirinya. Elon memperluas percakapan, menarik perhatian jutaan orang, dan menguji seberapa sensitif pasar terhadap opini satu figur.

Kalau kamu memandang crypto hanya dari kacamata harga harian, pengaruh Elon mungkin terasa lebih nyata. Namun jika kamu menengok perjalanan Bitcoin dari awal sampai sekarang, warisan Satoshi yang menentukan apakah sistem ini masih layak dipercaya. Keduanya punya tempat masing-masing dalam cerita besar crypto, dan keduanya bisa menjadi sumber pelajaran berharga selama kamu menjaga jarak yang sehat dari hype.

Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa melihat ekosistem crypto dengan sudut pandang yang lebih matang: menghargai teknologi di baliknya, waspada terhadap sentimen yang terlalu liar, dan tidak mudah terseret pada narasi yang hanya memuaskan rasa penasaran tanpa menambah pemahaman.

 

Itulah informasi menarik tentang Satoshi Nakamoto vs Elon Musk yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

1. Kenapa Satoshi Nakamoto dianggap sangat berpengaruh?

Satoshi dianggap berpengaruh karena ia merancang dan merilis Bitcoin sebagai sistem uang digital terdesentralisasi pertama yang benar-benar berjalan. Ia bukan hanya menulis ide, tetapi juga membangun protokol dan software awal yang menjadi fondasi bagi seluruh ekosistem crypto modern. Kepemilikan Bitcoin yang besar dan desain yang ia tinggalkan memperlihatkan bahwa ia mengubah cara orang memandang uang dan kepercayaan di ranah digital.

2. Apa benar Elon Musk bisa menggerakkan harga crypto?

Dalam banyak kasus, komentar atau cuitan Elon bisa memicu lonjakan volume dan volatilitas, terutama pada aset meme coin seperti Dogecoin yang memang sangat sensitif terhadap narasi dan komunitas. Penelitian dan data pasar menunjukkan bahwa sentimen yang ia bangun sering diikuti pergerakan harga yang tajam. Namun, efek ini lebih bersifat jangka pendek dan sangat bergantung pada suasana pasar saat itu.

3. Mengapa identitas Satoshi masih misteri sampai sekarang?

Satoshi sejak awal memilih identitas pseudonim dan berhenti berkomunikasi setelah Bitcoin mulai berkembang di tangan komunitas. Banyak dugaan dan teori bermunculan, tetapi tidak ada bukti yang benar-benar meyakinkan. Pilihan untuk tetap misterius juga sejalan dengan semangat desentralisasi: sistem tidak tergantung pada kehadiran satu figur tertentu.

4. Apakah perbandingan Satoshi dan Elon masuk akal?

Perbandingan ini masuk akal jika kamu memahami bahwa keduanya mewakili jenis pengaruh yang berbeda. Satoshi bergerak di ranah desain sistem dan fondasi teknologi, sedangkan Elon berperan di ranah narasi, sentimen, dan adopsi publik. Masalahnya muncul ketika keduanya disamakan seolah punya fungsi yang sama, padahal level dan mekanisme pengaruhnya berbeda.

5. Apa yang sebaiknya kamu lakukan ketika figur publik membahas crypto?

Saat figur publik seperti Elon berbicara tentang crypto, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah memisahkan informasi dari efek hype. Kamu bisa mencatat pandangannya, melihat bagaimana pasar bereaksi, tetapi tetap kembali ke analisis fundamental, manajemen risiko, dan tujuan pribadimu, agar setiap keputusan di pasar crypto tetap terukur. Dengan begitu, kamu tidak hanya bergerak karena terpesona oleh satu tokoh, tetapi karena benar-benar memahami apa yang kamu hadapi.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Blockchain

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 9.00%
bnb BNB 0.51%
sol Solana 4.77%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.58%
pol Polygon Ecosystem Token 2.11%
trx Tron 2.85%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
CTSI/IDR
Cartesi
2.700
295.31%
TNSR/IDR
Tensor
3.375
140.56%
HIVE/IDR
HIVE
4.210
129.55%
JELLYJELLY/IDR
Jelly-My-J
1.008
64.2%
STIK/IDR
Staika
14.220
45.83%
Nama Harga 24H Chg
XTZ/IDR
Tezos
8.524
-48.85%
LABUBU/IDR
LABUBU
28
-26.58%
DVI/IDR
Dvision Ne
32
-25.58%
DOGE2/IDR
Department
76
-22.87%
ROOT/IDR
The Root N
7
-22.22%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Satoshi vs Elon Musk: Perbandingan Pengaruh di Crypto Global
21/11/2025
Satoshi vs Elon Musk: Perbandingan Pengaruh di Crypto Global

Ketika orang membahas crypto, dua nama yang sering muncul adalah

21/11/2025
IMF Adalah Apa? Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya
21/11/2025
IMF Adalah Apa? Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya

Ketika berita tentang krisis ekonomi, utang negara, atau prediksi resesi

21/11/2025
Transfer Learning: Teknik Hemat Data untuk Model AI
20/11/2025
Transfer Learning: Teknik Hemat Data untuk Model AI

Model AI sekarang makin besar, makin pintar, dan makin rakus

20/11/2025