Jenis-Jenis AI: Dari AI Sederhana hingga Super AI

Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian integral dari berbagai industri, termasuk trading aset kripto. Kemampuannya untuk menganalisis data dalam hitungan detik menjadikannya alat yang sangat berharga bagi para trader, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan cepat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis AI yang ada saat ini, bagaimana AI digunakan dalam trading Bitcoin dan aset kripto, serta bagaimana masa depan teknologi ini akan mempengaruhi dunia finansial.

Definisi dan Jenis-Jenis AI

AI dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat kecerdasannya. Setiap jenis memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis AI yang ada saat ini:

a. Narrow AI (ANI – Artificial Narrow Intelligence)

Narrow AI adalah kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan satu tugas spesifik dengan sangat baik. Meskipun tidak mampu berpikir atau beradaptasi di luar tugas yang sudah diprogramkan, Narrow AI memiliki keunggulan dalam menyelesaikan masalah yang telah ditentukan. Beberapa contoh dari Narrow AI termasuk:

• Chatbot layanan pelanggan seperti ChatGPT, yang dapat membantu menjawab pertanyaan dan memberikan layanan pelanggan secara otomatis.
• Trading bot AI yang digunakan untuk menganalisis pasar dan melakukan perdagangan secara otomatis.
• AI rekomendasi yang digunakan oleh platform seperti YouTube dan Netflix untuk menyarankan video atau film berdasarkan preferensi pengguna.

Orang Juga Baca: Artificial Narrow AI: Solusi Cerdas untuk Profit Besar!

b. General AI (AGI – Artificial General Intelligence)

General AI, atau AGI, adalah jenis AI yang memiliki kemampuan untuk belajar dan berpikir secara fleksibel, layaknya manusia. AGI tidak hanya dapat menyelesaikan satu jenis tugas, tetapi juga dapat berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya, beradaptasi dengan situasi baru, dan memecahkan masalah yang lebih kompleks.

Meskipun AGI menjanjikan potensi besar dalam banyak bidang, saat ini teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia secara luas.

c. Super AI (ASI – Artificial Super Intelligence)

Super AI, atau ASI, adalah konsep kecerdasan buatan yang jauh melampaui kecerdasan manusia. ASI akan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat efisiensi yang jauh lebih tinggi daripada manusia dan bisa memiliki kreativitas serta penalaran yang lebih unggul.

Saat ini, ASI masih merupakan teori dan belum ada teknologi yang mendekati kecerdasan ini. Namun, banyak ilmuwan berpendapat bahwa di masa depan, AI bisa berkembang ke tingkat ini.

Catatan: Dalam trading aset kripto, yang saat ini banyak digunakan adalah Narrow AI. Teknologi ini membantu menganalisis pola harga dan mengotomatisasi eksekusi perdagangan.

Peran AI dalam Trading Aset Kripto

AI dalam trading memiliki beberapa manfaat yang sangat besar bagi trader. Dengan kemampuan untuk menganalisis data dalam jumlah besar secara cepat dan akurat, AI dapat membantu trader dalam beberapa aspek berikut:

Contoh nyata: Banyak trader di platform seperti Indodax menggunakan trading bot berbasis AI untuk mengoptimalkan strategi perdagangan mereka, menganalisis pergerakan pasar dengan lebih cepat, dan mengeksekusi perintah tanpa menunggu keputusan manual.

Orang Juga Baca: Apa Itu DeepSeek? Teknologi AI Hemat Biaya dan Inovatif

Studi Kasus: AI dalam Trading Bitcoin

a. Trading Bot AI dalam Crypto Market

Trading bot berbasis AI bekerja dengan cara yang sangat sistematis. Bot ini dapat memanfaatkan indikator teknikal seperti RSI, MACD, dan Bollinger Bands untuk menentukan kapan membeli atau menjual aset. Berikut adalah beberapa fitur dari trading bot AI:

• Indikator Teknikal: Bot dapat mengandalkan analisis teknikal untuk memprediksi arah harga aset di masa depan.
• Perdagangan Otomatis: Bot menjalankan perdagangan berdasarkan strategi yang telah diprogramkan tanpa campur tangan manusia.
• Menghindari Emosi: Bot AI tidak terpengaruh oleh emosi seperti fear (ketakutan) dan greed (keserakahan), yang sering kali menjadi penghalang dalam pengambilan keputusan manusia.

Fakta Menarik: Menurut penelitian, sekitar 60-80% transaksi di pasar keuangan global kini sudah dilakukan oleh algoritma AI. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya AI dalam dunia finansial, termasuk dalam pasar kripto.

b. AI dalam Sentiment Analysis untuk Crypto Trading

Selain menganalisis angka, AI juga bisa membaca sentimen pasar. AI dapat memantau media sosial, berita, dan forum crypto seperti Twitter dan Reddit untuk mengidentifikasi bagaimana perasaan pasar tentang aset tertentu. Sentiment analysis ini memungkinkan AI untuk memprediksi pergerakan harga berdasarkan sentimen pasar, bahkan sebelum data harga menunjukkan perubahan signifikan.

Contoh Kasus: Pada tahun 2021, setelah El Salvador mengumumkan bahwa Bitcoin akan menjadi legal tender, AI mendeteksi peningkatan sentimen positif terhadap Bitcoin. Trader yang menggunakan AI dapat segera masuk pasar sebelum harga Bitcoin melonjak, mendapatkan keuntungan lebih cepat dibandingkan dengan trader manual.

Orang Juga Baca: Apa itu Telegram Trading Bot? Cara Kerja & Manfaatnya 

 AI vs. Trading Manual: Mana yang Lebih Efektif?

Kesimpulan: Kombinasi antara trading manual dan AI merupakan strategi yang paling efektif untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko dalam investasi aset kripto. Meskipun AI memiliki kecepatan dan kemampuan analisis data yang luar biasa, keputusan yang melibatkan intuisi manusia tetap penting dalam dunia trading.

Tren Masa Depan AI dalam Trading

• AI dengan Machine Learning yang Lebih Canggih: AI akan semakin baik dalam memprediksi pola harga dan menyesuaikan strategi berdasarkan kondisi pasar terbaru.
• Blockchain dan AI: Gabungan antara AI dan teknologi blockchain, terutama dengan smart contract, akan meningkatkan transparansi dalam trading otomatis dan mengurangi potensi manipulasi pasar.
• AI Trading dengan Model Hybrid: AI di masa depan akan menjadi lebih fleksibel dan bisa bekerja berdampingan dengan manusia dalam pengambilan keputusan trading. Ini akan menciptakan ekosistem trading yang lebih dinamis.

Kesimpulan

AI telah mengubah cara trader menganalisis data dan bertransaksi di pasar keuangan. Dengan kecepatan, analisis data, dan eksekusi otomatis, AI membantu trader membuat keputusan yang lebih optimal. Namun, AI bukanlah solusi tanpa risiko. Trader harus memahami cara kerja AI dan menggabungkannya dengan intuisi manusia untuk memaksimalkan hasil investasi.

Pesan:

• Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan satu-satunya strategi trading.
• Pelajari cara kerja bot AI sebelum menggunakannya.
• Selalu lakukan manajemen risiko dalam investasi.

Itulah pembahasan menarik tentang  jenis jenis AI yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.

Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!

FAQ

1. Apakah AI bisa menggantikan trader manusia?
   Saat ini, AI tidak bisa sepenuhnya menggantikan trader manusia. AI bekerja berdasarkan data historis dan tidak memiliki intuisi manusia. Oleh karena itu, AI lebih cocok sebagai alat bantu.
2. Apakah AI bisa menjamin keuntungan dalam trading?
   Tidak ada sistem yang dapat menjamin keuntungan 100%. AI hanya membantu dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pengambilan keputusan.
3. Bagaimana cara menggunakan AI dalam trading crypto?
   Trader bisa menggunakan bot trading berbasis AI yang tersedia di platform seperti Indodax untuk menganalisis pasar dan mengeksekusi order otomatis.
4. Apakah semua trader perlu menggunakan AI?
   Meskipun tidak wajib, AI dapat membantu trader, terutama yang ingin mengoptimalkan strategi dan mengurangi kesalahan akibat emosi.
5. Apa saja risiko menggunakan AI dalam trading?
   AI bisa mengalami bug atau kesalahan dalam algoritma. Oleh karena itu, meskipun dapat meningkatkan efisiensi, AI tetap memerlukan pengawasan manusia.

Author: Echi Kristin