Token dengan nama “GoldPro” jelas memberi kesan mewah—seolah-olah mewakili emas versi blockchain. Tapi seiring waktu, harganya terus menurun, bahkan jauh tertinggal dari emas fisik yang stabil nilainya.
Apakah GPRO memang emas digital yang layak disandingkan dengan logam mulia, atau justru hanya branding tanpa substansi? Artikel ini akan mengulas perjalanan GPRO, fungsinya, grafik harganya, hingga membandingkannya langsung dengan harga emas hari ini.
Apa Itu GoldPro Token (GPRO)?
GoldPro Token (GPRO) adalah aset kripto yang dibangun di atas jaringan Polygon dan diperkenalkan sebagai solusi “emas digital” di dunia blockchain. Token ini memiliki suplai maksimum sebanyak 200 juta GPRO, namun hingga pertengahan 2025, suplai yang beredar hanya sekitar 4,6 juta token.

Sumber Gambar; Coinmarketcap
Secara harga, menurut website Coinmarketcap GPRO tercatat di angka Rp506.107,19 per 1 Juni 2025, dengan volume perdagangan harian hanya Rp360 juta. Sementara itu, posisi GPRO di CoinMarketCap berada di urutan #4844, menunjukkan bahwa proyek ini belum terlalu dikenal secara luas di pasar kripto global.
Namun, mengenal spesifikasi dasar saja belum cukup. Selanjutnya, mari kita telusuri fungsi token ini dalam ekosistemnya.
Fungsi GPRO dalam Ekosistem GoldPro
Token GPRO diklaim memiliki fungsi sebagai alat transaksi dalam platform GoldPro, meskipun belum ada penjelasan teknis yang rinci atau roadmap pengembangan yang aktif.
Beberapa kemungkinan fungsi yang diasumsikan oleh komunitas:
- Sebagai token transaksi dan reputasi di platform internal GoldPro.
- Menjadi bagian dari ekosistem keuangan terdesentralisasi berbasis Polygon.
- Menawarkan citra sebagai aset berbasis reputasi tinggi (profile score 96% di CoinMarketCap).
Walau terdengar menjanjikan, peran GPRO belum terlihat nyata. Untuk memahami bagaimana pasar merespons token ini, mari kita lihat perjalanan harga GPRO dari waktu ke waktu.
Riwayat Harga GPRO: Dari Puncak ke Titik Terendah
Sumber Gambar: Coinmarketcap
Saat pertama kali diluncurkan, berdasarkan data dari website website Coinmarketcap GPRO sempat menyentuh harga tertinggi di kisaran Rp1,4 juta per token. Lonjakan ini terjadi dalam waktu singkat dan tanpa disertai pengumuman fundamental yang kuat
Namun sejak akhir 2023 hingga pertengahan 2025, harga GPRO terus mengalami penurunan. Volatilitas tinggi menjadi ciri utama, dengan grafik yang tajam naik-turun. Kini, harganya hanya berkisar Rp506 ribuan, turun lebih dari 65% dari puncaknya.
Volume perdagangan pun menyusut, menandakan rendahnya minat pasar terhadap token ini. Minimnya update dari tim pengembang dan tidak adanya roadmap baru menjadi faktor utama yang memengaruhi penurunan tersebut.
Setelah melihat penurunan performa GPRO, menarik jika kita bandingkan kondisinya dengan aset yang selama ini dikenal stabil: emas fisik.
Bandingkan GPRO Token dengan Harga Emas Hari Ini 2 Juni 2025

Sumber Gambar: Logam Mulia (Antam)
Untuk memberikan perspektif yang lebih dalam, mari kita bandingkan performa GPRO token dengan aset yang sudah lama dikenal sebagai penyimpan nilai paling stabil: emas batangan fisik.
Berdasarkan data dari website Logam Mulia (Antam) per 2 Juni 2025, harga emas 1 gram dijual seharga Rp1.909.763 (sudah termasuk pajak PPh 0,25%). Angka ini bahkan naik dibanding pekan lalu, mencerminkan tren konsisten dari aset safe haven seperti emas.
Sementara itu, GoldPro Token (GPRO) per hari yang sama hanya bernilai sekitar Rp506.107. Ini berarti:
1 gram emas fisik setara dengan hampir 4 token GPRO.
Padahal, saat awal kemunculannya, GPRO sempat menyentuh harga yang bahkan melampaui harga emas fisik. Namun kini, pergerakan nilainya jauh lebih fluktuatif, dengan penurunan tajam dan volume perdagangan yang menipis.
Ini menunjukkan bahwa meskipun GPRO membawa branding sebagai “emas digital”, performa dan kestabilannya belum bisa menyaingi emas batangan konvensional.
Dengan kondisi seperti ini, wajar jika muncul pertanyaan: apakah GPRO masih layak untuk dipantau lebih lanjut?
Masih seputar topik ini, simak juga: Apa Itu Crypto Berbasis Emas? Panduan Lengkap 2025
Apakah GPRO Masih Layak Dipantau?
Hingga pertengahan 2025, GPRO masih tercatat aktif di jaringan Polygon dan dapat dilacak di platform seperti CoinMarketCap. Namun belum ada perkembangan terbaru dari sisi pengembang maupun komunitas.
Beberapa tanda peringatan yang perlu diperhatikan:
- Tidak ada pembaruan roadmap resmi.
- Sosial media dan kanal komunitas tidak aktif.
- Volume perdagangan kecil, likuiditas rendah.
Meski begitu, bagi sebagian orang yang tertarik pada token-token eksperimental atau yang punya konsep branding unik, GPRO masih bisa masuk dalam watchlist — tentu dengan strategi yang hati-hati.
Lalu, dari semua ini, pelajaran apa yang bisa kita ambil?
Kesimpulan: Belajar dari “Emas” yang Kehilangan Kilau
GoldPro Token adalah contoh nyata bagaimana branding “emas digital” tidak cukup untuk menjamin keberhasilan sebuah proyek kripto. Meski pernah mengalami lonjakan harga, kurangnya kejelasan fungsi dan pengembangan membuat token ini lebih dikenal sebagai proyek yang meredup.
Namun sebagai bagian dari evolusi dunia kripto, GPRO tetap memiliki nilai edukatif bagi kamu yang ingin belajar tentang volatilitas, branding, dan pentingnya utilitas nyata dalam dunia aset digital.
Itulah informasi menarik tentang GoldPro Token yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu GoldPro Token?
GPRO adalah token kripto berbasis Polygon yang diposisikan sebagai “emas digital”, meskipun belum punya utilitas nyata yang terbukti. - Berapa harga GPRO saat ini?
Per 1 Juni 2025, harganya Rp506.107 dengan volume perdagangan sekitar Rp360 juta per hari. - Apakah GPRO masih aktif?
Masih bisa ditemukan di jaringan Polygon dan platform market kripto, tapi belum ada perkembangan proyek terbaru. - Apakah GPRO lebih baik dari emas fisik?
Tidak. Emas fisik lebih stabil dan terbukti nilainya, sedangkan GPRO masih tergolong spekulatif dan sangat fluktuatif.
Author: AL