Korea Selatan Baru Pilih Presiden, Pasar crypto Langsung Bergerak – Pemilu Presiden Korea Selatan yang digelar 3 Juni 2025 mendatang tak hanya mengguncang politik domestik, tapi juga pasar crypto global.

Sumber Gambar: Tiger Research
Negara dengan lebih dari $5,4 miliar volume trading harian dan 9,7 juta pengguna aktif ini bukan pemain kecil di dunia Web3. Setiap perubahan kebijakan di Seoul bisa menciptakan gelombang baru dari Asia hingga Amerika.
Pemerintahan baru diprediksi akan mempercepat penerapan pajak crypto, membuka jalan bagi ETF Bitcoin Spot, dan mendorong reformasi infrastruktur keuangan digital. Tak hanya itu, wacana stablecoin berbasis won (KRW) dan revisi kebijakan perbankan crypto mulai masuk dalam agenda nasional.
Perubahan regulasi ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi bisa memicu reposisi besar dalam peta kekuatan pasar crypto Asia dan global.
Pajak crypto Siap Dimajukan ke 2025
Pemerintahan baru Korea Selatan membuka sinyal kuat untuk mempercepat penerapan pajak crypto 20% yang sebelumnya ditunda hingga 2027. Jika disahkan, kebijakan ini akan berlaku mulai awal 2025 dan dikenakan atas capital gain tahunan melebihi ?2,5 juta (sekitar $1.850).
Langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran penurunan volume transaksi secara signifikan, terutama di kalangan investor ritel. Studi kasus India dan Indonesia menunjukkan bahwa regulasi pajak yang ketat dapat menyebabkan penurunan volume hingga 60% dalam beberapa bulan pertama.
Analis menilai, percepatan pajak berisiko mendorong pergeseran likuiditas ke exchange luar negeri, lonjakan transaksi peer-to-peer, serta tekanan pada bursa lokal yang masih bergantung pada sistem fiat.
ETF Bitcoin Spot Dipastikan Jadi Agenda Prioritas

Sumber Gambar: Tiger Research
Seluruh kandidat dalam Pemilu 2025, termasuk dari Partai Demokrat, People Power, dan Reform Party, menyatakan dukungan terhadap legalisasi ETF Bitcoin spot. Ini menjadikan Korea sebagai salah satu negara Asia Timur dengan konsensus politik tertinggi terkait produk investasi crypto.
Jika disahkan, ETF diharapkan dapat menarik minat investor institusional regional yang selama ini mengandalkan pasar AS. Dampaknya juga bisa terasa langsung bagi investor ritel lewat penurunan biaya trading, meningkatnya likuiditas, serta lahirnya produk derivatif dan indeks berbasis aset digital.
Pakar pasar menyebut langkah ini sebagai “momen terobosan” yang bisa membuka pintu integrasi crypto dalam sistem keuangan konvensional Asia.
Anda mungkin tertarik: Awas! Korea Siap Ubah Arah Pasar Web3 Global
Regulasi “Satu Exchange – Satu Bank” Mulai Digugat
Wacana reformasi model perbankan crypto kembali mencuat usai CEO Woori Bank secara terbuka mengkritik kebijakan “satu exchange – satu bank”. Selama ini, kebijakan tersebut membatasi bursa crypto berlisensi untuk hanya bekerja sama dengan satu institusi keuangan.
Contohnya, Upbit hanya bermitra dengan K-Bank, sementara Bithumb terhubung ke KB Kookmin Bank. Skema ini dinilai mempersempit pilihan konsumen dan menambah risiko sistemik karena ketergantungan pada satu jalur pembayaran.
Jika diganti menjadi model terbuka, exchange akan dapat bermitra dengan banyak bank, mendorong kompetisi antar lembaga keuangan, menekan biaya transaksi, dan mempercepat penetrasi layanan crypto di level retail maupun korporat.
Stablecoin KRW Masuk Debat Politik Nasional

Sumber Gambar: Tiger Research
Stablecoin berbasis mata uang won (KRW) mulai masuk dalam perdebatan publik selama masa kampanye. Kandidat dari Partai Demokrat menyatakan bahwa stablecoin lokal dapat membantu mencegah aliran modal keluar dan meningkatkan kemandirian moneter digital Korea.
Namun, hingga kini belum ada regulasi formal maupun kerangka operasional yang disiapkan otoritas keuangan. Tantangan utamanya meliputi audit cadangan, sistem anti-pencucian uang (AML), serta integrasi dengan proyek CBDC nasional yang masih dalam tahap pilot.
Jika stabilitas regulasi dapat terjaga, KRW stablecoin dinilai mampu bersaing dengan model serupa di Singapura dan Hong Kong, memperkuat posisi Korea dalam ekosistem stablecoin kawasan.
Baca lebih lanjut: Stablecoin & BTC Jadi Sorotan Debat Capres Korsel, Crypto Jadi Alat Kampanye!
Asia Timur Ambil Alih Komando? Investor Global Bersiap
Perpaduan antara percepatan pajak, legalisasi ETF, reformasi bank, dan wacana stablecoin telah menempatkan Korea Selatan di garis depan transformasi keuangan digital Asia.
Sejumlah analis memperkirakan pergeseran arah kekuatan pasar crypto dari dominasi Barat menuju Asia Timur akan berlangsung dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Proyek global mulai mempertimbangkan pembukaan kantor regional di Seoul, sementara investor internasional tengah memantau respons regulasi terhadap kebijakan pasca-pemilu.
Kesimpulan
Pemilu 2025 Korea Selatan bukan sekadar politik lokal. Ini adalah peringatan bahwa Asia semakin aktif menetapkan arah pasar crypto global. Dari regulasi hingga inovasi, Korea siap mengambil alih peran sebagai penentu kebijakan crypto regional dan global.
Investor dan pelaku industri wajib menyimak perkembangan ini dengan serius. Karena jika Seoul berubah arah, pasar dunia takkan tinggal diam.
Artikel ini hasil Kolaborasi antara INDODAX x Tiger Research
FAQ
- Mengapa pemilu Korea Selatan penting bagi investor crypto?
Karena Korea memiliki volume trading besar dan pengguna aktif yang sangat dominan di Asia. Perubahan regulasi di sana dapat memengaruhi aliran dana dan tren global. - Apakah ETF Bitcoin Spot Korea akan segera hadir?
Dukungan lintas partai membuat legalisasi ETF sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat. Investor institusional pun sudah mulai mengantisipasi. - Apa risiko jika Korea Selatan menerapkan pajak lebih cepat?
Penurunan volume domestik, perpindahan trader ke exchange luar, dan potensi lonjakan penggunaan stablecoin offshore atau DEX. - Apa itu model satu exchange–satu bank dan kenapa dikritik?
Ini adalah aturan yang membatasi tiap bursa crypto hanya bermitra dengan satu bank. Banyak pihak menilai sistem ini menghambat inovasi dan memperbesar dominasi exchange besar. - Apakah Korea akan menerbitkan stablecoin KRW resmi?
Kemungkinan itu ada, tapi masih memerlukan kerangka regulasi kuat. Isu ini masuk dalam agenda pemilu, tapi implementasinya masih jangka menengah.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #stablecoin, #Berita Regulasi Crypto, #Berita Kripto Asia