Apa Itu Rebound Crypto & Saham? Peluang & Strateginya
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Rebound Crypto & Saham? Peluang Untung saat Pasar Naik

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Rebound Crypto & Saham? Peluang Untung saat Pasar Naik

Daftar Isi

Rebound pada saham dan kripto merupakan kondisi penting yang perlu dipahami oleh para investor dan trader. Bagi mereka yang cermat dalam melihat peluang, rebound ini dapat menjadi momen untuk meraih potensi keuntungan atau imbal hasil yang lebih besar.

Nah, untuk lebih mengenal lebih dalam tentang apa itu rebound dalam saham dan kripto, penyebab terjadinya, ciri-ciri, hingga persiapan untuk menghadapinya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

 

Apa Itu Rebound dalam Saham?

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan rebound saham? Istilah “rebound” pada mulanya sangat populer di dunia olahraga, utamanya basket.

Dalam konteks basket, rebound merujuk pada situasi di mana seorang pemain berhasil menangkap bola yang memantul setelah pemain lain gagal memasukkan bola ke dalam ring. Singkatnya, rebound bisa diartikan sebagai pantulan bola.

Dalam dunia saham, rebound merujuk pada kondisi di mana harga mengalami kenaikan setelah sebelumnya mengalami penurunan atau fase bearish.

Rebound merupakan titik balik di mana harga mulai meningkat kembali setelah tertekan dan biasanya berkaitan erat dengan pergerakan pasar yang melemah.

Penting untuk dipahami bahwa rebound tidak terjadi setiap waktu, tetapi hanya pada momen-momen tertentu. Artinya, rebound hanya akan muncul jika sebelumnya terjadi tren penurunan atau pelemahan harga.

Baca Juga: 1 Lot Berapa Lembar? Panduan Saham untuk Pemula

 

Apa Itu Rebound dalam Kripto?

Dalam dunia investasi kripto, memahami dinamika pergerakan harga sangatlah penting bagi para investor dan trader. Rebound sendiri menjadi salah satu fenomena yang kerap dibahas, yang bisa menjadi momen krusial dalam pengambilan keputusan investasi.

Rebound dalam kripto mengacu pada kenaikan harga yang terjadi setelah periode penurunan atau depresiasi. Konsep ini mirip dengan rebound di pasar saham, di mana harga yang sebelumnya turun kemudian kembali naik.

Dalam konteks kripto, yang sering kali sangat volatil, rebound bisa terjadi lebih cepat dan lebih tajam dibandingkan pasar saham.

Bagi investor yang jeli, rebound ini bisa menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan cepat, memanfaatkan kenaikan harga yang tiba-tiba setelah fase bearish

 

Penyebab Terjadinya Rebound

Rebound dalam saham terjadi sebagai respons terhadap penurunan harga yang sebelumnya dialami oleh suatu aset. Fenomena ini biasanya disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini.

 

Penjualan oleh Investor Lama 

Ketika harga saham mulai mengalami penurunan, mayoritas investor yang telah memegang saham tersebut cenderung untuk menjual kepemilikan mereka.

Langkah tersebut diambil untuk menghindari kerugian yang lebih besar, sekaligus menjadi salah satu bentuk manajemen risiko yang umum dilakukan.

Mereka yang khawatir dengan potensi penurunan lebih lanjut akan memilih untuk melepaskan asetnya.

 

Pembelian oleh Investor Baru 

Di lain sisi, terdapat sekelompok investor yang memandang penurunan harga ini sebagai sebuah peluang. Mereka tertarik membeli saham yang harganya turun, terutama jika saham tersebut memiliki fundamental yang kuat.
Dengan harga yang lebih murah, saham tersebut dianggap memberikan potensi keuntungan di masa depan.

 

Penurunan Menjadi Peluang 

Ketika semakin banyak investor yang tertarik membeli saham tersebut, permintaan akan meningkat. Pada akhirnya, hal itu mendorong harga saham untuk bergerak naik, menciptakan kebalikan dari tren penurunan sebelumnya.

Proses itulah yang kemudian memicu terjadinya rebound, di mana harga saham kembali pulih dan bergerak naik setelah mengalami penurunan.

 

Ciri-ciri Saham Rebound

Momen rebound pada saham dapat dimanfaatkan untuk meraih imbal hasil yang optimal. Karena itu, penting bagi kamu untuk tidak melewatkan peluang tersebut.

Memahami tanda-tanda saham yang sedang rebound juga sangat penting. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dapat dikenali untuk mendeteksi momen tersebut.

 

Kondisi Market Normal 

Tanda pertama yang menunjukkan kemungkinan rebound adalah ketika pasar berada dalam kondisi stabil. Dalam hal ini, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) tidak sedang terpengaruh oleh sentimen besar yang mengganggu pasar secara keseluruhan.

Di samping itu, jika saham-saham mulai bergerak naik selama dua hari berturut-turut maka hal itu dapat menjadi sinyal awal bahwa IHSG mungkin akan mengalami rebound, dan kamu sebaiknya mulai bersiap.

Baca Juga: Ini 5 Saham Amerika dengan Dividen Terbesar, Wajib Cek!

 

Indeks Saham AS Menguat 

Tanda lainnya adalah ketika indeks saham AS, seperti Nasdaq dan Dow Jones, menguat secara signifikan. Kinerja kuat dari saham-saham AS dapat menjadi indikator bahwa IHSG juga berpotensi rebound keesokan harinya.
Maka dari itu, memantau penutupan saham AS bisa membantu mengidentifikasi peluang di pasar domestik.

 

IHSG Menerima Sentimen Positif

Kamu juga dapat mengamati apakah IHSG mendapatkan sentimen positif setelah mengalami penurunan tajam. Ketika sentimen positif muncul, investor dan trader cenderung lebih percaya diri untuk kembali membeli saham yang harganya terdiskon.

Contoh sentimen positif yang bisa memicu rebound adalah kebijakan tax amnesty, yang dapat memberikan stimulus ekonomi dari pemerintah.

 

Karakteristik Saham Rebound

Memahami karakteristik saham rebound adalah kunci untuk memanfaatkan momen ini secara maksimal. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu kamu perhatikan agar tidak melewatkan peluang berharga tersebut.

 

Sentimen Positif setelah Penurunan Tajam 

Sentimen positif sering kali muncul setelah IHSG mengalami penurunan tajam. Ini dapat berupa berita baik atau kebijakan ekonomi yang mendukung, seperti program tax amnesty atau stimulus dari pemerintah.

Ketika sentimen positif ini hadir, kepercayaan investor untuk membeli saham yang telah mengalami penurunan harga akan meningkat. Hal itu kemudian dapat meningkatkan permintaan saham dan mendorong terjadinya rebound.

Baca Juga:  Apa Itu S&P 500? Panduan Lengkap Investasi Pemula!

 

Penguatan Indeks Saham Global 

Penguatan indeks saham global, termasuk di Amerika Serikat (AS), seperti Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500, juga bisa menjadi indikator bahwa IHSG akan mengalami rebound.

Jika saham-saham utama di pasar AS menunjukkan penguatan yang signifikan maka hal itu dapat memberikan sentimen positif yang mempengaruhi pasar saham di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pemulihan di pasar saham AS sering kali diikuti oleh pasar lainnya sehingga dapat menjadi salah satu petunjuk bahwa rebound mungkin akan terjadi.

 

Persiapan Menghadapi Momen Rebound

Dalam menghadapi momen rebound, penting untuk melakukan beberapa langkah persiapan yang tepat agar dapat memanfaatkan peluang ini dengan optimal. Berikut adalah beberapa strategi yang perlu kamu perhatikan.

 

Tetap Tenang dan Sabar 

Hal pertama yang perlu diingat adalah jangan mudah panik dengan situasi yang sedang berlangsung. Ketika pasar saham mengalami penurunan, sentimen negatif sering kali beredar, yang dapat memicu kepanikan dan fenomena panic selling.

Adapun dalam kondisi seperti itu, tetaplah tenang dan sabar menunggu momen rebound yang diharapkan.

Baca Juga: Nvidia Investasi: Saham Teknologi dengan Prospek Cerah & Keuntungannya

 

Simpan Saham Berkualitas 

Pastikan untuk mempertahankan saham yang sudah kamu miliki, utamanya jika itu adalah saham dari perusahaan dengan fundamental yang kuat.

Saham-saham berfundamental baik, terutama yang termasuk dalam kategori big caps, umumnya akan mengalami rebound lebih cepat setelah penurunan IHSG. Hindari ikut-ikutan menjual hanya karena ketakutan.

 

Simpan Dana Cadangan

Sangat disarankan untuk selalu menyimpan dana cadangan. Dana ini dapat digunakan untuk membeli saham berkualitas saat harga sedang turun. Namun, meskipun saham tersebut sedang mengalami diskon, jangan asal membeli.

Lakukan analisis fundamental untuk memastikan bahwa saham yang dibeli memiliki prospek yang baik di masa depan. Ketelitian dan kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan peluang terbaik dari momen rebound.

Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Lihatlah peluang dengan cermat agar kamu bisa meraih imbal hasil yang maksimal.

 

Apa yang Perlu Dilakukan saat Rebound Terjadi?

Ketika saham mulai mengalami rebound, itu adalah saat yang penting bagi investor dan trader untuk memanfaatkan potensi keuntungan yang ada. Agar kamu tidak melewatkan kesempatan ini, berikut beberapa langkah yang perlu diambil.

 

Tetap Tenang dan Jangan Panik

Ketika pasar saham mengalami penurunan, sentimen negatif sering kali menyebar luas, memicu kepanikan dan fenomena panic selling. Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru menjual saham.

Ingatlah bahwa rebound sering kali terjadi setelah penurunan yang tajam, jadi bersabarlah dan tunggu momen yang tepat.

 

Simpan Saham Berkualitas 

Hindari menjual saham hanya karena ketakutan, utamanya jika kamu memiliki saham dari perusahaan dengan fundamental yang kuat.

Saham-saham berfundamental baik atau yang termasuk dalam kategori big caps biasanya akan pulih lebih cepat setelah IHSG mengalami penurunan. Dengan mempertahankan saham-saham ini, kamu dapat meraih keuntungan ketika rebound terjadi.

Baca Juga: Apa Itu IHSG? Panduan Lengkap untuk Investor Pemula

 

Siapkan Dana Cadangan untuk Investasi

Memiliki dana cadangan sangat penting dalam menghadapi situasi bearish. Dana ini dapat digunakan untuk membeli saham berkualitas yang harganya turun saat pasar lesu.

Namun, pastikan untuk melakukan analisis fundamental sebelum membeli agar saham yang dibeli memiliki prospek yang cerah di masa depan.

 

Lakukan Analisis Fundamental dan Teknis 

Sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham saat rebound, lakukan analisis fundamental dan teknis yang menyeluruh. Perhatikan kinerja perusahaan, laporan keuangan, dan tren pasar.

Langkah tersebut akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih bijak dan menghindari kesalahan investasi.

 

Jangan Terburu-buru dalam Mengambil Keputusan 

Kesabaran adalah kunci saat menghadapi momen rebound. Hindari terburu-buru dalam mengambil keputusan hanya karena harga saham mulai naik.

Amati pergerakan pasar dengan cermat dan identifikasi peluang dengan teliti. Ketelitian dalam momen ini sangat penting untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal.

 

Kesimpulan

Nah, itulah tadi pembahasan menarik tentang Apa Itu Rebound Crypto & Saham? Peluang Untung saat Pasar Naik yang dapat kamu baca selengkapnya di Akademi crypto di INDODAX Academy.

Sebagai kesimpulan, rebound adalah momen yang signifikan dalam investasi saham dan kripto, memberikan peluang besar bagi para investor untuk meraih keuntungan.

Dalam situasi ini, pemahaman tentang perilaku pasar serta analisis yang tepat sangatlah penting. Dengan persiapan yang matang dan pengetahuan yang baik tentang kondisi pasar, investor dapat memaksimalkan imbal hasil dari momen rebound ini.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi harus didasarkan pada analisis yang mendalam dan pemahaman yang jelas tentang risiko yang terlibat.

Sebagai disclaimer, informasi yang disajikan di sini tidak dimaksudkan sebagai saran investasi, tetapi sebagai edukasi untuk membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik dan bijaksana dalam perjalanan investasi kamu.

Dalam haini, selalu lakukan riset dan pertimbangkan situasi pasar sebelum mengambil tindakan.

 

Yuk Investasi Saham Amerika di INDODAX

Untuk diketahui, INDODAX akan segera meluncurkan pilihan investasi baru yang mencakup saham-saham dari Amerika Serikat (AS).

Dengan penambahan ini, kamu tidak hanya dapat berinvestasi dalam aset kripto, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengelola lebih dari 50 saham AS melalui satu akun INDODAX. Semua ini dapat diakses dengan mudah melalui satu aplikasi.


FAQ 

 

  1. Apa itu rebound dalam saham?

Rebound dalam saham adalah kenaikan harga setelah penurunan atau bearish, di mana harga saham mulai meningkat kembali.

 

  1. Bagaimana cara mengetahui saham sedang rebound?

Beberapa tanda rebound termasuk penguatan indeks saham global, kondisi IHSG yang stabil, dan adanya sentimen positif.

 

  1. Apa perbedaan rebound dalam saham dan kripto?

Rebound dalam saham dan kripto sama-sama merujuk pada pemulihan harga setelah penurunan, tetapi faktor-faktor pemicunya bisa berbeda.

 

  1. Bagaimana cara memanfaatkan momen rebound?

Tetap tenang, pertahankan saham berkualitas, siapkan dana cadangan, dan lakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan.

 

  1. Apakah rebound selalu terjadi setelah penurunan?

Tidak selalu. Rebound tergantung pada banyak faktor, seperti sentimen pasar, kondisi ekonomi, dan kinerja perusahaan terkait.

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
TROLLSOL/IDR
TROLL (SOL
3.922
47.44%
VELOFIN/IDR
Velodrome
1.080
37.58%
COW/IDR
CoW Protoc
8.073
30.72%
AERO/IDR
Aerodrome
17.956
26.02%
SLP/IDR
Smooth Lov
35
20.69%
Nama Harga 24H Chg
KOK/IDR
Kok
2
-33.33%
ATT/IDR
Attila
2
-33.33%
EFI/IDR
Efinity To
3.425
-16.46%
GXC/IDR
GXChain
15.212
-13.09%
VBG/IDR
Vibing
5.621
-9.18%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Bittensor vs Render: Pilih AI atau GPU?
08/08/2025
Bittensor vs Render: Pilih AI atau GPU?

Banyak yang mengira bahwa Bittensor dan Render merupakan dua proyek

08/08/2025
Pump.fun vs Raydium? Ini Bedanya buat Trader

Banyak trader yang ikut-ikutan beli meme coin dari Pump.fun atau

Solana atau Stellar? Ini yang Harus Kamu Tahu sebelum Beli

Pernah bingung saat harus memilih antara Solana dan Stellar? Banyak