Selama 15 tahun terakhir, dunia crypto berkembang dengan sangat pesat, mencapai kapitalisasi pasar lebih dari $2 triliun. Pertumbuhan luar biasa ini memicu minat besar dari berbagai institusi keuangan tradisional, termasuk Wall Street. Salah satu area yang paling mereka minati adalah crypto custody atau layanan penitipan aset digital. Langkah ini menimbulkan pertanyaan, apa dampaknya terhadap pasar kripto?

 

Ketertarikan Wall Street pada Crypto Custody

Layanan crypto custody adalah solusi untuk mengamankan aset digital bagi investor. Terdapat dua metode utama untuk custody ini: self-custody, di mana pengguna sendiri yang memegang kendali atas kunci privat, dan third-party custody, di mana pihak ketiga mengelola aset dan kunci privat investor. Wall Street fokus pada third-party custody, menawarkan keamanan ekstra seperti penggunaan multi signature wallets dan asuransi risiko.

 

Perusahaan besar seperti JPMorgan, Goldman Sachs, dan Bank of America telah merambah sektor ini untuk memenuhi kebutuhan klien institusi yang ingin terjun ke kripto. Langkah mereka memberi sinyal bahwa Wall Street melihat potensi besar dalam dunia kripto, terutama dalam layanan yang berkaitan dengan keamanan aset.

 

Berita Terkait: Mantan Skeptis, Goldman Sachs Investasi $418M di BTC ETF

 

Biaya dan Risiko Tinggi

Tidak seperti sistem penyimpanan tradisional, layanan custody kripto jauh lebih mahal dan penuh risiko. Ancaman dari peretas dan aktor jahat lainnya membuat penyedia custody kripto harus mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk menjamin keamanan. Biaya penyimpanan kripto bahkan diperkirakan bisa mencapai sepuluh kali lipat dibanding layanan penyimpanan aset konvensional.

 

Namun, meskipun biaya tinggi dan risiko besar, pertumbuhan cepat dalam permintaan custody kripto menarik perhatian institusi besar seperti Wall Street yang siap mengelola risiko demi keuntungan yang lebih besar di masa depan.

 

Berita Terkait: World ID Hadir di Solana, Keamanan Pengguna Kripto Meningkat

 

Tantangan Regulasi

Di sisi lain, meskipun peluang besar di sektor ini, perusahaan-perusahaan besar di Wall Street menghadapi tantangan regulasi yang ketat. Salah satu aturan yang memengaruhi layanan kripto adalah SAB-121, yang diperkenalkan oleh Securities and Exchange Commission (SEC). Meskipun aturan ini dirancang untuk mengatur pelaporan aset digital, beberapa pihak mengkritiknya karena dianggap kurang transparan, seperti informasi yang kami kutip dari website thecoinrepublic.com

 

Regulasi ini menjadi tantangan utama bagi institusi besar, namun banyak yang optimis bahwa regulasi kedepannya akan lebih kondusif, terutama dengan kemungkinan perubahan administrasi pemerintah di masa depan.

 

Berita Terkait: BlackRock Luncurkan ETF Ethereum di B3, Apa Dampaknya?

 

Peluang di Pasar ETF Bitcoin dan Ethereum

Selain layanan custody, Wall Street juga mulai merambah ke produk seperti spot Bitcoin ETF dan Ethereum ETF. Produk ini memungkinkan investor untuk terjun ke dunia kripto dengan lebih aman dan teregulasi, tanpa harus langsung membeli aset digital tersebut. Aset under management (AUM) dari produk-produk ini telah mencapai angka miliaran dolar.

 

Institusi seperti JPMorgan dan Goldman Sachs memanfaatkan peluang ini dengan membuka meja perdagangan kripto, menarik lebih banyak investor tradisional, terutama generasi muda yang tertarik pada aset digital.

 

Dampak pada Pasar Crypto

Masuknya Wall Street ke dalam layanan custody kripto dan produk-produk terkait memiliki dampak besar bagi pasar. Di satu sisi, hal ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap kripto sebagai aset yang lebih aman dan teregulasi. Namun, ada kekhawatiran bahwa dominasi institusi besar dapat mengganggu prinsip desentralisasi, salah satu dasar utama dari cryptocurrency.

 

Selain itu, perusahaan-perusahaan kripto kecil mungkin akan mengalami kesulitan bersaing dengan raksasa Wall Street yang memiliki modal dan sumber daya lebih besar untuk menghadapi tantangan regulasi dan keamanan.

 

Kesimpulan

Kehadiran perusahaan Wall Street di sektor crypto custody membuka babak baru dalam evolusi adopsi cryptocurrency. Meskipun tantangan regulasi dan biaya tinggi tetap ada, potensi pertumbuhan yang besar membuat institusi besar semakin tertarik untuk terlibat lebih dalam. Dampaknya terhadap pasar kripto adalah peningkatan kepercayaan dari investor tradisional, namun ada risiko sentralisasi yang bisa menggeser prinsip desentralisasi kripto.

 

FAQ

1.Apa yang dimaksud dengan crypto custody?

Crypto custody adalah layanan yang dirancang untuk mengamankan dan mengelola aset digital, biasanya melalui penyimpanan kunci privat oleh pihak ketiga.

2.Mengapa Wall Street tertarik pada layanan custody kripto?

Wall Street tertarik karena meningkatnya permintaan investor institusional terhadap layanan yang aman dan teregulasi untuk aset digital.

3.Apa tantangan terbesar bagi Wall Street dalam layanan kripto?

Regulasi yang ketat dan biaya tinggi menjadi tantangan utama bagi institusi yang ingin terjun ke layanan kripto.

4.Bagaimana spot ETF Bitcoin dan Ethereum memengaruhi pasar?

Spot ETF memungkinkan investor tradisional untuk berinvestasi di kripto secara aman dan teregulasi, yang meningkatkan adopsi kripto oleh institusi besar.

5.Apakah dominasi institusi besar akan merugikan kripto?

Ada kekhawatiran bahwa dominasi institusi besar seperti Wall Street dapat mengganggu prinsip desentralisasi yang menjadi dasar cryptocurrency.

 

Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini,. Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia kripto

 

Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News. 

 

Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!

 

Informasi Tambahan

Sebagai tambahan informasi, INDODAX adalah salah satu crypto exchange di Indonesia yang aman dan terpercaya. INDODAX tidak hanya menawarkan keamanan dan kenyamanan bagi para penggunanya, tetapi juga menjunjung tinggi transparansi dalam menjaga cadangan aset kripto melalui Proof of Reserve.

 

Saat ini, INDODAX memiliki cadangan aset kripto yang kuat, termasuk 4.806,34 Bitcoin yang bernilai sekitar Rp4,288 triliun, serta 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun, berdasarkan harga pasar terbaru. Selain itu, INDODAX juga menyimpan aset kripto lain-lain senilai sekitar Rp5,907 triliun.

 

Total cadangan aset kripto INDODAX mencapai sekitar Rp11,529 triliun, memastikan bahwa seluruh cadangan aset kripto melebihi 100% dari saldo total member INDODAX. Hal ini menunjukkan komitmen INDODAX terhadap Proof of Reserve, sehingga pengguna dapat yakin bahwa dana mereka aman dan didukung sepenuhnya oleh cadangan aset yang nyata.

 

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan pertimbangkan dengan baik sebelum berinvestasi. Gunakan dana yang tidak terlalu vital bagi kebutuhan kamu sebelum terlibat dalam investasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainya menjadi tanggung jawab pembaca.

 

  Author: RB & AL

Topik Terkait:  #Berita regulasi kripto.  #Berita ETF, #Berita Kripto Hari Ini,  #Berita Altcoin.