Di tengah gempuran inovasi keuangan digital, muncul satu pertanyaan penting: sistem pembayaran mana yang paling efisien, inklusif, dan siap menghadapi masa depan—termasuk ekosistem kripto? Persaingan antara sistem lokal seperti QRIS dan jaringan global seperti Mastercard kini menjadi sorotan utama.
Menariknya, QRIS hadir bukan hanya sebagai alat transaksi. Ia juga membawa semangat kedaulatan finansial nasional.
Tapi, bagaimana jika kita bandingkan langsung dengan Mastercard yang punya jangkauan global? Artikel ini akan mengupas secara menyeluruh, dari biaya transaksi hingga pengaruhnya terhadap masa depan pembayaran digital, termasuk kripto.
Mengenal QRIS dan Mastercard: Dua Arah Pendekatan Digital
Sebelum masuk ke perbandingan teknis, penting untuk memahami siapa yang sedang kita bahas.
Di satu sisi, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah terobosan dari regulator nasional untuk menyatukan berbagai metode pembayaran elektronik dalam satu sistem berbasis QR code.
Tujuannya jelas: menyederhanakan transaksi dan memperluas inklusi keuangan, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan mikro.
Di sisi lain, Mastercard mewakili jaringan pembayaran global yang sudah lama mendominasi transaksi lintas negara. Sistem ini umumnya berbasis kartu—baik fisik maupun digital—yang terhubung dengan infrastruktur perbankan dan alat bayar internasional.
Setelah memahami fondasinya, mari kita telusuri bagaimana keduanya berbeda dari sisi biaya transaksi.
Biaya Transaksi: Mana yang Lebih Ramah untuk Pelaku Usaha?
Perbedaan terbesar antara QRIS dan Mastercard terletak pada biaya yang dibebankan kepada merchant dan pengguna. Ini menjadi faktor krusial, terutama bagi UMKM dan pelaku bisnis digital.
Jenis Pembayaran | Biaya untuk Merchant (MDR) | Biaya Tambahan | Catatan |
QRIS | 0% – 0,3% (UMKM)
0,5% – 1% (umum) |
Tidak ada untuk konsumen | Tarif rendah, ditetapkan nasional |
Mastercard | 0,2% – 1% (internasional)
2% – 3% (praktik di Indonesia) |
Bisa ada: bunga, konversi, dll. | Tergantung bank penerbit dan merchant |
Dari tabel ini, terlihat jelas bahwa QRIS memberikan keunggulan dalam efisiensi biaya, terutama untuk transaksi domestik. Sementara Mastercard, meski fleksibel untuk transaksi internasional, sering kali membebani merchant kecil dengan tarif yang lebih tinggi.
Namun, biaya bukan satu-satunya hal yang membedakan keduanya.
Aksesibilitas dan Inklusi: Siapa yang Menjangkau Lebih Banyak Orang?
Setelah melihat aspek biaya, kita juga perlu menilik siapa yang lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
QRIS dirancang agar bisa digunakan oleh siapa pun, tanpa perlu kartu atau rekening bank khusus. Cukup ponsel pintar dan aplikasi dompet digital, semua transaksi bisa berjalan. Inilah yang menjadikannya andalan dalam mendorong inklusi keuangan nasional.
Sebaliknya, Mastercard mensyaratkan akses ke produk perbankan seperti kartu kredit atau debit, yang belum tentu dimiliki oleh pelaku usaha mikro atau masyarakat di pelosok.
Dengan begitu, QRIS tidak hanya menawarkan efisiensi, tapi juga membuka jalan bagi UMKM untuk masuk ke ekosistem keuangan formal, yang ujungnya berdampak pada perluasan basis pajak dan pertumbuhan ekonomi digital.
Lalu, apakah QRIS hanya unggul secara teknis? Ternyata tidak.
QRIS dan Kedaulatan Ekonomi Digital: Lebih dari Sekadar Pembayaran
Pembahasan ini tidak lengkap tanpa membicarakan makna strategis dari masing-masing sistem.
Implementasi QRIS oleh otoritas nasional bukan semata-mata inovasi teknologi, tapi juga bagian dari upaya membangun kedaulatan sistem pembayaran digital Indonesia. Ini terlihat dari bagaimana sistem ini dikembangkan tanpa campur tangan dominan asing, dan justru mendorong pemain global untuk beradaptasi dengan ekosistem lokal.
Faktanya, kebijakan QRIS sempat mendapat sorotan dari pihak asing, yang menganggap sistem ini sebagai hambatan perdagangan. Namun, pihak regulator menegaskan bahwa QRIS terbuka untuk kerja sama—selama prinsip kesetaraan dan kedaulatan tetap dijaga.
Dengan kata lain, QRIS bukan hanya alat transaksi, tapi juga pernyataan posisi Indonesia dalam lanskap keuangan global.
Tapi bagaimana ini semua berhubungan dengan dunia kripto?
Relevansinya untuk Ekosistem Kripto
Menariknya, diskusi tentang QRIS dan Mastercard tidak bisa dilepaskan dari konteks aset digital yang kini sedang berkembang pesat, termasuk investasi kripto.
Pertama, QRIS membangun infrastruktur transaksi yang terbuka dan efisien. Jika regulasi suatu saat mengizinkan integrasi dengan teknologi blockchain, QRIS punya peluang besar untuk menjadi jembatan pembayaran antara keuangan tradisional dan kripto.
Kedua, Mastercard memang sudah mulai membuka diri terhadap aset digital, tapi masih dalam ruang yang sangat terbatas dan eksklusif. Dukungan terhadap kripto belum sepenuhnya seamless, terutama di negara berkembang.
Dari sisi ini, QRIS punya potensi menjadi fondasi inklusi kripto yang kuat di masa depan, selama ada inovasi dan dukungan regulasi yang sejalan.
Kesimpulan: QRIS vs Mastercard, Mana yang Layak untuk Masa Depan?
Bila dilihat dari biaya, aksesibilitas, dan nilai strategis, QRIS lebih unggul dalam konteks transaksi domestik, pemberdayaan UMKM, dan infrastruktur digital nasional. Ia hadir bukan hanya sebagai teknologi, tapi sebagai simbol arah ekonomi Indonesia ke depan.
Sementara itu, Mastercard tetap relevan untuk transaksi global dan pengguna dengan kebutuhan internasional, tetapi belum tentu menjadi pilihan terbaik untuk semua kalangan, apalagi dalam konteks kripto yang membutuhkan sistem lebih terbuka dan inklusif.
Jadi, jika kamu adalah pelaku usaha, pengguna aset digital, atau sekadar ingin sistem pembayaran yang efisien dan mendukung perkembangan kripto, memahami dan memanfaatkan QRIS adalah langkah cerdas menuju masa depan keuangan digital yang berdaulat.
Itulah pembahasan menarik tentang perbedaan Qris Vs Mastercard yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di INDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Apakah QRIS bisa terhubung ke dompet kripto?
Secara langsung belum, tapi sistem QRIS memiliki potensi untuk integrasi di masa depan jika regulasi dan teknologi mendukung.
2. Kenapa Mastercard mahal untuk merchant kecil?
Karena struktur biaya ditentukan oleh bank penerbit dan tergantung pada sektor usaha. UMKM sering dikenai tarif lebih tinggi.
3.Mana yang lebih aman digunakan?
Keduanya aman, tapi QRIS dikontrol langsung oleh regulator nasional dan hanya bisa digunakan di platform yang telah mendapatkan izin resmi.
Author: AL