Apa Itu Metode Full Costing? Pengertian & Contohnya
icon search
icon search

Top Performers

Apa Itu Metode Full Costing? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Apa Itu Metode Full Costing? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya

Apa Itu Metode Full Costing

Daftar Isi

Metode Full Costing merupakan salah satu metode akuntansi yang banyak digunakan untuk menghitung biaya produksi secara menyeluruh. Dengan cara ini, seluruh elemen biaya, baik tetap maupun variabel, diperhitungkan untuk mendapatkan gambaran biaya produksi yang lebih akurat. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, cara kerja, manfaat, dan contoh penerapan metode full costing secara mendalam.

Apa Itu Metode Full Costing?

Full costing adalah metode akuntansi yang menghitung total biaya produksi dengan memperhitungkan semua jenis biaya. Biaya-biaya yang dihitung mencakup:

  1. Biaya Bahan Baku Langsung: Biaya material utama yang digunakan untuk menghasilkan produk.
  2. Biaya Tenaga Kerja Langsung: Upah pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi.
  3. Biaya Overhead Pabrik: Biaya tambahan seperti listrik, perawatan mesin, dan gaji karyawan yang tidak langsung.

Dengan memperhitungkan seluruh biaya ini, metode full costing memberikan informasi yang akurat tentang biaya total yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.

 

Baca Juga: Apa Itu Impairment Asset dan Bagaimana Cara Menghitungnya

 

Cara Kerja Metode Full Costing

Proses penghitungan full costing melibatkan langkah-langkah berikut:

1.Identifikasi Biaya

Pisahkan antara biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap seperti sewa pabrik, sedangkan biaya variabel mencakup bahan baku.

2.Hitung Total Biaya Produksi

Tambahkan semua biaya yang telah diidentifikasi, baik tetap maupun variabel, untuk mendapatkan total biaya produksi.

3.Pembagian Biaya ke Produk

Biaya total kemudian dibagi ke seluruh produk yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya per unit.

Contoh sederhana: Jika total biaya produksi Rp100 juta dan jumlah unit produk yang dihasilkan 10.000, maka biaya per unit adalah Rp10.000.

Manfaat Metode Full Costing

Metode full costing memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  • Keakuratan Biaya: Memberikan gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang biaya produksi.
  • Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Data biaya yang akurat membantu manajemen dalam menetapkan harga jual yang kompetitif.
  • Kesesuaian dengan Standar Akuntansi: Metode ini memenuhi standar pelaporan keuangan yang berlaku.

 

Baca Juga: Apa Itu Nilai Residu? Pengertian dan Contohnya Lengkap!

 

Kekurangan Metode Full Costing

Namun, metode ini juga memiliki kekurangan, seperti:

  • Kompleksitas Proses: Memerlukan waktu dan usaha lebih untuk mengidentifikasi semua elemen biaya.
  • Kurang Fleksibel: Dalam beberapa kasus, data biaya tetap yang besar dapat menyebabkan hasil kurang relevan jika produksi berubah.

Contoh Penerapan Metode Full Costing

Sebagai ilustrasi, mari kita lihat contoh berikut:
PT XYZ memproduksi meja kayu dengan rincian biaya sebagai berikut:

  • Biaya bahan baku langsung: Rp500.000.000
  • Biaya tenaga kerja langsung: Rp300.000.000
  • Biaya overhead pabrik: Rp200.000.000
  • Jumlah unit yang diproduksi: 10.000

Langkah perhitungan:

  1. Total biaya produksi = Rp500.000.000 + Rp300.000.000 + Rp200.000.000 = Rp1.000.000.000
  2. Biaya per unit = Rp1.000.000.000 ÷ 10.000 = Rp100.000

Dengan metode full costing, perusahaan mengetahui bahwa biaya untuk memproduksi satu meja kayu adalah Rp100.000. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan harga jual dengan memperhitungkan margin keuntungan.

 

Baca Juga: Laba Ditahan: Pengertian & Peran dalam Pertumbuhan Perusahaan

 

Perbedaan Full Costing dengan Variable Costing

Sebagai pembanding, ada metode Variable Costing, yang hanya memperhitungkan biaya variabel dalam menghitung biaya produksi. Berikut perbedaannya:

  1. Elemen Biaya: Full costing mencakup semua biaya, sedangkan variable costing hanya menghitung biaya variabel.
  2. Tujuan: Full costing digunakan untuk pelaporan keuangan, sedangkan variable costing lebih sering digunakan untuk analisis internal.
  3. Pengaruh pada Laba: Karena perbedaan elemen biaya yang dihitung, laba yang dilaporkan juga dapat berbeda.

Kapan Menggunakan Metode Full Costing?

Metode ini cocok digunakan dalam kondisi berikut:

  • Pelaporan Keuangan: Untuk memenuhi standar akuntansi.
  • Penentuan Harga Produk: Untuk memastikan seluruh biaya produksi diperhitungkan dalam penetapan harga jual.
  • Evaluasi Kinerja: Membantu manajemen memahami efisiensi produksi.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulannya metode full costing adalah pendekatan akuntansi yang penting untuk menghitung biaya produksi secara menyeluruh. Dengan memahami cara kerja dan manfaatnya, perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat, terutama dalam penentuan harga produk. Namun, perusahaan juga perlu mempertimbangkan kekurangan metode ini, seperti kompleksitas prosesnya.

Itulah pembahasan menarik tentang Apa Itu Metode Full Costing yang kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.

Selain itu, temukan informasi terkini tentang teknologi blockchain dan crypto yang dikemas dalam Kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!

 

FAQ

  1. Apa itu metode full costing?
    Metode full costing adalah cara menghitung total biaya produksi dengan memperhitungkan semua biaya tetap dan variabel.
  2. Apa kelebihan full costing?
    Metode ini memberikan gambaran akurat tentang biaya produksi dan membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.
  3. Apa perbedaan full costing dan variable costing?
    Full costing mencakup semua biaya, sementara variable costing hanya menghitung biaya variabel.
  4. Kapan metode full costing digunakan?
    Metode ini digunakan untuk pelaporan keuangan, penentuan harga produk, dan evaluasi kinerja produksi.
  5. Artikel ini dirancang untuk membantu kamu memahami metode full costing dengan lebih jelas, sehingga kamu dapat mengaplikasikannya sesuai kebutuhan bisnis.

 

Informasi Tambahan: Segera Hadir! Diversifikasi investasi kamu jadi lebih mudah di INDODAX

Nah, ada informasi tambahan untuk kamu, karena INDODAX akan memberikan pilihan investasi baru dengan hadirnya saham-saham AS unggulan. Kini, selain berinvestasi di kripto, kamu bisa memperluas portofolio dengan lebih dari 50 saham perusahaan besar AS, langsung dari satu akun INDODAX kamu, semuanya di satu aplikasi.

 

Tidak perlu lagi pindah platform! Semua yang kamu butuhkan untuk mencapai tujuan investasi ada di sini. Mau investasi di kripto dan saham AS sekaligus? Kini, semua jadi mungkin dengan INDODAX. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio dan memaksimalkan potensi keuntunganmu.

 

Siapkan diri kamu sekarang, dan jadi yang pertama menikmati akses investasi yang lebih luas dan lebih fleksibel hanya di INDODAX.

 

DISCLAIMER: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan pertimbangkan dengan baik sebelum berinvestasi. Gunakan dana yang tidak terlalu vital bagi kebutuhan kamu sebelum terlibat dalam investasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin maupun aset kripto lainya menjadi tanggung jawab pembaca.

 

Author: RZ

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Apa Itu AUSD Coin? Stablecoin Canggih yang Akan Hadir di Indodax!

Bayangin kamu lagi mau transfer uang ke luar negeri pakai

Bakal Listing di Indodax! Ini 5 Fakta Penting tentang Sahara AI (SAHARA)

Pernah nggak sih kamu ngerasa ketinggalan tren kripto yang meledak