Cara Kerja Weighted Average dalam Portofolio Kripto
icon search
icon search

Top Performers

Cara Kerja Weighted Average dalam Portofolio Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Cara Kerja Weighted Average dalam Portofolio Kripto

Weighted

Daftar Isi

Memahami nilai rata-rata portofolio adalah bagian penting dalam pengambilan keputusan investasi. Namun, banyak investor kripto hanya melihat harga rata-rata sederhana tanpa mempertimbangkan porsi kepemilikan dari setiap aset. 

Inilah mengapa weighted average, atau rata-rata tertimbang, menjadi konsep yang jauh lebih akurat. Dengan menggunakan pendekatan ini, kamu bisa melihat gambaran nilai portofolio secara menyeluruh dan membuat keputusan trading yang lebih terukur.

Apa Itu Weighted Average?

Weighted average adalah metode perhitungan rata-rata yang memberikan bobot berbeda pada setiap elemen berdasarkan kontribusinya. Dalam konteks kripto, kontribusi tersebut biasanya berupa jumlah kepemilikan, nilai investasi, atau proporsi tertentu di dalam portofolio. 

Berbeda dari rata-rata biasa yang memperlakukan semua data sama, weighted average menghitung nilai akhir dengan mempertimbangkan seberapa besar peran masing-masing aset.

Misalnya, memiliki dua aset dengan nilai berbeda akan menghasilkan gambaran portofolio yang tidak akurat jika kamu hanya memakai rata-rata sederhana. 

Weighted average membantu kamu menilai nilai investasi secara proporsional, sehingga hasilnya lebih mencerminkan kondisi portofolio sebenarnya.

 

Mengapa Weighted Average Penting untuk Investor Kripto?

Volatilitas adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam pasar kripto. Harga bergerak dengan cepat, dan setiap aset memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan weighted average, kamu memiliki alat yang membantu:

Menilai portofolio dengan lebih akurat karena setiap aset dihitung berdasarkan proporsinya. Mengambil keputusan trading dengan dasar perhitungan yang lebih realistis. Mengidentifikasi apakah posisi kamu lebih berat di satu aset tertentu atau sudah cukup terdiversifikasi.

Memonitor perubahan portofolio ketika harga aset naik, turun, atau ketika kamu melakukan pembelian tambahan.

Weighted average menjadi seperti kompas yang memberi arah—khususnya ketika kamu ingin melihat portofolio dari perspektif nilai, bukan sekadar jumlah aset.

 

How to Calculate Weighted Average dalam Portofolio Kripto

Rumus weighted average sebenarnya sederhana:

Weighted Average = (? (Nilai Aset × Bobot Aset)) / ? Bobot

Dalam portofolio kripto, “bobot” bisa berarti proporsi jumlah koin, total nilai investasi, atau nilai pasar. Biasanya yang digunakan adalah total nilai pasar tiap aset.

Mari bayangkan kamu memiliki tiga aset kripto dalam portofolio:

BTC senilai Rp10.000.000
ETH senilai Rp5.000.000
SOL senilai Rp5.000.000

Total nilai portofolio kamu adalah Rp20.000.000.
Bobot masing-masing aset:
BTC: 50%
ETH: 25%
SOL: 25%

Jika kamu ingin mengetahui weighted average price (misalnya untuk menghitung rata-rata harga beli), kamu harus mengalikan bobot tersebut dengan harga beli masing-masing aset.

Weighted average membuat perhitungan lebih adil, karena BTC yang mewakili setengah dari portofolio tentunya memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan SOL yang hanya mewakili seperempatnya.

Contoh Perhitungan Weighted Average Harga Beli

Agar lebih mudah dipahami, mari kita gunakan contoh yang lebih detail.

Kamu membeli ETH dalam tiga kali pembelian:

Pembelian 1: 0,5 ETH di harga Rp20.000.000
Pembelian 2: 0,5 ETH di harga Rp24.000.000
Pembelian 3: 1 ETH di harga Rp22.000.000

Total ETH yang kamu punya: 2 ETH.

Bobot masing-masing pembelian:

Pembelian 1: 0,5 ETH
Pembelian 2: 0,5 ETH
Pembelian 3: 1 ETH

Total bobot: 2 ETH

Maka weighted average price =
((0,5 × 20.000.000) + (0,5 × 24.000.000) + (1 × 22.000.000)) / 2
= (10.000.000 + 12.000.000 + 22.000.000) / 2
= 44.000.000 / 2
= Rp22.000.000

Artinya, berapa pun fluktuasi harga berikutnya, kamu bisa melihat posisi beli rata-rata kamu di Rp22 juta. Jika harga ETH di atas angka itu, posisi kamu secara teori sedang profit. Jika di bawah angka itu, kamu sedang di area rugi.

Menggunakan Weighted Average untuk Mengukur Risiko

Weighted average tidak hanya berguna untuk menghitung harga beli. Investor juga menggunakannya untuk memahami risiko dalam portofolio. 

Misalnya, jika bobot BTC mendominasi lebih dari 70% dalam portofolio kamu, artinya kamu sangat bergantung pada pergerakan BTC. Dalam kondisi pasar yang turun tajam, portofolio kamu juga akan terkena dampak signifikan.

Di sisi lain, jika bobot aset dibagi merata, risiko volatilitas bisa lebih terkendali. Dari sini kamu bisa melihat:

Aset mana yang terlalu dominan
Aset mana yang kurang proporsinya
Apakah portofolio sudah cukup terdiversifikasi
Apakah kamu perlu rebalance secara berkala

Dengan memahami weighted average, kamu bisa membangun portofolio yang lebih sehat dan selaras dengan tujuan investasimu.

Weighted Average dan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)

Ketika kamu menjalankan DCA, kamu membeli aset secara rutin tanpa melihat harga pasar. Pembelian yang berulang inilah yang menciptakan harga rata-rata. Weighted average membantu kamu menghitung rata-rata tersebut secara lebih akurat.

Setiap pembelian memiliki bobot berdasarkan jumlah yang kamu beli. Jika di satu bulan kamu membeli lebih banyak dari bulan lain, maka pembelian tersebut memberi kontribusi lebih besar pada rata-rata harga beli kamu.

Strategi DCA menjadi lebih jelas ketika kamu menghitungnya dengan weighted average. Kamu bisa melihat bagaimana nilai rata-rata berubah seiring bertambahnya jumlah pembelian.

Kesimpulan

Weighted average adalah konsep penting dalam dunia investasi kripto. Dengan metode rata-rata tertimbang, kamu bisa menghitung nilai portofolio secara lebih akurat, memahami risiko, dan membuat keputusan yang lebih baik. 

Konsep ini juga sangat berguna dalam strategi DCA maupun dalam memonitor perubahan harga beli dari waktu ke waktu. 

Ketika kamu mengelola portofolio dengan hati-hati dan mengandalkan data yang lebih tepat seperti weighted average, perjalanan investasimu akan menjadi lebih terarah.

 

Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.x

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apa perbedaan weighted average dan rata-rata biasa?
    Weighted average mempertimbangkan bobot masing-masing data, sementara rata-rata biasa memperlakukan semua data sama.

  2. Kapan weighted average digunakan dalam investasi kripto?
    Biasanya digunakan untuk menghitung rata-rata harga beli, nilai portofolio, dan analisis risiko.

  3. Apakah weighted average bisa digunakan untuk strategi DCA?
    Ya, weighted average membantu menghitung harga rata-rata beli dari pembelian berkala dalam DCA.

  4. Apakah weighted average bisa menunjukkan risiko portofolio?
    Bisa, karena bobot aset dalam portofolio menunjukkan tingkat dominasi dan eksposur risiko.

  5. Apakah weighted average cocok untuk semua investor?
    Ya, baik pemula maupun investor berpengalaman bisa memanfaatkannya untuk analisis portofolio yang lebih jelas.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: ON

Lebih Banyak dari Tutorial

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 8.92%
bnb BNB 0.44%
sol Solana 4.80%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.51%
pol Polygon Ecosystem Token 2.10%
trx Tron 2.85%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
CNG/IDR
CoinNaviga
257.999
109.42%
TOKO/IDR
Tokoin
3
50%
AIH/IDR
AIHub
62.000
48.44%
DENT/IDR
Dent
7
40%
NMD/IDR
Nexusmind
105.992
36.46%
Nama Harga 24H Chg
SHAN/IDR
Shanum
2
-33.33%
VSYS/IDR
v.systems
8
-20%
PERP/IDR
Perpetual
1.819
-18.65%
VRA/IDR
Verasity
5
-16.67%
MANA/IDR
Decentrala
2.825
-11.72%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Cara Kerja Weighted Average dalam Portofolio Kripto
27/11/2025
Cara Kerja Weighted Average dalam Portofolio Kripto

Memahami nilai rata-rata portofolio adalah bagian penting dalam pengambilan keputusan

27/11/2025
XCAD Network dan Transformasi Ekonomi Kreator Melalui Tokenisasi
27/11/2025
XCAD Network dan Transformasi Ekonomi Kreator Melalui Tokenisasi

XCAD Network hadir sebagai salah satu inovasi yang memperkuat posisi

27/11/2025
Xenocurrency: Konsep, Fungsi, dan Hubungannya dengan Stablecoin Modern
27/11/2025
Xenocurrency: Konsep, Fungsi, dan Hubungannya dengan Stablecoin Modern

Xenocurrency mungkin terdengar seperti istilah baru, tetapi konsep ini sebenarnya

27/11/2025