Butterfly Spread: Strategi Minim Resiko untuk Trader Kripto
icon search
icon search

Top Performers

Butterfly Spread: Strategi Minim Resiko untuk Trader Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Butterfly Spread: Strategi Minim Resiko untuk Trader Kripto

Butterfly Spread Strategi Minim Resiko Bagi Trader

Daftar Isi

Ketika market kripto cenderung stagnan, banyak trader mulai mencari strategi opsi yang bisa kasih cuan tanpa harus menebak arah harga. Nah, salah satu strategi yang patut kamu kenali adalah Butterfly Spread. Strategi ini cocok banget buat kamu yang ingin ambil posisi di market sideways, tapi tetap dengan risiko yang minim. Yuk, pahami cara kerjanya secara lengkap di artikel ini!

 

Apa Itu Butterfly Spread dalam Trading Opsi?

Kalau kamu baru mendengar istilah ini, jangan khawatir. Butterfly Spread memang bukan strategi pemula, tapi penjelasannya bisa kamu pahami dengan mudah.

Butterfly Spread adalah strategi trading opsi yang melibatkan kombinasi empat kontrak opsi dengan tiga strike price berbeda pada tanggal kedaluwarsa yang sama. Pada dasarnya, strategi ini menggabungkan posisi long call spread dan short call spread, atau bisa juga menggunakan put option dengan cara yang serupa.

Secara umum, komposisi butterfly spread terdiri dari:

  • Membeli 1 opsi di strike price terendah (X1)
  • Menjual 2 opsi di strike price tengah (X2)
  • Membeli 1 opsi di strike price tertinggi (X3)

Yang membedakan butterfly spread dari strategi opsi biasa adalah kemampuannya untuk memberikan potensi keuntungan maksimal saat harga aset tepat berada di strike price tengah, sambil membatasi risiko kerugian jika harga bergerak terlalu jauh dari perkiraan.

Jadi, Butterfly Spread adalah strategi opsi yang menargetkan keuntungan maksimal saat harga aset berada di tengah-tengah rentang tertentu, dengan risiko yang sudah terdefinisi dengan jelas sejak awal.

 

Kenapa Butterfly Spread Cocok untuk Pasar Kripto?

Mungkin kamu bertanya, “Emang strategi ini relevan buat kripto?” Jawabannya: sangat relevan, apalagi di market yang sideways.

Pasar kripto dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi, namun demikian ada periode-periode di mana pergerakan harga cenderung stagnan atau bergerak dalam range tertentu. Nah, di sinilah butterfly spread menjadi sangat berguna.

Bitcoin dan Ethereum, sebagai dua aset kripto terbesar, kerap mengalami fase konsolidasi setelah rally harga atau koreksi besar. Pada periode tersebut, harga bergerak sideways dalam rentang tertentu. Alih-alih hanya menunggu dan tidak melakukan apa-apa, butterfly spread memungkinkan kamu untuk tetap mendapatkan keuntungan potensial.

Strategi ini semakin relevan mengingat berkembangnya platform trading opsi kripto seperti Deribit, OKX, dan LedgerX yang menawarkan berbagai jenis kontrak opsi dengan likuiditas yang memadai. Dengan biaya dan risiko yang relatif kecil, butterfly spread menjadi pilihan menarik bagi trader yang ingin memanfaatkan prediksi harga dalam rentang tertentu.

Kalau kamu sering trading saat harga BTC mendatar, strategi ini bisa bantu kamu tetap produktif dan profitabilitas tetap terjaga, tanpa harus menebak apakah harga akan naik drastis atau turun dalam.

 

Cara Kerja Butterfly Spread di BTC atau ETH

Biar kamu makin paham, mari lihat bagaimana strategi ini diterapkan secara teknis di aset kripto.

Misalkan harga Bitcoin saat ini berada di sekitar $60.000, dan kamu memperkirakan bahwa harga akan tetap berada di kisaran itu dalam jangka waktu tertentu. Kamu bisa menerapkan butterfly spread dengan langkah-langkah berikut:

  1. Beli 1 kontrak Call option dengan strike price $58.000 (misalkan dengan premi $3.000)
  2. Jual 2 kontrak Call option dengan strike price $60.000 (misalkan dengan premi $1.800 per kontrak, total $3.600)
  3. Beli 1 kontrak Call option dengan strike price $62.000 (misalkan dengan premi $1.000)

Biaya awal (net premium) dari strategi ini adalah: $3.000 – $3.600 + $1.000 = $400

Jika kita lihat dari payoff diagram, keuntungan maksimal akan tercapai ketika harga BTC pada tanggal kedaluwarsa tepat berada di $60.000, yaitu strike price tengah. Keuntungan maksimal tersebut adalah: (X2 – X1) – Net Premium = ($60.000 – $58.000) – $400 = $1.600

Titik break-even ada dua:

  • Break-even bawah = X1 + Net Premium = $58.000 + $400 = $58.400
  • Break-even atas = X3 – Net Premium = $62.000 – $400 = $61.600

Artinya, strategi ini menghasilkan keuntungan jika harga BTC pada saat kedaluwarsa berada di antara $58.400 dan $61.600, dengan keuntungan maksimal saat harga tepat di $60.000.

Dengan memahami perhitungan ini, kamu bisa atur posisi dengan risiko terkendali dan target profit jelas. Yang terpenting, kerugian maksimal yang mungkin terjadi hanya sebesar biaya awal yang kamu keluarkan, yakni $400 dalam contoh ini.

 

Long vs Short Butterfly Spread: Mana yang Harus Kamu Pilih?

Butterfly Spread ternyata ada dua jenis utama. Penting buat kamu tahu bedanya supaya bisa pakai strategi sesuai kondisi market.

Long Butterfly Spread

Strategi yang telah kita bahas sejauh ini adalah Long Butterfly Spread. Strategi ini optimal ketika kamu memprediksi bahwa harga aset akan relatif stagnan atau bergerak dalam range sempit. Keuntungan maksimal didapatkan saat harga berada tepat di strike price tengah pada saat kedaluwarsa.

Profil risiko dari Long Butterfly:

  • Kerugian maksimal: Terbatas pada biaya awal (net premium)
  • Keuntungan maksimal: Selisih antara strike price tengah dan strike price terendah/tertinggi, dikurangi biaya awal

Short Butterfly Spread

Di sisi lain, Short Butterfly Spread adalah kebalikan dari strategi di atas. Disini kamu:

  • Menjual 1 opsi di strike price terendah
  • Membeli 2 opsi di strike price tengah
  • Menjual 1 opsi di strike price tertinggi

Strategi ini cocok ketika kamu memperkirakan akan terjadi volatilitas tinggi, dan harga akan bergerak jauh dari level saat ini, entah itu naik atau turun signifikan. Keuntungan maksimal pada strategi ini adalah net premium yang kamu terima di awal, sedangkan kerugian maksimal bisa sangat besar jika harga tepat berada di strike price tengah saat kedaluwarsa.

Pilih strategi berdasarkan analisis volatilitas market dan arah harga dominan di waktu tertentu. Jika kamu memprediksi harga akan stagnan, gunakan Long Butterfly. Jika kamu memperkirakan akan terjadi pergerakan besar namun tak yakin arahnya, Short Butterfly bisa menjadi pilihan.

 

Kelebihan dan Kekurangan Butterfly Spread

Seperti strategi lainnya, Butterfly Spread punya sisi positif dan risiko yang perlu kamu perhatikan.

Kelebihan:

  1. Risiko Terbatas: Dengan Long Butterfly Spread, kerugian maksimal sudah diketahui sejak awal, yaitu sebesar biaya premi bersih yang dibayarkan.
  2. Modal Relatif Kecil: Dibandingkan dengan strategi lain seperti straddle atau strangle, butterfly spread biasanya memerlukan modal lebih kecil karena adanya komponen penjualan opsi yang menghasilkan premi.
  3. Cocok untuk Market Sideways: Strategi ini sempurna untuk kondisi pasar yang diperkirakan akan bergerak dalam range terbatas, situasi yang cukup sering terjadi di pasar kripto.
  4. Profil Risiko-Imbalan yang Jelas: Kamu tahu persis berapa potensi keuntungan dan kerugian maksimal sejak awal.

Kekurangan:

  1. Profit Maksimal Terbatas: Keuntungan maksimal dari strategi ini relatif kecil dibandingkan beberapa strategi opsi lainnya.
  2. Range Profit yang Sempit: Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, harga aset harus berada sangat dekat dengan strike price tengah pada saat kedaluwarsa.
  3. Memerlukan Akurasi Tinggi: Kamu perlu cukup akurat dalam menentukan strike price tengah sebagai target harga.
  4. Biaya Transaksi Lebih Kompleks: Karena melibatkan 4 kontrak opsi, biaya transaksi bisa menjadi signifikan, terutama di platform dengan fee tinggi.

Selama kamu paham profil strategi ini, kelemahannya bisa diminimalisir dan potensi cuan tetap terjaga. Kuncinya adalah melakukan analisis teknikal dan fundamental yang baik untuk memastikan prediksi range harga kamu akurat.

 

Platform Opsi Kripto yang Mendukung Strategi Ini

Supaya bisa praktik strategi ini, kamu butuh platform yang mendukung opsi kripto. Berikut beberapa rekomendasi yang bisa kamu cek.

Deribit

Deribit adalah salah satu platform terdepan untuk trading opsi kripto, dengan fokus pada Bitcoin dan Ethereum. Platform ini menawarkan likuiditas tinggi, spread kecil, dan berbagai tanggal kedaluwarsa yang memudahkan penerapan butterfly spread. Deribit juga dikenal dengan antarmuka yang ramah pengguna dan fitur advanced untuk trader opsi.

OKX

OKX menawarkan berbagai instrumen derivatif kripto, termasuk opsi dan perpetual futures. Platform ini mendukung butterfly spread dan strategi multi-leg lainnya, dengan likuiditas yang cukup baik untuk Bitcoin dan beberapa altcoin utama.

LedgerX (sekarang FTX US Derivatives)

Untuk trader di Amerika Serikat, LedgerX menawarkan trading opsi kripto yang diregulasi CFTC. Platform ini mungkin memiliki likuiditas lebih rendah dibanding Deribit, namun keunggulannya adalah kepatuhan regulasi yang ketat.

Sebelum memilih platform, perhatikan beberapa faktor penting:

  • Likuiditas: Semakin likuid, spread semakin kecil dan eksekusi order lebih mudah
  • Spread bid-ask: Spread kecil mengurangi slippage saat entry dan exit
  • Variasi expiry time: Pastikan tersedia berbagai tanggal kadaluarsa sesuai kebutuhan
  • Biaya transaksi: Perhatikan fee trading dan fee exercise opsi
  • Keamanan platform: Cek track record keamanan dan reputasi platform

Pastikan platform yang kamu pilih punya volume cukup dan UI yang memudahkan strategi multi-leg seperti ini. Untuk butterfly spread, kemampuan platform untuk mengeksekusi semua leg secara bersamaan sangat membantu menghindari risiko eksekusi.

 

Tips Jitu Optimalkan Butterfly Spread di Kripto

Buat kamu yang sudah tertarik coba strategi ini, berikut beberapa tips supaya hasilnya lebih optimal.

Gunakan Data Implied Volatility (IV)

Implied volatility mencerminkan ekspektasi pasar terhadap volatilitas aset di masa depan. Butterfly spread biasanya lebih menguntungkan saat IV tinggi namun volatilitas aktual ternyata rendah. Perhatikan tren IV sebelum memutuskan strike price dan timing entry.

Analisis Support dan Resistance

Level support dan resistance yang kuat sangat membantu dalam menentukan strike price tengah. Idealnya, strike price tengah berada di area dimana harga cenderung bergerak sideways atau sering “memantul”.

Optimalkan Jarak Antar Strike Price

Jarak antar strike price menentukan risiko dan potensi imbalan strategi ini. Jarak yang terlalu lebar meningkatkan biaya awal tetapi memberi range profit lebih luas. Sebaliknya, jarak sempit memberi potensi keuntungan lebih kecil namun dengan probabilitas sukses lebih tinggi.

Perhatikan Time Decay (Theta)

Butterfly spread biasanya mendapat keuntungan dari efek time decay, terutama mendekati tanggal kadaluarsa. Pertimbangkan untuk masuk strategi ini 30-45 hari sebelum kedaluwarsa untuk memanfaatkan time decay tanpa terlalu terdampak oleh biaya opportunity cost.

Pantau Secara Berkala dan Siapkan Exit Strategy

Meski butterfly spread dirancang untuk dipegang hingga kedaluwarsa, kondisi pasar bisa berubah. Siapkan exit strategy baik untuk mengamankan profit maupun membatasi kerugian jika prediksi rentang harga meleset.

Dengan perencanaan matang, strategi ini bisa jadi senjata andalan kamu di market stagnan. Kuncinya adalah kombinasi analisis teknikal yang baik, pemahaman mendalam tentang karakteristik opsi, dan manajemen risiko yang disiplin.

 

Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: 10+ Web Analisis Crypto Terbaik untuk Trader 2025

 

Kesimpulan

Butterfly Spread bukan strategi spekulatif, tapi strategi defensif yang cerdas. Buat kamu yang ingin tetap cuan saat market kripto stagnan, strategi ini layak dicoba. Risiko terkendali, modal tidak terlalu besar, dan profit tetap bisa dimaksimalkan.

Strategi ini paling efektif di pasar kripto yang sedang mengalami konsolidasi atau sideways. Di tahun 2024-2025, dengan semakin matangnya pasar derivatif kripto, butterfly spread menjadi semakin aksesibel bagi trader retail. Platform-platform seperti Deribit telah mengembangkan antarmuka yang memudahkan eksekusi strategi multi-leg semacam ini.

Yang perlu diingat, seperti halnya semua strategi trading, butterfly spread bukanlah jaminan profit. Strategi ini memerlukan analisis mendalam dan timing yang tepat. Jangan lupa sesuaikan dengan profil risiko kamu dan pilih platform yang terpercaya.

 

Follow IG Indodax

 

Itulah pembahasan menarik butterfly Spread yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.

Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

1. Apakah Butterfly Spread cocok untuk pemula?

Strategi ini lebih cocok untuk trader menengah yang sudah paham cara kerja opsi. Pemula sebaiknya memahami dasar-dasar opsi call dan put terlebih dahulu sebelum mencoba strategi multi-leg seperti butterfly spread

 

2. Apakah strategi ini hanya berlaku untuk BTC?

Nggak. ETH dan aset lain yang punya opsi juga bisa dipakai strategi ini. Yang penting adalah likuiditas pasar opsi untuk aset tersebut harus cukup baik agar spread tidak terlalu lebar.

 

3. Kenapa harus dua call option di tengah (short)?

Tujuannya untuk menciptakan profit tertinggi saat harga mendekati strike tengah. Secara matematis, dua opsi short di tengah menciptakan “lembah” pada payoff diagram, sehingga membentuk profil keuntungan maksimal di strike tengah dan menurun ke kedua sisi.

 

4. Apakah strategi ini legal di Indonesia?

Strategi ini legal selama dilakukan di platform derivatif resmi yang diatur di yurisdiksi masing-masing. Namun, perlu diingat bahwa regulasi kripto di Indonesia masih berkembang. Pastikan kamu mematuhi regulasi yang berlaku dan melaporkan penghasilan dari trading derivatif dalam kewajiban pajak.

 

5. Apakah bisa rugi total dengan strategi ini?

Kerugian maksimal sudah diketahui sejak awal, hanya sebatas biaya premi. Pada Long Butterfly Spread, kerugian terburuk adalah kehilangan seluruh biaya awal (net premium) yang sudah kamu bayarkan. Ini terjadi jika harga aset berada di luar kedua titik break-even saat kedaluwarsa.

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.

  

Author: RB

 

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
Nama Harga 24H Chg
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Hacker Radiant Ubah $53M Jadi $95M via ETH
21/08/2025
Hacker Radiant Ubah $53M Jadi $95M via ETH

Eksploiter Radiant Capital yang menyerang pada pertengahan Oktober 2024 mengonversi

21/08/2025
Winklevoss Setor US$21 Juta BTC ke PAC Pro-Trump
21/08/2025
Winklevoss Setor US$21 Juta BTC ke PAC Pro-Trump

Winklevoss bersaudara menyalurkan 188,4547 BTC (~US$21 juta) ke Digital Freedom

21/08/2025
XRP & HBAR Ramai Disebut, Apa Benar Dipakai SWIFT?
21/08/2025
XRP & HBAR Ramai Disebut, Apa Benar Dipakai SWIFT?

Nama SWIFT lagi jadi bahan gosip kripto. Begitu kabar “live

21/08/2025