Di tengah meningkatnya kasus scam dan pencucian uang berbasis kripto, Polisi Hong Kong merilis CryptoTrace, alat analisis blockchain forensik yang dirancang untuk menelusuri transaksi mencurigakan secara real-time. Inisiatif ini digawangi langsung oleh Cyber Security and Technology Crime Bureau (CSTCB), bekerja sama dengan University of Hong Kong.
Langkah ini menandai komitmen serius pemerintah Hong Kong dalam mengamankan ruang digital yang kian kompleks. Kejahatan di sektor Web3 tidak lagi dianggap enteng, apalagi setelah insiden deepfake senilai US$46 juta yang sempat mengguncang Asia.
Masih seputar topik ini: Waspada! AI Palsu Curi Wallet Crypto Lewat Facebook
Apa Itu CryptoTrace? Ini Fungsi dan Targetnya
CryptoTrace merupakan alat pelacak berbasis analitik blockchain dan teknologi visualisasi graf, yang mampu:
- Mengidentifikasi alur pencucian uang
- Menelusuri transaksi antar wallet secara kompleks
- Mempercepat investigasi kejahatan Web3 lintas platform
Perwakilan dari University of Hong Kong menyatakan bahwa CryptoTrace dirancang untuk mengurai rantai transaksi rumit, sekaligus meningkatkan akurasi bukti digital bagi aparat penegak hukum.
“Alat kami memanfaatkan analitik blockchain mutakhir, serta teknologi graf dan visualisasi, untuk melacak dana hasil pencucian uang dan mempercepat proses investigasi,” jelas perwakilan University of Hong Kong.
Anda mungkin tertarik: G7 Siap Bahas Serangan Pencurian Crypto Korea Utara di KTT Juni 2025
Meski dirancang khusus untuk Hong Kong, pendekatan ini membuka kemungkinan lebih luas, seperti negara-negara di Asia Tenggara juga bisa ikut mengadopsi model serupa. Di tengah melonjaknya adopsi kripto dan volume transaksi Web3, ancaman scam lintas batas jadi perhatian utama.
Langkah Hong Kong ini berpotensi mendorong kolaborasi yang lebih erat antara exchange, regulator, dan aparat hukum di berbagai negara.
Kesimpulan
CryptoTrace bukan sekadar alat, tapi simbol komitmen pemerintah terhadap keamanan ruang kripto. Di tengah maraknya penipuan digital, langkah Hong Kong ini bisa menjadi benchmark baru dalam perlindungan investor dan pemulihan kepercayaan publik terhadap Web3.
FAQ
- Apa itu CryptoTrace?
CryptoTrace adalah alat forensik blockchain buatan Kepolisian Hong Kong dan University of Hong Kong, untuk melacak transaksi ilegal di Web3. - Apakah CryptoTrace memengaruhi harga kripto?
Tidak langsung. Fokus utamanya adalah investigasi kejahatan dan keamanan digital, bukan pergerakan pasar. - Bisakah negara lain meniru langkah ini?
Sangat mungkin. Model ini berpotensi jadi acuan regional untuk meningkatkan pengawasan terhadap kejahatan kripto. - Kenapa CryptoTrace penting sekarang?
Karena kasus penipuan seperti deepfake senilai US$46 juta menunjukkan betapa pentingnya alat pelacak yang mumpuni.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- TheCCPress – Hong Kong Police Launch CryptoTrace to Tackle Web3 Crimes, diakses pada 16 mei 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Hong kong, #Berita Scam Crypto, #Berita Kripto Asia