Pendidikan adalah instrumen penting untuk masa depan yang lebih cerah. Mengirim anak belajar di sekolah yang bagus membutuhkan biaya yang cukup besar — bukan hanya biaya SPP, tapi juga biaya buku, seragam, peralatan belajar, hingga kegiatan ekstrakurikuler.
Mengelola biaya tersebut memang bukan hal yang mudah, apalagi di tengah tekanan inflasi dan biaya hidup yang terus naik.
Namun, jika disiapkan dan dikelola sejak dini, biaya tersebut dapat terjangkau, sehingga proses belajar lebih tenang dan terencana.
Mengestimasi Biaya Masuk Sekolah
Sebelum mulai menabung, penting untuk melakukan perhitungan yang matang mengenai biaya yang akan dikeluarkan. Langkah yang dapat kamu tempuh yaitu:
- Tentukan Jenjang dan Sekolah
Apakah akan memilih SD Negeri, SD Swasta, SMP Negeri, SMA Swasta, atau Internasional? Masing-masing punya rincian biaya yang berbeda, mulai dari uang pangkal, SPP, buku, seragam, biaya kegiatan, hingga biaya ekstrakurikuler. - Riset Biaya Terkini
Menghubungi sekolah, mencari informasi di website, dan bertanya pada alumni atau teman yang punya anak di sekolah yang kamu tuju dapat memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai biaya yang harus disiapkan. - Perkirakan Inflasi Biaya Pendidikan
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi biaya pendidikan mencapai 10-20% per tahun. Dengan pertimbangan tersebut, jika saat ini biaya masuk SD adalah Rp20 juta, maka 5 tahun lagi mungkin mencapai lebih dari Rp30 juta.
Langkah Cara Mengumpulkan Biaya Masuk Sekolah Tanpa Mengandalkan Utang
Ada beberapa langkah yang dapat kamu terapkan:
1. Susun Rencana Keuangan yang Realistis
Tetapkan berapa besar biaya yang dibutuhkan dan jangka waktu yang tersedia.
Misalnya, jika saat ini umur anak 5 tahun dan akan masuk SD 2 tahun lagi, maka kamu punya waktu 24 bulan untuk mencapai dana yang dibutuhkan.
Ini kemudian diterjemahkan menjadi ukuran tabungan per bulan:
Target dana SD = Rp30 juta
Sisa waktu = 24 bulan
Tabungan per bulan = Rp30 juta : 24 = Rp1,25 juta per bulan
2. Mengikuti Disiplin Keuangan
Ini merupakan kunci penting. Setelah menemukan jumlah yang harus disisihkan setiap bulan, lakukan transfer secara rutin dan disiplin sebelum dana terpakai untuk keperluan lain. Jadikan tabungan dan investasi untuk biaya pendidikan sebagai prioritas.
3. Mengoptimalkan Pengeluaran dan Mengikuti Hidup Hemat
Sebelum mencari penghasilan tambahan, lihat pos pengeluaran yang dapat dihemat.
Misalnya:
- Mengurangi biaya konsumtif
- Menghilangkan langganan yang tidak penting
- Mengoptimalkan penggunaan kendaraan
- Mengatur daftar belanja lebih matang
Ini dapat memangkas biaya dan menyediakan ruang lebih luas untuk menabung.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga: Tips Cara Menabung Emas Digital Aman, Mulai dari Rp10 Ribu
Mengoptimalkan Keuangan Mengikuti Tren Digital: Emas Digital dan Aset Kripto
Selain menabung, kamu juga dapat belajar untuk memutar dana lebih maksimal sambil menjaga risiko:
1. Emas Digital
Emas merupakan instrumen yang dianggap paling tahan terhadap inflasi dan menjaga nilai dari waktu ke waktu.
Selain menyimpannya secara fisik, saat ini juga tersedia emas digital yang lebih praktis dan mudah diberlakukan:
- Dapat dibeli mulai ukuran gram yang lebih kecil
- Mengikuti pergerakan harga emas di pasar
- Mengoptimalkan imbal hasil dari instrumen yang lebih stabil
- Menghindarkan biaya penyimpanan dan keamanan fisik
Platform seperti Indodax juga menyediakan emas digital seperti PAX Gold (PAXG to IDR) yang dapat dibeli dan dijual sesuai kebutuhan, sehingga lebih likuid dan praktis.
2. Aset Kripto Stabil (Stablecoin)
Selain emas digital, stablecoin juga dapat menjadi instrumen yang berguna untuk memenuhi tujuan keuangan jangka pendek dan menengah.
Stablecoin diberi patokan 1:1 terhadap dollar AS, sehingga pergerakan harganya lebih stabil.
Ini cocok jika kamu membutuhkan instrumen yang:
- Mengalami fluktuasi lebih rendah
- Mengikuti nilai dollar AS
- Mudah diuangkan
- Mengoptimalkan tabungan sambil menjaga kestabilan nilai dan risiko yang lebih rendah
Mengombinasikan Portofolio Keuangan untuk Biaya Masuk Sekolah
Portofolio yang seimbang dan terdiversifikasi dapat memberikan imbal hasil lebih maksimal sambil menjaga risiko yang dapat terjadi.
Misalnya:
- 50% tabungan di emas digital
- 30% di stablecoin
- 20% di instrumen lain yang lebih konservatif, seperti reksa dana syariah atau tabungan syariah
Ini memastikan dana yang disiapkan lebih tahan terhadap inflasi, lebih stabil, dan lebih mudah dicairkan saat dibutuhkan.
Mengajari Anak Mengelola Keuangan Sejak Dini
Selain menyiapkan biaya, penting juga melibatkan anak mengenai perencanaan keuangan. Dengan diberi pengertian mengenai:
- Mengumpulkan uang jajan
- Mengelola pengeluaran
- Menghargai uang dan kerja keras
- Mengikuti visi keuangan keluarga mengenai uang dan perencanaan masa depan
Anak juga belajar mengenai pentingnya perencanaan dan kemandirian. Dengan demikian, saat belajar di sekolah, mereka juga lebih paham mengenai penggunaan uang yang bijaksana.
Ringkas Langkah Mengumpulkan Biaya Masuk Sekolah
Tahap | Langkah | instrumen |
1 | Mengestimasi biaya | Riset |
2 | Menghitung inflasi | Mengikuti data BPS |
3 | Mengatur anggaran dan tabungan | Mengumpulkan secara rutin |
4 | Mengoptimalkan pengeluaran | Menghemat dan mencari penghasilan tambahan |
5 | Mengikuti perlindungan syariah | Mengikuti asuransi syariah |
6 | Mengoptimalkan instrumen digital | Emas Digital dan Stablecoin |
7 | Mengajari anak mengenai keuangan | Mengikuti visi keluarga mengenai uang dan perencanaan masa depan |
Itulah informasi menarik tentang biaya masuk sekolah yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Mengapa biaya pendidikan terus naik?
Biaya pendidikan naik karena terjadi inflasi, naiknya biaya operasional, dan mutu pendidikan yang terus ditingkatkan. Dalam jangka waktu 5-10 tahun, biaya yang harus disiapkan dapat naik lebih dari 20%.
2. Kapan sebaiknya mulai menabung untuk biaya pendidikan?
Sebaiknya mulai menabung sejak dini — lebih bagus saat anak masih balita — sehingga beban yang harus disisihkan per bulan lebih ringan dan proses perencanaan lebih matang.
3. Mengapa emas dan stablecoin cocok untuk biaya pendidikan?
Emas lebih tahan inflasi dan menjaga nilai, sehingga cocok untuk perencanaan jangka menengah dan panjang. Sementara stablecoin lebih stabil dan mudah dicairkan saat dibutuhkan, sesuai untuk biaya jangka pendek.
4. Apa yang terjadi jika biaya pendidikan tiba-tiba lebih besar?
Kalau terjadi biaya tak terduga, perlindungan syariah dari asuransi dan instrumen yang lebih likuid (seperti emas digital dan stablecoin) dapat menjadi solusi yang menjaga keamanan keuangan keluarga.
5. Apakah belajar perencanaan keuangan juga berguna untuk masa depan?
Tentu saja. Mengajari perencanaan keuangan sejak dini akan melatih siswa lebih mandiri, bijak, dan mampu mengelola keuangannya di kemudian hari.
Author: Echi Kristin