Pasar stablecoin terus melesat di 2025, dengan total pasokan mencapai $214 miliar dan transaksi yang memecahkan rekor hingga $35 triliun sepanjang tahun. Angka ini melewati Visa ($15,7 triliun) dan Mastercard ($9 triliun), menjadikan stablecoin sebagai raja transaksi digital.
Menurut laporan Dune dan Artemis, adopsi stablecoin tidak hanya terjadi di industri kripto tetapi juga merambah ke keuangan tradisional. Jumlah dompet aktif meningkat 53% dalam satu tahun, dari 19,6 juta menjadi 30 juta pengguna.
According to reports, as of February 2025, the supply of stablecoins has reached 214 billion US dollars, the number of active addresses has reached 30 million; the annual transfer volume has reached 35 trillion US dollars, which is twice that of Visa; Ethereum has a 55% market…
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) March 20, 2025
Apa yang menyebabkan lonjakan ini? Efisiensi stablecoin dalam transaksi lintas batas, integrasi dengan DeFi, serta meningkatnya kepercayaan institusi menjadi faktor utama di balik pertumbuhan eksplosif ini.
USDT vs USDC: Siapa Raja Stablecoin?
Di tengah ekspansi pasar stablecoin, persaingan antara USDT (Tether) dan USDC (Circle) semakin panas.
- USDT masih mendominasi transaksi peer-to-peer, terutama di jaringan Tron, yang dikenal memiliki biaya transaksi murah.
- USDC menguasai 66% volume transfer stablecoin, menunjukkan peningkatan penggunaan di sektor institusional dan pembayaran global.
- USDe, stablecoin terdesentralisasi dari Ethena, mulai naik daun, dengan market cap mencapai $6,2 miliar hanya dalam setahun.
Namun, dominasi USDT mulai goyah. Pangsa pasarnya turun dari 82% ke 74%, sementara USDC tumbuh 78% dalam setahun, menjadikannya pesaing serius bagi USDT di 2025.
Orang Juga Baca ini: Perbedaan USDT dan USDC: Mana Stablecoin yang Lebih Baik?
Ethereum & Tron Masih Kuat, Solana & Base Mulai Mengancam
Meskipun Ethereum dan Tron masih memimpin ekosistem stablecoin, Solana dan Base menunjukkan pertumbuhan luar biasa.
- Ethereum & Tron tetap dominan karena adopsi luas di DeFi dan transaksi lintas bursa.
- Solana mengalami peningkatan signifikan berkat lonjakan volume di perdagangan memecoin dan DeFi.
- Base (Layer-2 Coinbase) berkembang pesat sebagai pusat stablecoin regional, mendukung EURC dan BRZ untuk transaksi fiat berbasis blockchain.
Dengan biaya transaksi lebih murah dan kecepatan tinggi, Solana dan Base berpotensi mengganggu dominasi Ethereum dan Tron di masa depan.
Stablecoin Kini Jadi Alternatif Sistem Perbankan Global
Selain untuk trading dan DeFi, stablecoin kini semakin menggantikan peran perbankan tradisional di beberapa wilayah.
- Riset dari Visa & YouGov mengungkapkan bahwa negara berkembang seperti Indonesia mulai mengadopsi stablecoin sebagai alternatif sistem keuangan.
- 70% transaksi stablecoin kini didorong oleh bot perdagangan otomatis, mempercepat adopsi dan efisiensi transfer.
- Regulasi stablecoin makin ketat, dengan tekanan pada penerbit seperti Tether untuk meningkatkan transparansi cadangan mereka.
Dengan keuntungan Tether mencapai $7,7 miliar di 2025, bisnis stablecoin menjadi semakin menggiurkan. Regulasi global akan menjadi faktor penting dalam menentukan apakah stablecoin bisa terus berkembang atau menghadapi hambatan besar di masa depan.
Orang Juga Baca Ini: Bukan Bitcoin! Ini Altcoin Favorit Investor Besar di 2025!
Kesimpulan
Stablecoin telah berkembang pesat menjadi alat pembayaran utama di ekosistem kripto dan keuangan tradisional. Dengan transaksi yang melampaui Visa & Mastercard, masa depan stablecoin terlihat semakin cerah.
Namun, dengan meningkatnya adopsi, muncul juga tantangan baru—terutama dari sisi regulasi dan persaingan antar blockchain. Apakah stablecoin akan terus merajai pasar keuangan digital atau malah menghadapi hambatan besar?
FAQ
- Apa itu stablecoin dan bagaimana cara kerjanya?
Stablecoin adalah aset kripto yang nilainya dipatok pada mata uang fiat seperti USD. Mereka digunakan untuk transaksi cepat, murah, dan stabil dalam ekosistem blockchain. - Mengapa stablecoin lebih banyak digunakan dibanding Visa dan Mastercard?
Stablecoin menawarkan biaya transaksi lebih murah, kecepatan lebih tinggi, dan akses global tanpa perlu rekening bank. - Apakah stablecoin aman untuk digunakan?
Sebagian besar stablecoin seperti USDT dan USDC didukung oleh cadangan fiat, tetapi transparansi tetap menjadi perhatian utama. - Siapa yang lebih unggul antara USDT dan USDC?
USDT masih dominan di transaksi peer-to-peer, tetapi USDC mulai mengejar di sektor institusional. - Apakah stablecoin bisa menggantikan sistem perbankan tradisional?
Di beberapa wilayah, stablecoin mulai digunakan sebagai alternatif perbankan, tetapi masih ada hambatan regulasi yang harus diatasi.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia crypto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- Cryptonewsland – Stablecoin Market Hits $214 Billion Supply as Adoption Surges in 2024, Diakses pada 20 Maret 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Stablecoin