Laporan Utang nasional Amerika Serikat menembus $37 triliun per hari ini (20/6). Angka ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah negara tersebut dan memicu gelombang kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi global.
Di tengah krisis fiskal yang membayangi, sorotan justru mengarah pada Bitcoin (BTC) sebagai alternatif yang makin dilirik investor.
Baca juga berita terbaru: Viral Federal Reserve Pakai XRP di Semua Pembayaran, Fakta atau Hoax?
Utang $37 Triliun dan Bunga Rp16.000 Triliun Setahun
Dilansir dari The CC Press, jumlah utang pemerintah AS kini mencapai $37 triliun, naik signifikan dari tahun sebelumnya.
Yang lebih mengkhawatirkan, Coincu mengungkap bahwa biaya bunga utang diperkirakan mencapai $1 triliun pada 2026, melampaui anggaran Medicare dan militer AS.
Artinya, hanya untuk membayar bunga utang, pemerintah AS harus mengeluarkan lebih dari Rp16 ribu triliun per tahun.
Ini menciptakan tekanan besar terhadap anggaran negara, dengan risiko pemangkasan fiskal, inflasi, dan pelemahan dolar AS.
Goldman Sachs: Risiko Hiperinflasi dan Gagal Stabilkan Utang
Dalam pernyataannya, Goldman Sachs menyoroti bahwa jika tren ini berlanjut, menstabilkan rasio utang terhadap PDB akan sangat sulit. Pemerintah harus menciptakan surplus fiskal yang langka dalam sejarah modern.
“Beban bunga utang bisa menjadi terlalu besar hingga satu-satunya solusi adalah surplus anggaran jangka panjang—sesuatu yang sangat sulit dicapai,” ujar ekonom Goldman Sachs.
Ancaman hiperinflasi, perlambatan ekonomi, hingga krisis kepercayaan terhadap obligasi AS mulai menghantui pasar global.
Baca selanjutnya: Korporasi Kuasai Bitcoin via Utang, Apa Efeknya ke Harga & Retail?
Bitcoin Jadi Pelarian Saat Ketidakpastian Fiskal Meningkat
Di tengah kekacauan fiskal AS, investor mulai melirik Bitcoin sebagai aset lindung nilai digital. Saat berita ini diturunkan, BTC diperdagangkan di $104.709 dengan dominasi pasar mencapai 64%, menegaskan posisinya sebagai pemimpin pasar crypto.
Data dari CoinMarketCap juga menunjukkan bahwa meski volume perdagangan BTC turun 21,75% dalam 24 jam terakhir, minat terhadap aset ini tetap tinggi, terutama sebagai respons terhadap krisis keuangan global.
Investor institusi dan ritel semakin mempertimbangkan Bitcoin bukan sekadar spekulasi, tapi sebagai bentuk proteksi terhadap nilai fiat yang terus tergerus.
Arah Kebijakan Moneter Dunia Bisa Berubah
Jika situasi fiskal AS tak kunjung membaik, bank sentral dan otoritas moneter global bisa mengubah pendekatannya.
Kenaikan imbal hasil obligasi dan gejolak pasar dapat memaksa perubahan strategi suku bunga, yang bisa berdampak langsung terhadap alokasi aset investor.
Sejarah menunjukkan bahwa setiap kali kepercayaan terhadap sistem keuangan tradisional melemah, Bitcoin dan aset crypto cenderung menguat dan momen ini bisa menjadi pengulangan pola yang sama.
Baca artikel menari lainnya: Tanah vs Emas vs Bitcoin: Mana Investasi Terbaik 2025?
Kesimpulan
Kondisi fiskal Amerika Serikat kian memburuk dengan utang yang melonjak dan bunga yang sulit dikendalikan. Ketidakpastian ini menciptakan ruang baru bagi Bitcoin untuk tampil sebagai alternatif lindung nilai yang semakin diperhitungkan.
Di tengah pelemahan kepercayaan terhadap dolar dan sistem keuangan tradisional, Bitcoin tak lagi dipandang sebagai spekulasi semata. Ia mulai diakui sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset yang lebih adaptif terhadap guncangan ekonomi global.
Krisis ini menjadi momentum penting bagi aset digital untuk membuktikan perannya di lanskap keuangan masa depan. Bukan sebagai pengganti, tapi sebagai penyeimbang sistem.
FAQ
- Apa hubungan utang nasional AS dengan harga Bitcoin?
Utang yang membengkak bisa menurunkan kepercayaan pada dolar AS. Dalam kondisi ini, Bitcoin sering dianggap sebagai alternatif lindung nilai terhadap inflasi dan krisis fiat. - Kenapa bunga utang AS jadi ancaman ekonomi global?
Karena bunga yang harus dibayar mencapai $1 triliun, bisa memotong anggaran penting dan memicu ketidakstabilan fiskal yang berimbas pada pasar dunia. - Apakah investor institusi mulai melirik Bitcoin sebagai aset aman?
Ya, tren menunjukkan bahwa ketidakpastian fiskal dan geopolitik mendorong institusi mencari aset seperti Bitcoin yang tidak dikontrol oleh otoritas tunggal. - Apakah Bitcoin bisa dianggap pengganti dolar jika krisis terjadi?
Belum sepenuhnya, tapi Bitcoin bisa menjadi pelengkap atau pelarian aset saat kepercayaan pada mata uang fiat melemah secara sistemik. - Apa dampak kenaikan utang AS terhadap pasar crypto secara umum?
Selain Bitcoin, aset crypto lain bisa ikut terdongkrak karena persepsi pasar bahwa sistem keuangan tradisional mulai rapuh dan butuh alternatif yang lebih transparan.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini